Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN HIPOTERMI PADA BAYI

Suhu normal bayi, baru lahir berkisar 36,5C 37,5C (suhu ketiak). Gejala
awal hipotermia apabila suhu < 36C atau kedua kaki, dan tangan teraba dingin. Bila
seluruh tubuh bayi teraba dingin, maka bayi sudah mengalami hipotermi sedang (Suhu
32C 36C). Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh < 32C.
Prinsip penanganan hipotermia adalah penstabilan suhu tubuh dengan
menggunakan selimut hangat (tapi hanya pada bagian dada, untuk mencegah turunnya
tekanan darah secara mendadak) atau menempatkan pasien di ruangan yang hangat.
Berikan juga minuman hangat (kalau pasien dalam kondisi sadar). Penanganan
hipotermi dengan pemberian panas yang mendadak, berbahaya karena dapat terjadi
apnea sehingga direkomendasikan penghangatan 0,5-1C tiap jam (pada bayi < 1000
gram penghangatan maksimal 0,6 C).
1. Penatalaksanaan Hipotermi Sedang
a. Bayi yang mengalami hipotermia biasanya mudah sekali meninggal. Tindakan
yang harus dilakukan adalah segera menghangatkan bayi di dalam inkubator atau
melalui penyinaran lampu.
b. Ganti pakaian yang dingin dan basah dengan pakaian yang hangat, memakai topi
dan selimut yang hangat.
c. Cara yang sangat sederhana dan mudah dikerjakan oleh setiap orang adalah
menghangatkan bayi melalui panas tubuh ibu. Bayi diletakkan telungkup di dada
ibu agar terjadi kontak kulit langsung ibu dan bayi. Untuk menjaga agar bayi tetap
hangat, tubuh ibu dan bayi harus berada dalam satu pakaian (merupakan teknologi
tepat guna baru) disebut sebagai Metoda Kanguru. Sebaiknya ibu menggunakan
pakaian longgar berkancing depan.
d. Bila tubuh bayi masih dingin, gunakan selimut atau kain hangat yang disetrika
terlebih dahulu, yang digunakan untuk menutupi tubuh bayi dan ibu. Lakukanlah
berulang kali sampai tubuh bayi hangat.
e. Bila ibu tidak ada, hangatkan kembali bayi dengan menggunakan alat pemancar
panas, gunakan inkobator atau ruang hangat bila perlu.
f. Periksa suhu alat penghangat dan suhu ruangan, beri ASI peras dengan
menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum dan sesuaikan dengan
pengatur suhu.
g. Hindari paparan panas yang berlebihan dan posisi bayi lebih sering diubah

h. Biasanya bayi hipotermia menderita hipoglikemia, sehingga bayi harus diberi


ASI sedikit-sedikit sesering mungkin. Bila bayi tidak menghisap, diberi infus
glukosa 10% sebanyak 60-80 ml/kg per hari.
i. Periksa kadar glukosa darah, bila kadar glukosa darah <45 mg/dl (2,6mmol/L),
berikan penaganan terhadap hipoglikemi.
j. Nilai tanda kegawatan pada bayi
k. Periksa suhu bayi tiap jam, bila suhu naik paling tidak 0,5C/jam, berarti upaya
mengahangatkan berhasil, kemudian lanjutkan dengan memeriksa suhu setiap 2
jam.
l. Bila suhu tidak naik atau terlalu pelan, < 0,5C/jam cari tanda sepsis
m. Setleah suhu bayi normal, lakukan perawatan lanjutan untuk bayi serta pantau
bayi selama 12 jam dan ukur suhunya tiap 3 jam
n. Bila suhu bayi tetap dalam batas normal dan bayi minum dengan baik dan tidak
ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit, bayi dapat
dipulangkan dan nasehati ibu bagaimana cara agar menjaga bayi tetap hangat
selama dirumah.
2. Penatalaksanaan Hipotemi Berat
a. Segera hangatkan bayi dibawah alat pemancar panas yang telah dihangatkan
b.
c.
d.
e.

sebelumnya, bila mungkin gunakan inkubator.


Ganti baju yang dingin dan basah dengan pakaian yang hangat.
Pakai topi dan selimuti dengan selimut hangat.
Bayi harus dihindari dari paparan panas berlebihan.
Selanjutnya pasang jalur intravena sesuai dengan dosis rumatan dan selang infus

tetap terpasang dibawah pemancar panas, untuk menghangatkan cairan.


f. Periksa kadar glukosa darah, bila kadar glukosa darah <45 mg/dl (2,6mmol/L),
berikan penaganan terhadap hipoglikemi.
g. Nilai tanda kegawatan pada bayi (misal gangguan nafas, kejang atu tidak sadar)
setiap jam dan nilai juga kemampuan minum tiap 4 jam sampai suhu tubuh
kembali dalam batas normal.
h. Ambil sampel darah dan beri antibiotika sesuai dengan yang disebutkan dalam
penanganan kemungkinan besar sepsis.
i. Anjurkan ibu menyusu segera setelah bayi siap, bila bayi tidak dapat menyusu,
beri ASI perah. Bila bayi tidak bisa menyusu sama sekali, pasang pipa lambung
dan beri ASI perah begitu suhu bayi mencapai 35C.
j. Periksa suhu bayi tiap jam, bila suhu naik paling tidak 0,5C/jam, berarti upaya
mengahangatkan berhasil, kemudian lanjutkan dengan memeriksa suhu setiap 2
jam.

k. Periksa juga suhu alat yang dipakai untuk menghangatkan dan suhu ruangan
setiap jam.
l. Setelah suhu bayi normal, lakukan perawatan lanjutan untuk bayi serta pantau
bayi selama 12 jam dan ukur suhunya tiap 3 jam. Kemudian pantau bayi selama
24 jam setelah penghentian antibiotika.
m. Bila suhu bayi tetap dalam batas normal dan bayi minum dengan baik dan tidak
ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit, bayi dapat
dipulangkan dan nasehati ibu bagaimana cara agar menjaga bayi tetap hangat
selama dirumah.
Cara menghangatkan bayi dengan Kangaroo Mother Care (KMC) digunakan
untuk menstabilkan bayi dengan berat badan <2,500 gram, terutama direkomendasikan
untuk perawatan berkelanjutan bayi dengan berat badan <1,800 gram. Cara ini tidak
untuk bayi yang sakit berat (sepsis, gangguan nafas berat) dan tidak untuk ibu yang
menderita penyakit berat yang tidak dapat merawat bayinya. Pada ibu yang sedang
sakit, cara ini dapat dilakukan oleh keluarga (pengganti ibu). Untuk melakukan
KMC/PMK posisikan bayi di dada ibu atau keluarga dengan posisi kepala tegak
langsung kontak antar kulit dalam Frog Position, yaitu pada siku dan tungkai, kepala
dan dada bayi terletak di dada ibu dengan posisi agak ekstensi; pertahankan posisi
dengan menggunakan gendongan bayi; tepi kain penggendong bagian atas harus
dibawah telinga bayi; pakaikan topi bayi; pakai kembali baju atas ibu atau keluarga.
Cara menghangatkan bayi dengan pemancar panas digunakan untuk bayi sakit
atau bayi dengan berat 1,500 gram atau lebih untuk pemeriksaan awal bayi, selama
dilakukan tindakan atau menghangatkan kembali bayi hipotermi dengan pengatur suhu
36-37C.
Lampu penghangat digunakan bila tidak tersedia pemancar panas, dapat
digunakan lampu pijar maksimal 60 watt dengan jarak 60 cm.
Inkubator merupakan penghangatan berkelanjutan bayi dengan berat <1,500
gram yang tidak dapat dilakukan KMC, untuk bayi sakit berat (sepsis, gangguan nafas
berat).
BB
< 1500 gram

35
1-10 hari

Suhu Inkubator Menurut Umur


34
33
11 hari-3
3-5 minggu
minggu

32
> 5 minggu

1500-2000 gram

1-10 hari

2100-2500 gram

1-2 hari

> 2500 gram

11 hari-4
minggu
3 hari-3
minggu
1-2 hari

> 4 minggu
> 3 minggu
> 2 hari

Boks penghangat digunakan bila tidak tersedia inkubator, dapat digunakan boks
penghangat dengan menggunakan lampu pijar maksimal 60 watt sebagai sumber panas.
Ruangan hangat digunakan untuk merawat bayi dengan berat <2,500 gram yang
tidak memerlukan tindakan diagnostik atau prosedur pengobatan, tidak untuk bayi sakit
berat (sepsis, gangguan nafas berat). Untuk berat badan 1500-2000 gram suhu ruangan
28-30C, untuk berat badan >2000 gram suhu ruangan 26-28C.

Anda mungkin juga menyukai