Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI

BERDUKA ANTISIPASI

STRATEGI PELAKSANAAN I KLIEN DENGAN BERDUKA KOMPLEKS

Fase Orientasi
a. Memberikan salam
“Assalamualaikum…perkenalkan nama saya perawat A, saya senang dipanggil B. Saya
adalah perawat di ruangan ini yang akan bertanggung jawab untuk merawat bp/ibu.
Sebelumnya, bp/ibu lebih senang dipanggil siapa?”
b. Evaluasi Validasi
“Kalau saya perhatikan, bp/ibu tanpak lebih senang untuk menyendiri. Bahkan saya sering
menjumpai bp/ibu mengeluarkan air mata. Apakah benar seperti itu Pak/Bu?kalau boleh saya
tau, apa yang Bp/Ibu rasakan saat ini?”
c. Kontrak
“Nah, bagaimana kalau sekarang kita berbincang – bincang tentang apa yang bp/ibu rasakan
saat ini. Kalau boleh saya usulkan, mungkin sekitar 15 menit. Apakah itu terlalu lama menurut
bp/ibu?selain itu, nanti saya akan membantu mengajarkan kepada bp/ibu, bagaimana cara
mengungkapkan perasaan sedih secara verbal. Apakah bp/ibu setuju?bp/ibu ingin kita ngobrol
– ngobrol dimana?”

Fase Kerja
“Tadi bp/ibu mengatakan bahwa sering menangis karena sedih. Apa yang menyebabkan
bp/ibu merasa sedih? Ooo jadi bp/ibu merasa sedih karena ditinggal mati anak bp/ibu. Betul
seperti itu?apakah itu merupakan anak satu – satunya? Jadi anak itu meninggal ketika
dilahirkan dan sebenarnya ibu masih memiliki anak yang lainnya. Kalau boleh saya tau,
berapa umur ibu sekarang? Begini bu, saya sangat paham sekali jika ibu sedih dan sering
menangis karena ditinggal mati anak ibu. Tetapi, apakah ketika ibu terus menerus bersedih
dan menangis, hingga lupa makan dan mandi, akan mengembalikan anak ibu?tentu saja tidak
khan bu? Yang ibu lakukan dengan terus menerus menangis malah akan membuat anak ibu
yang sudah meninggal menjadi sedih. Begini bu, saya memiliki 4 cara untuk membantu
mengurangi perasaan sedih yang ibu alami. Yang pertama, mengungkapkan perasaan secara
verbal,kedua mengalihkan ke aktivitas fisik, ketiga sharing dengan kelompok, dan yang
terakhir berdoa dan berserah diri dengan Tuhan. Apakah ibu mau mencoba cara saya?
terimakasih,ibu mau mencobanya. Untuk hari ini, kita akan mencoba cara yang pertama
yaitu mengungkapkan perasaan secara verbal. Menurut ibu,di ruangan ini, siapa orang yang
paling dekat dan nyaman untuk diajak ngobrol?kalau tidak ada, saya akan mencoba untuk
sesering mungkin menemani ibu. Jadi ketika ibu merasa sedih, dengan penyebab apapun, ibu
bisa mengungkapkannya kepada saya atau perawat lainnya yang ibu percaya. Dengan
mengungkapkannya, maka harapan kami, ibu akan jauh merasa lebih nyaman. Apakah ibu
bersedia mencobanya sekarang atau suatu saat nanti?bagus sekali kalau ibu bersedia
mencobanya.”

Fase Terminasi
a. Evaluasi
“Baiklah bu, bagaimana perasaan ibu setelah mengikuti kegiatan ini? Apakah ibu dapat
menjelaskan kembali kepada saya manfaat dari kegiatan kita kali ini. Bagus sekali, ibu sudah
mengikuti kegiatan ini dengan baik.”
b. Tindak lanjut
“Setelah kegiatan ini, coba ibu ketika sedih mau dan mampu melakukan latihan tadi.”
c. Kontrak yang akan datang
“Saya rasa, kita sudah ngobrol – ngobrol selama 15 menit. Bagaimana kalau besok pagi kita
lanjutkan lagi ngobrolnya, sembari saya ajarkan langkah yang kedua. Apakah ibu bersedia?
Kalau bersedia, dimana kita akan ngobrolnya?
Nah, sekarang ibu bisa istirahat. Terima kasih atas kerjasamanya. Wassalamu`alaikum.”

STRATEGI PELAKSANAAN II KLIEN DENGAN BERDUKA ANTISIPASI


Fase Orientasi
a. Memberikan salam
“Selamat pagi bu? Masih ingat dengan saya?”
b. Evaluasi validasi
“Bagaimana bu, apakah saran saya di pertemuan yang lalu sudah ibu terapkan? Bagus sekali
kalau ibu sudah mencobanya. Dengan siapa ibu menceritakan perasaan ibu?”
c. Kontrak
“Baiklah bu, pada kesempatan kali ini, saya akan mengajarkan cara yang kedua untuk
mengurangi perasaan sedih ibu. Mungkin sekitar 15 menit. Apakah ibu bersedia?”

Fase Kerja
“Pada pertemuan yang pertama kita sudah belajar, bahwa ketika ibu sedang sedih, ibu dapat
mengungkapkan perasaan ibu dengan orang lain yang ibu percaya. Pada pertemuan yang
kedua, saya akan mengajarkan cara untuk mengurangi sedih dengan aktivitas fisik yang
bermanfaat. Kalau boleh saya tau, pekerjaan atau hobi apa yang senang ibu lakukan di
ruangan ini? Oo..jadi ibu senang menyapu lantai dan halaman. Bagus sekali bu..jadi begini
bu, ketika perasaan sedih itu muncul kembali, ibu dapat segara melakukan aktifitas yang ibu
sukai, seperti menyapu. Hal ini akan sedikit mengalihkan perasaan sedih ibu. Sehingga
nantinya ibu akan sedikit melupakan apa yang menyebabkan ibu merasa sedih. Apakah ibu
bersedia melakukannya?”

Fase Terminasi
a. Evaluasi
“Baiklah bu, bagaimana perasaan ibu setelah mengikuti kegiatan ini? Apakah ibu dapat
menjelaskan kembali kepada saya manfaat dari kegiatan kita kali ini. Bagus sekali, ibu sudah
mengikuti kegiatan ini dengan baik.”
b. Tindak lanjut
“Setelah kegiatan ini, coba ibu ketika sedih mau dan mampu melakukan latihan tadi.”
c. Kontrak yang akan datang
“Saya rasa, kita sudah ngobrol – ngobrol selama 15 menit. Bagaimana kalau besok pagi kita
lanjutkan lagi ngobrolnya, sembari saya ajarkan langkah yang ketiga. Apakah ibu bersedia?
Kalau bersedia, dimana kita akan ngobrolnya?
Nah, sekarang ibu bisa istirahat. Terima kasih atas kerjasamanya. Selamat pagi”
STRATEGI PELAKSANAAN III KLIEN DENGAN BERDUKA KOMPLEKS

Fase Orientasi
a. Memberikan salam
“Selamat pagi bu? Masih ingat dengan saya? Bagaimana kabar ibu hari ini”
b. Evaluasi validasi
“Sesuai dengan janji saya kemarin, hari ini kita akan ngobrol – ngobrol tentang cara yang
ketiga untuk mengurangi perasaan sedih ibu. Sebelum kita mulai, apakah ibu sudah
mempraktekkan cara mengurangi sedih dengan beraktivitas?”
c. Kontrak
“Baiklah bu, pada kesempatan kali ini, saya akan mengajarkan cara yang ketiga untuk
mengurangi perasaan sedih ibu. Mungkin sekitar 15 menit. Apakah ibu bersedia?”
Fase Kerja
“Pada pertemuan sebelumnya, kita sudah belajar, apa yang dapat ibu lakukan ketika sedang
sedih. Coba, ibu terangkan lagi kepada saya? Bagus sekali, ibu sudah menyebutkan
semuanya yang sudah kita pelajari. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan belajar
bagaimana cara mengurangi perasaan sedih dengan sharing atau berbagi cerita dengan
teman – teman satu kelompok. Disini nanti saya akan mengajak ibu berbincang – bincang
dengan teman – teman lainnya yang ada di ruangan ini, yang sekiranya mempunyai
pengalaman yang hampir sama dengan ibu. Apakah ibu bersedia? Ibu tidak perlu khawatir,
karena manfaat dari kegiatan ini yaitu agar nantinya ibu dapat berbagi dengan teman –
teman ibu lainnya. Selain itu, ibu dapat memahami bahwa ternyata perasaan kehilangan
tidak hanya ibu saja yang mengalaminya. Apakah ibu bersedia? Bagus sekali jika ibu
bersedia. Nanti, saya atau perawat lainnya dapat sebagai fasilitator yang akan membantu
dalam kegiatan sharing ini. Kalau ibu bersedia, kapan kita bisa memulainya? Jika nanti sore
ibu bersedia, saya akan menghubungi teman – teman ibu lainnya, dan kita akan berkumpul di
ruang baca. Apakah ibu setuju?”
Fase Terminasi
a. Evaluasi
“Baiklah bu, bagaimana perasaan ibu setelah mengikuti kegiatan ini? Apakah ibu dapat
menjelaskan kembali kepada saya manfaat dari kegiatan kita kali ini. Bagus sekali, ibu sudah
mengikuti kegiatan ini dengan baik.”

