Anda di halaman 1dari 6

Laporan Kasus Individu

Anestesi Umum Pada Union Fraktur Humerus

Disusun Oleh:
Kiki Yuliana
1008151938

Penguji :
dr. Nopian Hidayat, Sp.An

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2014
STATUS PASIEN
BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN AHMAD PEKANBARU

Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny. Desi sulasni Agama : Islam
Umur : 29 tahun Status : Sudah menikah
Jenis kelamin : perempuan Nomor RM : 437219
Pekerjaan :- Tgl Operasi : 25-11-2014

ANAMNESIS
Keluhan Utama : pasien datang kontrol untuk membuka pen (anjuran dokter)
Riwayat Penyakit Sekarang:

Dengan anjuran dokter pasien dilakukan tindakan remove implant


Sebelumnya pasien sudah dilakukan tindakan ORIF ( open reduction and
internal fixation) bulan April tahun 2014.

Riwayat Penyakit dahulu:

Pasien tidak memiliki penyakit hipertensi, diabetes melitus, dan alergi.

Status generalis
Keadaan umum : tampak sakit ringan.
Kesadaran : Komposmentis, GCS 15
Vital sign : TD : 110/70 mmHG Suhu : 36C
Nadi : 88 x/i Nafas : 20 x/i
Berat badan : 70 kg
Pemeriksaan kepala

Mata : Kojungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil reaktif,


isokor
Mulut : Sianosis (-), Gigi palsu (+) Palatum, uvula dan arkus faring
(+)
Mandibula : Gerakan sendi temporomandibular tidak terbatas
Leher : tidak terdapat kekakuan leher

Pemeriksaan Thorax : Paru dan jantung dalam batas normal


Pemeriksaan Abdomen : Perut datar, bising usus (+), perkusi timpani
Pemeriksaan Ekstremitas : Dalam batas normal
Status Lokalis : Terdapat jaringan parut bekas operasi

Pemeriksaan penunjang
Darah
Hb : 13,52 g/dL
Ht : 40,18 %
Leukosit : 8.450/mm3
Eritrosit : 4.746.000/mm3
Trombosit : 277.000/mm3
Diagnosis Kerja : Union Fraktur Femur
Penatalaksanaan : Remove Implant
Anastesi : General anestesi teknik ET
Status ASA : ASA I
Persiapan alat

Mempersiapkan mesin anestesi, monitor, selang penghubung(connector), face


mask, tensimeter, oksimeter, memastikan selang gas O2 dan N2O terhubung
dengan sumber sentral, mengisi vaporizer sevoflurane dan isoflurane.
Mempersiapkan stetoskop, oropharynx tube (guedel) ukuran 8 cm, ETT jenis
kingking nomor 6,5; 7; 7,5 , spuit 20 cc, introducer, hipafix (plester) 2 lembar
ukuran 15x1,5 cm dan 2 lembar ukuran 5x3 cm, konektor, dan selang suction.
Mempersiapkan spuit obat ukuran 3, 5, dan 10 cc
Alat infus kontinuis

Obat Anastesi umum

Fentanyl 100 mcg


Propofol 100 mg + 40 mg
Atracurium 30 mg
Ketorolac 60 mg

Persiapan pasien

Pasien dipuasakan 6-8 jam sebelum operasi


Pasien dipastikan tidak menggunakan gigi palsu
Memasang akses intravena (18G) dengan menggunakan tranfusi set dan
memberikan pasien loading cairan kristaloid.
Di kamar operasi, pasien dipasang tensimeter dan saturasi oksigen. Evalusi
nadi, tekanan darah, dan saturasi oksigen. Pada pasien ini didapatkan nadi pre
anastesi 88x/i, tekanan darah 113/68 mmHg, dan saturasi oksigen 100%.

Tahapan anastesi

1. Premedikasi
- Dengan akses intravena, berikan bolus Fentanyl 100 mcg
2. Oksigenasi
- Alirkan O2 5 L/menit melalui face mask, dan alirkan ke arah depan wajah
pasien
3. Induksi
- Bolus propofol 100 mg kemudian masuk 40 mg lagi selanjutnya cek
respon reflek bulu mata pasien hingga dapat hasil respon (-), diikuti
dengan pemberian bolus atracurium 30 mg.
4. Ventilasi
- Kuasai patensi jalan nafas pasien, dengan memposisikan ekstensi kepala,
gunakan oropharynx tube untuk mencegah sumbatan lidah pada jalan
nafas pasien.
- Pasang face mask, dan berikan aliran 02 3 L/menit ditambah dengan aliran
N2O 2 L/menit dan aliran sevoflurane 2 Vol %. Pasien diberikan ventilasi
secara manual dengan frekuensi nafas 20x/menit selama 3 menit. Setelah
memastikan saturasi pasien baik, lanjutkan dengan laringoskopi.
5. Laringoskopi
- Lepaskan Face mask dan goedel. Pasang alat laringoskop dengan blade,
pegang laringoskop dengan tangan kiri.
6. Intubasi
- Masukan laringoskop dari sisi mulut bagian kanan, geser kekiri, posisi kan
kepala pasien ekstensi, telusuri lidah pasien hingga pangkal lidah, terlihat
epiglottis, dibelakang epiglottis terlihat plica vokalis, lalu masukan ETT
no.6,5 dengan tangan kanan sampai batas garis hitam pada ETT.
Sambungkan ujung ETT dengan selang mesin anestesi, pastikan ETT telah
masuk ke trakea dengan melakukan auskultasi pada bagian kanan dan kiri
paru hingga terdapat suara nafas yang simetris kiri dan kanan pada saat
memompa balon dan pergerakan dinding dada simetris. Bila telah
simetris, fiksasi interna dengan mengembangkan balon ETT dengan spuit
20 cc sebanyak 10 cc dengan udara. Fiksasi eksterna ETT dengan plester
yang telah disediakan. Tutup mata pasien dengan plester, pasang goedel
dan pindahkan dari pernafasan Man spontan ke pengaturan IPPV pada
ventilator dengan VT 560 ml/menit dengan frekuensi 12x/menit.
Maintenance

- Inhalasi O2 2 L/menit, N2O 2 L/menit, dan isoflurance 1 vol %

Ekstubasi

- Pastikan pasien bernafas spontan dan teratur.


- Melakukan suction slem pada airway pasien
- Menutup aliran isoflurance dan N2O, dan meninggikan O2 sampai 6
L/menit
- Mengempiskan balon, cabut selang ETT. Segara pasang face mask dan
pastikan airway lancer dengan triple maneuver. Pasien dipndahkan ke
ruang RR.

Recovery

- Ketorolac 60 mg drip dalam 500 ml ringer laktat, dengan 20 tpm.

Instruksi di RR

- Oksigenasi dengan O2 3 L/menit


- Awasi nadi, tekanan darah, frekuensi nafas, dan saturasi oksigen.

Anda mungkin juga menyukai