Anda di halaman 1dari 17

INFEKSI PUERPERALIS

Pembimbing :
Dr. Yahlenadiharty, SpOG

SMF Kesehatan Perempuan


RSUD dr. Doris Sylvanus – FK UPR
Palangkaraya
2017
INFEKSI PUERPERALIS
• Infeksi puerperalis adalah semua peradangan
yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman
ke dalam alat-alat genetalia pada waktu
persalinan dan nifas
ETIOLOGI
» Streptococcus haematilicus aerobic
» Staphylococcus aurelis
» Escherichia coli
» Clostridium welchii
MEKANISME INFEKSI
• Manipulasi penolong, terlalu sering melakukan pemeriksaan dalam
alat yang dipakai kurang steril
• Infeksi yang didapat dirumah sakit (nosakomial)
• Hubungan seks menjelang persalinan
• Sudah terdapat infeksi intrapartum : persalinan lama dengan
ketuban pecah > 6 jam terdapat pusat infeksi dalam tubuh
Infeksi alat Beberapa bakteri
genital dapat
bakteri endogen dan
merupakan menyebabkan bakteri eksogen
komplikasi infeksi setelah
masa nifas. persalinan.

Gejala umum dan lokal infeksi


• Suhu badan panas  Uterus lembek
• Malaise  Kemerahan
• Denyut nadi cepat  Rasa nyeri pada payudara
atau adanya disuria.
Lanjutan ...
Infeksi Alat Genital Faktor predisposisi :
nutrisi yang buruk, defisiensi
Ibu beresiko terjadi infeksi zat besi, persalinan lama,
post partum karena adanya ruptur membran, episiotomi,
luka pada bekas pelepasan
SC
plasenta, laserasi pada saluran
genital termasuk episiotomi
pada perineum, dinding
Gejala klinis :
vagina dan serviks, infeksi
post SC yang mungkin terjadi.
endometritis tampak pada hari
ke 3 post partum disertai dengan
suhu yang mencapai 39 derajat
celcius dan takikardi, sakit kepala,
kadang juga terdapat uterus
yang lembek.
Tanda Bahaya Masa Nifas

Cara Terjadinya Infeksi


Infeksi Nifas
•Manipulasi penolong yang tidak
suci hama, atau pemeriksaan dalam
Kuman-kuman yang
sering menyebabkan yang berulang-ulang dapat
infeksi antara lain membawa bakteri yang sudah ada
adalah: ke dalam rongga rahim.
•Streptococcus •Alat-alat yang tidak suci hama.
haemoliticus aerobic •Infeksi droplet, sarung tangan dan
•Staphylococcus
alat-alat terkena infeksi kontaminasi
aureus
•Escherichia coli yang berasal dari hidung,
•Clostridium welchii tenggorokan dari penolong dan
pembantunya atau orang lain
Demam, Muntah, Rasa Sakit Waktu Berkemih

 Organisme yang
menyebabkan infeksi
saluran kemih berasal dari
flora normal perineum.

 Sensitivitas kandung kemih


terhadap tegangan air
kemih di dalam vesika
sering menurun.  Setelah melahirkan terutama
saat infuse oksitosin dihentikan
terjadi diuresis

 Overdistensi yang disertai


kateterisasi sering
menyebabkan infeksi saluran
kemih.
Jenis Jenis Infeksi Puerperalis

Septikemia dan Piemia


•Septikemia adalah keadaan di mana kuman-
kuman dan atau toksiknya langsung masuk ke
dalam peredaran darah umum dan menyebabkan
infeksi umum.

Parametritis ( Selulitis Pelvika )


Parametritis adalah infeksi jaringan ikat pelvis yang dapat terjadi
melalui ;
• servisitis atau endometritis yang tersebar melalui pembuluh
limfe.
• Langsung meluas dari servisitis ke dasar ligamentum sampai ke
parametrium atau sekunder dari tromboflebitis.

Salfingitis ( Salfingo- ooforitis )


•Salfingitis adalah peradangan dari adneksa. Terdiri
dari salfingitis akut dan kronik. Diagnosis dan gejala
klinis hampir sama dengan parametritis. Bila infeksi
berlanjut dapat terjadi piosalfing.
 Penyebaran melalui pembuluh darah
 Septikemia
 Piemia
 Penyebaran melalui peb. lymfe dan jalan
lahir
 Peritonitis
 Parametritis (sellulitis pelvika)
 Penyebaran melalui permukaan endomet
 Salpingitis
 Ooforitis
TATALAKSANA
• Untuk mengetahui kuman penyebab
infeksi ideal dilakukan kultur bakteri untuk
menguji kepekaan penggunaan antibiotik
• Antibiotik
• Penisiln ialah penisilin G atau penisilin setengah sintesis (ampisilin)
merupakan pilihan yang paling tepat.
• Diberikan penisilin G sebanyak 5 juta UI tiap 4 jam dari 30 juta UI
tiap hari. Penisilin ini diberikan sebagai injeksi intravena atau secara
infus pendek selama 5 – 10 menit.
• Penicilin dilarutkan dalam laruta glukosa 5% atau ringerlaktat.
• Dapat juga diberikan ampisilin 3 – 4 gram mula-mula intravena atau
intramuskular.
• Staphylococcus yang penisilin resisten, tahan terhadap penisilin
karena mengeluarkan penisilinase. Preparat penisilin yang tahan
penisilinase ialah axasilin, dicloxasilin dan methacilin.
PENCEGAHAN
• Pencegahan pada waktu hamil
– Meningkatkan keadaan umum penderita
– Mengurangi faktor predisposisi infeksi kala nifas
• Saat persalinan
– Perlukan dikurangi sebanyak mungkin
– Perlukaan yang terjadi perdarahan post partum
– Mencegah terjadi perdarahan post partum
– Kurang melakukan pemeriksaan dalam
– Hindari persalinan yang berlangsung lama
• Kala nifas
– Lakukan mobiliasi dini sehingga darah lokia keluar dengan
lancar
– Perlukaan dirawat dengan baik
• Mencuci alat genitalia dengan sabun air, kemudian keringkan bagian vulva
dan anus dan ganti pembalut setelah buang air kecil atau buang air besar.
• Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah
membersihkan genitalia.
• Mengajarkan ibu membersihkan alat kelamin dari depan ke belakang, dan
kemudian bagian sekitar anus.
• Menjaga kebersihan vagina
• Siram mulut vagina hingga bersih dengan air setiap buang air kecil atau
buang air besar. Siram dari depan kebelakang.
• Bila ibu takut menyentuh luka jahitan, membersihkan vulva dapat dilakukan
dengan cara duduk berendam dalam cairan antiseptik selama 10 menit.
Lakukan setelah BAK atau BAB.
• Mengganti pembalut setelah setiap BAK.
• Setelah dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut.
• Perineum dapat diolesi salep pemberian dokter apabila sudah kering.
07/02/2018 Infeksi Masa Nifas 15
Alogaritma
tatalaksana
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai