Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang


merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual yang komperehensif,
ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh aspek kehidupan manusia.

Profesionalisasi adalah suatu proses untuk menjadikan professional dengan cara


memenuhi beberapa criteria yang telah ditentukan/sepakati. Jika dilihat didalam
kamus, sama dengan pekerjaan yang menghendaki pendidikan yang lebih luas atau
memiliki ilmu pengetahuan yang special, keterampilan serta dipersiapkan dengan cara
yang baik.

Dunia profesi terus bergerak. Hampir dua decade profesi ini menyerukan
perubahan paradigma. Perawat yang semula tugasnya hanyalah semata-mata
menjalankan perintah dokter kini berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja
dokter seperti yang sudah dilakukan di Negara-negara maju.

Sebagai sebuah profesi yang masih berusaha menunjukkan jati diri, profesi
keperawatan dihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan ini bukan hanya dari
eksternal tetapi juga dari internal profesi itu sendiri

Rumusan masalah

 Apa yang di maksud dengan keperawatan professional?


 Bagaimana ciri-ciri perwat professional?
 Bagaimana peran, fungsi, dan tugas perawat?
 Bagaiman model-model dan bentuk praktik professional?

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 1


BAB II

PEMBAHASAN

A. Perawat Professional
1. Pengertian
Perawat adalah profesi yang di fokuskan pada perawatan individu, keluarga
dan masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau
memulihkan kesehatan yang optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai
mati. Perawat memegang tanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan dasar
klien . perawat di harapkan memandang klien sebagai makhluk unik dan
komprehensif dalam memberikan keperawatan.
2. Karakteristik perawat profesional
a. Ottoriter
Ottoriter yaitu memiliki kewenangan sesuai keahlian yang akan
mempengaruhi proses asuhan melalui peran professional.
b. Accountability
Accountability yaitu tanggung jawab terhadap apa yang dilakukan sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku dan bertanggung jawab terhadap
klien, diri sendiri, dan profesi serta mengambil keputusan sesuai dengan
asuhan.
3. Situasi yang harus dihindari oleh perawat
a. Kelalaian
Seorang perawat bersalah karena kelalaian jika mencederai pasien
dengan cara tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan
Ataupun tidak melakukan tugas dengan hati-hati sehingga mengakibatkan
pasien jatuh dan cederah.
b. Pencurian
Mengambil sesuatu yang bukan milik anda membuat anda bersalah
karena mencuri. Jika anda tertangkap, Anda akan dihukum. Mengambil
barang yang tidak berharga sekalipun dapat dianggap sebagai pencurian.
c. Fitnah
Jika anda membuat pernyataan palsu tentang seseorang dan merugikan
orang tersebut, anda bersalah karena melakukan fitnah. Hal ini benar jika
anda menyatakan secara verbal atau tertulis.
d. False Imprisonment
Menahan tindakan seseorang tanpa otorisasi yang tepat merupakan
pelanggaran hukum atau false imprisonment. Menggunakan restrein fisik
atau bahkan mengancam akan melalukannya agar pasien mau bekerja

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 2


sama bisa juga termaksud dalam false imprisonment. Penyokon dan
restrein harus digunakan sesuai dengan perintah dokter.
e. Penyerangan dan Pemukulan
Penyerangan artinya dengan sengaja berusaha untuk menyentuh tubuh
orang lain atau bahkan mengancam untuk melakukannya. Pemukulan
berarti secara nyata menyentuh orang lain tanpa izin. Perawatan yang kita
berikan selalu atas izin pasien dan informed consent. Ini berarti pasien
harus mengetahui dan menyetujui apa yang kita rencanakan dan kita
lakukan.
f. Pelanggaran Privasi
Pasien mempunyai hak atas kerahasiaan dirinya dan urusan
pribadinya.pelanggaran terhadap kerahasiaan adalah pelanggaran privasi
dan itu adalah tindakan yang melawan hukum.
g. Penganiayaan
Menganiaya pasien melanggar prinsip-prinsip etik dan membuat anda
terikat secara hukum untuk menanggung tuntutan hukum. Standar etik
meminta perawat untuk tidak melakukan sesuatu membahayakan pasien.
4. Akunbilitas Profesional Dalam Asuhan keperawatan
a. Terhadap diri sendiri
 Tidak dibenarkan setiap personal melakukan tindakan yang
membahayakan keselamatan status kesehatan pasien.
 Mengikuti praktik keperawatan berdasarkan standar baru dan
perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi canggih.
 Mengembangkan opini berdasarkan data dan fakta.
b. Terhadap klien atau pasien
 Memberikan informasi yang akurat berhubungan asuhan keperawatan.
 Memberikan asuhan keperawatan berdasarkan standar yang
menjamin keselamatan, dan kesehatan pasien.
c. Terhadap profesinya
 Berusaha mempertahankan, dan memelihara kualitas asuhan
keperawatan berdasarkan standar, dan etika profesi.
 Mampu dan mau mengingatkan sejawat perawat untuk bertindak
profesional, dan sesuai etika moral profesi.
d. Terhadap institusi atau organisasi
Mematuhi kebijakan dan peraturan yang berlaku, termaksuk pedoman
yang disiapkan oleh institusi atau organisasi.
e. Terhadap masyarakat
Mejaga etika dan hubungan interpersonal dalam memberikan pelayanan
keperawatan yang berkualitas tinggi

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 3


B. Ciri-ciri Perawat Profesional
Ciri khas perawat professional dalam memberikan pelayanan
keperawatan harus dapat berkomunikasi secara lengkap,akurat, dan capat.
Artinya setiap melakukan komunikasi, baik lisan maupun tulis. Dengan teman
sejawat atau dengan tenaga kesehatan lainnya harus memenuhi ketiga unsur
tersebut dan harus didukung dengan fakta yang memadai.
Profil perawat masa depan yang terpenting adalah mampu berbicara dan
menulis bahasa asing, minimal bahasa inggris dalam penerapan proses
keperawatan kepada klien. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya
persaingan dalam pasar bebas.
a. Aktivitas
Prinsip melakukan aktivitas atau pemberian asuhan keperawatan
harus dapat bekerja sama dengan teman sejawat serta dengan tenaga
kesehatan lainnya,khususnya tim medis sebagai mitra kerja dalam
memberikan asuhan kepada klien.
Aktivitas tersebut harus ditunjang dengan menunjukan suatu
kesungguhan dan sikap empati serta bertanggung jawab terhadap
setiap tugas yang diemban. Intinya, pemberian asuhan keperawatan
harus dapat bekerja sama dengan tim keperawatan.
b. Review
Prinsip utama dalam melaksanakan peran adalah moral dan
etik keperawatan. Dalam setiap memberikan asuhan keperawatan
kepada klien, perawat harus selalu berpedoman pada nilai nilai etik
keperawatan, standar keperawatan serta ilmu keperawatan.penting
guna menghindari kesalahan yang berakibat fatal terhadap klien
dan eksistensi profesi keperawatan.
Prinsip prinsip etik keperawatan antara lain:
1. Justice(azas keadilan). Maksdunya setiap prioritas
tindakan yang diberikan harus berdasarkan klien dan
tidak ada diskriminasi (klien, alat alat).
2. Autonomy. Setiap manusia mempunyai hak untuk
menentukan tindakan terhadap tindakannya sendiri
3. Baneficience(azas manfaat). Setiap tindakan yang
diberikan kepada klien harus bermanfaat bagi klien dan
menghindarkan kecacatan.
4. Veracity(azas kejujuran). Perawat dalam berkomunikasi
harus mengatakan yang benar dan jujur kepada klien.

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 4


5. Fidelity(azas komitmen). Apa yang dilakukan oleh
perawat harus didasarkan pada tanggung jawab moral
dan profesi
c. Education
Perawat harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap profesi
dengan jalan secara terus menerus menambah ilmu melalui
pendidikan formal atau informal, smapai pada suatu keahlian
tertentu. Perawat harus menguasai metodologi penelitian
keperawatan. Implikasinya setiap jenjejang pendidikan tinggi
keperawatan (DIII/S1) lulusannya harus melaksanakan riset
keperawatan.

C. Peran dan Fungsi Perawat Profesional


 Peran Perawat
Perawat memiliki peran yang penting bagi pasien dan profesinya. Menurut
konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 peran perawat terdiri dari hal-hal
berikut:
 Pemberi Asuhan Keperawatan
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan
kebutuhan dasar manusia yangb dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan
dari asuhan yang sederhana sampai dengan asuhan keperawatan
yang kompleks.
 Advokat Klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga
dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan.
 Pelindung Klien
Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan
yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan serta melindung klien dari kemungkinan efek
yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnotis atau pengobatan.
 Pemberi Kenyamanan
Karena asuhan keperawatan harus ditujukan pada manusia secara
utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan kenyamanan dan
dukungan emosi seringkali memberikan kenyamanan dan dukungan
emosi seringkali memberikan kekuatan bagi klien sebagai individu
yang memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik. Dalam member
kenyamanan, sebaiknya perawat membantu klien untuk mencapai

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 5


tujuan yang terapeutik bukan memenuhi ketergantungan emosi dan
fisiknya.
 Educator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan
tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang
diberikan sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah
dilakukan pendidikan kesehatan.
 Koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai
dengan kebutuhan klien.
 Manager kasus
Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi
aktivitas anggota tim kesehatan lainnya. Misalnya ahli gizi dan ahli
terapi fisik, ketika mengatur kelompok yang memberikan perawatan
pada klien.
 Kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan
yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi, dan lain-lain dengan
berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan.
 Komunikator
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar
sesama perawat, dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan
komunitas.
 Pembuat Keputusan Klinis
Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk
memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan
keahliannya berfikir kritis melalui proses keperawatan.
 Konsultan
Perawat berperan sebagai tempat konsultasi dengan mengadakan
perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah
sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
 Rehabilitator
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ketingkat fungsi
maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan
ketidakberdayaan lainnya. Seringkali klien mengalami gangguan fisik
dan emosi yang mengubah kehidupan mereka. Disini, perawat
berperan sebagai rehabilitator dengan membantu klien beradaptasi
semaksimal mungkin dengan keadaan tersebut.
 Pembaharu

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 6


Perawat mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang
sistematis dan terrah sesuai dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan.
 Fungsi Perawat
Perawat memiliki fungsi yang penting bagi pasien dan profesinya. Menurut
konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 fungsi perawat terdiri dari hal-hal
berikut:
 Fungsi independen
Fungsi independen merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung
pada orang lain.
 Fungsi dependen
Fungsi dependen merupakan fungsui perawat dalam melaksanakan
kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain sebagai
tindakan pelimpahan tugas yang diberikan.
 Fungsi interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan diantara tim satu dengan yang lainnya.

Batas tanggung jawab dalam keperawatan

 Menjalan pesanan dokter


Menurut Becker, ada empat hal yang harus ditanyakan perawat untuk
melindungi mereka secara hukum, yaitu sebagai berikut:
a. Tanyakan pesanan yang ditanyakan pasien
b. Tanyakan setiap pesanan setiap kondisi pasien berubah
c. Tanyakan dan catat pesan verbal untuk mencegah kesalahan
komunikasi.
d. Tanyakan pesanan (standing order), terutama bila perawat tidak
berpengalaman
 Melaksanakan intervensi keperawatan mandiri atau delegasi
Dalam melaksanakan intervensi keperawatan, perawat memperhatikan
beberapa prekuesi berikut ini:
a. Ketahui pembagian tugas mereka
b. Ikuti kebijakan dan prosedur yang ditetapkan ditempat kerja
c. Selalu indetifikasi pasien, terutama sebelum melaksanakan
intervensi utama
d. Pastikan bahwa obat yang benar diberikan dengan dosis, rute,
waktu dan pasien yang benar
e. Lakukan setiap prosedur secara tepat
f. Catat semua pengkajian dan pertawatan yang diberikan dengan
cepat dan akurat.

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 7


g. Catat semua kecelakaan yang mengenai pasien
h. Jalin dan pertahankan hubungan saling percaya yang baik dengan
pasien
i. Pertahankan kompetisi praktik keperawatan
j. Mengetahui kekuatan dan kelemahan

D. Tugas dan tindakan perawat Professional


Tugas perawat dalam menjalankan perannya sebagai pemberi asuhan
keperawatan dapat dilaksanakan sesuai dengan tahap proses keperawatan.
Tugas perawata sesuai dengan fungsinya disampaikan dalam loknas kep 1983
berikut ini tugas perawat professional yang di maksud:
o Mengkaji kehidupan klien
 Mengumpulkan data
 Menganalisa dan menginterpretasikan data
o Merencanakan tindakan keperawatan
 Mengembangkan rencana tindakan keperawatan
o Melaksanakan rencana keperawatan
 Menggunakan dan menerapkan konsep dan prinsip ilmu perilaku,
sosial budaya, ilmu biomedik dalam rangka memenuhi kebutuhan
dasar manusia
o Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan
 Menentukan criteria yang dapat diukur
 Menilai tingkat pencapaian tujuan
 Mengidentifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan
o Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti
 Mengidentifikasi masalah penelitian dalam bidang keperawatan
 Membuat usulan rencana penelitian keperawatan
 Menerapkan hasil penelitian dalam praktik keperawatan
o Berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan
 Mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan
 Membuat rencana penyuluhan kesehatan
 Melaksanakan penyuluhan kesehatan
 Mengevaluasi hasil penyuluhan
o Bekerjasama dengan disiplin ilmu terkait dalam memberikan
pelayanan kesehatan
 Berperan serta dalam pelajaran kesehatan
 Menciptakan komunikasi yang efektif baik dengan tim kesehatan
o Mengelola perawatan klien dan berperan sebagai ketua tim dalam
melaksanakan kegiatan keperawatan

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 8


 Menerapkan keterampilan managemen dalam keperawatan klien
secara menyeluruh

Tindakan perawat professional

Tindakan keperawatan yang dilakukan seorang perawat baik di bangsal maupun


diruang VIP harus sama dan sesuai SAK. Berikut ini tindakan yang baik dilakukan oleh
perawat:

 Tidak membahayakan (nonmaleficence)


Tindakan atau perilaku yang tidak menyebabkan kecelakaan atau
membahayakan orang lain. Contoh, bila ada klien dirawat dengan
penurunan kesadaran, maka harus di pasang side driil .
 Kemurahan hati (beneficence)
Tindakan ini menyeimbangkan hal-hal yang menguntungkan dan
merugikan atau membahayakan dari tindakan yang dilakukan. Melakukan
hal-hal yang baik untuk orang lain. Merupakan prinsip untuk melakukan
yang baik dan tidak merugikan orang lain atau pasien.
Prinsip ini seringkali sulit diterapkan dalam praktek keperawatan.
Berbagai tindakan yang dilakukan sering memberikan dampak yang
merugikan pasien, serta tidak adanya kepastian yang jelas apakah
perawat bertanggung jawab atas semua cara yang menguntungkan
pasien. Contoh, setiap perawat harus dapat merawat dan memperlakukan
klien dengan baik dan benar.
 Kesetiaan (fidelity)
Memenuhi kewajiban dan tugas dengan penuh kepercayaan dan
tanggung jawab, memenuhi jani-janji.
Veatch dan fry mendifinisikan sebagai tanggung jawab untuk tetap setia
pada suatu kesepakatan. Tanggung jawab dalam konteks hubungan
perawat pasien meliputi tanggung jawab menjaga janji,mempertahankan
konfidensi dan memberikan perhatian /kepedulian.
Peduli kepada pasien merupakan salah satu prinsip ketataan. Peduli pada
pasien merupakan komponen paling penting dari praktek keperawatan,
terutama pada pasien dalam kondisi terminal. Rasa kepedulian perawat
diwujudkan dalam memberi asuhan keperawatan dengan pendekatan
individual, bersikap baik, membarikan kenyamanan dan menunjukan
kemampuan profesional. Contoh,bila perawat sudah berjanji untuk
memberikan suatu tindakan, maka tidak boleh mengingkari janji tersebut.
 Kerahasiaan (confidentiality)

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 9


Melindungi informasi yang bersifat pribadi, prinsip bahwa perawat
menghargai semua informasi tentang pasien dan perawat menyadari
bahwa pasien mampu mempunyai hak istimewa dan semua yang
berhubungan dengan informasi pasien tidak untuk disebarluaskan secara
tidak tepat. Contohnya, perawat tidak boleh menceritakan rahasia klien
pada orang lain, kecuaki seijin klien atau seijin keluarga demi kepentingan
hukum.
 Hak (right)
Berperilaku sesuai dengan perjanjian hukum, peraturan-peraturan dan
moralitas, berhubungan dengan hukum legal. Contohnya, klien berhak
untuk mengetahui informasi tentang penyakit dan segala sesuatu yang
perlu diketahuinya.

E. Praktik keperawatan professional


a. Falsafah keperawatan (Ali, H. Z, 2002:13)
1. Pengertian
 Praktik keperawatan berarti membantu individu atau kelompok dalam
mempertahankan atau meningkatkan kesehatan yang optimal
sepanjang proses kehidupan dengan mengkaji status, menentukan
dignosa, merencanakan dan mengimplementasi strategi keperawatan
untuk mencapai tujuan, serta mengevaluasi respon terhadap
perawatan dan pengobatan (National councll of state board of
nursing/NCBSN). Praktik keperawatan professional tertuang juga
dalam nurse practice art New York 1972.
 Tenaga perawatan adalah pegawai negeri sipil yang berijazah
perawatan yang diberi tugas secara penuh oleh pejabat yang
berwewenang untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat pada unit pelayanan kesehatan yaitu pada rumah sakit,
puskesmas, dan unit pelayanan kesehatan lainnya.
 Perawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan
ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spritual yang komprehensif serta ditujukan kepada individu, keluarga,
dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh
siklus kehidupan manusia (lokakarya keperawatan nasional 1986).
 Keperawatan adalah fungsi unik dari perawat membantu individu
sakit atau sehat dalam melaksanakan segala aktifitasnya untuk
mencapai kesehatan atau untuk meninggal dunia dengan tenang yang

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 10


dapat ia lakukan sendiri tanpa bantuan apabila cukup kekuatan,
harapan dan pengetahuan (Virginia Handerson, 1958).
 Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan boi-psiko-sosial-
spritualb yang komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga, dan
masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus
kehidupan manusia. (lokakarya nasional tentang keperawatan bulan
januari 1983 dijakarta merupakan awal diterimanya keperawatan
sebagai suatu profesi) priharjo r. 1995:18.
2. Keperawatan sebagai suatu profesi
Perawat (nurse) berasal dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang berarti
merawat atau memelihara. Kata ini pertama kali digunakan oleh Ellis dan
Hartley (1984) ketika mereka menjelaskan pengertian dasar, seorang
perawat yaitu seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara,
membantu dan melindungi seseorang karena sakit, cedera dan proses
penuaan (Taylor C, Lilis. C, Lemone. P 1989, hal. 5 dalam Gaffar, J. LO.
1999:14).
3. Apa itu profesi…?
a. Beberapa pengertian profesi
1. Winsley (1964)
Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu
sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna
menghadapi banyakn tantangan baru, memerlukan pendidikan dan
pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan focus
utama pada pelayanan.
2. Schein, E, H (1962)
Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang
membangun suatu set normal yang sangat khusus yang berasal
dari perannya yang khusus di masyarakat.
3. Hughes, E. C (1963)
Profesi dengan merupakan suatu keahlian dalam mengetahui
segala sesuatu dengan lebih baik dibandingkan orang lain
(pasien).
4. Professional
Menurut Webster 8364; s Ninth New Collegiate Dictionary (1991)
yang disebut dengan professional adalah: characterized by or
conforming the technical ethical standards of a profession.
Seseorang yang professional memiliki ciri-ciri: memenuhi standars
keterampilan, pengetahuan dan etika. Standars itu bisa diperoleh

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 11


pertama, melalui pendidikan formal dalam waktu tertentu guna
memenuhi tujuan profesi yang berkualitas. Kedua, profesi
menghendaki adanya etika profesi. Ciri profesi juga mendekati
adanya etika profesi. Ciri profesi yang ketiga adalah mendapat
pengakuan hukum. Dan yang keempat: engaged in by persons
receiving financial return. Ciri profesi yang terakhir ini menunjukkan
bahwa seorang professional harus mendapatkan imbalan yang
layak. Ciri yang kelima: participacing for gain or livelihood in a
activity or field of endeavor. Dengan demikian, seorang
professional itu harus menekuni bidangnya sebagai sumber
kehidupan.
b. Ciri-ciri profesi menurut Shortridge 1985 (Gaffar J. LO. 1999: 15)
1. Berorientasi pada pelayanan masyarakat hal ini berarti
kepentingan masyarakat akan pelayanan keperawatan ada di atas
kepentingan agar kebutuhan klien (individu, keluarga dan
masyarakat) akan asuhan keperawatan terpenuhi.
2. Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu
pengetahuan sebagai suatu profesi keperawatan mempunyai
badan ilmu (body of knowledge) yang sesuai dengan bidangnya,
jelas wilayah kerja keilmuannya dan aplikasinya.
3. Adanya otonomi artinya profesi keperawatan mempunyai
kemandirian, wewenang dan tanggung jawab untuk mengatur
kehidupan profesi, mencakup otonomi dalam menetapkan standar
baku penyelenggaraan pendidikan, pelayanan keperawatan
4. Memiliki kode etik yaitu seperangkat norma dan peraturan yang
diyakini oleh profesi dan menjadi pedoman dan acuan perawat
dalam melakukan aktivitas keperawatan sesuai kewenangan dan
tanggung jawab yang diembannya.

c. Ciri-ciri profesi menurut Winsley 1964 (Mirzal Tawi, 2008:3)


1. Didukung oleh badan ilmu (body of knowledge) yang sesuai
dengan bidangnya, jelas wilayah kerja keilmuannya dan
aplikasinya.
2. Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang
terencana, terus menerus dan bertahap.
3. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara
legal melalui perundang-undangan
4. Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan
profesi (standar pendidkan dan latihan, standar pelayanan dank

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 12


ode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-
peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi.
d. Apakah keperawatan termasuk PROFESI…?
1. Mempunyai Body Of Knowledge
Tubuh pengetahuan yang dimilki keperawatan adalah adalah ilmu
keperawtan (nursing science) yang mencakup ilmu-ilmu dasar
(alam, sosial, perilaku,), ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyrakat,
ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan klinis dan ilmu
keperawatan komunitas.
2. Pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi
Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan
degan mempunyai standar kompetensi yang berbeda-beda mulai
D-III Keperawatan sampai dengan S-3 akan dikembangkan.
3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik dalam
bidang profesi
Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari system
kesehatan nasional. Oleh karena itu system pemberian askep
dikembangkan sebagai bagian integral dari system pemberian
pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat disetiap
tatanan pelayanan kesehatan.
Pelayanan/ askep yang dikembangkan bersifat
humanistic/menyeluruh di dasarkan pada kebutuhan klien,
berpedoman pada standar asuhan keperawatan dan etika
keperawatan.
4. Memiliki perhimpunan/organisasi profesi
Keperawatan harus memiliki organisasi profesi, organisasi profesi
ini sangat menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan
citra keperawatan sebagai profesi serta mampu berperan aktif
dalam upaya membangun keperawatan professional dan berada di
garda depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia.
5. Pemberlakuan kode etik keperawatan
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat professional
selalu menunjukkan sikap dan tingkah laku professional
keperawatan sesuai kode etik keperawatan
6. Otonomi
Keperawatan memiliki kemandirian, wewenang dan tanggung
jawab untuk mengatur kehidupan profesi, mencakup otonomi
dalam memberikan askep dan menetapkan standar asuhan
keperawatan melalui proses keperawatan, penyelanggaraan

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 13


pendidikan, riset keperawatan dan praktik kepertawatan dalam
bentuk legislasi keperawatan (KepMenkes No. 1239 Tahun 2001).
7. Motivasi bersifat alturistik
Masyarakat professional keperawatan Indonesia bertanggung
jawab membina dan mendudukkan peran dan fungsi keperawatan
sebagai pelayanan professional dalam pembangunan kesehatan
serta tetap berpegang pada sifat dan hakikat keperawatan sebagai
profesi serta selalu beriorentasi kepada kepentingan masyarakat.

e. Praktik keperawatan (Priharjo, R. 2008:19)


Keperawatan memandang manusia tidak hanya dari aspek fisik tetapi
manusia di pandang sebagai makhluk bio-psiko-sosio-spritual. Tujuan
praktik keperawatan sesuai yang dicanangkan WHO (1985) harus di
upayakan pada pencegahan primer, peningkatan kesehatan pasien,
keluarga dan masyarakat, perawatan diri, dan peningkatan
kepercayaan diri.
Praktik keperawatan meliputi empat area yang terkait dengan
kesehatan (Kozier, Erb, 1990).
a. Peningkatan kesehatan (health promotion) mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal. Lalui kegiatan membantu masyarakat
mengembangkan sumber-sumber atau meningkatkan
kesejahteraan/kesehatannya.
b. Pemeliharaan kesehatan (health maintenance) mempertahankan
status kesehatannya.
c. Pemulihan kesehatan (health restoration) membantu pasien
meningkatkan kesehatan atau penyakit.
d. Perwatan orang menjelang ajal. Perawat memberikan rasa
nyaman dan merawat orang dalam keadaan menjelang ajal.

Lingkup praktik keperawatan pada dasarnya sangat berkaitan dengan


kompetensi lulusan pendidkan professional keperawatan yang diharapkan
mampu berperan atau mengembangkan fungsi perawat professional, baik
sebagai pemberi asuhan keperawatan, pendidik, pengelola, maupun peneliti
keperawatan.

Di masa mendatang praktik keperawatan akan semakin bervariasi dan kompleks


karena praktik ini tidak saja mencakup pemberian pelayanan keperawatan dasar
tetapi juga keperawatan dengan keahlian khusus (spesialisasi).

F. Model-model dan bentuk praktik keperawatan professional


a. Model dalam pemberian askep (Priharjo R, 1995:30)

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 14


1. Metode kasus = total care, ini merupakan metode client centered,
memberikan kegiatan perawatan selama 8 atau 12 jam setiap shift di
mana perawat melakukan pengkajian, menetapkan diagnose
keperawatan, menyususn intervensi evaluasi.
Kelebihan: model ini dpaat memberikan pelayanan yang menyeluruh
sehingga kepuasan klien terpenuhi, dengan menerapkan model ini
diperlukan perawat yang minimal memiliki kualifikasi professional pemula
(D-3 Keperawatan)
2. Metode fungsional, berfokus pda tugas dan pekerjaan yang harus
diselesaikan. Dalam metode ini dibutuhkan pembagian tugas (Job
description) prosedur dan alur komunikasi dan kebijakan yang harus lebih
jelas.
Kelebihan: tidak memerlukan perawat professional dan biaya jasa
keperawatan lebih murah.
Kelemahan: model ini selain asuhan terpragmentasi diman seseorang
klien dirawat oleh beberapa perawat yang melakukan berbagai macam
kegiatan, sehingga tidak seorangpun perawat tersebut mengetahui kondisi
klien secara keseluruhan (per individu), akibatnya tingkat kepuasan klien
sangat rendah oleh karena itu sebagian besar tatanan pelayanan
kesehatan model ini sudah mulai ditinggalkan.
3. Tim keperawatan oleh Eleanor Lambertson 1950-an yang digunakan
untuk mengatasai fragmentasi dari metode orientasi pada tugas dan
memenuhi peningkatan tuntutan perawat karena kemajuan IPTEK. Tim
keperawatan dipimpin oleh seorang perawat professional (Registered
nurses) dan anggotanya perawat praktisi yang mendapat izin, dan
pembantu perawat. Di Indonesia tim keperawatan dipimpin oleh seorang
perawat sarjana atau perawat Diploma dan anggotanya lulusan SPK
dibantu pekerja keshatan dan bertanggung jawab dalam memberika
askep kepada sejumlah pasien selama 8 atau 12 jam. Dan melakukan
konferensi tim. Kelemahannya pasien mungkin menerima fragmentasi
pemberian askep ji9ka ketua tim tidak menjalin hubungan yang baik
dengan pasien. Keterbatasan tenaga dan keahlian sehingga kebutuhan
klien tidak terpenuhi
Kelebihan: model ini dapat memberikan pelayanan asuhan keperawatan
yang lebih professional sehingga tingkat kepuasaan klien sangat tinggi,
dibandingkan 2 model sebelumnya itu juga memberikan kepuasan kepada
perawat itu sendiri.
Kelemahan: memerlukan variasi kualifikasi perawat sehingga perawat
yang dibawahnya kurang termotivasi untuk belajar memberikan
keperawatan yang lebih baik dan memerlukan waktu sebelum tiap

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 15


anggota bertugas untuk melakukan penyerahan/pembagian tugas dari
ketua tim kepadsa anggotanya.
4. Keperawatan primer Lydia Hall 1963 di inggris (dalam Priharjo R.
1995:32)
Pada model ini seorang perawat primer yang minimal memiliki kualifikasi
professional (ners) namun lebih di anjurkan spesialis (Sp.1) memberikan
asuhan kepada 2-4 orang klien tergantung tingkat kerumitan masalah
klien, mulai dari klien dirawat sampai selesai perawatan sesuai yang
dijadwalkan/sesuai kondisi klien pulih atau meninggal dunia.
Perawat bertanggung jawab selama 24 jam sehari, memberikan
perawatan secara komperehensif, individu dan konsisten. Metode ini
membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan manajemen. Mempunyai
tugas:
Mengkaji, membuat prioritas setiap kebutuhan pasien, membuat diagnose
keperawatan, mengembangkan rencana keperawatan, dan mengevaluasi
keefektivitasan perawatan. Melibatkan semua aspek peran professional,
termasuk pendidikankesehatan, advokasi, pembuatan keputusan dan
kesinambungan perawatan. Dengan penuh tanggung jawab.
5. System manajemen kasus
Case managers bertanggung jawab terhadap muatan kasus selama
dirawat dan terkait dalam beberapa cara:
a. Dengan dokter dan pasien tertentu
b. Dengan pasien yang secara geografis berada dalam satu unit atau
unit-unit
c. Dengan menegakkan diagnose

Metode ini mempertahankan filsafat keperawatan primer dan


membutuhkan perawat sarjana atau pendidikan tingkat master untuk
mengimplementasikan praktik keperawatan dengan derajat yang tinggi.

b. Kiat-kiat dalam keperawatan (Gaffar L. J, 1999:19)


1. Nursing is caring, perawat berperan dalam pemberian ashan
keperawatan, semua pasien diperlakukan sama.
2. Nursing is sharing, dalam pemberian asuhan keperawatan, perawata
selalu melakukan diskusi secara sesama perawat kepada anggota tim
kesehatan lainnya dan kepada klien.
3. Nursing is laughing, perawat harus meyakini bahwa senyum merupakan
suatu kiat dalam askep untuk meningkatkan rasa nyaman klien.
4. Nursing is cryng, perawat menerima respon emosional dari perawat atau
orang lain sebagai suatu hal yang biasa pada situasi senang atau duka .

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 16


5. Nursing is touching, perawat dapat menggunakan sentuhan untuk
meningkatkan rasa nyaman, pada saat melakukan massage.
6. Nursing is helping, bermakna bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk
menolong klien dengan sepenuhnya memahami kondisinya.
7. Nursing is believing in other, perawat meyakini bahwa orang lain memiliki
hasrat dan kemampuan untuk meningkatkan status kesehatannya.
8. Nursing is trusting, bahwa perawat harus menjaga kepercayaan orang lain
(klien) yaitu dengan menjaga mutu askep.
9. Nursing is believing in self, perawat yakin bahwa dirinya memiliki
pengetahuan dan mampu untuk menolong orang lain dalam memelihara
kesehatannya.
10. Nursing is learning, perawat selalu belajar atau mengembangakan
pengetahuan dan keterampilan keperawatan professional melalui askep
yang dilakukan.
11. Nursing is respecting, perawat memperlihatkan rasa hormat dan
penghargaan kepada orang lain (klien dan keluarganya) dengan menjaga
kepercayaan dan rahasia klien.
12. Nursing is listening, perawat harus mau menjadi pendengar yang baik
ketika klien berbicara atau mengeluh.
13. Nursing is doing, perawat melakukan pengkajian dan intervensi
keperawatan berdasarkan pengetahuan untuk memberikan rasa aman
dan nyaman serta askep secara komperehensif.
14. Nursuing is feeling, perawat dapat menerima, merasakan dan memhami
perasaan duka, senang, frustasi dan rasa puas klien.
15. Nursing is accepting, bahwa perawat harus menerima diri sendiri sebelum
dapat menerima orang lain.

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 17


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dengan membaca definisi, ciri profesi yang telah disebutkan di atas dapat dapat
kita simpulkan keperawatan di Indonesia dapat dikatakan sebagai suatu profesi. Karena
memiliki ciri-ciri dari profesi yaitu mempunyai Body of knowledge, yang berhubungan
dengan nilai-nilai sosial, masa pendidikan, motivasi dan otonomi, komitmen, kesadaran
masyarakat, dank ode etik.

Keperawatan sebagai suatu profesi adalah salah satu pekerjaan bagian dari tim
kesehatan, yang ikut bertanggung jawab dalam membantu klien sebagai individu,
keluarga, maupun sebagai masyarakat, baik dalam kondisi sehat atau sakit, yang
bertujuan untuk tercapainya pemenuhan kebutuhan dasar klien, dalam
mempertahankan kondisi kesehatan yang optimal, dalam menentukan tindakan
keperawtan yang harus didasarkan pada ilmu pengetahuan, komunikasi interpersonal
serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya.

SARAN

Kami berharap agar semua perawat dapat meningkatkan kualitas kerjanya dan
mampu menjadi seseorang yang professional dalam bidangnya.

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 18


DAFTAR PUSTAKA

Kusnato. 2009. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta.

Ali Zaidin. 2004. Dasar-dasar Keperawatan professional. Jakarta: Widya Medika.

Gaffar L. J. 1999. Pengantar Perawatan Profesional, penerbit buku kedokteran EGC


Jakarta.

KEPERAWATAN PROFESIONAL Page 19

Anda mungkin juga menyukai