Anda di halaman 1dari 10

ANALISA PROSES INTERAKSI (API)

PADA TN.A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN

PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN JIWA

Dosen Penanggung Jawab : Ns.Triyana Harlia Putri, M.Kep


Dosen Pembimbing : Ns. M.Ali Maulana, M.Kep

Disusun Oleh

ATRASINA AZYYATI
I4051201012

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
ANALISA PROSES INTERAKSI
DENGAN KLIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Inisial Klien : Tn.A


Usia : 32 tahun

Waktu Interaksi :
a. Dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2020
b. Dilakukan pada pukul 09.00 – 09.30 WIB
Deskripsi Lingkungan :
a. Klien berada di ruangan bersama kurang lebih 20-an pasien
b. Pada saat dikaji, posisi klien berhadapan dengan perawat
Deskripsi klien :
a. Penampilan klien kusut dan kurang rapi
b. Rambut klien kurang rapi (jarang disisir), berwarna hitam
c. Klien mengenakan tato di lengan
d. Warna kulit kuning langsat
e. Suku bangsa Tionghoa
f. Pada saat dikaji, klien kontak mata tajam saat bicara, tangan mengepal, klien terlihat agresif
Tujuan interaksi :
a. Dapat saling mengenal nama saat orientasi
b. Dapat terjadi hubungan saling percaya
c. Supaya pengumpulan data pengkajian bisa sesuai
d. Supaya bisa melakukan SP untuk klien

Catatan : API dibuat setiap minggu 1 API, bebas memilih API pada pasien kelolaan atau pasien resume sesuai keadaan dan situasi sekarang.
ANALISA PROSES INTERAKSI
FASE ORIENTASI

No Komunikasi verbal Komunikasi non verbal Analisa berpusat pada Analisa berpusat pada Rasional
perawat klien
1. P : “Selamat pagi pak, P : Perawat menatap ke P : Ingin membuka K masih tampak - Mengucapkan salam
perkenalkan saya Atra, hadapan klien, sambil percakapan dengan klien
terbuka terhadap orang merupakan kalimat
perawat yang bertugas di tersenyum. Perawat dan berharap dengan
rumah sakit ini. Kalau boleh sapaan sederhana P bisa baru yang masuk ke pembuka untuk memulai
menjabat tangan klien saat
tahu nama bapak siapa dan diterima oleh K.
berkenalan, selalu lingkungannya percakapan sehingga
senangnya dipanggil apa?”
K : “Andika ” mencoba terbuka didepan P ingin menjalin terbentuk rasa saling
klien kedekatan dengan pasien
K: masih memberikan percaya
P : “Baiklah, kalau begitu K : klien tampak kesal dan P berusaha mengkaji data tanggapan. - Memperkenalkan diri
bagaimana perasaan bapak emosi, kontak mata tajam, yang terkait pada
dapat menciptakan rasa
Andika hari ini?” keadaan pasien
klien menjawab dengan
K : “Saya merasa kesal dan K: mulai merasa percaya klien terhadap
emosi hari ini, sus” cepat, keras dan P: Perawat melakukan bahwa P datang untuk
inkoheran. perawat
klarifikasi terhadap membantu
P : “Apa upaya bapak untuk membuat kontrak waktu - Mencari tahu nama yang
mengontrol emosi bapak?”
senang dipanggil dapat
K : “Hmmm, tidak tahu, sus. K: K mencoba
Saya ingin memukul orang menceritakan pada P menciptakan rasa senang
saja.” tentang keadaannya
karena adanya pengakuan
P : ”Bagaimana kalau kita K: klien mau mencoba atas nama pasien
berbicang-bincang mengenai berbincang-bincang
- Perhatian pada keadaan
perasaaan bapak Andika?
Tujuannya agar saya bisa klien dengan menanyakan
membantu mengurangi rasa
kabarnya hari ini dapat
kesal yang bapak rasakan.”
K : “Iya bisa” meningkatkan rasa
P : “Bagaimana kalau hari ini percaya klien kepada
kita berbincang-bincang
perawat
selama 30 menit, dan kita
berbincang bincang di sini - Memvalidasi persetujuan
saja. Apakah bapak setuju?”
pasien terkait kontrak
K : “Iya”
tindakan, waktu dan
tempat dalam menjalin
hubungan yang terapeutik
ANALISA PROSES INTERAKSI
FASE KERJA

No Komunikasi verbal Komunikasi non verbal Analisa berpusat pada Analisa berpusat pada Rasional
perawat klien
P : “Bapak masih ingat tidak P: Perawat menghadap P: Perawat melakukan K : klien menceritakan - Melakukan pengkajian
kapan bapak sampai disini? klien, sambil tersenyum. klarifikasi terhadap masalah hal yang terjadi pada terhadap kondisi klien dapat
K : “Tidak ” Dan selalu mencoba yang dihadapi klien dirinya
membuat klien lebih tenang
terbuka didepan klien
P : ”Apa yang menyebabkan P: perawat fokus pada K:
serta terjalin hubungan saling
bapak dibawa ke sini? pembicaraan Klien memperhatikan
K : ”Saya adalah rocker sejati, K: klien tampak kesal dan apa yang dibicarakan percaya. Sehingga klien
sus, Saya dulunya tentara emosi, kontak mata tajam, oleh perawat
merasa perawat hadir untuk
berpangkat jenderal, tapi tidak klien menjawab dengan P: perawat menciptakan
ada yang percaya, jadi saya cepat lingkungan yang aman pada K: klien menyetujui menyelesaikan masalah yang
memukul tetangga saya” pasien petunjuk dan apa yan
dialaminya.
diucapkan oleh perawat
P : menghadap klien dan
P : “Apa yang dilakukan - Dengan adanya
keluarga bapak untuk terbuka didepan klien P: perawat mendiskusikan
mendiskusikan kebutuhan
mengatasi permasalahan cara mengendalikan risiko
tersebut?” K : klien tampak kesal perilaku kekerasan klien dapat membuat klien
K : “Saya dikurung dikamar, dan marah, kontak mata mau melakukan kebutuhan
dan saya berteriak-teriak” tajam P: perawat melatih dan
memasukan jadwal aktivitas sehari-hari.
P : “Sebelumnya bapak kepada klien
- Menentukan metode
Andika pernah dirawat
kesini?” P: perawat memberikan pengendelaian emosi dalam
K : “Belum sus” kalimat positif yang dapat
membantu klien tujuan
memotivasi klien
membantu klien meredakan
P : “Apakah ada anggota
emosi
keluarga lainnya yang
mengalami seperti bapak?”
K : “Ada om saya, bapak saya
sudah meninggal, kakak dan
adik saya yang jahat dan tidak
peduli sama saya”

P : “Kalo boleh tau kapan


ayah pak Andika meninggal?”
K : “Hmm 5 tahun? 7 tahun?
Eh 10 tahun? Lupa saya, sus”

P : “Lalu siapa orang terdekat


dalam kehidupan bapak?”
K : “Hm dulunya sih istri saya,
tapi istri saya meninggalkan
saya, karena saya tidak bisa
punya anak”

P : “Terus bapak ingat tidak


kapan istri bapak
meninggalkan bapak?”
K : Mana saya ingat, saya kan
jenderal dan rocker terkenal,
saya punya tato rocker, istri
saya tidak suka dengan tato
ini”

P : “Nah apakah bapak


menyukai tato di lengan
bapak?”
K : ”Ya saya suka dong, tapi
saya tidak bekerja”

P : “Lalu bagaimana perasaan


bapak setelah tidak bekerja?”.
K : “Saya merasa kesal , tidak
berguna, dan rasanya ingin
mati saja.”

P : “Apa saja kegiatan bapak


dirumah?
K : “Hmm saya sembahyang,
saya mengerjakan pekerjaan
rumah, saya benci semua
tetangga saya, saya ingin
pukul mereka.”

P : “Baiklah pak, dari kita


mengobrol tadi, sepertinya
bapak sering marah-marah
dan tidak bisa mengontrol
emosi. Bagaimana kalau kita
latihan cara mengontrol emosi
bapak? Tujuannya agar bapak
bisa mengontrol emosi dan
tidak lagi memukul orang,
Bagaimana apakah bapak
mau?”
K : “Iya”

P ; ”Pak Andika sebenarnya


ada beberapa cara untuk
meredakan emosi. Contohnya
dengan tarik napas dalam,
memukul bantal, senam dan
jalan-jalan. Bapak mau
mencoba yang mana?”
K : “Saya mau memukul
bantal saja sus”

P: “Baik bapak bisa memukul


bantal ini sampai bapak
merasa tenang, bapak juga
bisa sambil mengungkapkan
perasaan bapak”

K: (memukul bantal, sambil


marah)

P : “Bagaimana pak, apakah


emosi bapak sudah mereda?”
K : “Iya sus”

P : “Nah bapak. Ketika sudah


merasa tenang, bapak bisa
berdoa dan sembahyang
seperti dahulu lagi”
K : “Iya sus”

P : “Bagaimana kalau
kegiatan ini kita masukkan ke
jadwal harian, untuk Latihan
bapak selanjutnya. Apakah
bapak bersedia?”
K : “ Boleh (mengangguk)
ANALISA PROSES INTERAKSI
FASE TERMINASI

No Komunikasi verbal Komunikasi non verbal Analisa berpusat pada Analisa berpusat pada Rasional
perawat klien
P : ”Bagaimana perasaan P: Perawat menatap ke P: mempertanyakan K: pasien menjawab - Mengevaluasi keadaan klien
bapak setelah kita latihan hadapan klien, sambil perasaan pasien perasaan yang di setelah berinteraksi dengan
tadi?” tersenyum. Perawat selalu alaminya perawat.
K : “Mendingan sus” P: mengakhiri fase - Setiap interaksi yang akan
mencoba terbuka didepan
interaksi dan membuat K: merasa setuju pada dilaksanakan harus kontrak
P : “Coba bapak sebutkan apa klien kontrak interaksi kontrak yang diberikan dengan klien agar dapat
yang sudah kita lakukan tadi? selanjutnya bersiap-siap untuk interaksi
K : ”Latihan mengontrol K: klien tampak tenang, K : senang karena P selanjutnya
emosi, memukul bantal” tangan klien tidak P: mengakhiri interaksi, mengucapkan - Salam penutup merupakan
mengepal, kontak mata perawat senang karena K trimakasih kepadanya akhir fase yang harus
tajam, klien menjawab sudah mulai mau dilakukan untuk
P : “Bagus sekali jawaban dengan cepat mengikuti interuksi mencegahrasa tidak percaya
bapak Andika. “ perawat pada klien
K : “hehehe jelas saya kan
jenderal”

P : ”Baik pak mari kita susun


rencana yang akan datang,
apakah bapak bersedia?
K : “Iya sambil mengangguk”

P : ”Bagaimana kalau besok


kita bertemu lagi disini dan
memeriksa kondisi bapak
Andika dan latihan seperti
tadi? Apakah bapak Andika
bersedia?”
K : “Iya sambil mengangguk”

P : “Semoga bapak lekas


sembuh”
K : “Iya”

Keterangan Tabel :
P : Perawat
K : Klien
Fase API : Orientasi, Kerja, Terminasi

Anda mungkin juga menyukai