Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI PADA NY.

W DENGAN
DIAGNOSA TUMOR PAROTIS DILAKUKAN TINDAKAN
OPERASI PAROTIDECTOMY DENGAN GENERAL ANESTESI
DI IBS RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Dosen Pembimbing : Muhaji, S.Kep.Ns.,M.Si.M.Tr.Kep


Clinical Instructure : Nurliana Indriawati,S.Kep
Disusun Oleh :
01 Dewi Aprina /2011604044
02 Yaqutin Evi Nurdini / 2011604063
03 Wulandari / 2011604094
04 Regita Cahyani Ointu/ 2011604101
05 Kharismawati D. /2011604118
Latar Belakang
Tumor parotis yang merupakan salah satu tumor kelenjar air liur yang paling banyak terjadi diantara
tumor kelenjar liur lainnya. Tumor parotis menjadi salah satu tumor yang tingkat progresivitasnya
yang lambat dan biasanya telah terjadi selama beberapa tahun sehingga membuat para penderita
menunda untuk melakukan pengobatan. Kebanyakan dari mereka yang mengalami tumor parotis
karena kurangnya kesadaran kesehatan dan kesadaran untuk tumor ini, jumlah pasien yang mencari
pengobatan untuk tumor parotis jinak bahkan lebih rendah daripada tumor ganas. Oleh karena itu,
pasien dengan keganasan sangat terlambat dengan tingkat diferensiasi yang semakin tidak terlihat
dan juga memerlukan radioterapi yang memungkinkan mobilitas tinggi. (Hernandez-Prera et al.,
2021).
Komplikasi yang dapat terjadi akibat tumor parotis antara lain kerusakan wajah karena adanya
penekanan saraf oleh tumor atau cedera saat oprasi parotidektomi, kemungkinan adanya
pertumbuhan tumor meskipun pasien sudah melakukan pengobatan umumnya tidak bisa
menghilangkan jaringan tumor secara sempurna kemungkinan sisa jaringan ini bisa kambuh dan
berkembang baik sebagai tumor jinak maupun ganas, adanya kerusakan pada saraf telinga akibat
pembedahan atau penekanan pada tumor yang membuat pendengaran menurun. (Mutlu & Kaya,
2019)
Teori Tumor Parotis
Tumor parotis merupakan salah satu tumor
dengan tingkat progresivitas yang TANDA DAN GEJALA
cukup lambat, dan biasanya sudah terjadi Menurut (Erindra et al., 2018) manifestasi klinis
selama beberapa tahun sebelum pasien yang terjadi pada penderita parotis antara lain : air
mencari pengobatan untuk mengatasinya. liur dirasakan tidak bertambah atau berkurang,
Kurangnya kesadarn dari mereka memiliki terdapat hidung tersumbat, hidung berdarah,
kurangnya kesadaran kesehatan juga pandangan ganda, telinga berdenging, telinga
kewaspadaan terhadap tumor ini, membuat terasa penuh, keluar cairan dari telinga, kebas
jumlah penderita yang melakukan pengobatan dipipi kanan, maupun wajah mencong, terdapat
tumor parotis jinak bahkan kurang daripada nyeri menelan, sukar menelan, sukar membuka
mulut. Tidak ditemukan benjolan dileher, ketiak
yang ganas. Usia rata rata pasien dengan tumor
maupun lipat paha. Penurunan berat badan tidak
parotis sekitar 45 tahun. Pada penderita yang
ada.
berusia kurang dari 16 tahun terdapat sebanyak
2% kejadian tingkat keganasan. kelenjar liur
yang didominasi dengan tumor parotis lebih
banyak dialami oleh perempuan (52,9%)
dibandingkan laki-laki (47,1%) (Sentyaningrum
et al., 2021).
Parotidektomi total, yaitu pengangkatan seluruh kelenjar parotis beserta
tumornya. Indikasi operasi ini untuk tumor jinak yang rekuren, tumor jinak lobus profunda dan
tumor ganas parotis terutama keganasan derajat tinggi. Pada kasus keganasan, untuk
mendapatkan bukti radikalitas operasi (negative free margin) secara rutin di bagian-bagian tepi
jaringan yang dikeluarkan saat operasi dilakukan pemeriksaan VC. Bila klinis teraba
pembesaran kelenjar getah bening leher (kel. sentinel di daerah subdigastrikus) dan hasil VC
positif ganas, dilakukan juga diseksi leher radikal (RND) atau modifikasi (modified radical neck
dissection). Pada kasus tumor jinak lobus profunda, dilakukan usaha menyelamatkan nervus
fasialis semaksimal mungkin. Oleh karena itu, setiap dokter yang melakukan operasi parotis
harus mampu melakukan teknik pengeluaran tumor dengan benar agar terhindar dari komplikasi
terputusnya syaraf fasialis. Sedangkan tumor ganas pada kelenjar parotis, biasanya nervus
fasialis sudah rusak (putus) sehingga memang tidak bisa dipertahankan lagi. Bila nervus fasialis
masih utuh (jarang) maka diusahakan menyelamatkan syaraf yang penting ini, tetapi seringkali
terpaksa harus dikorbankan untuk memperoleh radikalitas pembedahan. Bila bagian tepi ujung-
ujung syaraf fasialis didapakan hasil VC negatif, dianjurkan untuk segera melakukan nerve
grafting dengan nervus aurikularis magnus, atau suralis (end to end anastomosis) dengan teknik
bedah mikro.
Pengkajian Data
Identifikasi Pasien Hasil Laboratorium
Ny.W 29 tahun, diagnose Tumor Parotis , Rencana Hemoglobin : 9.6
Tindakan Parotidectomy. Keluhan utama Pasien Leukosit : 11.71
mengatakan sudah mengalami nyeri pada leher sejak 2
Eristrosit : 9.39
bulan yg lalu, terdapat benjolan, dan nyeri ketika
MCH : 24.5
menelan.
Trombosit : 523
Pemeriksaan Fisik HbsAg : Non reaktif
Kesadaran : Compos Mentis Diagnosa
GCS : E4V5M3
Diagnosa pre operasi Tumor
TD : 135/72 MmHg
Parotis Tindakan operasi
N : 153 x/mnt
BB : 50 kg Parotidectomy. Status ASA II
TB : 150 cm dengan Anestesi dengan
RR : 15x/mnt intubasi ETT
Persiapan Anestesi
Persiapan Alat Persiapan
Pasien
S (Scope) : Laryngoscope,
stetoscope Pasien tiba di IBS pukul 09.30
T (Tube) : ETT no.6 WIB dilakukan serah terima
A (Airway) : OPA pasien dengan petugas ruangan,
T (Tape) : Plester memeriksa status pasien Persiapan Obat
I (Introducer) : Magil forceps, stilet termasuk informed consent,
C (Conector) : Selang Y cairan yang sudah masuk Ringer
a) Obat Premedikasi : Ondansetron 4mg
S (Suction) : Selang suction b)Obat Induksi : Propofol 100mg
Lactat 500 cc, puasa 8 jam, c)Obat Pelumpuh Otot : Atracurium 50mg
mengklarifikasi riwayat asma, d)Obat Analgetik : Ketorolac 30mg, morphine
hipertensi dan alergi obat. 0,1mg
e)Obat 5HT – Antagonis: Neostigmine
f)Obat anti perdarahan : Asam tranexamat 500mg
g)Obat emergency : Dexamethasone 1g
General Anestesi ETT
Maintenance
O2 : 3LT/mnt, N2O : 3LT/mnt dengan SEVO 2 VOL%
Balance cairan
Kebutuhan Cairan Basal (M) = 2 X kgBB = 2 X 50= 100cc
Pengganti Puasa (PP) = 2 X Jam puasa x BB
= 2 X 6 X 45= 600 cc
Stress Operasi (SO) = Jenis operasi X BB
= 6 X 50 = 300 cc
Kebutuhan Cairan
Jam I : M + ½ PP + SO = 100 + 300 + 300 = 700cc
Jam II : M + ¼ PP +SO = 100 + 150 + 300 = 550cc
Analisa Data
Pola nafas tidak efektif Resiko Jatuh(Berhubungan
Nyeri Akut (Berhubungan dengan agen biologis (Berhubungan dengan efek dengan efek agen anestesi)
injuri) agen anestesi) Data Subyektif
Data Subyektif Data Subyektif -
•P : Pasien mengatakan nyeri -
Data Obyektif
•Q : Terasa seperti ditusuk-tusuk dan berdenyut. Data Obyektif
•Pasien sudah sadar namun
•R : Nyeri dibagian leher kiri •Pasien diberikan obat
masih belum sadar penuh,
•S : Skala nyeri4 muscle relaxant (Atracurium
25 mg) bingung, dan meracau
•T :Nyeri hilang timbul.
•Penurunan tekanan •Terpasang Infus RL 500 ml
Data Obyektif
inspirasi dan ekspirasi •TD 90/60 mmHg, N 96 x/mnt,
•TD 130/80 mmHg, N 105 x/mnt, RR 22 x/mnt,
SpO2 99%, •Penurunan ventilasi SpO2 92%, RR 12 x/mnt
S : 36,3 C pernafasan s/d apneu
•Pasien tampak terlihat menahan nyeri •frekuensi nafas kurang
normal
•Pasien terlihat meringis kesakitan
•Terpasang Infus RL 500 ml
• Terpasang infus RL 500 ml ditangan sebelah
•TD 90/60 mmHg, N 96
kanan
x/mnt, SpO2 92%, RR 12
x/mnt

PRE INTRA POST


IMPLEMENTASI PRE ANESTESI

Diagnose Tujuan Intervensi Tan


Implementasi Evaluasi
ggal

Setelah dilakukan S : Pasien mengatakan


O : Kaji nyeri termasuk Pukul 07.25 WIB
tindakan asuhan nyeri sudahmulai
lokasi,durasi dan skala •Mengkaji
kepenatan 1 x 15 berkurang
nyeri serta observasi tingkatyeri
menit diharapakan
TTV pasien
nyeri akut O:
T : Atur posisi pasien denganPQRST
berukang dan •P : Nyeri dibagian perut
senyaman mungkin •Memberikaninfo
teratasi dengan •Q : Nyeri pada dinding
E: Ajarkan Teknik rmasi
kriteria hasil: perutdan menyebar
relaksasi nafas dalam mengenaipenye
Nyeri Akut •Tingkat •S : Skala nyeri 8
C: Kolaborasi dengan bab nyeri
kenyamanan menjadiskala 7
dokter anestesi untuk •Mengajarkantek
dengan pasien •T : Nyeri hilang timbul
pemberian terapi non nik relaksasi
sudah tidak •TD : 130/80 mmHg
farmakologi dan nafasdalam
merasakan nyeri •N : 140x/menit
farmakologi(relaksasi •Berkolaborasid
•Tingkat nyeri •RR : 20x/menit
nafas dalam) Obat engan
berkurang dari
ketorolac 30 mg/kgBB dokteranestesi
skala 8 menjadi 7 A : Masalah nyeri akut
untukpemberian
belum teratasi
analgetic sesuai
dosis
P : Lanjutkan intervensi
INTRA ANESTESI
Diagno Tgl Implementasi Evaluasi
Tujuan Intervensi
se

O : Monitoring TTV
(SpO2 dan S:-
Setelah dilakukan
hemodinamik)
tindakan asuhan Memberikanventilasi O:
T:
kepenatan 1x 5 kepadapasien •Pasien
•Berikan
menit •Memasangkan ETT mengalamipenurunan
ventilasikepada pasien
diharapakan •Menyambungkankev SpO2
sesuaidengan tidal
masalahpola
volume entilator •N : 79 x/mnt
nafas tidak
•Pasang ETT •Mengatur •RR : 13 x/mnt
Pola efektifteratasi
•Sambungkan ventilator ventilasisesuai •TD: 98/60mmHg
Nafas dengan kriteria
•Atur ventilator dengan tidal volume •SpO2 93%
Tidak hasil:
sesuaidengan tidal
Efektif •Nafas spontan •Mengatur SpO2, N2O
volume
•Saturasi normal dan Vaporizer A : Masalah pola nafas
•Atur SpO2, N2O dan
96%-100% •Mengkolaborasikand tidak efektif terasi
Vaporizer
•TD normal: engan dokteranestesi sebagian
E:-
120/80 mmHg
C : Kolaborasi dengan terkait obat-obatan
•RR normal: 16-
dokteranestesi terkait yang diperlukan P : Lanjutkan Intervensi
20 x/menit
obat-obatanyang
diperlukan
POST ANESTESI
Diagno Tgl Implementasi Evaluasi
Tujuan Intervensi
se

Setelah dilakukan S:-


tindakan asuhan O:
kepenatan 1x 5 TD : 126/78
menit 1. Memastikan
mmhg
diharapakan 1. Pastikan pengaman pengaman brankar
Nadi : 98x/menit
masalah resiko brankar terpasang pasien terpasang
jatuh teratasi 2. Monitor keadaan
RR : 20x/menit
2. Memonitor keadaan
Resiko dengan kriteria pasien dan vital sign Spo2 : 99%
pasien dan vital sign
Jatuh hasil : 3. Tunggu dan awasi Terpasang
3. Mengawasi pasien
1. Pasien tidak pasien di RR sampai pengaman
jatuh dari aldrete score di RR sampai
brankar
brankar terpenuhi aldrete score pasien
A : Resiko jatuh
2. Tersedianya terpenuhi
Tetasi
lingkungan
P : Hentikan
yang aman
dan nyaman intervensi
Meet the Team
Keperawatan Anestesiologi Unisa Yogya

CURTIN HEALTHCARE SERVICES

Anda mungkin juga menyukai