Di Susun Oleh:
170614914401070
2020
1
LAPORAN PENDAHULUAN
PERILAKU KEKERASAN
2
2. Rentang Respon
Faktor Predisposisi
Faktor presipitasi
Sumber koping
Mekanisme koping
Respon Marah
Adaptif Maladaptif
Keterangan:
3
Perbandingan Perilaku Pasif, Asertif dan Agresif:
4
Menurut Sujuono Riyadi (2009), faktor-faktor yang dapat mencetuskan
perilaku kekerasan yaitu:
1. Faktor predisposisi
a. Faktor biologis
(1) Instinctual drive theory (teori dorongan naluri)
Teori ini menyatakan bahwa perilaku kekerasan disebabkan oleh
suatu dorongan kebutuhan dasar yang kuat.
(2) Psycomatic theory (teori psikomatik)
Pengalaman marah adalah akibat dari respons psikologis terhadap
stimulus eksternal, internal maaupun lingkungan. Dalaam hal ini
sistem limbik berperan sebagai pusat untuk mengekspresikan
maupun menghambat rasa marah.
b. Faktor psikologis
(1) Frustasion aggression theory (teori agresif frustasi)
Menurut teori ini perilaku kekerasan terjadi sebagai hasil
akumulasi frustasi terjadi apabila keinginan individu untuk
mencapai sesuatu gagal atau terhambat. Keadaan tersebut dapat
mendorong individu berperilaku agresif karena perasaan frustasi
akan berkurang melalui perilaku kekerasan.
(2) Behaviororal theory (teori perilaku).
Kemarahan adalah proses belajar, hal ini dapat dicapai apabila
tersedia fasilitas atau situasi yang mendukung. Reinforcement
yang diterima pada saat melakukan kekerasan, sering
mengobservasi kekerasan dirumah atau luar rumah. Semua aspek
ini menstimulasi individu mengadopsi perilaku kekerasan.
(3) Existentinal theory (teori eksistensi)
Bertindak sesuai perilaku adalah kebutuhan dasar manusia apabila
kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi melalui perilaku
5
konstruktif maka individu akan memenuhi kebutuhannya melalui
perilaku destruktif.
c. Faktor social kultural
(1) Social environment theory (teori lingkungan)
Lingkungan sosial akan mempengaruhi sikap individu dalam
menekspresikan marah. Budaya tertutup dan membalas secara
diam (pasif agresif) dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap
perilaku kekerasan akan menciptaakan seolah-olah perilaku
kekerasan diterima.
(2) Social learning theory (teori belajar sosial)
Perilaku kekerasan dapat dipelajari secara langsung maupun
melalui proses sosialisasi.
2. Faktor prespitasi
Menurut Yosep (2010), faktor-faktor yang dapat mencetuskan perilaku
kekerasan seringkali berkaitan dengan:
1) Ekspresi diri, ingin menunjukkan ekstensi diri atau simbolis solidaritas
seperti dalam sebuah konser, penonton sepak bola, geng sekolah,
perkelahian massal dan sebagainya.
2) Ekspesi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi sosial
ekonomi.
3) Kesulitan dalam dialog untuk memecahkan masalah cenderung
melakukan kekerasan dalam menyelesaikan konflik.
4) Adanya riwayat perilaku anti social meliputi penyalahgunaan obat dan
alcoholisme dan tida k mampu mengontrol emosinya pada saat
menghadapi rasa frustasi.
6
5. Mekanisme Koping
Menurut Stuart dan Laraia (2001), mekanisme koping yang dipakai pada
klien marah untuk melindungi diri antara lain:
7
pada mulanya yang membangkitkan emosi itu. Misalnya anak berusia
4 tahun marah karena ia baru saja mendapat hukuman dari ibunya
karena menggambar di dinding kamarnya. Dia mulai bermain perang
perangan dengan temennya.
7. Penatalaksanaan
1. Farmakologi:
a) Obat anti psikosis:Penotizin
b) Obat anti depresi:Amitripilin
c) Obat anti ansietas:Diasepam,Bromozepam,Clobozam
d) Obat anti insomnia:Phneobarbital
2. Non-Farmakologi:
a) Terapi Keluarga:Berfokus pada keluarga dimana keluarga
membantu mengatasi masalah klien dengan memberikan perhatian
8
b) Terapi Kelompok:Berfokus pada dukungan dan perkembangan,
keterampilan sosial, atau aktivitas lain dengan berdiskusi dan
bermain untuk mengembalikan keadaan klien karena masalah
sebagian orang merupakan perasaan dan tingkah laku pada orang
lain.
c) Terapi Musik:Dengan music klien terhibur,rileks dan bermain
untuk mengembalikan kesadaran diri.
8. Pohon Masalah
Perilaku Kekerasan
9. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan dari pohon masalah pada gambar diatas adalah sebagai
berikut :
1. Perilaku kekerasan.
2. Risiko mencederai diri sendiri, orang laindan lingkungan.
3. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
4. Isolasi sosial
5. Perubahan persensi sensori : Halusinasi
6. .Berduka disfungsional
7. Inefektif proses therapy
8. Kopingkeluargainefektif
9
B. ASUHAN KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN
1. Masalah keperawatan:
a. Perilaku kekerasan / amuk
b. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
c. Gangguan Harga Diri : Harga Diri Rendah
10
Mata merah, wajah agak merah.
Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai: berteriak, menjerit,
memukul diri sendiri/orang lain.
Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
Merusak dan melempar barang-barang.
Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap
diri sendiri.
Data obyektif:
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.
2. Rencana Keperawatan
N Perencanaan
Diagnosa
Tg o. Tujuan Kriteria
Keperawat Intervensi Rasional
l D Evaluasi
an
x
1 2 3 4 5 6 7
1. Perilaku 1.Klien a. Klien mau a. Beri salam/ panggil Hubungan
kekerasan dapat membalas salam nama klien saling
membina b. klien mau b. Sebutkan nama percaya
hubunga menjabat tangan perawat sambil jabat merupakan
n saling c. Klien mau tangan landasann
percaya menyebutkan nama c. Jelaskan maksud utama untuk
d. Klien mau hubungan interaksi hubungan
tersenyum d. Jelaskan tentang selanjutnya.
e. Klien mau kontak kontrak yang akan dibuat
mata e. Beri rasa aman dan
f. Klien mengetahui sikap empati
nama perawat f. Lakukan kontak
g. Menyediakan singkat tapi sering
11
waktu untuk kontrak
2. Risiko 2.Klien a. Klien dapat a. Beri kesempatan untuk Beri
mencede dapat mengungkapkan mengungkapkan kesempatan
mengind perasaannya perasaanny untuk
rai diri etifikasi b. Klien dapat b. Bantu klien untuk mengungka
sendiri, penyebab mengungkapkan mengungkapkan pkan
orang perilaku penyebab perasaan penyebab jengkel/kesal perasaannya
laindan kekerasa jengkel//kesal (dari dapat
lingkung n diri sendiri,dari membantu
lingkungan/orang mengurangi
an. lain) stress dan
penyebab
perasaan
jengkel/kes
al dapat
diketahui
3. Ganggua 3.Klien a. Klien dapat a. Anjurkan klien Untuk
n konsep dapat mengungkapkan mengungkapkan apa mengetahui
mengide perasaan saat yang dialami saat hal yang
diri : ntifikasi marah/jengkel marah/jengkel dialami dan
Harga tanda- b. Klien dapat b. Observasi tanda dirasa saat
diri tanda menyimpulkan tanda- perilaku kekerasan pada jengkel
rendah perilaku tanda jengkel/kesal klien Untuk
kekerasa yang dialami c. Simpulkan bersama mengetahui
n klien tanda-tanda tanda-tanda
jengkel/kesal yang klien
dialami klien jengkel/kes
al
Menarik
kesimpulan
bersama
klien
supaya
klien
mengetahui
secara garis
besar tanda-
tanda
marah/kesal
12
Daftar Pustaka
Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa. Edisi Revisi. Bandung : Rafika adiatma
13