Pendahuluan
Obstipasi merupakan kelainan pada sistem
pencernaan
dimana
seorang
manusia
obstipasi
memiliki
penyebab
mekanis
dan
diet,
gangguan
hormonal
seperti
Definisi
Obstipasi berasal dari bahasa Latin Ob berarti in the way
Anatomi
Mulut
Esofagus
Lambung
Usus halus
Usus besar
Etiologi
Sebab dari obstipasi ada 2 yaitu: obstipasi akibat
obstruksi dari intralumen usus meliputi akibat
adanya kanker dalam dinding usus dan obstipasi
akibat obstruksi dari ekstralumen usus, biasanya
akibat penekanan usus oleh massa intraabdomen
misalnya adanya tumor dalam abdomen yang
menekan rectum.2
Penyebab lainnya
Kebiasaan makan
Hypothyroidisme
Keadaan mental
Penyakit organis
Kelainan kongenital
Ileus obstruktif
Manifestasi klinik
Tanda dan Gejala obstipasi seperti gejala
perut, sembelit, distensi abdomen,
kembung-pembesaran atau perasaan penuh,
kram dan nyeri persisten, Borborygmipeningkatan bising usus. Gejala fisik yang
dapat terjadi seperti bau napas, nadi
cepat(tachychardia), mualdan muntah,
demam dan dehidrasi
Kriteria
Kriteria Rome II untuk sembelit membutuhkan setidaknya dua dari gejala berikut
selama 12 minggu atau lebih selama periode satu tahun: 1
Feses keras dengan lebih dari seperempat dari buang air besar.
Merasa mengedan lengkap dengan lebih dari seperempat dari buang air besar.
Sensasi obstruksi anorectal dengan lebih dari seperempat dari buang air besar.
Manuver Manual untuk memfasilitasi lebih dari seperempat dari buang air besar.
Kurang dari tigagerakan ususper minggu.
Kriteria cukup untuk sindrom iritasi usus.
Patofisiologi
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan abdomen standar seperti
inspeksi, auskultasi, perkusi,dan palpasi
untuk melihat apakah ada massa abdomen,
nyeri abdomen, dan adanya distensi kolon.
Obstruksi usus pada fase lanjut tidak
terdengar bising usus
Pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan
Medika mentosa
1. pencahar rangsang
2. pencahar garam dan pencahar osmotik
3. pencahar pembentukan masa
4. pencahar emolien
* Operasi
* Diet
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi seperti
dehidrasi, perforasi, peritonitis, sepsis, dan
penyakit iskemik pada usus.3
Pencegahan
Minum air putih minimal 1,5 sampai 2 liter air (kira-kira 8 gelas) sehari dan cairan lainnya
setiap hari.
Olahraga, seperti jalan kaki (jogging) bisa dilakukan. Minimal 10-15 menit untuk olahraga
ringan, dan minimal 2 jam untuk olahraga yang lebih berat.
Biasakan buang air besar secara teratur dan jangan suka menahan buang air besar. Tidak
perlu memaksa untuk buang air besar setiap hari bila tidak ada rangsangan karena siklus
pencernaan tiap orang berbeda-beda.
Konsumsi makanan yang mengandung serat secukupnya, seperti buah-buahan dan sayursayuran.
TERIMA KASI