Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN 3 PASIEN

RESIKO BUNUH DIRI

ANGGOTA KELOMPOK

Dewi Sartika (11212033)


Ian Satrian (11212071)
Lia Yuliana (11212088)
Martha Nababan (11212095)
Novi Citra L. Harahap (11212116)
Nunung Nurmayanti (11212120)
Yuliawaty (11212200)

S1 KEPERAWATAN NON REGULAR ANGKATAN XV


SEKOLAH TINGGU ILMU KEPERAWATAN PERTAMEDIKA
2021-2022
KATA PENGATAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
hidayat-Nya penulisan dan penyusunan makalah yang berjudul “Strategi Pelaksanaan 3 Pasien
Resiko Bunuh Diri” dapat terselesaikan. Makalah ini merupakan salah satu Tugas Mata Ajar
Keperawatan Jiwa Sekolah Tinggi Ilmi Keperawatan Pertamedika. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada:
1. Ns. Tati Suryati, S.Kep., M.Kep., Sp.Jiwa selaku dosen mata ajar keperawatan maternitas
yang telah membimbing dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Teman-teman yang sudah bersedia membantu.
3. Dan semua pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini penulis harapkan dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana Strategi
Pelaksanaan 3 pada klien dengan Resiko Bunuh Diri bagi pembacanya. Penulis menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan di banyak bagian, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik supaya penulis dapat memperbaikinya.

Jakarta, 10 Januari 2022

Penulis
Pertemuan : ke 3
Hari/ Tanggal : Senin/ 10/1/2022
Nama Klien (Inisial) : Tn. D
Ruangan : Ruang Tulip

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
DS:
a. Klien mengatakan ada yang menyuruhnya bunuh diri
b. Klien mengatakan lebih baik mati saja
c. Klien mengatakan sudah bosan hidup

DO:
a. Ekspresi murung
b. Tak bergairah
c. Ada bekas percobaan bunuh diri

2. Diagnosa Keperawatan :
Resiko Bunuh diri

3. Tujuan Khusus :
Mengidentifikasi pola koping pasien

4. Tindakan Keperawatan :
a. Mengidentifikasi pola koping yang bisa diterapkan pasien
b. Menilai pola koping yang biasa dilakukan
c. Mengidentifikasi pola koping yang konstruktif
d. Mendorong Pasien memilih koping yang konstruktif
e. Menganjurkan pasien menerapkan pola koping konstruktif dalam kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik :
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak A, Masih ingat dengan saya? Benar, saya
perawat X mahasiswa dari Stikes Pertamedika, saya bertugas merawat bapak pagi
hari ini, dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang nanti”

b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana dengan tidur Bapak semalam?”

c. Kontrak (topik, waktu dan tempat):


“Bapak masih ingat dengan kontrak kita kemarin? kita akan berbincang-bincang
tentang bagaimana cara Bapak melakukan hal yang baik ketika sedang mengalami
masalah. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang ditaman sesuai dengan kontrak
kita kemarin? Apa Bapak mau? Berapa lama kita akan berbicara? Bagaimana kalau
15 menit sesuai kontrak kita kemarin? Apakah Bapak setuju?”

d. Tujuan :
Tujan kita berbincang-bincang supaya Bapak dapat melakukan hal yang positif
ketika Bapak sedang mengalami masalah

2. Kerja (menjabarkan langkah-langkah tindakan keperawatan secara operasional)


Nah sekarang, “Bapak, ketika Bapak sedang mangalami masalah, apa yang Bapak
lakukan? Apalagi Pak? Bagus sekali Bapak. Jadi kalau Bapak sedang mengalami
masalah seperti itu, Bapak bisa melakukan hal-hal yang membuat Bapak sibuk, tapi
sibuk dengan hal-hal yang positif, seperti apa yang bapak katakan tadi, misalnya: main
bola, menyapu halaman dan shalat. Sekarang coba Bapak sebutkan lagi kegiatan-
kegiatannya! Iya bagus Pak”. Sekarang kita akan melatih salah satu kegiatan positif
yang dapat bapak lakukan. Bapak mau kita berlatih kegiatan apa?” bagaimana kalau
menyapu lantai?” baiklah.

3. Terminasi
a. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
2) Evaluasi Subyektif :
“Bagaimana perasaan Bapak setelah apa yang kita bicarakan tadi? Saya senang
jika Bapak melakukan kegiatan-kegiatan yang tadi kita bicarakan.

3) Evaluasi Obyektif :
Sekarang coba Bapak sebutkan kembali apa yang sudah kita bicarakan tadi! Iya,
bagus sekali bapak….”

b. Rencana tindak lanjut (yang perlu dilatih klien sesuai hasil tindakan yang dilakukan)
“Bapak, selama kita tidak bertemu, Bapak bisa melakukan kegiatan-kegiatan tadi,
seperti main bola, menyapu, dan shalat. Kemudian Bapak masukan kedalam jadwal
kegiatan harian Bapak ya”. Bapak bias tuliskan M jika bapak dapat melakukan
dengan mandiri, tulis B jika bapak melakukannya dengan bantuan, dan tulis T jika
bapak tidak melakukannya.

c. Kontrak yang akan datang ((topik, waktu dan tempat)


“Baiklah besok kita akan membahas tentang membuat rencana untuk masa depan.
Dimana kita akan berbicara Pak? Bagaimana kalau di taman lagi Pak? Mau jam
berapa Pak? Bagaimana kalau jam 10 lagi? Baik besok kita bertemu lagi jam 10 di
taman ya Pak. Apakah bapak setuju? Baiklah pak, selamat beristirahat.
Wassalamualaikum”

Anda mungkin juga menyukai