Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

RBD, HDR, RPK (tulis Dx dan SP ke 1)


Nama Pasien / Keluarga : Tn. N
Hari/Tanggal : 28 Mei 2020
A. PROSES
KEPERAWATAN
Kondisi Klien
DS :
1. Klien mengatakan ingin mati saja, karena tidak ada gunanya hidup.
2. Klien mengatakan menyesal hanya menjadi beban bagi orang tuanya karena tidak bisa
membantu bekerja.klien merasa tidak berguna.
3. Klien merasa hanya menyusahkan orang tua saja dan tidak bisa menjadi contoh yang
baik untuk adik-adiknya.
4. Klien tampak sedih karena ingin membantu mencari uang tapi dilarang dan membantu
kegiatan di rumah selalu dilarang.
5. Keluarga mengatakan saat dirumah Klien kadang mengamuk dan merusak barang

DO :
1. Terdapat luka jahitan pada pergelangan tangan kanan.
2. Klien tampak murung dan sedih, pasien lebih banyak diam dan melamun
3. Aktivitas motorik pada saat pengkajian terlihat lesu tidak berdaya. Klien juga terlihat
tidak bersemangat dalam menjalani aktifitasnya.
4. Klien jarang berkumpul dan jarang berinteraksi dengan teman sekamarnya.
5. Kadang Klien mengamuk dan merusak barang yang ada dikamarnya.

Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Bunuh Diri (RBD)
2. Harga Diri Rendah (HDR)
3. Resiko Perilaku Kekerasan (RPK)

Tujuan Keperawatan
a. Tujuan umum : Klien Kooperatif dalam kegiatan
b. Tujuan Khusus :
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
2) Klien mampu meningkatkan motivasi untuk hidup dan cara mengontrol keinginan
untuk bunuh diri
3) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
4) Klien dapat melakukan kegiatan positif sesuai kemampuan yang dimiliki
5) Klien dapat mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, dan akibat dari
mengamuk dan merusak barang.
6) Klien dapat mengontrol PK fisik dengan nafas dalam dan memukul bantal atau
kasur.
Tindakan Keperawatan

Resiko Bunuh Diri


1) Identifikasi benda-benda berbahaya dan mengamankannya (lingkungan aman untuk
pasien)
2) Melakukan kontrak untuk latihan
3) Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar aspek positif
diri sendiri, latihan afirmasi/berpikir aspek positif yang dimiliki
4) Masukan pada jadwal latihan berpikir positif 5x/hr

Harga Diri Rendah


1) Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif Klien (buat daftar
kegiatan).
2) Bantu Klien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih dari daftar
kegiatan) : buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan saat ini
3) Bantu Klien memilih salah satu kegiatan yang dapat dilakukan saat ini untuk dilatih
4) Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara melakukannya)
5) Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan dua kali per hari 1

Resiko Perilaku Kekerasan


1) Identifikasi penyebab, tanda & gejala, PK yang dilakukan, akibat PK
2) Jelaskan cara mengontrol PK: fisik, obat, verbal, spiritual
3) Latihan cara mengontrol PK fisik 1 (latihan napas dalam) & 2 (Memukul bantal atau
kasur)
4) Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik

B. STRATEGI KOMUNIKASI
TERAUPETIK Orientasi
08.00 (untuk Resiko Bunuh Diri)
Orientasi:
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi Tn . saya perawat Syaza. Hari ini saya dinas pagi dari pukul 08:00-14:00 siang nanti,
Saya yang akan merawat Tn
“Nama Tn siapa dan suka dipanggil apa? Baiklah mulai sekarang saya akan panggil Tn. N, ya.
b. Validasi: “Bagaimana perasaan Tn hari ini ? dari informasi yang saya dapat Tn sudah pernah
mencoba untuk melakukan bunuh diri ya ?” “Baik, jadi ke inginan untuk bunuh diri masih sering
muncul ya Tn ?
c. Kontrak:
Topik : “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tetang keluhan yang Tn sampaikan tadi dan
latihan mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri dengan berpikir aspek positif?”
“ Supaya Tn dapat melihat sisi positif diri Tn sehingga memotivasi Tn. Untuk tidak
mengulanginya.”
waktu : “Kita berbincang-bincang selama 15 menit ya Tn.
tempat : Tn ingin berbincang-bincang dimana ? bagaimana kalau kita berbincang disini saja ?

09.00 (Harga Diri Rendah)


Fase Orientasi:
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Tn . Masih ingat dengan saya perawat syaza yang tadi ?”
b. Validasi: “Bagaimana perasaan Tn hari ini ? Sepertinya Tn tampak murung dan sedih ? dari
informasi yang saya dapat kemarin Tn mengatakan menyesal hanya menjadi beban bagi orang

tuanya karena tidak bisa membantu bekerja dan merasa tidak berguna . ?”
c. Kontrak:
Topik : “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang mengenai kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki Tn?”
“ Supaya Tn dapat melihat sisi positif diri Tn sehingga tidak lagi merasa tidak berguna.”
waktu : “Kita berbincang-bincang selama 15 menit ya Tn.
tempat : Tn ingin berbincang-bincang dimana ? bagaimana kalau kita berbincang disini saja ?

10.00 (Resiko Perilaku Kekerasan)


Fase Orientasi:
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Tn . Masih ingat dengan saya perawat syaza yang tadi ?”
b. Validasi: “Bagaimana perasaan Tn saat ini ? “dari informasi yang saya dapat kemarin Tn suka
mengamuk dan merusak barang ya?”
c. Kontrak:
Topik : “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang mengenai keluhan yang Tn katakan tadi serta
latihan cara mengontrol PK dengan Latihan Fisik 1 & 2 “
“ Supaya Tn dapatmenyalurkan energy negative pada diri Tn tanpa menykiti diri Tn , oranglain,
dan Lingkungan”
waktu : “Kita berbincang-bincang selama 15 menit ya Tn.
tempat : Tn ingin berbincang-bincang dimana ? bagaimana kalau kita berbincang disini saja ?

Kerja ((Penjabaran tindakan keperawatan yg akan dilakukan pada pertemuan dengan kalimat langsung)
08.00 (RBD)
“Sekarang coba Tn ceritakan apa yang Tn rasakan saat ini ?”
“Tn ingin mati saja? Jika boleh saya tahu apa yang membuat Tn ingin bunuh diri ?”
“Jadi Tn ingin bunuh diri karena merasa tidak da gunanya hidup dan merasa selalu menyusahkan
orangtua ?”
“Saya mengerti bagaimana perasaan Tn. setiap orang akan memiliki perasaan yang sama jika
posisi Tn. Tapi sebelum mengambil keputusan untuk bunuh diri alangkah baiknya kita berpikir
secara positif terlebih dahulu Tn.”
“Apakah Tn tahu apa saja cara yang bisa kita lakukan agar selalu berfikir positif?
“Baik saya akan mencontohkan nya terlebih dahulu. Pertama, Buat daftar ucapan syukur harian.
Buatlah minimal 5 hal yang Tn syukuri setiap hari. Kedua, Berbicara positif pada diri sendiri.
Jadikan diri Tn sendiri sebagai teman bukan musuh, lalu rangkul dan berpikirlah positif kepada
diri sendiri.Ketiga, Nyatakan kata-kata positif kepada orang lain dan kepada diri sendiri seharian
penuh. Buatlah sebuah usaha untuk mengisi tiap-tiap hari dengan kata-kata dan pikiran optimis.
Keempat, Ketahui cita-cita, impian dan minat Tn. Fokus untuk memperoleh hal-hal yang Tn
minati dalam hidup. Impian Tn adalah pemberi motivasi dan Tn menginginkan untuk mengejar
sebuah masa depan yang positif.”
“Hal apa saja yang menurut Tn berharga dalam diri Tn ?” Untuk meningkatan rasa menghargai
diri Tn bisa memulai dengan menyadari kelebihan dan kekurangan diri, kemudian kelebihan itu
Tn maksimalkan untuk dicapai.”
“ Sekarang Tn Saya berikan kertas, Tn bisa mulai membuat daftar ucapan syukur harian,
minimal 5 hal yang Tn syukuri setiap hari.”
“Bagus Tn sudah menuliskan 5 hal yang Tn syukuri setiap hari, sekarang coba Tn Ikuti langkah-
langkah agar selalu berpikir positif yang sudah saya contohkan tadi.”
“Bagus sekali ! Tn sudah mampu melakukannya dengan baik. Tn bisa melakukan tahapan agar
selalu berpikir positif yaitu dengan Buat daftar ucapan syukur harian , Berbicara positif pada diri
sendiri, Nyatakan kata-kata positif kepada orang lain dan kepada diri sendiri seharian penuh,
Mengetahui cita-cita, impian dan minat Tn.”
“ Baik sekarang Tn ingin menempelkan kertas ini dimana agar selalu terlihat oleh Tn ?” “Baik
Jika Tn ingin menempel di dinding tempat tidur.”
“selanjutnya latihlah diri untuk memiliki jiwa yang lebih besar, pikiran yang lebih besar atau
pertimbangan yang lebih bijak. Jauhilah hal-hal yang berpotensi menegatifkan perasaan dan
pikiran

09.00 (untuk Harga Diri Rendah)


“Sekarang coba Tn ceritakan apa yang Tn rasakan saat ini ?”
“ Tn merasa bawa diri Tn tidak berguna dan selalu menysahkan orangtua ?”
“ Apa yang membuat tuang berpikir seperti itu ?”
“ Jadi tuan merasa tidak berguna karena tidak di PHK dan tidak memiliki pekerjaan ?”
“ Tn jangan berfikir jika Tn tidak berguna, masih banyak yang bisa Tn. lakukan.
Mari kita sama-sama menilai kemampuan yang Tn miliki untuk dilatih dan
dikembangkan. Coba Tn tuliskan kemampuan apa saja yang Tn pernah
miliki? Wah bagus sekali ada 4 kemampuan yang Tn miliki. Sekarang Tn mau
mengerjakan yang mana? “Menyapu halaman? Baiklah.”
“Sebelum kita mulai kegiatan menyapu, saya ingin bertanya pada Tn kira-kira apa
saja alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan menyapu?”
“Iya betul sekali, alat-alat yang kita butuhkan untuk menyapu yaitu sapu , serok
sampah dan tong sampah untuk membuang sampahnya.”
“Nah karna Tn sudah tahu apa saja alat-alatnya, sekarang kita coba untuk
menyiapkan alat terlebih dahulu yuk.”
“Nah baik alat sudah siap, sekarang saya akan mencoba untuk mencontohkan cara
menyapu yang efektif. Setelah itu Tn coba untuk mengikuti saya ya.”
“Pertama kita mulai dengan mencuci tangan terlebih dahulu, kemudian kita ambil
sapu lidi, kita mulai menyapu, kita mulai kumpulkan sampah menjadi 1 diberbagai
tempat kemudian baru kita ambil menggunakan serok sampah setelah itu masukan
sampah ke dalam tong sampah. Lakukan sampai sampah yang terkumpul sudah
dimasukan ke dalam tong semua, setelah itu kita cuci tangan”
“Nah Coba sekarang Tn Ulangi apa yang sudah saya contohkan.”
“Baguss !!! Tn dapat melakukannya secara benar.”
“Apakah orang lain pernah menilai kegiatan yang Tn. lakukan atau tidak?
“Biasanya komentar mereka apa? Itu tandanya Tn masih memiliki kelebihan lain yang
bisa dilakukan, contohnya menyapu.
“ Baik Jika sudah selesai, kita taruh lagi ya Tn. alatnya ditempat yang tadi, Nah selesai.”
“ Sekarang kita duduk dulu di tepi taman yuk Tn.”
”Coba kita buat jadwal untuk kemampuan Tn ini ya
10.00 (untuk RPK)
“Sekarang coba Tn ceritakan apa yang Tn rasakan saat ini ?”
“Apa yang membuat Tn merasa Kesal dan marah, dari info yang saya dapatkan Tn. Sering
mengamuk dan merusak barang ya ?”
“Kalau boleh tau apa yang membuat Tn mengamuk ?”
“Saat Tn mengamuk apa yang Tn rasakan ?”
 “Apakah Tn merasa kesal, terus dada Tn berdebar - debar, mata melotot, rahang
terkatup rapat dan tangan mengepal?”
 “Setelah itu apa yang Tn lakukan? Apakah Tn pernah belajar cara mengungkapkan
marah dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?”
 “Ada beberapa cara mengatasi marah,Tn. Salah satunya dengan cara fisik. Jadi
menyalurkan marah lewat kegiatan fisik. Yaitu dengan Tarik nafas dalam dan memukul
bantal.”
“Saya akan berikan contoh, setelah itu Tn ikuti ya.”
 “Pertama kita coba latihan fisik 1 yaitu tarik nafas dalam, jika tanda-tanda marah tadi
sudah Tn rasakan, maka Tn. berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar lalu
keluarkan napas perlahan-lahan melalui mulut sambil membayangkan bahwa Tn. sedang
mengeluarkan kemarahan.”
“ Sekarang silahkan Tn mencoba melakukannya. Bagus!!! coba lakukan sampai lima
kali.bagus sekali Tn. sudah bisa melakukannya.”
“Jika ada sesuatu yang membuat Tn merasa jengkel, selain dengan napas dalam, Tn juga
bisa mengontrolnya dengan memukul kasur atau bantal
“ Sekarang Kita coba latihan Fisik 2 yaitu memukul bantal atau kasur, jadi saat Tn
merasa kesal dan ingin marah dan mengamuk, langsung ke kamar dan lampiaskan
kemarahan dengan memukul bantal atau kasur.”
“Nah coba Tn lakukan.”
“Bagus Tn dapat melakukannya, cara ini dapat dilakukan secara rutin jika ada rasa arah.
Dan jangan lupa untuk merapihkan kembali tempat tidurnya.”

Terminasi

08.00 RBD
Evaluasi perasaan klien setelah berbincang-bincang

“Apa ada yang Tn ingin ditanyakan tentang penjelasan saya tadi?”


“Bagaimana perasaan Tn setelah belajar cara berpikir positif ? Sudah lebih enak atau belum?
Jika Tn masih merasa ingin bunuh diri, Tn bisa mempraktikan kembali cara berpikir positif
yang sudah kita praktikan tadi.
Evaluasi isi materi yg sudah dibicarakan pada pertemuan ini
“ Jadi Tn, sudah tahukan tentang aspek positif Tn? Bisa Tn jelaskan lagi? Tadi kan kita sudah
bagaimana cara berfikir positif dan menghargai diri sebagai individu yang berharga. Bagaimana
caranya Tn? Setelah ini coba Tn. lakukan latihan bagaimana cara berfikir positif dan menghargai diri
sebagai individu yang berharga. Nanti kalau Tn ada masalah, Tn bisa mempraktekkan cara yang telah
kita pelajari tadi.”.

Rencana Tindak lanjut (dalam bentuk kalimat langsung)


“Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian Tn, mau berapa kali Tn melakukannya?’
“Bagus 5x/hari ya Tn. Jika Tn melakukannya tanpa diingatkan perawat Tn beri tanda M, tapi
kalau Tn berpikir positif diingatkan perawat Tn beri tanda B, tapi kalau Tn tidak
melakukannya Tn buat T.

Kontrak untuk pertemuan yang akan datang (topik, waktu, tempat)


Topik :“Masih ada cara lain yang bisa digunakan, yaitu berpikir aspek positif keluarga dan
lingkungan.“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua besok ?
Waktu :“ Tn mau jam berapa?” “Baik jam 09.00 pagi ya.”
Tempat :“Tempatnya dimana Tn” “ bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita
ketemu lagi disini jam 08.00 ya

09.00 HDR
Evaluasi perasaan klien setelah berbincang-bincang

“Apa ada yang Tn ingin ditanyakan tentang penjelasan saya tadi?”


“Bagaimana perasaan Tn setelah kita latihan menyapu? Sudah lebih enak atau belum?

Evaluasi isi materi yg sudah dibicarakan pada pertemuan ini


“Nah coba Tn jelaskan lagi langkah-langkah menyapu yang efektif ?
“Bagus..!!!! benar sekali, Tn dapat menyebutkan langkah-langkah menyapu yang sudah diajarkan tadi.

Rencana Tindak lanjut (dalam bentuk kalimat langsung)


“Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian Tn, mau berapa kali Tn melakukannya?
Bagus 2 kali/hari,
“ jam berapa Tn mau melakukannya? jadi Tn mau melaukannya jam 8 pagi dan jam 5 sore.”
“Jika Tn melakukannya tanpa diingatkan perawat Tn beri tanda M, tapi kalau Tn
melakukannya dengan dibantu atau diingatkan perawat Tn beri tanda B, tapi kalau Tn tidak
melakukannya Tn buat T.”

Kontrak untuk pertemuan yang akan datang (topik, waktu, tempat)

Topik : “Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan Tn yang kedua.”
Waktu :“ Tn mau jam berapa?” “Baik jam 09.00 pagi ya.”
Tempat :“Tempatnya dimana Tn?” “ bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita
ketemu lagi disini jam 09.00 ya

10.00 RPK
Evaluasi perasaan klien setelah berbincang-bincang

“Apa ada yang Tn ingin ditanyakan tentang penjelasan saya tadi?”


“Bagaimana perasaan Tn setelah latihan menyalurkan amarah?”

Evaluasi isi materi yg sudah dibicarakan pada pertemuan ini


“ Ada berapa cara yang sudah kita latih?” Coba Praktikan lagi caranya.”
“Bagus..!!!! benar sekali, Tn dapat menyebutkan latihan dan dapat memperaktikkan cara
menyalurkan amarah dengan benar

Rencana Tindak lanjut (dalam bentuk kalimat langsung)


“Sekarang mari kita masukan ke 2 latihan fisik dalam jadwal harian Tn.”
“Lakukan Teknik Nafas dalam 2x/ hari” dan memukul bantal atau kasur saat marah”
“Lalu bila ada keinginan marah sewaktu-waktu segera gunakan kedua cara tadi ya Tn.”
“Jika Tn melakukannya tanpa diingatkan perawat Tn beri tanda M, tapi kalau Tn
melakukannya dengan dibantu atau diingatkan perawat Tn beri tanda B, tapi kalau Tn tidak
melakukannya Tn buat T.”

Kontrak untuk pertemuan yang akan datang (topik, waktu, tempat)

Topik : “Baik, Besok pagi kita berjumpa lagi untuk belajar cara mengontrol amarah
dengan belajar bicara yang baik.”
Waktu :“ Tn mau jam berapa?” “Baik jam 10.00 pagi ya.”
Tempat :“Tempatnya dimana Tn?” “ bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita
ketemu lagi disini jam 10.00 ya.”

Anda mungkin juga menyukai