S
DENGAN EDEMA PARU
DI RUANG UGD RSUD ADHYATMA SEMARANG
A. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 18 Agustus 2016
Tanggal pengkajian : 25 Agustus 2016
1. Identitas Pasien
a. Nama : Tn. S
b. Usia : 50 tahun
c. Jenis kelamin : Laki- laki
d. Alamat : Monorejo, Kaliwungu kendal
e. Agama : Islam
f. Diagnose medis : post insisi dan debridement mandibula,
abses mandibula , DM
g. No. RM : 511048
2. Pengkajian Primer
a. Airway
Klien terpasang ETT, terdapat penumpukan sekret, saliva, pus.
b. Breathing
Pernafasan klien ireguler dengan RR: 12x/menit, SPO2 98%. Klien
menggunakan otot bantu pernafasan yaitu ventilator mekanik. Pada
suara nafas klien terdengar wheezing.
c. Circulation
CRT: <3 detik, TD : 120/68 mmHg, HR: 80x/menit, MAP: 81mmHg
Akral teraba dingin. Turgor kulit lembab.
d. Disability
Kesadaran
E3M5V3
Pupil isokor, reaksi terhadap cahaya = ka +, ki +
Kekuatan otot :
4 4
3 3
Keterangan:
0 : tidak ada kontraksi
1 : terdapat kontraksi tetapi tidak bisa bergeser
2 : hanya ada pergeseran atau gerakan sendi
3 : dapat mengadakan gerakan melawan gravitasi tapi tidak bisa
melawan gravitasi
3. Pengkajian Sekunder
a. Symptoms
Klien mengalami sesak napas dan mengalami penurunan kesadaran.
b. Allergies
Tidak terdapat alergi obat dan makanan.
c. Medication
Keluarga klien mengatakan klien tidak mengkonsumsi obat-obatan
sebelum masuk ke rumah sakit, selama sakit klien mendapat obat dari
rumah sakit.
d. Past Illnes
Keluarga klien mengatakan klien tidak memiliki keluhan kesehatan
sebelum terjadinya pembengkakakn dileher.
e. Last Meal
Klien mendapatkan diit cair susu.
f. Event
Klien datang ke IGD Rumah sakit pada pukul 20.40 WIB dengan
keluhan pembengkakan pada leher sejak 4 hari (Tanggal 11 Agustus
2015), sesak napas, lemas dan pusing. Klien masuk ke ICU pada 24
Agustus 2015 dengan diagnosa post operasi insisi debridement abses
mandibula dan penurunan kesadaran.
g. Pemeriksaan Fisik
1) Kesadaran : Soporkoma
2) Vital Sign
TD 120/68 mmHG
RR: 12x/menit
HR: 80x/menit
MAP: 81mmHg
SPO2: 98%
3) BB dan TB
BB: 60 kg
TB: 160 cm
Bagian Keterangan
Kepala Bentuk mesocepal, tidak terdapat lesi dan jaringan parut,
kebersihan kulit kepala cukup terjaga.
Mata Respon terhadap cahaya +/+ 2mm.
Hidung Terpasang NGT hari ke- 2
Tidak terdapat lesi dan jaringan parut, tserumen sedikit,
Telinga telinga sedikit kotor
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium: Hematologi lengkap (18 Agustus 2016)
Nilai Batas normal- Satuan
Leukosit H 24,98 3.6-11x10^3/uL
Eritrosit 5.08 3,8-5,2x10^3/uL
Hemoglobin 14.00 11.7-15.5g/dL
Hematokrit 43.00 35-47%
MCV 85.40 60-100fL
MCH 27.60 26-34pg
MCHC 32.30 32-36g/dL
Trombosit H 465 150-440x10^3/uL
RDW 13.5 11.5-14.5 %
PLCR 27.0 NRF
Diff. Count
Eosinofil Absolute L 0.01 0.0045-0.44x10^3/uL
Kolaborasi
7. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan lain
dalam pemilihan jenis ventilator
8. Berikaan sedative dan analgesic narkotik jika
diperlukan
2 Gangguan pertukaran Gas Setelah dilakukan tindakan Airway Management (3140) DU
(00030) berhubungan dengan keperawatan 3x24 jam diharapkan 1. Buka jalan napas menggunakan teknik chin lift PS
akumulasi cairan dan resiko infeksi tidak menjadi aktual atau jaw trust bila perlu RTK
hipoventilasi dengan kriteria Hasil : 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3. Identifikasi kebutuhan pemasangan alat bantu
napas
4. Auskultasi nafas, catat adanya suara tambahan
5. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
6. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
7. Monitor respirasi dan status O2
Kolaborasi
8. Berikan bronkodilator jika perlu
3 Resiko tinggi infeksi (00004) Setelah dilakukan tindakan Infection Control (6515) DU
berhubungan dengan keperawatan 3x24 jam diharapkan 1. Ajarkan klien dan keluarga untuk mencuci tangan PS
prosedure invasif; pemasangan resiko infeksi tidak menjadi aktual dengan benar RTK
ETT dengan kriteria Hasil: 2. Berikan penjelasan waktu mencuci tangan
1. Tidak terdapat komplikasi 3. Anjurkan klien dan keluarga untuk tangan
2. Jumlah leukosit dalam rentang menggunakan sabun anti miroba
normal 4. Jelaskan tanda-tanda infeksi
3. Tanda-tanda vital berada dalam 5. Anjurkan klien dan keluarga untuk melapor jika
batas normal terdapat tanda infeksi
TD: 100 120 mm Hg 6. Berikan perawatan luka dengan teknik aseptik
Nadi: 60-100x/menit 7. Pertahankan lingkungan aseptik
RR: 16 24 x/mnt 8. Monitor tanda infeksi
Suhu: 36 - 370C 9. Monitor Tanda vital
Kolaborasi
10. Kolaborasi pemberian antibiotik
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Waktu No. Dx. Kep. Implementasi Respon TTD
26/8/2016 1,2 Memantau Kesadaran, TTV, Status respirasi S:- DU
08.00 O: E2M4VETT, TD 116/77 mmHg, MAP 86mmHg, PS
HR 75, SPO2 100% RR 13x/m suhu 36 C. Ventilator RTK
mekanik PSIMV
3 Memonitor tanda infeksi S: - DU
O: - tidak terdapat eksudat nanah PS
- Tidak tercium bau pada luka RTK
08.00 1,2,3 Melakukan oral hygiene dan suction S:- DU
O: Tidak ada sputum di mulut dan ET PS
RTK
10.00 1,2,3 Memberi diit cair melalui NGT S:- DU
O: cairan masuk melalui selang NGT PS
RTK
1,2 Memonitor TTV, memonitor status respirasi S :- DU
PS
O: TD 119/86mmHg, MAP 98mmHg, HR 70, SPO2
RTK
100% RR 12x/m suhu 36 C. Ventilator mekanik P
SIMV
12.00 2 Memonitor hemodinamik S:- DU
O: TD: 107/69mmHg, MAP 83mmHg, HR 90, PS
SpO2 100% RTK
1,2 Memonitor TTV, memonitor status respirasi TD 107/69mmHg, MAP 83mmHg, HR 90, SPO2 DU
PS
100% RR 15x/m suhu 36 C. Ventilator mekanik P
RTK
SIMV
13.00 1 ET lepas, extubasi S:- DU
O:Klien terlihat gelisah, selang ET lepas. PS
RTK
13.00 2 Memasang NRM S:- DU
O: 8l/menit PS
RTK
14.00 3 Memonitor GDS GDS : 581 DU
PS
RTK
1,2 Memonitor TTV, memonitor status respirasi TD 150/92mmHg, MAP 113mmHg, HR 114, SPO2 DU
PS
100% RR 22x/m suhu 36 C. Ventilator mekanik P
RTK
SIMV
27/8/2016 1,2 Memantau TTV,status respirasi, kondisi pasien S:- DU
07.00 O: TD: 104/70mmHg, MAP 82mmHg HR 137 PS
SpO2 88%, NRM 8l/menit ada retraksi intercosta, RTK
pengembangan dada simetri, tingkat kesadaran
pasien Lpoor.
3 Memonitor tanda infeksi S: - DU
O: - terdapat rembesan eksudat pada luka PS
RTK
08.30 3 Melakukan oral hygiene dan suction S: DU
O: PS
- Kebersihan mulut kotor, gigi kekuningan. RTK
Terdapat jamur kandidia
- Terdapat eksudat nanah berwarna merah
kecoklatan
3 Melakukan ganti balut S: DU
O: eksudat berupa nanah berwarna merah PS
RTK
10.00 2 Memberikan sedasi, Re-intubasi (observasi) S:- DU
O: PS
- Sedasi masuk 5cc RTK
- Terpasang ETT hari ke-1
- TD 124/74 MAP 95 RR 33 HR 87x/menit
Memonitor status respirasi
11.00 3 Mengecek kadar Gula darah S:- DU
O: GDS : 284 mg/Dl PS
RTK
12.00 1 Monitor Hemodinamik S: - DU
O: TD 111/70 mmHg, MAP 86, HR 142, SPO2 87 PS
RR37 suhu 39,5C RTK
13.00 1,2 memonitoring respiratori, ttv , menilai S:- DU
kesadaran O:TD 114/88 mmHg, MAP 98, HR 147, SPO2 92 PS
RR 22x/mnt RTK
Sopor
E1M3Vett
Mode PCMV
Rate ms/ps 15
I:E 1:2
FiO2 75% PEEP 8 VTE 578 P cont 15
15.00 3 Membantu hygiene pasien, melakukan suction S: - DU
dan oral hygiene O: - Terdapat sekret pada mulut dan selang klien PS
- Sekret dapat dibersihkan RTK
1,2,3 Memberikan diit cair melalui NGT S:- DU
O: - diit seluruhnya dapat masuk ketubuh klien PS
melalui selang NGT RTK
1,2 Memonitor ttv, status respirasi dan kesadaran S: - DU
pasien O: PS
- TD 183/103 mmHg, MAP 136, HR 137, RTK
SPO2 92 RR 36
- Sopor
- E1M3Vett
- Mode PCMV
- Rate ms/ps 12
- I:E 1:2
- FiO2 75% PEEP 8 VTE 578 P cont 15
17.00 1,2 Memonitor ttv, respirasi, suction S: DU
O: PS
TD 156/82mmHg, MAP 108mmHg, HR 138, SPO2 RTK
92% RR 27x/m suhu 36 C. Ventilator mekanik P
SIMV
28/8/2016 1,2 S: DU
07.00 Memonitor ttv, status respirasi dan kesadaran O: TD: 111/61mmHg, MAP 80mmHg HR 117 SpO2 PS
pasien 96%, ada retraksi intercosta, pengembangan dada RTK
simetri, Ventilator mekanik P SIMV, tingkat
kesadaran pasien Lpoor.
3 Memonitor tanda infeksi S: - DU
O: - terdapat rembesan nanah pada luka PS
- ada eksudat berupa nanah RTK
- tercium bau eksudat
3 Melakukan oral hygiene dan suction S: - DU
O : gigi kekuningan. PS
Terdapat jamur kandidia RTK
A:
P: