Anda di halaman 1dari 12

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bayi baru lahir Rendah atu Bayi premature adalah bayi lahir hidup
sebelum usia kehamilan 37 minggu (Dihitung dari haid terakhir) dan dengan
berat badan < 2500 Gram. Mengganti istilah bayi premature dengan Bayi Berat
Badan lahir Rendah karena disadari tidak semua bayi dengan Berat Badan kurang
dari 2500 gram pada waktu lahir bukan bayi prematur.
Dalam beberapa dasawarsa ini perhatian terhadap janin yang mengalami
gangguan pertumbuhan dalam kandungan sangat meningkat. Hal ini di sebabkan
masih tingginya angka kematian perinatal dan neonatal karena masih banyak
bayi yang dilahirkan dengan Berat Badan Lahir rendah di Negara maju bekisar
antara 3,6 – 10,8 % , di Negara berkembang bekisar antara 10 – 43 %. Anak-
anak dan orang dewasa yang pada saat lahir merupakan Berat Badan Lahir
Rendah lebih sering mengalami masalah utama, Seperti Serebral palsi, Retardasi
mental, Berhasil mengembangkan adaptasi social, psikologi dan fisik terhadap
lingkungan yang semakin kompleks. Maka dari itu di butuhkan Asuhan
Kebidanan BBLR yang sesuai dengan standart profesi kebidanan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari bayi berat lahir rendah?
2. Apa karakteristik dari bayi berat lahir rendah?
3. Apa etiologi dari bayi berat lahir rendah?
4. Apa yang menjadi faktor predisposisi dari bayi berat lahir rendah?
5. Apa diagnosa dan gejala klinis dari bayi berat lahir rendah?
6. Bagaimana penanganan dari bayi berat lahir rendah?

1
2

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari BBLR.
2. Untuk mengetahui karakteristik dari BBLR.
3. Untuk mengetahui etiologi dari BBLR.
4. Untuk mengetahui faktor predisposisi dari BBLR.
5. Untuk mengetahui diagnosa dan gejala klinis dari BBLR.
6. Untuk mengetahui penanganan dari BBLR.

D. Manfaat Penulisan
Dengan adanya makalah ini, maka dapat memberikan manfaat serta
pengetahuan yang berguna bagi mahasiswa, khususnya Mahasiswa Akademi
Kebidanan dalam memahami tentang bayi berat lahir rendah.

2
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian BBLR
BBLR adalah Bayi Baru Lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari
2500 Gram sampai dengan 2499 Gram
1. BBLR Di bedakan dalam :
- Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR), Berat lahir 1500–2500 Gram
- Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), Berat Lahir < 1500 Gram.
- Bayi Berat Lahir Ekstrem Rendah (BBLER), Berat lahir < 1000 Gram.

B. Klasifikasi
Neonatus/bayi yang termasuk dalam BBLR merupakan salah satu dari
keadaan berikut ini:
1. NKB SMK (neonatus kurang bulan-sesuai kehamilan) adalah bayi prematur
dengan berat badan lahir yang sesuai dengan masa kehamilan.
2. NKB KMK (neonatus kurang bulan-kecil masa kehamilan) adalah bayi
prematur dengan berat badan lahir kurang dari normal menurut usia kehamilan.
3. NCB KMK (neonatus cukup bulan-kecil untuk nasa kehamilan) adalah bayi
yang lahir cukup bulan dengan berat badan lahir kurang dari normal.
Selain itu, BBLR dibagi lagi menurut berat badan lahir, yaitu:
1. Bayi dengan berat lahir sangat rendah (BBLR) atau very low birth weight
(VLBW) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir antara 1000
sampai 1500 gram.
2. Bayi dengan berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) atau axtremely low
birth weight (ELBW) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir
kurang dari 1000 gram.

3
4

C. Epidemiologi
 WHO pada tahun 2003 menyatakan bahwa setiap tahun dipekirakan neonatus
yang lahir sekitar 20 juta adalah BBLR.
 Di Indonesia, menurut survey ekonomi nasional (SUSENAS) pada tahun 2005,
kematian neonatus yang disebabkan oleh BBLR sebesar 38,85%.
 Sekitar 27% angka kematian pada neonatus disebabkan oleh BBLR
 Angka kejadian BBLR di Indonesia berkisar 9-20% bervariasi antara satu
daerah dengan daerah yang lain.
 Sebanyak 25% bayi dengan BBLR meninggal pada saat baru lahir dan 50%nya
meninggal saat bayi.

D. Karakteristik BBLR
a. Prematur
Adalah jalan lahir dengan kehamilan < 37 minggu dan mempunyai Berat
badan sesuai dengan Berat Badan untuk masa kehamilan.
1. Gambaran klinik
o Berat < 2500 gram, Panjang Badan 45 Cm.
o Lingkar kepala kurang dari 33 Cm, Lingkar dada kurang dari 30 Cm.
o Masa kehamilan kurang dari 37 Minggu,
o Kulit bayi tipis dan transparan, Lanugo banyak, Lemak subcutan kurang.
o Kepala lebih besar dari pada Badan.
o Otot hipotonik lemah
o Tangisan lemah, Pernafasan tidak teratur, dan sering apNoe
o Reflek toneck leher lemah dan reflek morro positif
o Pernafasan 40 – 50x/Menit
o Frekuensi Nadi 100 – 140x/Menit.

4
5

b. Dismaturitas
Adalah Bayi Baru Lahir yang mempunyai berat 2500 Gram atau kurang
dengan umur kehamilan lebih dari 37 Minggu.
1. Komplikasi bayi Dismatur
o Aspirasi mekonium
o Jumlah hemoglobinnya tinggi, sering diikuti ikterus
o Hipoglikemia di sebabkan oleh berkurangnya cadangan glikogen hati
dan meningginya metabolisme bayi.
o Keadaan lain yang dapat terjadi : Asfiksi, Perdarahan, Hiportemi,
Cacat bawaan akibat kelainan kromosom.

E. Etiologi
a. Prematur Murni
Menurut besarnya penyebab kelahiran bayi premature dapat di bagi:
1. Factor ibu
o Toksemia gravidum yaitu preEklamsi
o Kelainan bentuk uterus, Contoh : Uterus bikornis, InKompeten serviks
o Tumor (Mioma uteri,Sistonia)
o Ibu yang menderita penyakit antara lain:
 Akut dengan gejala panas tinggi (Titus Abdominalis, Malaria)
 Kronis (TBC, Penyakit jantung, grameru lonefritis)
 Trauma pada masa kehamilan, Antara lain: Fisik, Jantung, Psikologis,
stress.
o Usia Ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
o Plasenta, Antara lain : Plasenta previa, solusio plasenta.
2. Factor Janin
Inkomtatibilitas darah Ibu dan Janin

5
6

Insufiensi plasenta
Infeksi (Rubeolla, Siffilis, Toksoplamoses)
Cacat bawaan
Ketuban pecah dini
Hidramnion
Kehamilan ganda

b. Dismatirutas
Faktor Ibu: Hipertensi, Penyakit ginjal kronik, perokok, penderita diabetes
militus, toksemia, hipoksia, gizi buruk, peminum alcohol.
Factor Uterus dan Plasenta : Kelainan pembulu darah, insersi tali pusat tidak
normal, transfuse dari kembar yang satu dengan yang lain, sebagian plasenya
lepas.
Factor janin: Ganda, kelainan kromosom, cacat bawaan, infeksi dalam
kandungan.
Keadaan social ekonomi yang rendah.

F. Faktor Predisposisi
a. Factor ibu : Riwayat kelahiran premature sebelumnya, perdarahan
antepartum, malnutrisi, kelainan uterus, hidramnion, penyakit jantung/penyakit
kronik lainnya, hipertensi, umur < 20 tahun atau > 35 tahun, jarak 2 kehamilan
terlalu dekat, infeksi, dll.
b. Factor janin : Cacat bawaan, kehamilan ganda,hidramnion, ketuban pecah
dini.
c. Keadaan social ekonomi yang rendah
d. Kebiasaan : pekerjaan yang melelahkan, merokok.

6
7

G. Diagnosa dan Gejala Klinik


a. Sebelum bayi dilahirkan
Pada anamnese sering dijumpai adanya riwayat abortus, pertus prematurus,
kelahiran mati.
Pembesaran uterus tidak sesuai dengan umur kehamilan
Pergekaan janin yang lebih lambat walaupun kehamilan agak berlanjut.
Sering terjadi : oligohidramnion, hyperemesis gravidarum,atau
perdarahan antepartum.
Pertambahan berat badan ibu lambat atau tidak sesuai menurut seharusnya

b. Setelah bayi dilahirkan


Bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterine
Tanda-tanda bayi ini: Kepala keras, gerakkan bayi terbatas, vernik
kaseosa sedikit atau tidak ada, kulit tipis kering,berlipat-lipat, mudah
diangkat, abdomen cekung atau rata, jaringan lemak bawah kulit sedikit,
tali pusat tipis, lembek dan bewarna kehijauan.
Bayi premature yang lahir sebelum kehamilan 37 Minggu
Vernik kaseosa ada jaringan lemak bawah kulit sedikit, tulang
tengkorak lunak, muka seperti boneka, abdomen buncit, tali pusat tebal dan
segar, menangis lemah, tonus otot hipotonik.
H. Masalah pada BBLR
1. Sistem Pernafasan
Bayi dengan BBLR umumnya mengalami kesulitan untuk bernafas segera
setelah lahir oleh karenaa jumlah alveoli yang berfungsi masih sedikit,
kekurangan surfaktan (zat didalam paru yang diproduksi dalam setelah
melapisi bagian dalam alveoli, sehingga alveoli tidak kolaps pada saat
ekspirasi).

7
8

2. Sistem neurologi (susunan saraf pusat)


Bayi dengan BBLR umumnya mudah terjadi trauma susunan saraf pusat.hal
ini disebabkan antara lain: perdarahan intracranial karena pembuluh darah
yang rapuh, trauma lahir, perubahan proses koagulasi, hipoksia dan
hipoglikemia.
3. Sistem Karediovaskuler
Bayi dengan BBLR paling sering mengalami gangguan atau kelainan janin,
yaitu patent Ductus Arteriosus, yang merupakan gangguan adaptasi dan
kehidupan intrauterine dan kehidupan ekstrauterineberupa keterlambatan
penutupan ductus arteriosus.
4. Sistem Gastrointestinal
Bayi dengan BBLR terutama yang kurang bulan umumnya saluran
pencernaannya belum berfungsi seperti pada bayi yang cukup bulan.
5. Sistem termoregulasi
Bayi dengan BBLR sering mengalami temperatur yang tidak stabil, yang
disebabkan antara lain:
a. kehilangan panas karena perbandingan luas permukaan kulit dengan
berat badan lebih besar (permukaan tubuh yang relatife luas)
b. kurangnya lemak subkutan (brown fat/lemak coklat)
c. jaringaan lemak di bawah kulit lebih sedikit
d. kekurangan oksigen yang dapat berpengaruh pada penggunaan kalori.
e. Tidak memadainya aktifitas otot
f. Ketidak matangan pusat pengaturan suhu di otak.
g. Tidak adanya refleks kontrol dari pembuluh daraah kapiler kulit.
6. Sistem Hematologi
Penyebabnya antara lain karena bayi BBLR terutama yang kurang bulan,
adalah:
a. Usia sel darah merahnya lebih pendek.
b. Pembentukan sel darah merah yaang lambat.

8
9

c. Pembuluh darah kapilernya mudah rapuh.


d. Hemolisis dan berkurangnya darah akibat dari pemeriksaan
laboratorium yang sering.
e. Deposit vitamin E yang rendah.
7. Sistem imunologi
Bayi dengan BBLR mempunyai sistem kekebalan tubuh yang terbatas,
seringkali memungkinkan bayi tersebut lebih rentan erhadap infeksi dari
padaa bayi cukup bulan.
8. Sisteem perkemihan
Dimana bayi tersebut karena belum matang maka tidak mampu untuk
pengelola air, elektrolit dan asam basa, tidak mampu mengeluarkan hasil
metabolisme daan obat-obatan dengan memadai serta tidak mampu
memekatkan urine.
9. Sistem integumen
Bayi dengan BBLR mempunyai struktur kulit yang sangat tipis dan
transparan sehingga mudah terjadi gangguan integritas kulit.

I. Penanganan
a. Umum
a) Mempertahankan suhu dengan ketat
BBLR mudah mengalami Hiportemi, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus
dipertahankan dengan ketat.
b) Mencegah infeksi dengan ketat
BBLR sangat rentan terhadap infeksi
c) Pengawasan ASI/Nutrisi
Reflek menelan BBLR belum sempurna, pemberian nutrisi dilakukan
dengan cermat.
d) Penimbangan ketat

9
10

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan erat kaitannya


daya tahan tubuh.
b. Dismaturitas
a) Diberikan makanan dini (early feeding)
b) Kadar gula harus diperiksa setiap 8 sampai 12 Jam
c) Frekuensi pernafasan pada 24 Jam pertama
d) Temperature harus dikelola, jangan sampai kedinginan karena bayi
dismaturlebih mudah hiportemik
c. Bayi Berat Lahir Sangat rendah (BBLSR) atau Prematur Kecil
a) Pastikan bayi terjaga tetap hangat, bungkus bayi dengan kain kering yang
hangat dan pakai topi untuk mencegah kehilangan panas.
b) Jika pada riwayat ibu terdapat kemungkinan infeksi bakteri, beri dosis
pertama antibiotic: Gentamicin 4 Mg/Kg BB IM di tambah Ampicilin 100
Mg/Kg BB IM atau Benzin penicillin.
c) Jika terdapat sianosis atau suksr bernafas beri oksigen lewat kateter hidung.

BAB III

10
11

PENUTUP

A. Kesimpulan
BBLR adalah Bayi Baru Lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari
2500 Gram sampai dengan 2499 Gram. BBLR Di bedakan dalam : Bayi Baru Lahir
Rendah (BBLR) :Berat lahir 1500–2500 Gram, Bayi Berat Lahir Sangat Rendah
(BBLSR) : Berat Lahir < 1500 Gram, Bayi Berat Lahir Ekstrem Rendah (BBLER) :
Berat lahir < 1000 Gram.
- Karakteristik BBLR
Prematur adalah jalan lahir dengan kehamilan < 37 minggu dan mempunyai
Berat badan sesuai dengan Berat Badan untuk masa kehamilan. Dismaturitas
adalah Bayi Baru Lahir yang mempunyai berat 2500 Gram atau kurang
dengan umur kehamilan lebih dari 37 Minggu.

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa hendaknya dapat mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan logika
dan ilmu dalam melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidanan yang baik dan
benar.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menambah wawasan tentang asuhan kebidanan dan dapat memperbanyak
dan menggandakan sebagai fasilitas perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA

11
12

Maryunani Anik, Nurhayati. 2009. Buku Asuhan Kegawatdaruratan Dan Penyulit


Pada Neonatus.Jakarta: Trans Info Media

12

Anda mungkin juga menyukai