Anda di halaman 1dari 16

Pemberian Cairan dan Terapi

Nyeri pada pasien a/n Tn. T


1. Sandra
2. Suneri
3. Varidatun
Apa Itu Cairan Infus ?
Cairan Infus adalah perawatan medis yang
dilakukan dengan memberikan cairan dan obat
langsung melalui pembuluh darah.

Umumnya, cairan infus diberikan oleh petugas


medis kepada pasien yang kehilangan cairan dan
zat-zat makanan dalam tubuh.

Cairan infus biasanya terdiri dari air yang


mengandung elektrolit, gula atau obat-obatan
tertentu tergantung pada kondisi pasien.
Jenis - Jenis Cairan Infus
1. Cairan Infus Kristaloid
a. Otsu-Saline Nacl 0.9%
b. Asering
c. Ringer Laktat
d. Dextrose

2. Cairan Infus Koloid


e. Albumin
f. Dextran
g. Gelatin
Perhitungan Tetesan Cairan Infus
• - faktor tetesan : 20 terumo
• - total cairan
• - lama pemberian
Jumlah TPM= Kebutuhan Cairan X Faktor tetes
Lama pemberian X 60 Menit
= (2000x20) / (24 x 60)
= 40.000/1.440
= 28 tpm dalam 6 jam habis 1 kolf. Dalam 24
jam habis 4 kolf
Skala Nyeri
Nyeri adalah bentuk pengalaman sensorik dan emosional
yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan
adanya kerusakan jaringan atau suatu keadaan yang
menunjukkan kerusakan jaringan.
Derajat nyeri secara kualitatif dibagi sebagi berikut :
1. Nyeri Ringan adalah nyeri yang hilang timbul, terutama
sewaktu melakukan aktifitas sehari-hari dan hilang pada
waktu tidur.
2. Nyeri Sedang adalah nyeri terus menerus, aktifitas
terganggu yang hanya hilang apabila penderita tidur.
3. Nyeri Berat adalah nyeri yang berlangsung terus
menerus sepanjang hari, penderita tidak dapat tidur
atau sering terjaga oleh gangguan nyeri sewaktu tidur.
Macam-Macam Alat Ukur Skala Nyeri
1. Numeric Rating Scale (NRS), dianggap sederhana dan
mudah dimengerti.

2. Wong Baker Pain Rating Scale, digunakan pada pasien dewasa


dan anak lebih 3 tahun yang tidak dapat menggambarkan
intensitas nyerinya dengan angka.
Terapi Analgesik

Analgesik adalah obat yang memiliki aktivitas untuk


menekan atau mengurangi rasa nyeri. Karena transmisi
nyeri berkaitan dengan berbagai reseptor dalam sistem
saraf pusat dan perifer.
1. Tramadol
Tramadol merupakan analgesik yang digunakan luas
diseluruh dunia dan sudah terbukti menghasilkan efek
yang baik dalam tangga analgesik WHO.
Tramadol memiliki potensi analgesik lebih
lemah dari pada morfin, tetapi sama
efektifnya dengan morfin atau meperidin
untuk nyeri ringan sampai sedang. Efek
samping yang umum terjadi mual,muntah,
pusing, mulut kering, sedasi dan sakit kepala.
2. Paracetamol
Paracetamol adalah serupa sasilat yaitu untuk
menghilangkan nyeri ringan sampai sedang,
efek anti inflamasinya sangat lemah dengan
aksinya pada enzim COX-3.
3. Ketorolac
Ketorolac adalah obat untuk meredakan nyeri
dan peradangan. Obat ini sering digunakan
setelah operasi atau prosedur medis yang bisa
menyebabkan nyeri. Keterolac merupakan
golongan anti inflamasi nonsteroid (OAINS). Efek
sampingnya adalah ; berat badan naik, sakit
perut, mual muntah, peningkatan tekanan
darah, mulut kering.
Contoh Kasus Tn. T
Pasien a/n Tn. T pasien dr. Ricard, sp. B, dengan dx : Hemoroid, CAD, HT, riw Jantung 2019 di RS
Hermina Podomoro, konsumsi obat rutin dirumah : Plavic 1x75mg, concor 1x2.5mg, ascardia 1x1,
amlodipine 1x1.
Pasien masuk RS dengan keluhan nyeri anus beberapa bulan ini sebesar ujung jari.
Pasien direncakan tindakan Hemoroidectomy jam 15.00 wib, pasien sudah puasa dari jam 07.00
wib. (Sio, Sia, pre anatsesi terlampir). Sudah konsul IPD dengan dr haryantito di UGD.
Hasil lab DL, Ur/Cr, Bt/Ct, GDS, HBSAG rapid tgl 12/05/2021, hasil terlampir. Hasil swab antigen
dari tempat praktek dr. supanto tgl 11/05/2021, hasil terlampir. Ro thorax tgl 12/05/2021 hasil
terlampir.
Pasien terpasang RL asnet di VMS2 tgl 12/05/2021.

