OLEH :
KELOMPOK VII
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari kelompok 7 yang telah bekerja sama dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. TUjuan
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut konsorsium ilmu-ilmu kesehatan (1992) praktek keperawatan adalah
tindakan mandiri perawat profesional atau ners melalui kerjasama yang bersifat
kolaboratif baik dengan klien maupun tenaga kesehatan lain dalam upaya memberikan
asuhan keperawatan yang holistic sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya
pada berbagai tatanan, termasuk praktik keperawatan individu dan berkelompok.
Sementara pengetahuan teoritik yang mantap dan tindakan mandiri perawat
profesional dengan menggunakan pengetahuan teoritik yang mantap dan kokoh
mencakup ilmu dasar dan ilmu keperawatan sebagai landasan dan menggunakan
proses keperawatan sebagai pendekatan dalam melakukan asuhan keperawatan (pojok
keperawatan CHS, 2002).
Registrasi merupakan proses administrasi yang harus ditempuh oleh seseorang
yang ingin melakukan pelayanan keperawatan kepada orang lain sesuai dengan
kemampuan atau kompotensi yang dimilikinya.
Tujuan registrasi adalah untuk menjamin tingkat kemampuan perawat
memenuhi standar mutu.Dalam proses registrasi perawat akan mendapatkan Surat Izin
Perawat(SIP)dan no registar.
Pengaturan praktik perawat dilakukan melalui Kepmenkes nomor 1239 tahun
2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat, yaitu setiap perawat yang melakukan
praktik di unit pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun swasta diharuskan
memiliki Surat Izin Praktik (SIP) dan Surat Izin Kerja (SIK).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan praktik keperawatan mandiri
2. Bagaimana tujuan praktik keperawatan mandiri
3. Apa saja unsure-unsur praktik keperawatan mandiri
4. Apa yang di maksud dengan SIPP
C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana praktik keperawatan mandiri dan bagaimana
cara proses pembuatan sip
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Praktik Keperawatan Mandiri
Menurut konsorsium ilmu-ilmu kesehatan (1992) praktek keperawatan adalah
tindakan mandiri perawat profesional atau ners melalui kerjasama yang bersifat kolaboratif
baik dengan klien maupun tenaga kesehatan lain dalam upaya memberikan asuhan
keperawatan yang holistic sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai
tatanan, termasuk praktik keperawatan individu dan berkelompok.
Sementara pengetahuan teoritik yang mantap dan tindakan mandiri perawat
profesional dengan menggunakan pengetahuan teoritik yang mantap dan kokoh mencakup
ilmu dasar dan ilmu keperawatan sebagai landasan dan menggunakan proses keperawatan
sebagai pendekatan dalam melakukan asuhan keperawatan (pojok keperawatan CHS, 2002).
2) Pencegahan Penyakit
Aktivitas pencegahan penyakit secara objektif untuk mengurangi risiko penyakit,
untuk meningkatkan kebiasaan kesehatan yang baik dan untuk mempertahankan fungsi
individu secara optimal.
Aktivitas atau kegiatan yang dapat dilaksanakan antara lain sebagai berikut :
1. Melakukan program pendidikan di rumah sakit, misalnya perawat ibu hamil, program
melarang atau menghindari rokok, seminar ”mengurangi atau mencegah stres” dll.
2. Program umum dan dasar yang dapat meningkatkan gaya hidup sehat, misalnya
melakukan senam aerobik, berenang atau program kebugaran.
3. Memberikan informasi tentang kesehatan, makanan yang sehat, olah raga dan lingkungan
yang sehat melalui liflet, mediamassa atau media elektronik.
4. Menyediakan pelayanan keperawatan yang dapat menjamin kesehatan ibu hamil dan
kelahiran bayinya dengan sehat.
5. Memantau tumbuh kembang bayi dan balita.
6. Memberikan imunisasi.
7. Melakukan pemeriksaan untuk medeteksi tekanan darah tinggi, kadar kolesterol, dan
kanker
8. Melakukan konseling mengenai pencegahan akibat kekurangan nutrisi dan penghentian
rokok.
