Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500
gram pada waktu lahir (Sofian,2012). Menurut Santosa (2015), Bayi berat badan
lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya 2500 gram atau
lebih rendah. Dalam definisi ini tidak termasuk bayi-bayi dengan berat badan
kurang dari 1000 gram. Bayi berat badan lahir rendah ialah bayi baru lahir yang
berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (WHO, 2011). Berat badan lahir
rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir.
(Huda dan Hardhi, 2013). Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) adalah
bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memperhatikan
usia gestasi (Wong,2009). Jadi, dari beberapa definisi diatas, dapat disimpilkan
bahwa BBLR merupakan bayi (neonates) yang lahir dengan memiliki berat badan
kurang dari 2500 gram.

2.2 Etiologi
Menurut Huda dan Hardhi (2013). Penyebab kelahiran bayi berat badan lahir
rendah,yaitu :
1.      Prematur Murni
Premature Murni adalah neonates dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu
dan mempunyai berat badan yang sesuai dengan masa kehamilan atau disebut juga
neonates preterm atau BBLR. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
persalinan premature atau BBLR adalah :
a.       Faktor ibu :
         Riwayat kelahiran premature sebelumnya.
         Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun.
         Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat.
         Penyakit ibu : HT, jantung, gangguan pembuluh darah (perokok).
         Primigravidarum.

3
         Usia ibu < 20 tahun.
b.      Faktor kehamilan
c.       Faktor janin
Seperti cacat bawaan,infeksi dalam rahim dan kehamilan ganda, anomaly
congenital.
d.      Faktor kebiasaan : pekerjaan yang melelahkan.

Karakteristik yang dapat ditemukan pada Premature Murni adalah :


         LK <33 cm, LD < 30 cm.
         Gerakan otot bmasih hipotonis.
         Umur kehamilan <37 minggu.
         Kepala lebih besar dari badan dan memiliki rambut tipis dan halus.
         Pernapasan belum normal dan sering terserang apnea.
         Kulit tipis, lanugo banyak terutama pada bagian dahi dan pelipis lengan.
         Genetelia belum sempurna, pada wanita labia minora belum tertutup oleh
labia mayora, pada laki-laki testis belum turun.
         Reflek menelan dan reflek batuk masih lemah.

2.      Dismature
Dismatur(IUGR) adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan dikarenakan mengalami gangguan
pertumbuhan dalam kandungan. Menurut Renfield (1975) IUGR dibedakan
menjadi dua yaitu :
a.       Proportionate IUGR
Janin yang menderita distress yang lama dimana gangguan pertumbuhan terjadi
berminggu –
minggu.

4
b.      Disporpotionate IUGR
Terjadi karena distress subakut gangguan terjadi beberapa minggu sampai
beberapa hari sampai janin lahir. Factor-faktor yang mempengaruhi BBLR pada
dismatur adalah :
         Faktor ibu (HT,GGK,perokok,DM,toksemia, dan hipoksia ibu)
         Faktor utery dan plasenta (uterus bicornis,infark plasenta,insersi tali
pusat).
         Faktor janin (kelainan kromosom,gamelli,cacat bawaan, infeksi dalam
kandungan)
         Penyebab lain : keadaan sosial ekonomi yang rendah.

2.3 Klasifikasi
Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya bayi berat lahir rendah
dibedakan dalam beberapa macam (Abdul, 2011) :
1.        Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1500 gram-2500 gram.
2.        Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR),berat alhir kurang dari 1500 gram.
3.        Bayi Berta Lahir Ekstrem Rendah (BBLER) berat lahir kurang dari 1000
gram.
Sedangkan menurut WHO membagi Umur kehamilan dalam tiga kelompok :
1.        Preterm : kurang dari 37 minggu lengkap.
2.        Aterm : mulai dari 37 minggu sampai kurang dari 42 minggu lengkap.
3.        Pos term : 42 minggu lengkap atau lebih.
Ada dua macam BBLR yaitu :
1.       Prematuritas murni atau bayi yang kurang bulan (KB/SMK) : bayi yang
dilahirkan dengan umur kurang dari 37 minggu dengan berat badan sesuai.
2.       Dismaturitas : bayi .lahir dengan berat badan kurang dari seharusnya untuk
masa gestasi itu.

5
2.4 Pathway

hipotermia

(Huda dan Hardhi, 2013; Herdman, 2018; Nelson, 2010)

6
2.5 Manifestasi Klinis
Menurut Huda dan Hardhi (2013) tanda dan gejala dari bayi berat badan rendah
adalah :
1.      Sebelum lahir
         Pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan.
         Pergerakan janin lebih lambat.
         Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai yang seharusnya.
2.      Setelah bayi lahir
         Bayi dengan retadasi pertumbuhan intra uterin.
         Bayi premature yang alhir sebelum kehamilan 37 minggu.
         Bayi small for date sama dengan bayi retradasi pertumbuhan intra
uterine.
         Bayi premature kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya.
Selain itu ada gambaran klinis BBLR secara umum adalah :
1.        Berat badan dari 2500 gram.
2.        Panjang kurang dari 45 cm.
3.        LD < 30 cm.
4.        LK < 33 cm.
5.        Umur kehamilan < 37 minggu
6.        Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang.
7.        Otot hipotonik lemah.
8.        Pernapasan tidak teratur dapat terjadi apnea.
9.        Ekstremitas : paha abduks, sendi lutut atau kaki fleksi-lurus.

2.6 Penatalaksanaan
a.      Penanganan bayi.
Semakin kecil bayi dan semakin premature bayi. Maka semakin besar perawatan
yang diperlukan, karena kemungkinan terjadi serangan sianosis lebih besar.
Semua perawatan bayi harus dilakukan didalam incubator.

7
b.      Pelestarian suhu tubuh.
Untuk mencegah hipotermi diperlukan lingkungan yang cukup hangat dan
istirahat konsumsi O2 yang cukup. Bila dirawat dalam incubator maka suhunya
untuk bayi dengan BB 2 kg adalah 35C dan untuk bayi dengan BB 2-2,5 kg
adalah 34c. bila tidak ada incubator hanya dipakai popok untuk memudahkan
pengawasan mengenai keadaan umum, warna kulit,pernafasan, kejang dan
sebagainyasehingga penyakit dapat dikenali sedini mungkin.
c.      Inkubator
Prosedur perawatan dapat dilakukan melalui jendela atau lengan baju. Sebelum
memasukan bayi kedalam incubator. Incubator terlebih dahulu dihangatkan
sampai sekitar 29,4 C untuk bayi dengan BB 1,7 kg dan 32,20 C untuk bayi yang
lebih kecil.
d.      Pemberian oksigen
Konsentrasi O2 diberikan sekitar 30-35% dengan menggunakan head box.
e.      Pencegahan infeksi
Prosedur pencegahan infeksi adalah sebagai berikut :
  Mencuci tangan samoai kesiku dengan sabun dan air mengalir selama 2
menit.
  Mencuci tangan dengan zat antiseptic sebelum dan sesudah memegang bayi.
f.      Pemberian makanan.
Pemberian makanan sedini mungkin sangat dianjurkan untuk membantu
terjadinya hipoglikemi dan hiperbilirubin. ASI merupakan pilihan utama,
dianjurkan untuk minum pertama sebanyak 1 mllarutan glucose 5% yang steril
untuk bayi dengan berat badan kurang dari 1000 gram.

2.7 Komplikasi
Ada beberapa hal yang dapat terjadi apabila BBLR tidak ditangani secepatnya
menurut Mitayanti, 2009 yaitu :
1.     Sindrom aspirasi mekonium (menyababkan kesulitan bernapas pada bayi).
2.     Hipoglikemia simtomatik.

8
3.     Penyakit membrane hialin disebabkan karena surfaktan paru belum
sempurna,sehingga alveoli kolaps. Sesudah bayi mengadakan inspirasi, tidak
tertinggal udara residu dalam alveoli, sehingga selalu dibutuhkan tenaga negative
yang tinggi untuk yang berikutnya.
4.      Asfiksia neonetorom.
5.      Hiperbulirubinemia.

2.8 Pemeriksaan Diagnostik


a.        Pemeriksaan glucose darah terhadap hipoglikemia.
b.        Pemantauan gas darah sesuai kebutuhan.
c.        Titer torch sesuai indikasi.
d.        Pemeriksaan kromosom sesuai indikasi.
e.        Pemantauan elektrolit.
f.        Pemeriksaan sinar X sesuai kebutuhan (mis : fhoto thorak)
2.9 Konsep Asuhan Keperawatan
2.9.1 Pengkajian
a.      Biodata klien : nama,tempat lahir, jenis kelamin.
b.      Orang tua : nama ayah/ibu, umur, agama, suku atau kebangsaan,
pendidikan dan alamat.
c.       Riwayat kesehatan :
1.        Riwayat antenatal :
 Keadaan ibu selama hamil dengan anemia, HT,gizi buruk,merokok,
ktergantungan obat-obatan,DM, penyakit kardiovaskuler dan paru.
 Kehamilan dengan resiko persalinan preterm misalnya kelahiran
multiple,kelainan congenital.
 Riwayat komplikasi persalinan juga mempunyai kaitan yang sangat erat dengat
permasalahan pada bayi baru lahir.
 Kala I : perdarahan antepartumbaik solusio plasenta maupun plasenta previa.
 Kala II :persalinan dengan tindakan pembedahan, karena pemakaian obat
penenang (narkose) yang dapat menekan system pusat pernafasan.

9
2.        Riwayat post natal :
  Apgar score bayi baru lahir 1 menit pertama dan 5 menit kedua (0-3), asfiksia
berat (4-6), asfiksia sedang (7-10) asfiksia ringan.
  Berat badan lahir : preterm atau BBLR < 2500 gram, untuk aterm 2500 gram,
LK kurang atau lebih dari normal (34-36)
  Pola nutrisi yang perlu dikaji pada bayi dengan BBLR gangguan absorbsi
gastrointestinal, muntah, aspirasi, kelemahan menghisap sehingga perlu diberikan
cairan parenteral atau personde sesuai dengan kondisi bayi untuk mencukupi
kebutuhan elektrolit, cairan, kalori dan juga untuk mengoreksi dehidrasi, asidosis
metabolik, hipoglikemi disamping untuk pemberian obat intravena.
  Pola eliminasi yang perlu dikaji pada neonates adalah BAB :
frekuensi,jumlah,konsisten. BAK : frekuensi dan jumlah.
  Latar belakang sosial budaya kebudayaan yang berpengaruh terhadap BBLR
kebiasaan ibu merokok, obat-obatan jenis psikotropika, kebiasaan ibu
mengkonsumsi minuman beralkohol, dan kebiasaan ibu melakukan diet ketat atau
pantangan makanan tertentu.
  Hubungan psikologis . sebaiknya segera setelah bayi baru alhir dilakukan rawat
gabung dengan ibu jika kondisi bayi memungkinkan.
  Keadaan umum : pada neonates dengan BBLR keadaannya lemah dan hanya
merintih.kesadaran neonates dapat dilihat dari responnya terhadap rangsangan.
Adanya BB yang stabil, panjang badan sesuai dengan usianya tidak ada
pembesaran lingkar kepala dapat menunjukan kondisi neonatos yang baik.
  Tanda-tanda vital : neonates post asfiksia berat kondisi akan baik apabila
penanganan asfiksia benar, tepat dan cepat. Suhu normal pada tubuh bayi n (36 C-
37,5C), nadi normal antara (120-140 x/m), untuk respirasi normal pada bayi (40-
60 x/m), sering pada bayi post asfiksia berat respirasi sering tidak teratur.
  Kulit : warna kulit tubuh merah, sedangkan ekstremitas berwarna biru, pada
bayi preterm terdapat lanugo dan verniks.
  Kepala : kemungkinan ditemukan caput succedaneum atau cephal haematom,
ubun-ubun besar cekung atau cembung kemungkinan adanya peningkatan tekanan
intrakranial.

10
  Mata : warna conjungtiva anemis atau tidak anemis, tidak ada bleeding
conjungtiva, warna sklera tidak kuning, pupil menunjukan refleksi terhadap
cahaya.
  Hidung : terdapat pernafasan cuping hidung dan terdapat penumpukan lender.
  Mulut : bibir berwarna pucat ataupun merah, ada lendir atau tidak.
  Telinga : perhatiakan kebersihannya dan adanya kelainan.
  Leher : perhatikan keberhasilannya karena leher neonates pendek.
  Thorak : bentuk simetris,terdapat tarikan intercostals,perhatikan suara wheezing
dan ronchi,frekwensi bunyi jantung lebih dari 100x/m.
  Abdomen : bentuk silindris,hepar bayi terletak 1-2 cm dibawah ascus costae
pada garis papilla mamae, lien tidak teraba, perut buncit berarti adanya asites atau
tumor, perut cekung adanya hernia diafragma,bising usus timbul 1-2 jam setelah
masa kelahiran bayi, sering terdapat retensi karena GI tract belum sempurna.
  Umbilicus : tali pusat layu, perhatikan ada perdarahan atau tidak adanya tanda-
tanda infeksi pada tali pusat.
  Genetalia : pada neonates aterm testis harus turun, lihat adakah kelainan letak
muara uretra pada neonates laki-laki, neonates perempuan lihat labia mayir dan
labia minor, adanya sekresi mucus keputihan, kadang perdarahan.
  Anus : perhatikan adanya darah dalam tinja,frekwensi buang air besar serta
warna dari feces.
  Ekstremitas : warna biru,gerakan lemah, akral dingin, perhatikan adanya patah
tulang atau adanya kelumpuhan syraf atau keadaan jari-jari tangan serta
jumlahnya.
  Reflex : pada neonates preterm post asfiksia berat rflek moro dan sucking
lemah. Reflek moro dapat memberi keterangan mengenai keadaan susunan syaraf
pusat atau adanya patah tulang.

11
2.9.2 Masalah yang sering muncul
1.      Hipotermi
2.      Ketidakefektifan Pola Nafas
3.      Resiko infeksi
4.      Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
5.      Diskontinuitas pemberian ASI
6.      Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
7.      Resiko ikterik neonatus

2.9.3 Rencana keperawatan


1. Hipotermi
- NOC :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x 24 jam, diharapkan
masalah hipotermi dapat teratasi dengan kriteria hasil :
Termoregulasi : baru lahir
a. Suhu tidak stabil 2-4 (cukup berat menjadi ringan)
b. Kegelisahan 3-5 (sedang menjadi tidak ada )
c. Penyapihan dari inkubator ke boks bayi 2-4 (banyak terganggu
menjadi sedikit terganggu)
- NIC :
Perawatan bayi :
O : Monitor suhu dan KU
N : Berikan terapi KMC
E : Edukasi orang tua untuk menghangatkan tangan saat mau
menyentuh bayi
C : kolaborasikan terapi Inkubator
2. Diskontinuitas Pemberian ASI
- NOC :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x 24 jam, diharapkan
masalah diskontinuitas pemberian ASI dapat teratasi dengan kriteria
hasil:

12
Keberhasilan menyusui : Maternal
a. Puas dengan proses menyusui 2-5 (sedikit adekuat menjadi
sepenuhnya adekuat)
b. Pengeluaran ASI 2-5 (sedikit adekuat menjadi sepenuhnya
adekuat)
c. Intake ASI 2-5 (sedikit adekuat menjadi sepenuhnya adekuat)
- NIC :
O : Observasi pemberian ASI
N : latih netek
E : Motivasi menyusui baik lewat sendok / putting
C : Kolaborasikan pemberian suplemen ASI bila perlu
3. Resiko Infeksi
- NOC :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan
masalah resiko Infeksi dapat dihindari, dengan kriteria hasil :
Status Imun
a. Tanda Infeksi 3-5 (cukup terlihat menjadi tidak terlihat)
b. Kemampuan mencegah infeksi 3-5 (cukup terganggu menjadi tidak
terganggu)
c. Status imun 3-5 ( cukup terganggu menjadi tidak terganggu)
- NIC :
O : observasi tanda – tanda infeksi
N : lakukan pencegahan infeksi
E : edukasi keluarga untuk mencuci tangan
C : kolaborasi pemberian antibiotik bila perlu

13
BAB III
RESUME KASUS
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama Inisial klien : By. Ny. Z
2. Umur : 1 Hari
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Alamat : Kalirejo 1/1 Gondowangi Sawangan
5. Pendidikan :-
6. Pekerjaan :-
7. Agama : Islam
8. Tanggal masuk RS : 14 Maret 2019
9. Nomor Rekam Medis : 316115
10. Diagnosa Medis : BBLR
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
1. Nama : Bp. H
2. Umur : 37 tahun
3. Alamat : Islam
4. Pekerjaan : Pedagang
5. Hubungan dengan pasien : Ayah pasien
C. Riwayat Kesehatan Umum/ Pola Persepsi Dan Manajemen Kesehatan
1. Keluhan utama : Bayi lahir dengan berat badan rendah
2. Riwayat Penyakit Sekarang ; bayi lahir tidak langsung menangis
dengan BB: 1.758 gram, PB : 40 cm, LD : 25 cm, LP : 23 cm, LK:
27cm, LL : 8 cm, BAB belum, BAK belum
Suhu : 35,5ºC
Nadi : 100x/menit
RR : 61 x/menit
3. Riwayat penyakit Dahulu : ibu klien mengatakan saat kehamilan klien
tidak ada masalah dan tidak pernah jatuh.
4. Riwayat penyakit Keluarga : ibu klien mengatakan tidak ada riwayat
penyakit

14
5. Masalah kesehatan Khusus : tidak ada
6. Konsumsi obat : selama hamil ibu hanya minum vitamin
yang diberikan oleh dokter
7. Riwayat Alergi :
a. Obat-obatan : tidak ada alergi obat-obatan
b. Makanan : tidak ada alergi makanan
c. Bahan kimia tertentu : tidak ada alergi bahan kimia
d. Cuaca : tidak ada alergi terhadap cuaca
8. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
a. Prenatal
- Kehamilan ke : P1A0
- Tempat kontrol : Dokter
- Jumlah kunjungan : 3
- Usia kehamilan saat melahirkan : 33 minggu
- Suntikan TT selama hamil : 2 kali
- Jamu/ obat-obatan selama hamil : tidak pernah mengkonsumsi
jamu saat hamil , hanya minum vitamin yang diberikan oleh
dokter dan diminum secara rutin.
- Kenaikan BB selama hamil : 7 kg
- Masalah selama hamil : tidak ada
b. Intranatal
- Tanggal/ bulan/ tahun persalinan : 14 Maret 2019
- Tempat Persalinan : di bidan / RS
- Penolong persalinan : Bidan
- Cara Lahir : Spontan
- Lama persalinan : 1 jam
- Keadaaan Lahir :
o Kulit : Merah
o Lilitan tali pusat : Tidak
o Memakai Oksigen : Iya
o Memakai Infus : Iya

15
- APGAR Score
TANGGAL / KARAKTERISTIK 1 5 10
NO.
JAM YANG DINILAI MENIT MENIT MENIT
Appearance 1 1 2
Pulse 1 2 2
Grimace 1 1 1
Approximately 2 2 2
Refleks 1 1 1
Total 6 7 8
Kesimpulan : Asfiksia Sedang

c. Postnatal
- Dirawat diruang : NICU
- Menyusui : gabungan ASI dan susu formula
- Jumlah menyusu : 5-15 ml/ hari
- BAB pertama : hari ke 2
- BAK pertama : hari ke 2
- Menangis : merintih
- Warna kulit : merah muda
- Gerakan bayi : lemah
- Peralatan yang digunakan : oksigen, infus, OGT
- Obat-obatan yang didapatkan dan dosis :
Ampisilin 25 mg/ 12 jam
Gentamisilin 7,5/ 12 jam
D. PENGKAJIAN 13 DOMAIN NANDA
1. HEALTH PROMOTION (Meliputi Kesadaran Kesehatan dan
Manajemen Kesehatan) :
Ibu klien mengatakan saat sakit berobat ke puskesmas atau RS terdekat
dan saat hamil rutin kontrol kehamilannya satu bulan sekali
Ibu klien mengatakan mempunyai ansuransi kesehatan yaitu KIS

16
2. NUTRITION (Meliputi perbandingan antara intake sebelum dan
sesudah tindakan) :
Bayi Ny Z minum ASI dan diselingi susu formula khusus BBLR tiap
3 jam sekali sekitar 5-15 cc melalui OGT.
3. ELIMINATION (Meliputi frekuensi BAK/BAB, karakteristik BAB
dan BAK serta ada mual atau muntah tidak)
Bayi Ny Z belum BAK dan BAB setelah dilahirkan sampai saat
pengkajian, ± 7 jam
4. ACTIVITY/REST (Meliputi jam tidur klien, adakah gangguan tidur) :
Bayi terlihat sering tidur dan bangun jika lapar dan merasa kotor/ tidak
nyaman saat BAK dan BAB, rata-rata tidur per harinya yaitu 20-22
jam
5. PERCEPTION/COGNITION
a. Orientasi/ kognisi
1) Tingkat pendidikan :-
2) Kurang pengetahuan :-
3) Pengetahuan tentang penyakit :-
4) Orientasi (waktu,tempat, orang) : -
b. Sensasi/persepi
1) Riwayat penyakit jantung : tidak ada
2) Sakit kepala : tidak ada
3) Penggunaan alat bantu : oksigenasi
4) Penginderaan : kurang baik
c. Communication
1) Bahasa yang digunakan :-
2) Kesulitan bekomunikasi : menangis
6. SELF PERCEPTION
a. Self-concept/ self-esteem
1. Perasaan cemas/ takut : menangis
2. Perasaan putus asa/ kehilangan : tidak ada
3. Keinginan untuk mencederai : tidak ada

17
4. Adanya luka/ cacat : tidak ada
7. ROLE RELATIONSHIP
a. Peranan hubungan
1. Status hubungan : anak
2. Orang terdekat : orang tua
3. Perubahan konflik/peran : tidak ada
4. Perubahan gaya hidup : tidak ada
5. Interaksi dengan orang lain : dengan menangis
8. SEXUALITY
a. Identitas seksual
1. Jenis kelamin ; perempuan
2. Labia mayora belum menutupi labia minora, tidak ada odema
3. Anus paten dan berlubang
4. Masalah / disfungsi seksual : tidak ada
9. COPING/STRESS TOLERANCE
a. Coping respon
1. Rasa sedih/takut/ cemas : dengan menangis
2. Kemampuan untuk mangatasi : dengan menangis
3. Perilaku yang menampakkan cemas : dengan menangis
10. LIFE PRINCIPLES
a. Nilai kepercayaan
1. Kegiatan keagamaan yang diikuti :-
2. Kemamuan untuk berpartisipasi :-
3. Kegiatan kebudayaan :-
4. Kemampuan memecahkan masalah :-
11. SAFETY/PROTECTION
a. Alergi : tidak ada
b. Penyakit autoimune : tidak ada
c. Tanda infeksi : tidak ada
d. Gangguan thermoregulasi : tidak ada

18
e. Gangguan/ resiko (komplikasi immobilisasi, jatuh, aspirasi,
disfungsi neurovaskuler peripheral, kondisi hipertensi, perdarahan,
hipoglikemia, sindrome disuse, gaya hidup yang tetap) : tidak ada
12. COMFORT
a. NIPS (Neonatal Infant Pain Scale)
- Ekspresi wajah : meringis =1
- Tangisan : menangis keras =2
- Pola Nafas : perubahan nafas =1
- Tungkai : ekstensi =1
- Tingkat kesadaran : tidur-bangun =0
- Jumlah : 5
- Interpretasi : membutuhkan penanganan infasif segera
b. Gejala yang menyertai : dengan menangis
13. GROWTH/ DEVELOPMENT (Meliputi berapakah kenaikan berat
badan klien dan perkembangan sekarang)
Kenaikan BB klien belum ada

19

Anda mungkin juga menyukai