PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
melahirkan. Perihal ini bisa berlangsung pada akhir kehamilan ataupun jauh saat
sebelum waktunya melahirkan. Dalam kondisi wajar 8-10% wanita hamil aterm
KPD didunia berkisar antar 30% dari seluruh kelahiran serta 15%– 20 % yang lain
elektif. Sementara di Indonesia insiden KPD 4,5% dari seluruh kehamilan (DepKes,
KPD dapat diklasifikasikan antara lain: KPD preterm merupakan KPD yang terjadi
pada usia kehamilan <37 minggu sebelum persalinan, dan KPD aterm merupakan
ketuban pecah sebelum waktunya yang terjadi pada usia kehamilan >37 minggu.
janin dalam rahim, usia ibu <20 tahun ataupun >35 tahun, paritas, serviks
dari selaput ketuban, infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada
1
2
(Harsono, 2013).
Menurut Nugroho (2010) Salah satu penyebab KPD adalah kelainan letak
janin karena pada letak sungsang tidak ada bagian terendah yang menutupi pintu
atas panggul (PAP) yang dapat menghalangi tekanan terhadap membrane bagian
bawah. Berdasarkan hasil dari penelitian (Isnaini, 2015) dari 150 responden yang
mengalami ketuban pecah dini, 7 (4,7%) responden mengalami letak lintang dan 40
kehamilan letak sungsang selaku pemicu KPD mungkin diakibatkan karena letak
sungsang dengan letak terendah bokong serta kedua tungkai kaki yang terlipat lebih
besar dari kepala dapat menimbulkan dorongan yang lebih besar sehingga dapat
kokoh saat janin akan keluar dari jalan lahir. Kelainan letak tersebut mengakibatkan
KPD bisa menimbulkan berbagai macam komplikasi ibu dan janin antara
lain: infeksi karena ketuban yang utuh ialah penghalang terhadap masuknya
penyebab infeksi, kurang bulan atau premature karena KPD sering terjadi pada
kehamilan kurang bulan, permasalahan yang sering terjadi pada bayi kurang bulan
adalah gejala sesak nafas atau Respiratory Distress Syndrom (RDS) yang
disebabkan karena belum matang nya paru (Legawati & Riyanti, 2018).
3
Sebagian besar KPD pada kehamilan preterm akan lahir saat sebelum aterm
ataupun persalinan akan terjadi dalam satu minggu sesudah selaput ketuban pecah.
prematuritas. Ketuban pecah dini ialah salah satu pemicu prematuritas dengan
keperawatan baik secara fisik maupun psikologis. Tindakan utama pada kasus ini
yaitu dengan mencegah dampak lebih lanjut dari KPD yaitu untuk mengurangi
risiko infeksi, kelahiran kurang bulan, sindrom distress pernapasan (RDS) yang
terjadi pada bayi baru lahir serta tindakan untuk membantu masalah psikologis
BANDUNG”.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
komprehensif pada pasien dengan Ketuban Pecah Dini (KPD) 6-7 jam +
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
hamil 31 -32 minggu G1P0A0 dengan Ketuban Pecah Dini (KPD) 6-7 jam
1. Teknik Wawancara
ini.
5
2. Observasi
langsung dan melibatkan semua panca indra baik itu melihat dan
3. Pemeriksaan Fisik
5. Studi Kepustakaan
D. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ilmial ini, penulis membagi dalam 4 bab
yaitu:
1. BAB I Pendahuluan
sistematika penulisan.
yang dilakukan.
Bagian ini terdiri dari kesimpulan dan saran yang diambil oleh