Peran perawat dalam upaya peningkatan kesehatan meliputi hal-hal berikut :
1. Bertindak sebagai model peran dalam berperilaku serta bergaya hidup sehat.
2. Mengajarkan klien tentang strategi keperawatan dan usaha meningkatkan kesehatan,
misalnya dengan cara perbaikann gizi, pengendalian stres, usaha untuk membina
hubungan yang baik dengan sesama.
3. Memengaruhi klien untuk meningkatkan derajat kesehatannya.
4. Menunjukkan klien cara pemecahan masalah yang tepat dan mengambil keputusan yang
efektif.
5. Menguatkan perilaku peningkatan kesehatan pribadi dan keluarga.
Pemeliharaan Kesehatan (Health maintenance)
Kegiatan keperawatan dalam pemeliharaan kesehatan adalah kegiatan yang membantu
klien memelihara status kesehatan mereka.Perawat melakukan aktivitas untuk membantu
masyarakat mempertahankan status kesehatannya.
Tiga perkembangan pemeliharaan kesehatan :
1. Mencoba mengidentifikasi gejala penyakit kronis sebelum penderita mengidapnya,
misalnya melakukan pemeriksaan fisik secara teratur, untuk usia di atas 35 tahun
2. Meningkatkan ketertarikan terhadap masalah kesehatan sehubungan dengan perubahan
struktur sosial masyarakat.
3. Ketertarikan pada faktor lingkungan sehubungan dengan penyebab penyakit karena stres.
Pemulihan kesehatan (Health Restoration)
Pemulihan kesehatan berarti perawat membantu pasien meningkatkan kesehatan
setelah pasien memiliki masalah kesehatan atau penyakit.
Kegiatan yang dilakukan dalam perbaikan kesehatan meliputi hal-hal berikut :
1. Memberikan perawatan secara langsung pada individu yang sedang sakit, misalnya
dengan memberikan perawatan fisik.
2. Memberikan perawatan pada pasien yang mengalami gangguan kesehatan mental.
3. Melakukan diagnostik dan pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit.
4. Merencanakan pengajaran dan rehabilitasi pada pasien-pasien tertentu, misalnya pda
pasien stroke, serangan jantung, artritis.
A. KESIMPULAN
Praktek keperawatan mandiri adalah tindakan mandiri perawat profesional atau ners
melalui kerjasama yang bersifat kolaboratif baik dengan klien maupun tenaga kesehatan lain
dalam upaya memberikan asuhan keperawatan yang holistic sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabnya pada berbagai tatanan, termasuk praktik keperawatan individu dan
berkelompok.Tujuan Praktik Keperawatan Mandiri
Tujuan praktik keperawatan sesuai yang dicanangkan WHO (1985) haru diupayakan
pada pencegahan primer, peningkatan kesehatan pasien, keluarga dan masyarakat, perawatan
diri, dan peningkatan kepercayaan diri. Sehingga tingkat kesehatan diindonesia menjadi lebih
baik jikalau keperawatan mandiri dilaksanakan secara baik dan benar. Oleh karena itu
sebenarnya keperawatan mandiri menjadi pendukung meningkatnya pelayanan kesehatan
yang perlu dilindungi oleh pemerintah.
Registrasi keperawatan merupakan proses administrasi yang harus ditempuh oleh
seseorang yang ingin melakukan pelayanan keperawatan kepada orang lain sesuai dengan
kemampuan atau kompetensi yang dimilikinya.
B. SARAN
1. Pemerintah seharusnya melindungi praktek keperawatan mandiri karena mampu
meningkatkan derajat kesehatan.
2. Praktek keperawatan mandiri seharusnya diberi pelatihan pelatihan supaya dapat
meningkatkan ketrampilan dan skill.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.scribd.com/doc/17430866/MAKALAH-PRAKTEK-KEPERAWATAN-
SECARA-MANDIRI
http://id.scribd.com/doc/315691524/MAKALAH-REGISTRASI-KEERAWATAN