Dosen pembimbing :
Disusun oleh :
30901800151
2019/2020
Topik Penyuluhan : Penyakit Gangguan Jiwa
2. Siti kholifah
2. Zulfikar syams
2. Eva riyanti
3. Hera mulyani
4. Irna sulistiyani
5. Mesihatus safaah
6. Nurul bidayati
Setelah diberikan penyuluhan tentang pencegahan tersier pada pasien resiko bunuh diri, diharapkan
peserta mampu memahami tentang pencegahan tersier pada pasien jiwa (resiko bunuh diri).
C. Metode
Ceramah dan tanya jawab (diskusi) secara langsung dan terarah sesuai materi penyuluhan.
D. Kegiatan Penyuluhan
Memperkenalkan Mendengarkan
diri
Menjawab
Bina hubungan pertanyaan
saling percaya.
Menyampaikan
tujuan pokok
materi
Menanyakan
pengetahuan
peserta tentang
pencegahan putus
obat
Pencegahan
tersier resiko
bunuh diri
Penyaji memberi
kesempatan
kepada peserta
untuk bertanya
Menjawab
pertanyaan
peserta
Penyebab bunuh
diri
Pencegahan
tersier resiko
bunuh diri
B Menarik
kesimpulan
Menyampaikan
hasil evaluasi
C Memberi
reinforcement
positif kepada
peserta
Menutup
penyuluhan
(salam)
E. Setting tempat:
Keterangan:
A. Pembawa acara
B. Penyaji
C. Peserta penyuluhan
D. Fasilitator
F. Media
1. Leaflet
A resiko
4. Pencegahan tersier A bunuh diri
B
H. Evaluasi
D D
1. Evaluasi Struktural
C C
D D D
Kesiapan materi penyaji
2. Evaluasi Proses
Peserta aktif dalam melakukan tanya jawab (minimal 5% dari yang ada diruangan)
3. Evaluasi Hasil
Keluarga pasien jiwa peserta penyuluhan dapat menjelaskan Definisi bunuh diri, Penyebab bunuh diri,
Tanda dan Gejala bunuh diri dan Pencegahan tersier resiko bunuh diri.
I. Referensi (terlampir)
Keliat, B.A. 2002. Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa. Jakarta: EGC.
Shives, L.R, 2000, Basic Concept Of Psyciatric Mental Health Nursing, Philadelphia, Lippincott.
Stuart GW, Sundeen. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC
Aziz R, dkk. 2003. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino Gonohutomo
Tim Direktorat Keswa. 2000. Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP Bandung
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
Pencegahan tersier adalah pelayanan keperawatan yang berfokus pelayana keperawatan adalah :
pada peningkatkan fungsi dan sosialisasi serta pencegahan kekambuhan pada pasien gangguan jiwa.
Tujuan pelayanan adalah mengurangi kecacatan atau ketidakmampuan akibat gangguan jiwa. Target
pelayanan yaitu anggota masyarakat mengalami gangguan jiwa pada tahap pemulihan. Aktifitas pada
pencegahan tersier meliputi :
Pendidikan kesehatan tentang perilaku dan sikap masyarakat terhadap penerima pasien
gangguan jiwa.
Penjelasan tentang pentingnya pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam penanganan pasien
yang melayani kekambuhan.
2. Program rehabilitas untuk memberdayakan pasien dan keluarga hingga mandiri berfokus pada
kekuatan dan kemampuan pasien dan keluarga dengan cara :
3. Program sosialisasi
4. Program mencegah stigma. Stigma merupaka anggapan yang keliru dalam masyarakat terhadap
gangguan jiwa, oleh karena itu, perlu diberikan program mencegah stigma untuk menghindari isolasi
dan deskriminasi terhadap pasien gangguan jiwa. Beberapa kegiatan yang dilakukan, yaitu :
Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang kesehatan jiwa dan gangguan
jiwa, serta tentang sikap dan tindakan menghargai pasien gangguan jiwa.
Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, atau orang yang berpengaruh dalam rangka
mensosialisasikan kesehatan jiwa dan gangguan jiwa.