Anda di halaman 1dari 28

PEMERIKSAAN

FISIK
IBU NIFAS

By
HENY SETYOWATI,S.SiT.,M.Kes
DASAR TEORI
Pemeriksaan fisik ibu nifas 
pemeriksaan yang dilakukan perawat atau
bidan untuk menilai ketidaknormalan yang
mungkin ada dalam proses penyembuhan
post partum.
7-an  Pemeriksaan fisik berfokus
pada pengkajian yang terus menerus
terhadap identifikasi dini dan
intervensi segera terhadap komplikasi
Tujuan Perawatan Pasca Lahir

 Agar ibu mendapatkan cukup istirahat


 Menghindari infeksi yang dapat
menghambat kesembuhan jaringan yang
cedera
 Dapat melaksanakan pemberian ASI
 Belajar merawat bayi
Pemeriksaan Tanda- tanda Vital

Observasi tanda- tanda vital. Kaji suhu,


tekanan darah, nadi dan pernafasan
setiap 4- 8 jam selama beberapa hari
pascapartum.
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam
pemeriksaan tanda- tanda vital:

 Peningkatan suhu yang ringan,


 Hipotensi dengan nadi yang cepat dan
lemah
 Pernafasan normal kembali kekeadaan
sebelum hamil.
Peralatan dan perlengkapan
 Tempat tidur
 Senter
 Thermometer
 Stetoskop
 Tensimeter
 Jam
 Hamer
 Sarung tangan dan pinset
dalam bak steril
 Kapas sublimat
Lanjutan,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
 Kasa
 Bethadine
 Bengkok
 Handuk
 Tempat cuci tangan /
wastafel
 Larutan Chlorin 0,5%
 Alas bokong
 Celana dalam pasien
dan pembalut
Persiapan pasien
 Memberi salam
 Mengenalkan diri pada klien/ keluarga
 Menjelaskan tujuan dilakukan
tindakan
 Memberitahu prosedur tindakan yang
akan dilakukan
 Menganjurkan ibu untuk kencing
terlebih dahulu
Keselamatan Kerja

 Patuhi prosedur pekerjaan


 Perhatikan keadaan umum ibu
 Pemeriksaan dilakuakan dengan hati-
hati, perhatikan keamanan dan
keselamatan selama melakukan
tindakan
Prosedur pelaksanaan
 Memberi salam dan
memperkenalkan diri

 Jelaskan tujuan &


prosedur pemeriksaan
 Anjurkan ibu untuk kencing terlebih
dahulu
 Memperhatikan lingkungan
 Susun alat secara ergonomis untuk
memudahkan dalam bekerja
 Mendekatkan alat
 Mempersilahkan  Melakukan
pasien untuk naik ke observasi klien
tempat tidur dan dngan mengajak
mengatur pasien bicara klien
senyaman mungkin
 Menanyakan keadaan  Cuci tangan
dan keluhan yang menggunakan sabun
dirasakan saat ini dibawah air
mengalir,
keringkan dengan
handuk bersih
SUHU TUBUH (C)
Fungsi :
Suhu oral : suhu inti tubuh
Oral ► (37 º C)
Suhu rektal : lebih akurat dari suhu
mulut ►(37,5 o C)
Suhu Aksila : metode paling tidak
akurat ►(36,7 o C)

Suhu Normal : 36,5 o C – 37,5 o C


Hipotermi : < 36 o C
Febris : > 37 o C
PERNAFASAN
(x/mnt)
 Inspirasi dan
ekspirasi

 Normal : 16-
20x/mnt
 Nadi : Temporalis, karotid, brakhialis, radialis,
ulnaris, femoralis, poplitea.

 Nadi > 100x/mnt takikardi

 Nadi < 60x/mnt bradikardi

Nadi normal : 60 – 100 x/mnt


TEKANAN DARAH
(mmHg)
 Hipertensi : > 120/80
mm/Hg
 Hipotensi : < 120/80 mm/Hg

Normal 120/80 mm/Hg


 Lkkn px pd rambut,  Lkkn px pd mata
kepala & wajah

 Lakukan inspeksi
pada telinga
 Lakukan inspeksi  Lakukan pemeriksaan
pada hidung pada leher
 Lakukan pemeriksaan
pada mulut dan
kerongkongan

 Memeriksa dada dan


thorak
 Pemeriksaan payudara

 Memeriksa ketiak
Pemeriksaan uterus
 Memeriksa penurunan TFU

 Memeriksa kandung kemih


Memeriksa ekstremitas bawah
 Mengkaji keadaan luka
jahitan perineum, tanda-
tanda infeksi, keadaan
benang jahitan dan
observasi jumlah, warna
lochea
 Jelaskan hasil
pemeriksaan kepada
ibu

 Pendokumentasian
si h
a ka
er im
T

Anda mungkin juga menyukai