Anda di halaman 1dari 34

INFEKSI MASA NIFAS

Moneca Diah Listiyaningsih, S.ST.,M.Kes


Pokok bahasan
• Definisi infeksi masa nifas
• Gejala
• Etiologi
• Faktor Predisposisi
• Faktor Resiko
• Macam-Macam Infeksi
• Upaya Pencegahan
• Pencegahan Umum
• Penilaian klinik
• Pengobatan Infeksi pada Masa Nifas
DEFINISI
Keadaan yang mencangkup
semua peradangan yang
disebabkan masuknya
kuman-kuman ke dalam alat
genetalia dalam masa nifas

• kenaikan suhu badan sampai


380C atau lebih selama 2 hari
Gejala
Tampak sakit dan lemah

Suhu meningkat > 380C


Pernapasan dapat
meningkat/menurun
Kesadaran gelisah/koma

Terjadi gangguan involusi uterus

Lochea bernanah berbau


ETIOLOGI

• Streptococus haemoliticus aerobik : masuk


secara eksogen dan menyebabkan infeksi berat
yang ditularkan melalui penderita lain, alat-alat
yang tidak suci hama, tangan penolong dan
sebagainya
• Staphylococus aureus : masuk secara eksogen,
infeksi radang, banyak ditemukan sebagai
penyebab infeksi di Rumah Sakit.
• Escherichia coli : sering berasal dari kandung
kemih dan rektum, menyebabkan infeksi
terbatas pada perieum, vulva dan
endometrium.
Next....
• Clostridium welchii : kuman anaerobik
yang sangat berbahaya, sering ditemukan
pada abortus kriminalis dan partus yang
ditolong dukun dari luar Rumah Sakit.
Cara terjadinya infeksi
• pemeriksaan dalam
yang berulang-ulang
• Alat-alat yang tidak
steril
• Infeksi droplet
(terkontaminasi)


Faktor Predisposisi
Partus lama dengan KPD

Tindakan obstetri operatif

Tertinggalnya plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah

Keadaan-keadaan yang menurunkan daya tahan tubuh

penyakit menular seksual yang tidak ditangani


laserasi yang tidak diperbaiki

Teknik aseptik tidak sempurna

Tidak memperhatikan teknik cuci


tangan

Manipulasi intrauteri (eksplorasi uteri,


pengeluaran plasenta manual)

Perawatan perineum tidak sempurna


MACAM-MACAM INFEKSI MASA NIFAS

Vulvinitis Bendungan ASI


Vaginitis Infeksi payudara
Servisitis
Endometritis
Septikemia
Pyemia
Peritonitis
Parametritis
Vulvinitis

• luka bekas episiotomi yang


terkena infeksi
• jaringan sekitarnya
membengkak
• tepi luka menjadi merah dan
bengkak
• jahitan mudah terlepas
• luka yang terbuka menjadi
ulkus dan mengeluarkan pus
Vaginitis

Permukaan mukosa membengkak dan kemerahan

getah mengandung nanah

infeksi tinggal terbatas


Servisitis

Rasa nyeri dan panas pada tempat infeksi


Kadang-kadang perih bila kencing
Nadi di atas 100 X per menit
Getah radang dapat keluar
Suhu sekitar 380C
Bila luka infeksi tertutup jahitan dan getah radang
tidak dapat keluar, demam naik sampai 390-400C
disertai menggigil
Penanganan pemberian antibiotik
Endometritis

Tanda dan gejalanya


o Uterus membesar
o Nyeri pada saat
perabaan uterus
o Uterus lembek
o Suhu meningkat
o Nadi menurun
Septikemia

• Septikemia adalah
keadaan dimana
kuman-kuman dari
uterus langsung masuk
ke dalam peredaran
darah
Gejala yang muncul
 Permulaan penderita
mudah sakit dan lemah
 Sampai hari ke-3 post
partum, suhu meningkat
dengan cepat dan
menggigil
 Selanjutnya suhu berkisar
antara 390 - 400C, keadaan
umum memburuk, nadi
menjadi cepat
Pyemia

• terdapat pembengkakan pada vena-vena di


uterus
• Gejala yang dimunculkan :
• Perut nyeri
• suhu berulang-ulang meningkat dengan
cepat disertai menggigil, kemudian
diikuti dengan menurunnya suhu
• Lambat laun timbul gejala abses pada paru-
paru, jantung, pneumonia dan pleuritis
Peritonitis

