Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA

MASALAH UTAMA: PERILAKU KEKERASAN

Di Susun Oleh:

Maria Grasia Mau

170614914401070

Program Studi DIII Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TUJUH BELAS

2020

1
LAPORAN PENDAHULUAN

PERILAKU KEKERASAN

A. Konsep Dasar Perilaku Kekerasan


1. Pengertian
Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk
melukai seseorang secara fisik maupun psikologis. Berdasarkan definisi tersebut
maka perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri
sendiri,orang lain, dan lingkungan. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua
bentuk, yaitu saat sedang berlangsung perilaku kekerasan terdahulu. (Yosep,
2010).
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan bentuk perilaku yang bertujuan
untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis. Marah tidak memiliki
tujuan khusus, tapi lebih merujuk pada suatu perangkat perasaan –perasaan
tertentu yang biasanya disebut dengan perasaan marah (Dermawan dan Rusdi,
2013).

2
2. Rentang Respon

Faktor Predisposisi

Faktor presipitasi

Respon terhadap stressor

Sumber koping

Mekanisme koping

Respon Marah

Adaptif Maladaptif

Asertif Frustasi Pasif Agresif Amuk/PK

Sumber: Fitria (2010)

Keterangan:

Asertif : Kemarahan yang diungkapkan tanpa menyakiti orang lain

Frustasi : Kegagalan mencapai tujuan karena tidak realistis/ terhambat

Pasif : Respon lanjutan dimana klien tidak mampu mengungkapkan perasaannya

Agresif : Perilaku destruktif tapi masih terkontrol

Amuk: Perilaku destruktif dan tidak terkontrol

3
Perbandingan Perilaku Pasif, Asertif dan Agresif:

Karakteristik Pasif Asersif Agresif


Isi bicara 1. Negatif 1. Positif 1. Berlebihan
2. Menghina 2. Menghargai 2. Menghina
3. Dapatkah saya diri sendiri orang lain
lakukan 3. Saya 3. Anda selalu/
4. Dapatkah ia dapat/akan tidak pernah
lakukan lakukan
Nada suara 1. Diam 1. Diatur 1. Tinggi
2. Lemah 2. Menuntut
3. Merengek
Posture/sikap 1. Melotot 1. Tegak 1. Tenang
tubuh 2. Menundukkan 2. Rileks 2. Bersandar
kepala ke depan
Personal space 1. Orang lain 1. Menjaga jarak 1. Memasuki
dapat masuk yang teritorial
pada teritorial mneyenangkan orang lain
pribadinya 2. Mempertahank
an hak tempat/
teritoria
Gerakan 1. Minimal 1. Memperlihatka 1. Mengancam
2. Lemah n gerakan yang , ekspansi
3. Resah sesuai gerakan
Kontak mata 1. Sedikit atau 1. Sekali-sekali 1. Melotot
tidak (intermiten)
2. Sesuai dengan
kebutuhan
interaksi
4. Etiologi/Faktor Yang Berhubungan

4
Menurut Sujuono Riyadi (2009), faktor-faktor yang dapat mencetuskan
perilaku kekerasan yaitu:
1. Faktor predisposisi
a. Faktor biologis
(1) Instinctual drive theory (teori dorongan naluri)
Teori ini menyatakan bahwa perilaku kekerasan disebabkan oleh
suatu dorongan kebutuhan dasar yang kuat.
(2) Psycomatic theory (teori psikomatik)
Pengalaman marah adalah akibat dari respons psikologis terhadap
stimulus eksternal, internal maaupun lingkungan. Dalaam hal ini
sistem limbik berperan sebagai pusat untuk mengekspresikan
maupun menghambat rasa marah.
b. Faktor psikologis
(1) Frustasion aggression theory (teori agresif frustasi)
Menurut teori ini perilaku kekerasan terjadi sebagai hasil
akumulasi frustasi terjadi apabila keinginan individu untuk
mencapai sesuatu gagal atau terhambat. Keadaan tersebut dapat
mendorong individu berperilaku agresif karena perasaan frustasi
akan berkurang melalui perilaku kekerasan.
(2) Behaviororal theory (teori perilaku).
Kemarahan adalah proses belajar, hal ini dapat dicapai apabila
tersedia fasilitas atau situasi yang mendukung. Reinforcement
yang diterima pada saat melakukan kekerasan, sering
mengobservasi kekerasan dirumah atau luar rumah. Semua aspek
ini menstimulasi individu mengadopsi perilaku kekerasan.
(3) Existentinal theory (teori eksistensi)
Bertindak sesuai perilaku adalah kebutuhan dasar manusia apabila
kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi melalui perilaku

5
konstruktif maka individu akan memenuhi kebutuhannya melalui
perilaku destruktif.
c. Faktor social kultural
(1) Social environment theory (teori lingkungan)
Lingkungan sosial akan mempengaruhi sikap individu dalam
menekspresikan marah. Budaya tertutup dan membalas secara
diam (pasif agresif) dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap
perilaku kekerasan akan menciptaakan seolah-olah perilaku
kekerasan diterima.
(2) Social learning theory (teori belajar sosial)
Perilaku kekerasan dapat dipelajari secara langsung maupun
melalui proses sosialisasi.
2. Faktor prespitasi
Menurut Yosep (2010), faktor-faktor yang dapat mencetuskan perilaku
kekerasan seringkali berkaitan dengan:
1) Ekspresi diri, ingin menunjukkan ekstensi diri atau simbolis solidaritas
seperti dalam sebuah konser, penonton sepak bola, geng sekolah,
perkelahian massal dan sebagainya.
2) Ekspesi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi sosial
ekonomi.
3) Kesulitan dalam dialog untuk memecahkan masalah cenderung
melakukan kekerasan dalam menyelesaikan konflik.
4) Adanya riwayat perilaku anti social meliputi penyalahgunaan obat dan
alcoholisme dan tida k mampu mengontrol emosinya pada saat
menghadapi rasa frustasi.

6
5. Mekanisme Koping
Menurut Stuart dan Laraia (2001), mekanisme koping yang dipakai pada
klien marah untuk melindungi diri antara lain:

a. Sublimasi, yaitu menerima suatu sasaran pengganti yang mulia artinya


dimata masyarakat untuk suatu dorongan yang mengalami hambatan
penyalurannya secara normal. Misalnya seseorang yang sedang marah
melampiaskan kemarahannya pada obyek lain seperti meremas adonan
kue, meninju tembok, dan sebagainya, tujuannya adalah untuk
mengurangi ketegangan akibat rasa marah.
b. Proyeksi, yaitu menyalahkan orang lain mengenai kesukarannya atau
keinginannya yang tidak baik. Misalnya seseorang wanita muda yang
menyangkal bahwa ia mempunyai perasaan seksual terhadap rekan
kerjanya, berbalik menuduh bahwa temannya tersebut mencoba
merayu, mencumbunya.
c. Represi, yaitu mencegah pikiran yang menyakitkan atau
membahayakan masuk kealam sadar. Misalnya seseorang anak yang
sangat benci pada orangtuanya yang tidak disukainya. Akan tetapi
menurut ajaran atau didikan yang diterimanya sejak kecil bahwa
membenci orang tua merupakan hal yang tidak baik dan dikutuk oleh
tuhan, sehingga perasaan benci itu ditekannya dan akhirnya ia dapat
melupakannya.
d. Reaksi formasi, yaitu mencegah keinginan yang berbahaya bila
diekspresikan, dengan melebih-lebihkan sikap dan perilaku yang
berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan. Misalnya seorang
yang tertarik pada teman suaminya, akan memperlakukan orang
tersebut dengan kasar.
e. Displacement, yaitu melepaskan perasaan yang tertekan biasanya
bermusuhan, pada obyek yang tidak begitu berbahaya seperti yang

7
pada mulanya yang membangkitkan emosi itu. Misalnya anak berusia
4 tahun marah karena ia baru saja mendapat hukuman dari ibunya
karena menggambar di dinding kamarnya. Dia mulai bermain perang
perangan dengan temennya.

6. Tanda Dan Gejala

Menurut Yosep (2010) perawat dapat mengidentifikasi dan mengobservasi


tanda dan gejala perilaku kekerasan:

1) Muka merah dan tegang


2) Mata melotot atau pandangan tajam
3) Tangan mengepal
4) Rahang mengatup
5) Wajah memerah dan tegang
6) Postur tubuh kaku
7) Pandangan tajam
8) Mengatupkan rahang dengan kuat
9) Mengepalkan tangan
10) Jalan mondar-mandir

7. Penatalaksanaan
1. Farmakologi:
a) Obat anti psikosis:Penotizin
b) Obat anti depresi:Amitripilin
c) Obat anti ansietas:Diasepam,Bromozepam,Clobozam
d) Obat anti insomnia:Phneobarbital
2. Non-Farmakologi:
a) Terapi Keluarga:Berfokus pada keluarga dimana keluarga
membantu mengatasi masalah klien dengan memberikan perhatian

8
b) Terapi Kelompok:Berfokus pada dukungan dan perkembangan,
keterampilan sosial, atau aktivitas lain dengan berdiskusi dan
bermain untuk mengembalikan keadaan klien karena masalah
sebagian orang merupakan perasaan dan tingkah laku pada orang
lain.
c) Terapi Musik:Dengan music klien terhibur,rileks dan bermain
untuk mengembalikan kesadaran diri.

8. Pohon Masalah

Gangguan Konsep Diri:Harga Diri Rendah

Perilaku Kekerasan

Resiko Menciderai Diri Sendiri,Orang


Lain dan Lingkungan

9. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan dari pohon masalah pada gambar diatas adalah sebagai
berikut :
1. Perilaku kekerasan.
2. Risiko mencederai diri sendiri, orang laindan lingkungan.
3. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
4. Isolasi sosial
5. Perubahan persensi sensori : Halusinasi
6. .Berduka disfungsional
7. Inefektif proses therapy
8. Kopingkeluargainefektif

9
B. ASUHAN KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN

1. Masalah keperawatan:
a. Perilaku kekerasan / amuk
b. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
c. Gangguan Harga Diri : Harga Diri Rendah

2. Data yang perlu dikaji pada masalah keperawatan perilaku kekerasan


a. Perilaku kekerasan / amuk
Data Subyektif :

 Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.


 Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika
sedang kesal atau marah.
 Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
Data Obyektif:

 Mata merah, wajah agak merah.


 Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.
 Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
 Merusak dan melempar barang-barang.

a. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan


Data Subyektif :

 Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.


 Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika
sedang kesal atau marah.
 Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
Data Objektif :

10
 Mata merah, wajah agak merah.
 Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai: berteriak, menjerit,
memukul diri sendiri/orang lain.
 Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
 Merusak dan melempar barang-barang.

b. Gangguan konsep diri : harga diri rendah


Data subyektif:

Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap
diri sendiri.
Data obyektif:

Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.

2. Rencana Keperawatan

N Perencanaan
Diagnosa
Tg o. Tujuan Kriteria
Keperawat Intervensi Rasional
l D Evaluasi
an
x
1 2 3 4 5 6 7
1. Perilaku 1.Klien a. Klien mau a. Beri salam/ panggil  Hubungan
kekerasan dapat membalas salam nama klien saling
membina b. klien mau b. Sebutkan nama percaya
hubunga menjabat tangan perawat sambil jabat merupakan
n saling c. Klien mau tangan landasann
percaya menyebutkan nama c. Jelaskan maksud utama untuk
d. Klien mau hubungan interaksi hubungan
tersenyum d. Jelaskan tentang selanjutnya.
e. Klien mau kontak kontrak yang akan dibuat
mata e. Beri rasa aman dan
f. Klien mengetahui sikap empati
nama perawat f. Lakukan kontak
g. Menyediakan singkat tapi sering

11
waktu untuk kontrak
2. Risiko 2.Klien a. Klien dapat a. Beri kesempatan untuk  Beri
mencede dapat mengungkapkan mengungkapkan kesempatan
mengind perasaannya perasaanny untuk
rai diri etifikasi b. Klien dapat b. Bantu klien untuk mengungka
sendiri, penyebab mengungkapkan mengungkapkan pkan
orang perilaku penyebab perasaan penyebab jengkel/kesal perasaannya
laindan kekerasa jengkel//kesal (dari dapat
lingkung n diri sendiri,dari membantu
lingkungan/orang mengurangi
an. lain) stress dan
penyebab
perasaan
jengkel/kes
al dapat
diketahui
3. Ganggua 3.Klien a. Klien dapat a. Anjurkan klien  Untuk
n konsep dapat mengungkapkan mengungkapkan apa mengetahui
mengide perasaan saat yang dialami saat hal yang
diri : ntifikasi marah/jengkel marah/jengkel dialami dan
Harga tanda- b. Klien dapat b. Observasi tanda dirasa saat
diri tanda menyimpulkan tanda- perilaku kekerasan pada jengkel
rendah perilaku tanda jengkel/kesal klien  Untuk
kekerasa yang dialami c. Simpulkan bersama mengetahui
n klien tanda-tanda tanda-tanda
jengkel/kesal yang klien
dialami klien jengkel/kes
al
 Menarik
kesimpulan
bersama
klien
supaya
klien
mengetahui
secara garis
besar tanda-
tanda
marah/kesal

12
Daftar Pustaka

Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa. Edisi Revisi. Bandung : Rafika adiatma

Sujono riyadi teguh.2009. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Nita Fitria 2010 .PRINSIP DASAR DAN APLIKASI PENULISAN LAPORAN


PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN.
Jakarta: Salemba Medika.

Mukhripah Dayamaiyanti.2012.ASUHAN KEPERAWATAN JIWA.Bandung:Pt Refika


Aditama.

13

Anda mungkin juga menyukai