b. Tindak lanjut
“Setelah kegiatan ini, coba ibu ketika sedih lagi, ibu ajak teman – teman sekelompok ibu untuk
berbagi perasaan dan pengalaman.”
c. Kontrak yang akan datang
“Saya rasa, kita sudah ngobrol – ngobrol selama 15 menit. Bagaimana kalau besok lusa kita
lanjutkan lagi ngobrolnya, sembari saya ajarkan langkah yang terakhir. Apakah ibu bersedia?
Kalau bersedia, dimana kita akan ngobrolnya?
Nah, sekarang ibu bisa istirahat. Terima kasih atas kerjasamanya. Selamat pagi.”

STRATEGI PELAKSANAAN IV KLIEN DENGAN BERDUKA ANTISPASI


Fase Orientasi
a. Memberikan salam
“Assalamu`alaikum bu? Masih ingat dengan saya? Bagaimana kabar ibu hari ini”
b. Evaluasi validasi
“Sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu, hari ini kita akan ngobrol – ngobrol tentang
cara yang terakhir untuk mengurangi perasaan sedih ibu. Sebelum kita mulai, apakah ibu
sudah mempraktekkan cara mengurangi sedih dengan sharing?”
c. Kontrak
“Baiklah bu, pada kesempatan kali ini, saya akan mengajarkan cara yang terakhir untuk
mengurangi perasaan sedih ibu. Mungkin sekitar 15 menit. Apakah ibu bersedia?”

Fase Kerja
“Pada pertemuan – pertemuan sebelumnya, kita sudah belajar beberapa cara untuk
mengurangi rasa sedih. Nah,sekarang coba ibu menjelaskan satu per satu? Bagus sekali, ibu
sudah tepat menjelaskannya. Nah, apakah perasaan sedih yang sama pernah muncul kembali
pada ibu? Jika pernah, apakah ibu telah mempraktekkan cara – cara yang sudah saya
ajarkan kemarin? Bagus sekali jika ibu sudah mulai mencobanya. Memang disini dibutuhkan
kesabaran dari ibu, dan tentu saja semangat dan motivasi dari diri ibu sendiri tentunya. Pada
hari ini saya akan mengajarkan cara terakhir untuk mengurangi perasaan sedih. Yaitu secara
spiritual. Maaf bu, kalau boleh saya tau, apa agama ibu? Nah, selama ibu disini, apakah ibu
rajin sholat? Ibu, untuk langkah yang keempat, saya akan memberitahu bahwa ketika kita
sedang sedih, ibu dapat mengambil air wudhu dan mengerjakan sholat atau berdzikir. Hal itu
merupakan penyaluran perasaan sedih ibu, dan ibu dapat meminta bantuan kepada Allah,
karena tentu Allah akan mendengar apa pun permintaan hambaNya. Apakah ibu mau
mencobanya? Kalau ibu khawatir lupa, nanti saya akan meminta perawat yang kebetulan
sedang jaga, untuk sesering mungkin mengingatkan ibu. Apakah ibu bersedia memulainya
dari sekarang?”
Fase Terminasi
a. Evaluasi
“Baiklah bu, bagaimana perasaan ibu setelah mengikuti kegiatan ini? Apakah ibu dapat
menjelaskan kembali kepada saya manfaat dari kegiatan kita kali ini. Bagus sekali, ibu sudah
mengikuti kegiatan ini dengan baik.”
b. Tindak lanjut
“Ini merupakan langkah terakhir yang telah saya ajarkan kepada ibu. Saya harap, ibu mau
mencoba satu atau kesemua langakah itu, setiap ibu merasa sedih dan kehilangan.”
c. Kontrak yang akan datang
“Saya rasa, kita sudah ngobrol – ngobrol selama 15 menit. Ini merupakan pertemuan kita
yang terakhir untuk sesi ini. Mungkin 2 hari lagi saya akan menemui ibu untuk mengecek
kembali, apakah cara – cara yang sudah kita pelajari bersama, telah ibu praktikkan. Terima
kasih atas waktu dan kerja samanya bu, sekarang ibu bisa beristirahat kembali.
Wassalamu`alaikum.”

Anda mungkin juga menyukai