• Peritonitis (radang selaput


rongga perut) adalah
peradangan yang
disebabkan oleh infeksi
pada selaput rongga perut
(perotonium).
gejala yang muncul (peritonitis)
Perut kembung
Suhu tinggi
Nadi cepat dan kecil
Ada Defense musculair (nyeri tekan pada
abdomen)
Muka penderita yang mula-mula kemerahan
menjadi pucat, mata cekung, kulit muka dingin,
terdapat fasies hypocratica (muka pucat)
Penanganan

Dilakukan nasogastric Action

Pemasangan infus (NaCL atau RL)

Pemberian antibiotik

Laparotomi diperlukan untuk


pembersihan perut
Parametritis
sellulitis Pelvika

• gejala parametritis antara lain :

Suhu ban meningkat


Nyeri perut bagian
380-400C (oral) dan
bawah dan terasa kaku
menggigil

Terjadi lebih dari hari ke


Denyut nadi meningkat
7 postpartum
Bendungan ASI
Bendungan ASI adalah
pembendungan air susu
karena penyempitan duktus
laktiferi atau oleh kelenjar
yang tidak dikosongkan
dengan sempurna atau
karena kelainan pada puting
susu.
Patologi

• Faktor hormon
• Hisapan bayi
• Pengosongan payudara
• Cara menyusui
• Faktor gizi
• Kelainan pada puting
Patofisiologi

• Gejala yang biasa terjadi pada bendungan ASI antara


lain payudara penuh terasa panas, berat dan keras,
terlihat mengkilap meski tidak kemerahan.
• ASI biasanya mengalir tidak lancar, namun ada pula
payudara yang terbendung membesar, membengkak dan
sangat nyeri, puting susu teregang menjadi rata.
• ASI tidak mengalir dengan mudah dan bayi sulit
mengenyut untuk menghisap AS, ibu terkadang menjadi
demam tapi biasanya akan Ihilang dalam 24 jam.
Penatalaksanaan

Menyusui dini, susui bayi segera mungkin


setelah dilahirkan

Susui bayi tanpa jadwal atau ondemand

Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa,


bila produksi melebihi kebutuhan ASI

Perawatan payudara pasca persalinan


Upaya pengobatan

Kompres hangat payudara agar menjadi lebih


lembek.
Keluarkan sedikit ASI sehingga puting lebih
mudah ditangkap dan dihisap oleh bayi

Sesudah bayi kenyang keluarkan sisa ASI

Lakukan massage payudara yang dimulai dari


puting karah korpus
Infeksi payudara
• peradangan pada mammae
sehingga timbul rasa panas
dingin disertai dengan
kenaikan suhu, penderita
merasa lesu dan tidak ada nafsu
makan
Pencegahan (infeksi payudara)

Perawatan puting susu untuk mencegah mastitis


Membersihkan puting susu dengan minyak baby
oil sebelum dan sesudah menyusui untuk
menghilangkan kerak dan susu yang sudah
mengering
Selain itu juga memberi pertolongan pada ibu
menyusi bayinya harus bebas infeksi dengan
Stafillococus
Bila ada luka atau retak pada puting
sebaiknya bayi jangan menyusu pada
mammae yang bersangkutan, dan air susu
dapat dikeluarkan dengan pijatan.
Penatalaksanaan (infeksi payudara)

Berikan kloksasilin 500 mg tiap 6


jam selama 10 hari
Sangga payudara

Kompres dingin
berikan parasetamol 500 mg per oral
setiap 4 jam
Ikuti perkembangan selama 3 hari
Bila ada nanah/abses konsulkan ke
dokter bedah
UPAYA PENCEGAHAN
infeksi nifas
Pencegahan pada waktu hamil
Mencegah anemia
Jangan Lakukan pemeriksaan dalam bila tidak ada
indikasi
Hindari koitus pada hamil tua
Saat persalinan
Hindari PD berulang
Hindari partus lama di sertai KPD
Jaga sterilitas
Hindari perdarahan
Masa nifas
Perawatan luka dengan baik
Penderita infeksi dipisahkan dengan yang normal
Batasi tamu saat berkunjung
PENANGANAN UMUM
infeksi masa nifas
• Antisipasi setiap faktor kondisi (anemia)
• Berikan pengobatan yang rasional dan efektif
• Lanjutan pengamatan dan pengobatan
• Jangan pulangkan ibu apabila masa kritis belum
terlampaui.
• Beri catatan atau instruksi tertulis untuk asuhan
mandiri di rumah
• Lakukan tindakan dan perawatan yang sesuai bagi
bayi baru lahir
PENGOBATAN
infeksi masa nifas
• Bidan boleh memberikan antibiotik sesuai dengan
infeksi yang terjadi
Ampicilin vulvinitis, tetrasiklin

Anda mungkin juga menyukai