Anda di halaman 1dari 5

BAB III

KASUS DAN PEMBAHASAN

3.1. Studi Kasus


Pada masa pandemik kelompok lansia menjadi prioritas kementerian
kesehatan untuk mendapatkan vaksin dikarenakan kondisi fisik dan penurunan
fungsi organ serta penurunan imunitas tubuh akibat dari proses penuaan. Menurut
kasus yang sempat ramai diperbincangkan di media sosial dan di lansir oleh
liputan 6 menyebutkan bahwa seorang lansia atas nama Tn. S mengayuh
sepedanya sejauh 15 KM demi melakukan vaksin yang dilaksanakan oleh
Yayasan Hadji Kalla bersama IDI Kota Makassar saat menggelar program
10.000 vaksinasi Covid-19 di NIPAH. Saat tiba di faskes untuk melakukan
vaksinasi Tn. S nampak telihat ragu, ia berada diluar jalur antrian para peserta
vaksinasi, ia baru mengetahui bahwa pendaftaran vaksin dilaksanakan melalui
daring sedangkan ia tidak memiliki ponsel untuk mendaftar. Kemudian panitia
yang mengetahui hal tersebut membantu Tn.S untuk dapat mendaftarkan vaksin.
Saat Tn.S melakukan pemeriksaan kesehatan ia bercerita sudah mengahayuh
sepedanya sejauh 15 KM untuk datang ke tempat vaksin hingga kakinya terasa
pegal namun Tn.S sangat senang karena bisa melakukan vaksin, ia sangat
berterimakasih kepada panitia yang sudah membantu beliau untuk mendapatkan
akses melalukan vaksin, beliau sudah lama ingin melaksanakan vaksin namun
ditakut – takuti oleh orang sekitar. Tn. S yakin pandemi bisa dilewati bersama –
sama dengan mematuhi protokol kesehatan dan melakukan vaksin.

3.2. Pembahasan
Pandemi Coronavirus Disease-19 (COVID-19) merupakan krisis kesehatan
bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Sehingga pemerintah menganjurkan
masyarakatnya, termasuk lanjut usia melakukan vaksinasi yang telah disediakan.
Dikutip dari tempo.co menjelaskan bahwa telah tercapai 75% pelaksanaan
vaksinasi Covid-19 untuk warga lansia di Jakarta Selatan. Pelaksana tugas Wali
Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji menyatakan vaksinasi dosis pertama pada lansia
meningkat sebesar 27% dalam dua pekan terakhir.  Saat ini vaksinasi Covid-19
dosis pertama pada lansia sudah diberikan kepada 138.000 lansia dengan
presentase sebesar 77,18% dari target. Pemerintah Kota Jakarta Selatan
menargetkan pelaksanaan vaksinasi pada lansia sebanyak 179.249 orang. Kepala
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Muhammad Helmi juga menyatakan bahwa
vaksinasi Covid-19 dosis kedua telah diberikan kepada lansia dengan presentase
sebesar 51,47%.
Dari pernyataan tersebut dapat ditinjau lebih dalam dari segi pelayanan
kesehatan bagi lansia bahwa Kementerian Kesehatan telah memprioritaskan
vaksin untuk lansia sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/12757/2020 tentang penetapan sasaran
pelaksanaan vaksinasi Coronavirus Disease-19 mengatur kelompok prioritas
penerima vaksin, yaitu lansia, pelayan publik, dan pelayan medis (Kemenkes RI,
2020). Pemerintah menetapkan lansia pada prioritas pertama dikarenakan dapat di
lihat dari segi masalah fisik yang dihadapi oleh lansia adalah fisik yang mulai
melemah dan daya tahan tubuh yang menurun, sehingga akan lebih mudah
terinfeksi dan sakit (Kholifah et al, 2016).
Berdasarkan hasil studi Lukas dan Alfi (2020) mengungkapkan bahwa 88%
para lansia merasa antusiasme untuk melakukan vaksinasi COVID-19 setelah
mendapatkan penyuluhan kesehatan mengenai vaksinasi COVID-19. Selain itu,
menurut studi Lukas dan Triyani (2020) mejelasakan bahwa setelah diberikan
penyuluhan kesehatan mengenai vaksinasi COVID-19 lansia di RW 01 Kelurahan
Batu Ampar Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur sebanyak 25 lansia dengan
presentase 100% bersedia untuk melakukan vaksinasi COVID-19. Dari kedua
penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa para lansia sangat antusias
dan berkeinginan mengikuti vaksinasi COVID-19 yang telah disediakan oleh
pemerintah setelah diberikan penyuluhan kesehatan. Hal tersebut dikarenakan
lansia mengalami perubahan dalam kehidupannya, salah satunya melemahnya
daya ingat terhadap suatu hal dan sulit untuk bersosialisasi, sehingga dengan
adanya pelaksanaan penyuluhan kesehatan dapat lebih memotivasi para lansia
(Kholifah et al, 2016).
Dalam kasus ini peran pemerintah dan petugas medis yang memberikan
pelayanan vaksinasi COVID-19 pada lansia sangat penting, dilihat dari kasus
tersebut dengan menolak lansia yang ingin melakukan vaksin disebabkan oleh
persyaratan yang belum terpenuhi dan sistem pelayanan vaksinasi dikatakan
masih kurang baik mengingat bahwa kemampuan lansia mengakses teknologi
pendaftaran vaksinasi sangat terbatas. Maka dari itu diharapkan pemerintah
memberikan kemudahan dalam pelayanan vaksinasi COVID-19 ini. Mekanisme
pendaftaran harus diinformasikan dengan baik, jangan sampai lansia yang sudah
datang ke fasilitas kesehatan untuk melakukan vaksin ditolak. Karena lansia tidak
mempunyai cukup banyak tenaga untuk pulang pergi ke fasilitas kesehatan,
mengingat juga kondisi fisik yang rentan terinfeksi. Selain itu, tidak semua orang
dapat menggunakan ponsel dan dapat datang ke fasilitas kesehatan sebaiknya
pemerintah memberikan fasilititas yang mempermudah lansia untuk memperoleh
vaksin, seperti penyediaan transportasi bagi lanisa yang rumahnya jauh dari faskes
dan mendata secara manual bagi lansia yang tidak dapat mendaftar secara online
dan sebagainya.
Berdasarkan Undang – Undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan,
upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga
agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomis. Selain itu,
pemerintah wajib menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan dan memfasilitasi
kelompok lansia untuk dapat tetap hidup mandiri dan produktif, hal ini merupakan
upaya peningkatan kesejahteraan lansia khususnya dalam bidang kesehatan.
Upaya promotif dan preventif merupakan faktor penting yang harus dilakukan
untuk mengurangi angka kesakitan pada lansia (Kholifah et al, 2016). Untuk
mencapai tujuan tersebut, harus ada koordinasi yang efektif antara lintas program
terkait dengan lingkungan Kementerian Kesehatan dan organisasi profesi.
Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam pelayanan kesehatan dapat melalui
penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang ramah bagi lansia guna untuk
meningkatkan derajat kesehatan lansia lebih berkualitas dan berdaya.
Tenaga kesehatan memiliki peranan penting dalam melakukan pendekatan
sosial pada klien lansia (Kholifah et al, 2016). Berdiskusi, bertukar pikiran, dan
bercerita merupakan salah satu upaya perawat dalam melakukan pendekatan
sosial. Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama dengan sesama klien
lansia berarti dapat menciptakan sosialisasi. Pendekatan sosial ini merupakan
pegangan bagi perawat bahwa lansia adalah makhluk sosial yang membutuhkan
orang lain. Dengan melaksanakan penyuluhan kesehatan, perawat dapat
menciptakan hubungan sosial, baik antar lansia lainnya dan perawat. Perawat
memberi kesempatan seluas – luasnya kepada lansia untuk berkomunikasi,
sehingga lansia dapat termotivasi.
Dari segi penyuluhan kesehatan yang dilakukan berdasarkan data diatas
dapat dilihat bahwa memberikan penyuluhan kesehatan tentang vaksinasi
COVID-19 berdampak positif bagi lansia, karena angka pelaksanaan vaksinasi
COVID-19 pada lansia yang didapatkan cukup tinggi. Penyuluhan kesehatan
sangat penting dilakukan dengan catatan dilaksanakan dengan memberikan
penjelasan yang mudah di mengerti bagi lansia serta memberikan advis yang tidak
terlalu rumit akan lebih mudah cepat dipahami oleh lansia, sehingga lansia dapat
mengetahui dan memahami pentingya vaksin COVID-19. Dengan begitu mereka
tidak akan khawatir dan takut untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan pemberian
vaksin COVID-19. Selain itu, salah satu upaya dalam meminimalkan angka
kejadian COVID-19 ini akan lebih mudah teratasi dengan baik.

Koholifah Nur, S., Dwisatyadini, M. 2016. Modul Bahan Ajar Keperawatan


Gerontik. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.
Lukas, S., Triyani. 2020. Penyuluhan Kesehatan tentang Pentingnya Vaksinasi
COVID-19 pada Lansia di RW 01 Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Kramat
Jati Jakarta Timur. Jurnal Berdedikasi, Vol 3, No.2, 1-14. (Tersedia:
http://journal.uta45jakarta.ac.id/index.php/berdikari/article/view/4554) Diakses 5
Agustus 2021
Lukas, S., Alfi Badriah, I. 2020. Penyuluhan Kesehatan: Pentingnya Vaksinasi
Lansia Guna Tercapainya Pandemi yang Terkontrol. Jurnal Berdedikasi, Vol 4,
No.1, 1-11. (Tersedia:
http://journal.uta45jakarta.ac.id/index.php/berdikari/article/view/4526) Diakses 5
Agustus 2021.
Nadya, F. V., Karina, I. R & Cucu, N. 2021. Meninjau Vaksinasi Covid-19 di
Indonesia: Implementasi Kebijakan Kesehatan dalam Perspektif Publik di
Kabupaten Kutai Kartanegara. Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan: Yogyakarta. (Tersedia:
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/66203615/Tugas_Paper_AKK_Kelompok_
8_Kelas_D_Vaksin_-with-cover-page-v2.pdf?
Expires=1628167381&Signature=F7Waezpg1BBpFzTA6SfckRneH2WLlVPMP
wG6M5GrIRaRoXq~Euq1GxtmksPj4sseIZga-
BBvtgqLIHMoqH6Rstwy~WHcTSF~oASxd6NGUcFw3qOB4gUpHfuOm603js
mcPIw07OQkxPR-J-
IB7pK7uB6lcGjJ2f7k7vNzBeJi0e1DRAKI3x~BGq2pTSG~5eJhip~MNM~8oeGc
61qFbqUc7Dur3wKzWSN3X2GbaPHnimxtr33OmJZD8D0mPjMNnMSJ2cLYde
wjMNnf8EMNbTNEqPLxDgRVXT3tEOowp950zyfg~KujpuLNKj32wB7jqAL0
zdo6DTLVbrEg9roN3CrbMw__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA)
Diakses 5 Agustus 2021.
Liputan6.com. 2021. Cerita Lansia di Makassar Kayuh Sepeda 15 Km Demi Bisa
Divaksinasi Covid-19. (Tersedia:
https://m.liputan6.com/news/read/4619335/cerita-lansia-di-makassar-kayuh-
sepeda-15-km-demi-bisa-divaksinasi-covid-19) Diakses 3 Agustus 2021.
Tempo.co. 2021. Vaksinasi Covid-19 Lansia di Jaksel Sudah 75 Persen, Tertinggi
di Kebayoran Baru. (Tersedia: https://metro.tempo.co/read/1455013/vaksinasi-
covid-19-lansia-di-jaksel-sudah-75-persen-tertinggi-di-kebayoran-baru) Diakses 5
Agustus 2021.

Anda mungkin juga menyukai