Anda di halaman 1dari 18

BBLR

(Berat Badan Lahir Rendah)


Kelompok 1 :
1. Allin Fitriana
2. Amalia Putri
3. Anggi Septiani
4. Sela Siswanti D
5. Yati Yunita
A. Pengertian BBLR

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi..Berat
badan bayi dikatakan normal jika berada di kisaran 2.500 gram
hingga 3.500 gram.

Berat badan lahir rendah (BBLR) berdasarkan batasan berat


badan dapat dibagi 3, yaitu :
1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat
lahir antara 1500 gram sampai dengan 2500 gram.
2. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) adalah bayi
dengan berat lahir antara 1000 gram sampai kurang dari
1500 gram.
3. Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) adalah
bayi dengan berat lahir kurang dari 1000 gram.
Berat badan lahir rendah (BBLR) berdasarkan
maturitas yaitu:
• Prematuritas Murni
Masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat
badannya sesuai dengan berat badan untuk masa
gestasinya itu atau biasa disebut neonatus kurang
bulan-sesuai untuk masa kehamilan (NKB-SMK).
• Dismaturitas
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa gestasi. Berarti bayi
mengalami retardasi pertumbuhan intrauterine
dan merupakan bayi yang kecil untuk masa
kehamilannya (KMK).
B. Etiologi BBLR
1. Faktor Ibu
a. Toksemia gravidarum (pre-eklampsia dan eklampsia)
b. Riwayat kelahiran premature sebelumnya, perdarahan
antepartum dan malnutrisi, anemia sel sabit.
c. Kelainan bentuk uterus (misal : uterus bikurnis,
inkompeten serviks).
d. Tumor (misal : mioma uteri, eistoma).
e. Ibu yang menderita penyakit antara lain :
• Akut dengan gejala panas tinggi (misal : tifus
abdominalis dan malaria).
• Kronis (misal: TBC, penyakit jantung, hipertensi,
penyakit ginjal (glomerulonefritis akut).
f. Trauma pada masa kehamilan antara lain jatuh.
g. Kebiasaan ibu (ketergantungan obat narkotik, rokok
dan alkohol).
h. Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau
lebih dari 35 tahun.
i. Paritas ibu
Jumlah anak lebih dari 4 dapat menimbulkan
gangguan pertumbuhan janin sehingga melahirkan
bayi dengan berat lahir rendah dan perdarahan saat
persalinan karena keadaan rahim biasanya sudah
lemah.
2. FaktorJanin
a. Kehamilan ganda
Berat badan kedua janin pada kehamilan kembar tidak
sama, dapat berbeda antara 50 sampai 1.000 gram,
karena pembagian darah pada placenta untuk kedua
janin tidak sama. Regangan pada uterus yang berlebihan
kehamilan ganda salah satu faktor yang menyebabkan
kelahiran BBLR. Pada kehamilan ganda distensi uterus
berlebihan, sehingga melewati batas toleransi dan sering
terjadi partus prematus.
b. Hidramnion.
Hidromnion dapat menimbulkan persalinan sebelum
kehamilan 28 minggu, sehingga dapat menyebabkan
kelahiran prematur dan dapat meningkatkan kejadian
BBLR
c. Ketuban pecah dini.
Pada persalinan normal selaput ketuban
biasanya pecah atau di pecahkan setelah
pembukaan lengkap, apabila ketuban pecah
dini, merupakan masalah yang penting dalam
obstetri yang berkaitan dengan penyulit
kelahiran prematur dan terjadinya infeksi ibu.
d. Cacat bawaan, kelainan kromosom.
Bayi Berat Lahir Rendah dengan kelainan
kongenital yang mempunyai berat kira-kira
20% meninggal dalam minggu pertama
kehidupannya .
e. Infeksi (misal : rubella, sifilis, toksoplasmosis).
f. Insufensi plasenta.
Plasenta secara anatomi dan fisiologi tidak mampu
memberi nutrisi dan oksigen kepada janin.
g. Inkompatibilitas darah ibu dari janin (faktor rhesus,
golongan darah A, B, dan O).

3. Faktor Plasenta
a. Plasenta privea.
b. Solusi plasenta.
4. Faktor lingkungan
Radiasi atau zat-zat beracun.
5. Keadaan sosial ekonomi yang rendah
Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan
pengawasan antenatal yang kurang.
6. Kebiasaan : pekerjaan yang melelahkan dan
merokok.
7. Tingkat Pendidikan
 
• Patofisiologi BBLR
1. Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan
usia kehamilan yang belum cukup bulan (prematur)
disamping itu juga disebabkan dismaturitas. Biasanya
hal ini terjadi karena adanya gangguan pertumbuhan
bayi sewaktu dalam kandungan yang disebabkan
oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta,
infeksi, hipertensi dan keadaan-keadaan lain yang
menyebabkan suplai makanan ke bayi jadi berkurang.
2. Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar
pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan, dan
selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat normal.

3. Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan


kadar Hb berada di bawah normal. Anemia defisiensi
besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering
terjadi selama kehamilan.Kekurangan zat besi dapat
menimbulkan gangguan atau hambatan pada
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak.
Anemia zatbesi dapat mengakibatkan kematian janin
didalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR,
anemia pada bayi yang dilahirkan, hal ini menyebabkan
morbiditas dan mortalitas ibu dan kematian perinatal.
D. Tanda dan Gejala BBLR
1. Tanda dan gejala bayi Prematur
a. Kulit tipis dan mengkilap.
b. Tulang rawan elinga sangat lunak, karena belum terbentuk
dengan sempurna.
c. Lanugo (rambut halus/lembut) masih banyak ditemukan
terutama pada punggung.
d. Jaringan payudara belum terlihat, puting masih berupa titik.
e. Pada bayi perempuan labia mayora belum menutupi labia
minora sedangkan pada bayi laki-laki skrotum belum banyak
lipatan, testis kadang belum turun.
f. Rajah telapak kaki kurang dari 1/3 bagian belum terbentuk.
g. Kadang disertai dengan pernapasan tidak teratur.
h. Aktifitas dan tangisnya lemah.
i. Refleks menghisap dan menelan tidak efektif/lemah.
2. Tanda dan gejala bayi dismaturita

a. Gerakan cukup aktif, tangis cukup kuat.


b. Kulit keriput, lemak bawah kulit tipis.
c. Bila kurang bulan jaringan payudara kecil,
puting kecil. Bila cukup bulan payudara dan
puting sesuai masa kehamilan.
d. Bayi perempuan bila cukup bulan labia mayora
menutupi labia minora sedangkan bayi laki-laki
testis mungkin telah turun.
e. Rajah telapak kaki lebih dari 1/3 bagian.
f. Menghisap cukup kuat.
E. Komplikasi BBLR

1. Hipotermi
2. Hipoglikemia
• Bayi aterm dapat mempertahankan kadar gula darah sekitar 50-60
mg/dl selama 72 jam pertama, sedangkan bayi berat lahir rendah
(BBLR) dalam kadar 40 mg/dl.
• Dikatakan juga hipoglikemi apabila kadar gula darah kurang dari 30
mg/dl pada semua neonatus tanpa menilai masa gestasi atau ada
tidaknya gejala hipoglikemi.
3. Gangguan cairan dan elektrolit
Gangguan cairan dan elektrolit pada BBLR mengakibatkan dehidrasi.
4. Hiperbilirubinemia
Hiperbilirubinemia adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin
dalam darah mencapai suatu nilai yang mempunyai potensi untuk
menimbulkan kern ikterus jika tidak ditanggulangi dengan baik, atau
mempunyai hubungan dengan keadaan yang patologis.
5. Sindroma gawat napas
Sindroma gawat napas juga disebut penyakit membran hialin yaitu
terjadi akibat pematangan paru yang kurang sempurna akibat
kekurangan surfaktan terjadi pada bayi kurang bulan.
6. Paten duktus arteriosus
Patent Duktus Arteriosus adalah kegagalan menutupnya ductus
arteriosus (arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal)
pada minggu pertama kehidupan, yang menyebabkan mengalirnya
darah dari aorta tang bertekanan tinggi ke arteri pulmonal yang
bertekanan rendah.
7. Infeksi
Karena antibodi pada BBLR belum berkembang memungkinkan
bakteri, virus atau jamur mudah menginfeksi bayi tersebut.
8. Perdarahan Intraventrikuler
Yaitu terdapatnya darah hanya dalam sistem ventrikuler, tanpa
adanya ruptur ataulaserasi dinding ventrikel. Disebutkan pula
bahwa PIVH merupakan perdarahan intraserebral nontraumatik
yang terbatas pada sistem ventrikel.
9. Apnea of prematurity
Penghentian bernapas dengan seorang prematur bayi yang
berlangsung selama lebih dari 15 detik dan / atau ini disertai dengan
hipoksia atau bradycardia.
10. Anemia
Anemia sering terjadi pada bayi prematur, ditandai oleh penurunan
nilai hematokrit, retikulosit dan kadar eritropoetin endogen rendah.
 
F. Penanganan BBLR
1. BBLR yang MenangistermasukkedalamkriteriaBayiLahirtanpaasfiksia.
Bayitersebutdalamkeadaanbernapasbaik dan warna air
ketubanjernih. Untuk BBLR yang
lahirmenangisataubernapasspontaninidilakukanAsuhan BBLR
tanpaasfiksia.
2. KedalamkategoriLahirdenganasfiksia dan
harussegeradilakukanLangkahAwalResusitasidantahapanresusitasiber
ikutnyabiladiperlukan.
G. Peran Bidan
1. Asuhan pada BBLR sehat
a. Perawatanmetodekangurubagibblr
b. Pemberian ASI pada bayiberatlahirrendah (bblr)
c. Pencegahaninfeksi
d. Perawatanbblr pada minggu-minggupertama
e. Pemberianimunisasi pada bblr
f. Mendeteksi tanda bahaya pada bayi baru lahir untuk persiapan prarujukan.

2. Asuhan pada BBLR sakit


a. Asuhanhipotermi.
b. Asuhaninfeksi.
c. Asuhan ikterus neonatorum.
d. Asuhan bblr dengan gangguan minum dan masalah pemberian ASI.
e. Asuhankejang.
f. Asuhanspasme.
g. Asuhan gangguan saluran cerna.
h. Asuhan diare
i. Asuhan kelainan bawaan
3. Asuhanprarujukan BBLR
4. Asuhanpascaperawatan BBLR
5. PemantauanTumbuhKembang BBLR
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai