A. Pengkajian Primer
Deskripsi Kasus :
Pasien datang ke IGD jam 16.58 WIB dengan keluhan tersengat listrik ± 1 jam
yang lalu kemudian jatuh dan terendam lumpur ± 20 menit. Pasien dalam keadaan
sadar (compos mentis) dan mengeluh nyeri luar biasa. Area kepala, leher
belakang, dada, kelamin, kaki kanan mengalami luka bakar, dan luas luka bakar
41,4% grade 2B. Pasien terpasang O2 nasal kanul 3 LPM, kateter urin, dan infus
NaCl dan Asering 20 tpm
Airway :
Jalan nafas bersih dan paten, tidak terdapat benda asing yang berpotensi
menghalangi saluran pernapasan dan tidak terdapat penumpukan sekret atau
darah. Tidak ada penyumbatan jalan napas, RR: 23x/menit. SPO2: 98%
Breathing :
Irama pernapasan reguler. RR pasien 23x/menit. Tidak terdapat tarikan napas
(retraksi) dan tidak terdapat penggunaan otot bantu napas diafragma. Dari
auskultasi didapatkan bunyi napas vesikuler pada kedua paru. Pasien terpasang
O2 3 LPM
Circulation :
Sirkulasi baik, warna kulit normal dan tidak pucat. Kulit terlihat terkelupas
akibat luka bakar. Kuku, kulit, dan bibir tidak sianosis. Tekanan darah: 129/94.
Nadi: 138x/menit. SPO2: 98%. CRT < 2 detik. Suara S1 dan S2 jantung normal
(lub dub). Tidak ada perdarahan masif.
Disability :
RESUME 6
P: Combustio
Q: Seperti ditusuk-tusuk dan terbakar
R: Dada, kaki
S: 8
T: terus-menerus
2. Objektif :
Pasien terpasang nasal kanul O2 3 LPM dan terapi cairan NaCl dan
Asering 20 tpm
Terdapat luka bakar di sekujur kepala, dada, kaki pasien
Terdapat urin ±500 cc dalam 6 jam
TD: 130/90
N: 130x/menit
RR: 23x/menit
SPO2: 98%
3. Analisa :
Masalah nyeri akut belum teratasi
4. Planning :
Melanjutkan terapi oksigen dengan nasal kanul 3 LPM
Melanjutkan terapi resusitasi cairan
Melanjutkan manajemen nyeri
D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (luka bakar)
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan luka bakar
E. Pengkajian Sekunder
1. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan dirinya tidak pernah
mengalami penyakit yang berat dan hanya
mengalami penyakit ringan.
b. Riwayat Keluarga : Pasien mengatakan di dalam keluarga pasien
RESUME 6
k. Genetalia : Pasien tidak ada keluhan saat BAK dan BAB. Pasien terpasang
selang kateter. Terdapat luka bakar di area kelamin 1%
l. Integumen: Warna kulit sawo matang, akral teraba dingin, turgor kulit
kering. CRT < 3 detik. Suhu klien : 36˚C. Terdapat luka bakar
sebesar 41,5% di kulit kepala, dada, kaki kanan, dan kelamin.
F. Pemeriksaan Penunjang
Foto toraks
RESUME 6
G. Pengobatan/ Terapi
Resusitasi cairan 3.735 cc 7 jam pertama, 3.735 cc 16 jam selanjutnya
Terapi O2 nasal kanul 3 LPM
Ceftriaxone 1 x 10 cc
Ranitidine 1 x 3 cc
Injeksi tramado, ketorolac, ondansentron (TKO) drip NaCl
H. Monitor Klien
Monitor tanda vital pasien
Monitor status cairan
Monitor tingkat nyeri pasien
I. Evaluasi Diri
Dapat bekerjasama dengan teman satu profesi dengan baik
Dapat menerapkan komunikasi yang efektif dengan klien dan keluarganya
Dapat menerapkan penggunaan APD secara tepat sesuai kebutuhan.
Dapat mengetahui masalah keperawatan klien yaitu nyeri akut dan
gangguan integritas kulit
RESUME 6
J. Analisa Data
No Analisa Data Etiologi Masalah
.
1. Data Subjektif : Nyeri akut
Thermal
Pasien mengatakan ia tersengat berhubungan
listrik di tempat ia bekerja dengan agen
Perpindahan
Pasien mengatakan nyeri luar pencedera
panas ke kulit
biasa di sekujur badan fisik (luka
P: Combustio listrik bakar)
Kerusakan
Q: Seperti ditusuk-tusuk dan jaringan
terbakar
R: Kepala, dada, kaki kanan,
Nyeri akut
kelamin (41,5%)
S: 8
T: terus-menerus
Data Objektif :
Pasien terpasang nasal kanul O2 3
LPM dan terapi cairan NaCl dan
Asering 20 tpm
Terdapat luka bakar di sekujur
kepala, dada, kaki, dan kelamin
pasien dengan luas 41,5%
Terdapat urin ±500 cc dalam
waktu 6 jam
TD: 129/94
N: 138x/menit
RR: 23x/menit
SPO2: 98%
RESUME 6
G. Diagnosa Keperawatan
1. Syok berhubungan dengan perdarahan internal (melena)
2. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif (melena)
RESUME 6
3. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan denganSetelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
agen pencedera fisik (luka keperawatan selama 1 x 6 jam Observasi
bakar) diharapkan tingkat nyeri menurun 1. Observasi tanda-tanda vital
dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi lokasi, skala, karakteristik, durasi,
Data Subjektif : Tanda-tanda vital membaik frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Pasien mengatakan ia Keluhan nyeri menurun 3. Identifikasi respons nyeri non verbal
tersengat listrik di Meringis menurun 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
tempat ia bekerja Gelisah menurun meringankan nyeri
Pasien mengatakan 5. Monitor efek penggunaan analgesik
nyeri luar biasa di
sekujur badan Terapeutik
P: Combustio listrik 1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
Q: Seperti ditusuk-tusuk mengurangi rasa nyeri
dan terbakar 2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
R: Kepala, dada, kaki nyeri
kanan, kelamin (41,5%) 3. Fasilitasi istirahat dan tidur
S: 8
T: terus-menerus Kolaborasi
Data Objektif : 1. Kolaborasi pemberian analgetik
Pasien terpasang nasal
kanul O2 3 LPM dan
terapi cairan NaCl dan
Asering 20 tpm
Terdapat luka bakar di
RESUME 6
2. Gangguan integritas jaringan Setelah dilakukan intervensi selama Perawatan Luka Bakar
berhubungan dengan perubahan 3 x 24 jam, diharapkan integritas Observasi
sirkulasi dan luka bakar kulit dan jaringan meningkat dengan 1. Observasi tanda-tanda vital
kriteria hasil: 2. Identifikasi penyebab luka bakar
Data Subjektif : a. Kerusakan lapisan kulit cukup 3. Identifikasi durasi terkena luka bakar dan
Pasien mengatakan ia menurun riwayat penanganan luka sebelumnya
tersengat listrik di b. Nyeri menurun 4. Monitor kondisi luka (misal presentasi ukuran
tempat ia bekerja c. Suhu kulit membaik luka, derajat luka, perdarahan, warna dasar
Data Objektif : luka, infeksi, eksudat, bau luka, kondisi tepi
Pasien terpasang nasal luka)
kanul O2 3 LPM dan Terapeutik
terapi cairan NaCl dan 1. Gunakan teknik aseptik selama merawat luka
Asering 20 tpm 2. Lepaskan balutan lama dengan menghindari
Terdapat luka bakar di nyeri dan pendarahan
sekujur kepala, dada, 3. Rendam luka dengan cairan steril
kaki, dan kelamin pasien 4. Lakukan terapi relaksasi untuk mengurangi
RESUME 6
bekerja b) Dada: 18 % E: 4
Data Objektif : c) Kaki kanan: 18% M: 6
Pasien V: 5
d) Genitalia: 1%
terpasang GCS: 15
3. Membersihkan area luka pasien dari
nasal kanul O2 18.25 TD: 120/84
kotoran lumpur
3 LPM dan N: 126x/menit
R/: Luka psien sudah dibersihkan dari lumpur
terapi cairan RR: 22x/menit
yang menempel dan pasien meringis nyeri
NaCl dan SPO2: 99%
4. Melakukan balut lembab pada luka dengan
Asering 20 Pasien terpasang O2 nasal
cairan NaCl
tpm 18.30 kanul 3 LPM
Terdapat luka R/: Pasien terbalut dengan kasa steril yang Pasien terpasang IV
bakar di dibasahi NaCl therapy NaCl dan Asering
sekujur kepala, 5. Menganjurkan pasien untuk memperbanyak di kedua tangan 20 tpm
dada, kaki, dan 18.40 intake cairan Luas luka bakar pasien
kelamin pasien R/: Pasien mengatakan sering merasa haus dan 41,5% dengan grade 2B
dengan luas banyak minum A: Masalah nyeri akut belum
41,5% 6. Mengkolaborasi dengan pemberian teratasi
Luka bakar 18.45 antibiotik (injeksi ceftriaxone) P:
berwarna pink R/: Pasien diberikan antibiotik untuk mencegah Lanjutkan observasi tanda
keputihan infeksi vital
Terdapat urin Lanjutkan terapi oksigen
±500 cc dalam Lanjutkan terapi cairan
RESUME 6