Pasien post Operasi tindakan hemoroidectomy terbuka dengan spinal anastesi dijemput
dari ruang OK jam 17.15 wib.
Pasien terpasang RL + Tramadol 100mg drip, terpasang Dc no 16 2 way balon 15 ml tgl
12/05/2021, terpasang Kassa Tampon ½ kassa x-ray. Jaringan tidak di PA sudah
diberikan ke keluarga.
Instruksi post operasi :
Tidak puasa, diit bubur, asering 2000cc/24jam, ceftriaxone 1x2 gr, keterolak inj 3x30mg
bolus iv, pct drip 3x1 gr(drip habis dalam 20 menit), aff DC besok pagi jam 07.00 wib +
cabut tampon, mobilisasi jalan besok, oleh boraginol 6x sehari d luka operasi.
NO/TG Analisa Data Penyebab Diagnosa Kep
L

1 Ds : Pasien mengatakan nyeri Agen Pencedera Nyeri Akut b.d agen


Rabu dibagian luka operasi. Fisik pencedera fisik
12/05/ P : Luka operasi ( mis. Prosedur
21 Q : nyeri seperti tertusuk tusuk operasi) d.g kondisi
18.00 R : nyeri di bagian luka operasi pembedahan
S : skala 3 (D.0077)
Sr. T: hilang timbul
sandra Do :
- Terpasang tampon ½ kassa X-
POST Ray.
OP Pasien tampak sedikit meringgis
Terpasang RL 500 ml + tramadol
100 mg/ 28 tpm vms no 22
tanggal 12/5/2021
Terpasang DC no 16 2 way balon
wfi 15 ml tanggal 12/5/2021
TD: 130/80 mmhg, N: 85X/m
NO/T ANALISA DATA Penyebab Diagnosa Kep
GL

1 DS : pasien mengatakan post Efek Prosedur Invasif Risiko Infeksi b.d


Rabu tindakan operasi hemoroidektomi prosedur invasive
12/05 Do : d.g kondisi klinis
/21 - Terpasang tampon ½ kassa X-Ray. tindakan invasive
22.00 - ada sedikit pendarahan pada (0142)
tampon di luka operasi
Sr. -Tidak ada bengkak dan
suneri kemerahan disekitar luka operasi
-Tidak tampak tanda inflamasi dan
POST infeksi
OP Terpasang DC no 16 2 way balon
wfi 15 ml tanggal 12/5/2021
- Leukosit : 6240 /ul
No DX Kep Implemntasi Evaluasi
1 Nyeri -Memeriksa ketegangan otot, S : Pasien mengatakan nyeri
kamis Akut frekuensi nadi, tekanan darah sudah berkurang mual sedikit
13/05/2 sebelum dan sesudah latihan dirasakan
1 relaksasi
06.30 TD: 130/90 mmgh, N:85X/m O : Pasien tampak sakit sedang
wib -Mengidentifikasi lokasi nyeri Skala 3
dan skala nyeri TD : 110/80 mmhg, N: 80X/m
sr Skala 3 didaerah luka operasi Urin pagi : 600 ml
suneri -Memfasilitasi istirahat dan
tidur A: Nyeri akut sebagian teratasi
POST OP - mengobservasi mual dan
muntah P: intervensi dilanjutkan
-Mengajarkan tekhnik relaksai -R/Aff dc
nafas dalam - R/cabut tampon oleh dr. jaga
-Memberikan diit bubur - memberikan ketorolac 3x1
-Kolaborasi pemberian amp
analgetik - memberikan paracetamol drip
- memberikan ketorolac 3x1 3X1 gram
amp - asering 2000cc/24 jam
- memberikan paracetamol - observasi mual dan muntah
drip 3X1 gram
- asering 2000cc/24 jam
NO DX Kep Implementasi Evaluasi

1 Resiko -Memonitor karakteristik S : Pasien mengatakan tidak ada


minggu Infeksi luka demam dan nyeri sudah
13/05/ Luka tidak ada kemerahan berkurang
21 -Memonitor tanda tanda
09.00 infeksi O:
wib -Mempertahankan tekhnik Tampak tampon sudah di lepas
steril jika membantu dokter dan ganti kasa
sr melepas tampon Suhu: 36.0
Varidat - mengAFF DC
un - Mobilisasi jalan A: Resiko Infeksi
-HASIL - Leukosit : 6240 /ul
POST -Berkolaborasi pemberian P: Intervensi dilanjutkan
OP antibiotik -Observasi mual dan muntah
- ceftriaxone 1x2 g - obrsevasi keadaan luka dan
-asering 2000cc/24 jam kebersihan luka
- mengoles boraginol 6x - ceftriaxone 1x2 g
sehari diluka operasi -asering 2000cc/24 jam
- mengoles boraginol 6x sehari
diluka operasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai