Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rahayu Cipaning Budi

NIM : CKR0170205

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan Ke : 1 (satu)
Kondisi klien : Klien memiliki riwayat hipertensi, klien juga
pernah mengalami stroke sebagian akibat
hipertensinya 2 tahun lalu. Kondisi klien sudah
sembuh tetapi masih ada gejala sisa di tangan
sebelah kirinnya masih terasa kaku dan bibirnya
terlihat tidak simetris.
Diagnose Keperawatan : Gangguan Citra Tubuh
Tujuan ( TUK / SP ) : SP Ke-1 Assesment dan menerima citra tubuh
dan latihan meningkatkan citra tubuh.

1. Membina hubungan saling percaya.


2. Mendiskusikan tentang citra tubuh.
3. Penerimaan terhadap citra tubuh.
4. Aspek positif.
5. Cara meningkatkan citra tubuh.

A. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
Perawat memberikan salam terapeutik kepada klien “assalamualaikum”.
Memperkenalkan nama perawat dan nama panggilan perawat “ Nama saya
perawat Rahayu Ciptaning Budi saya biasa dipanggil Rahayu.
Menanyakan nama klien “ Nama nya siapa? Lebih senang dipanggil
dengan sebuatan apa?”.
2. Evaluasi / validasi
a. Perasaan klien saat ini
Perawat menayakan perasaan yang dirasakan oleh klien pada saat ini. “
Bagaimana perasaan nya saat ini? Tadi malam tidur nya nyenyak atau
tidak?”
b. Kondisi klien saat ini
Klien ketika ditensi tanggal 18 februrari yaitu 184/83 mmHg, klien
merasa sakit kepala, sulit tidur, kadang merasa cemas dan merasa lelah.
c. Kemampuan yang dimiliki oleh klien
Klien masih bisa menggerakan tangan yang pernah terkena stroke
walau tidak optimal.

3. Kontrak : Topic, Waktu dan Tempat


Perawat menjelaskan kepada klien kegiatan apa yang akan dilakukan
bersama klien pada saat ini. “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang
tentang perasaan terhadap bagian tubuh bapak yang mengalami
gangguan?” “Mau berapa lama waktunya? Mau di mana kita berbincang-
bincang? ”

B. Fase Kerja
Klien diminta untuk menyampaikan perasaannya dan harapannya akan tubuh
nya yang tidak bisa di gerakan. Berikan pengetahuan tentang latihan
menggenggam bola kasti untuk melatih bagian tangannya yang masih sulit
digerakan. Klien juga diminta untuk menyampaikan bagian tubuhnya yang
masih berfungsi hal ini bisa dijadikan motivasi klien dan menumbuhkan rasa
percaya diri klien. “Bagaimanaa perasaan bapak terhadap bagian tubuh yang
masih sulit untuk digerakkan? Apa harapannya untuk penyembuhan ini?
Bagus sekali, bapak sudah mengungkapkan perasaan dan harapan. Baik,
bagaimana kalau kita membicarakan bagian tubuh lainnya yang masih dapat
digunakan? Mulai sekarang bapak dapat mencoba melatih menggerakkan
bagian tangan yang masih sulit digerakkan ketika di rumah.
C. Fase Terminasi
1. Evaluasi
a. Subyektif :
Perawat menanyakan bagaimana perasaan klien setelah berbincang-
bincang.
b. Obyektif :
Meminta klien menyimpulkan perbincangan yang telah dilakukan dan
menyebutkan latihan apa yang harus dilakukan ketika di rumah.
2. Rencana tindak lanjut
Perawat mengingatkan klien untuk melatih bagian tubuh yang masih sulit
digerakan ketika di rumah.
3. Kontrak pertemuan selanjutnya : Topik, Waktu dan Tempat
Perawat membuat kontrak untuk pertemuan yang akan datang. “ Untuk
pertemuan yang akan datang bagaimana kalau kita melakukan evaluasi
citra tubuh dan latihan peningkatan citra tubuh dan sosialisasi.? Anda akan
melakukannya pukul berapa? Untuk tempatnya dimana?”.
4. Salam penutup
Perawat pamit dengan klien dan berikan klien afirmasi postif. “
Terimakasih bapak sudah mau berbincang-bincang dengan saya tentang
perasaan bapak, jangan lupa latihan untuk tangan yang masih sulit
digerakan sebelum saya pamit ada hal yang ingin bapak tanyakan atau
sampaikan kepada saya? jika tidak ada saya pamit wassalamualaikum.”

Anda mungkin juga menyukai