Anda di halaman 1dari 6

Skenario 1.

Korban janji
Lusa adalah ujian akhir blok dan Minke memutuskan untuk begadang malam ini
untuk belajar. Guna menemaninya belajar sistem kebut semalam (SKS), ia meminum
kopi Janji Terus. Beberapa menit kemudian, Joni merasa jantungnya berdebar sangat
cepat dan berjalan terhuyung-huyung serta kemudian terjatuh. Mengetahui hal
tersebut, Darsam, teman satu kos Minke yang seorang mahasiswa FK, membantunya
bangun dan membaringkannya di atas kasur untuk istirahat. Darsam segera
memeriksa nadi radialis, dan jantung Minke dengan stetoskop miliknya serta
mengukur tekanan darahnya. Minke mengaku pada Darsam bahwa ia jarang minum
kopi sebelumnya. Ia pun kapok belajar SKS dan begadang dan mulai membiasakan
pola hidup sehat (makan-makanan bergizi seimbang dan olahraga).

STEP 1 :
1. Begadang : berjaga tidak tidur sampai larut malam
2. Berdebar : bergerak-gerak atau berdenyut lebih kencang dari pada biasa
(tentang jantung karena kaget dan sebagainya
3. Terhuyung : (berjalan dan sebagainya) bergoyang-goyang ke kiri kanan
seperti orang mabuk
STEP 2 :
1. Bangunan apa yang menyusun jantung?
2. Bagaimana cara kerja jantung?
3. Bagaimana pengaruh kopi(kafein) terhadap aktivitas jantung?
4. Faktor apa yang mempengaruhi denyut nadi?
STEP 3 :
1. Struktur penyusun jantung
Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks
(superior-posterior:C-II) berada di bawah dan basis ( anterior-inferior ICS –
V) berada di atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru,
pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat
sistem kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada (cavum thoraks) sebelah
kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada mediastinum.
Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat.
Penyokong jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari samping,
diafragma menyokong dari bawah, pembuluh darah yang keluar masuk dari
jantung sehingga jantung tidak mudah berpindah.
Jantung terdiri dari 2 jenis ruang pompa, atrium dan ventrikel, masing-masing
berjumlah 2 buah, kanan dan kiri, sehingga jantung memiliki 4 ruangan.
Tampak luar, atrium terletak diatas ventrikel dan berukuran lebih kecil
dibandingkan ventrikel. Diantara kedua atrium dibatasi oleh septum
interatrial, yang terletak pada bagian postero-inferior dinding medial atrium
kanan, sedangkan kedua ventrikel dibatasi oleh septum interventrikuler.
Secara horizontal atrium kanan dihubungkan dengan ventrikel kanan oleh
katup bikuspidalis atau biasa disebut dengan katup mitral dan atrium kiri
berhubungan dengan ventrikel kiri lewat katup trikuspidalis. Jantung memiliki
dinding yang disusun oleh tiga lapisan yaitu epicardium (lapisan terluar),
myocardium (lapisan tengah) dan endocardium (lapisan dalam).
2. Fisiologi jantung
Jantung dapat dianggap sebagai 2 bagian pompa yang terpisah terkait
fungsinya sebagai pompa darah. Masing-masing terdiri dari satu atrium-
ventrikel kiri dan kanan. Berdasarkan sirkulasi dari kedua bagian pompa
jantung tersebut, pompa kanan berfungsi untuk sirkulasi paru sedangkan
bagian pompa jantung yang kiri berperan dalam sirkulasi sistemik untuk
seluruh tubuh. Kedua jenis sirkulasi yang dilakukan oleh jantung ini adalah
suatu proses yang berkesinambungan dan berkaitan sangat erat untuk asupan
oksigen manusia demi kelangsungan hidupnya.
Ada 5 pembuluh darah mayor yang mengalirkan darah dari dan ke jantung.
Vena cava inferior dan vena cava superior mengumpulkan darah dari sirkulasi
vena (disebut darah biru) dan mengalirkan darah biru tersebut ke jantung
sebelah kanan. Darah masuk ke atrium kanan, dan melalui katup trikuspidalis
menuju ventrikel kanan, kemudian ke paru-paru melalui katup pulmonal.
Darah yang biru tersebut melepaskan karbondioksida, mengalami oksigenasi
di paru-paru, selanjutnya darah ini menjadi berwarna merah. Darah merah ini
kemudian menuju atrium kiri melalui keempat vena pulmonalis. Dari atrium
kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup mitral dan selanjutnya
dipompakan ke aorta.
Tekanan arteri yang dihasilkan dari kontraksi ventrikel kiri, dinamakan
tekanan darah sistolik. Setelah ventrikel kiri berkontraksi maksimal, ventrikel
ini mulai mengalami relaksasi dan darah dari atrium kiri akan mengalir ke
ventrikel ini. Tekanan dalam arteri akan segera turun saat ventrikel terisi
darah. Tekanan ini selanjutnya dinamakan tekanan darah diastolik. Kedua
atrium berkontraksi secara bersamaan, begitu pula dengan kedua ventrikel.
3. Pengaruh kopi(kafein) terhadap aktivitas jantung
Kafein merupakan stimulan sistem saraf pusat yang baik dan karena itu
menyebabkan kafein sering digunakan sebagai zat psikoaktif di dunia. Efek
fisiologis kafein dan kurangnya nilai gizi menyebabkan hal ini sangat
berdampak terhadap kesehatan, terutama dengan mengacu pada risiko
penyakit kardiovaskular. Hasil penelitian ilmiah tidak jelas. Pengaruh kafein
pada tubuh manusia bergantung pada metabolisme kafein pada setiap individu
yang juga tergantung pada banyak faktor endogen dan lingkungan individu.
dikutip dari The Health Site, memberi tahu jumlah rekomendasi harian kafein
yaitu sebanyak 400 miligram atau sekitar empat cangkir kopi. Setiap orang
memang memiliki jumlah toleransi kafein yang berbeda
Mekanisme kafein yang memengaruhi tubuh terutama dengan memblokir
reseptor adenosine yang menyebabkan peningkatan sekresi katekolamin:
adrenalin, dopamin dan serotonin. Efek dari ini adalah untuk merangsang
sistem saraf pusat, percepatan denyut jantung, dan vasodilatasi darah.
Beberapa penelitian metaanalisis pada studi epidemiologi mengenai hubungan
hipertensi dan konsumsi kafein tidak menunjukan hasil yang postif, namun
beberapa penilitian menunjukan bahwa minum kopi dapat meningkatkan
konsentrasi homosistein(molekul asam amino yang dibutuhkan tubuh untuk
mensintesis semua protein tubuh) yang dapat menunjukan meningkatnya
resiko penyakit kardioaskular.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Frekuensi Denyut Nadi
Banyak hal yang dapat mempengaruhi denyut nadi, diantaranya; jenis
kelamin, umur, posisi tubuh, dan aktivitas fisik.
Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan oksigen
selama pertumbuhan. Usia seseorang sangat berpengaruh terhadap denyut
nadi, denyut nadi maksimum pada orang lanjut usia sangat menurun
(penurunan 50% dari usia remaja pada usia 80 tahun). Hal ini disebabkan
berkurangnya massa otot, dan daya maksimum otot yang dicapai sangat
berkurang 2. Pada anak umur 5 tahun denyut nadi istirahat antara 96-100
denyut permenit, pada usia 10 tahun mencapai 80-90 denyut permenit, dan
pada orang dewasa mencapai 60-100 denyut permenit (Sandi, 2013).
Denyut nadi pada wanita lebih tinggi apabila dibandingkandengan laki-laki.
Pada laki-laki dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128
denyut per menit, pada wanita 138 denyut per menit
Kurangnya aktivitas fisik meningkatkan risiko kelebihan beratbadan. Orang
yang tidak aktif juga cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang
lebih tinggi sehingga otot jantungnya harus bekerja lebih keras pada setiap
kontraksi. Makin keras dan sering otot jantung memompa, dan makin tinggi
tekanan yang dibebankan pada arteri
Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi. Padasuatu studi yang
merokok sebelum bekerja denyut nadinya meningkat 10 sampai 20 denyut per
menit dibanding dengan seorang yang dalam bekerja tidak didahului merokok.
Hal tersebut dikarenakan, rokok dapat mengakibatkan vasokonstriksi pada
pembuluh darah.
STEP 4 : SKEMA

+ ANATOMI
STEP 5 :
1. Anatomi penyusun jantung
2. Fisiologi sistem jantung dan aktivitas listrik dalam EKG
a. Fisiologi kardiofaskuler
b. Nutrisi otot jantung
c. Siklus jantung dan katup jantung
3. Mikrosirkulasi
4. Histologi otot jantung
5. Embriologi sistem kardiovaskuler
DAFTAR PUSTAKA
R suminar, WI Nurcahyo, A Ismail, angka kematian operasi jantung RSUD Dr
Kariyadi Semarang Periode Januari 2011 – Januari 2013. Eprints UNDIP. 2014
G Dea, Y Ade. Pengaruh Konsumsi Kafein pada Sistem Kardiovaskular. MEDICAL
JOURNAL OF LAMPUNG UNIVERSITY. Vol 5. No 3. 2016
I Nengah Sandi. Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Frekuensi Denyut Nadi. Sport and
Fitness Journal. Volume 4, No.2, Oktober 2016
Essiana V. Mortalitas Operasi Jantung Ganti Katup Di Rsup Dr. Kariadi Semarang
Periode Januari 2014 – Desember 2014. KTI Eprints UNDIP. 2015
Kamus Besar Bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai