Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN

SISTEM PENDENGARAN

PENGERTIAN

 kehilangan pendengaran pada lansia disebut presbikusis. fenonema tersebut sebagai


suatu penyakit simetris bilateral pada pendengaran yang berkembang secara progresif lambat
terutama memengaruhi nada tinggi dan dihubungkan dengan penuaan. Penyebabnya tidak
diketahui, tetapi berbagai faktor yang telah diteliti adalah: nutrisi, faktor dan arteriosklerosis.
Penurunan pendengaran terutama berupa sensorineural, tetapi juga dapat berupa komponen
konduksi yang berkaitan dengan presbiskusis. Penurunan pendengaran sensorineural terjadi
saat telinga bagian dalam dan komponen saraf tidak berfungsi dengan baik (saraf
pendengaran). Penyebab dari perubahan dengan konduksi tidak diketahui, tetapi masih
mungkin berkaitan dengan perubahan pada tulang di dalam tulang mastoid.

            Dalam presbiskusis, suara konsonan dengan nada tinggi merupakan yang pertama kali
terpengaruh, dan perubahan dapat terjadi secara bertahan. Karena perubahan berlangsung
lambat, klien mungkin tidak segera mencari bantuan yang dalam hal ini sangat penting sebab
semakin cepat kehilangan pendengaran dapat diidentifikasi dan alat bantu di berikan, semakin
besar kemungkinan untuk berhasil. Karena kehilangan pendengaran pada umumnya
berlangsung secara bertahap, seseorang mungkin tidak menyadari perubahannya sampai
diberitahu oleh seorang anggota keluarga atau teman yang mengatakan bahwa ia menjadi
“susah mendengar”.

ETIOLOGI
 Etiologi di bagi menjadi 2 yaitu :
1. Internal
Degenerasi primer eferen dari koklea, degenerasi primer organ corti penurunan
vascularisasi dari reseptor neuro sensorik mungkin juga mengalami
gangguan.Sehingga baik jalur auditorik dan lobus temporalis otak sering terganggu
akibat lanjutnya usia.
2. Eksternal
Terpapar bising yang berlebihan, penggunaan otottoksik dan reaksi paska radang.

PENYEBAB

gangguan pendengaran secara perlahan lahan akibat proses penuaan yang dikenal
dengan istilah presbicusis. Penyebab terjadinya presbikusis yang tepat belum diketahui
hingga saat ini, namun secara umum diketahui bahwa penyebabnya bersifat multifaktorial.
Diduga timbulnya presbikusis berhubungan dengan faktor bawaan, pola makan, metabolisme,
atheriosklerosis, diabetes melitus, infeksi, bising, gaya hidup, obat-obatan, dll. Presbikusis
umumnya akan menyerang kedua telinga secara perlahan-lahan sehingga orang tersebut tidak
dapat menyadari adanya gangguan pendengaran pada dirinya.
TANDA DAN GEJALA

1. Berkurangnya pendengaran secara perlahan dan progresif perlahan pada kedua telinga
dan tidak disadari oleh penderita
2. Suara-suara terdengar seperti bergumam, sehingga mereka sulit untuk mengerti
pembicaraan
3. Sulit mendengar pembicaraan di sekitarnya, terutama jika berada di tempat dengan
latar belakang suara yang ramai
4. Suara berfrekuensi rendah, seperti suara laki-laki, lebih mudah didengar daripada
suara berfrekuensi tinggi
5. Bila intensitas suara ditingikan akan timbul rasa nyeri di telinga
6. Telinga terdengar berdenging (tinitus)

PENATALAKSANAAN

Terdapat beberapa pilihan terapi untuk penderita presbikusis, diantaranya:

1. Kurangi paparan terhadap bising


2. Gunakan pelindung telinga (ear plegs atau ear muffs) untuk mencegah kerusakan
lebih lanjut
3. Gunakan alat bantu dengar
4. Lakukan latihan untuk meningkatkan keterampilan membaca gerak bibir dan latihan
mendengar
5. Berbicaralah kepada penderita presbikusis dengan nada rendah dan jelas.

Dengan memahami kondisi yang dialami oleh para lansia dan memberikan terapi yang tepat
bagi mereka, diharapkan kita dapat membatu mengatasi masalah sosial yang mungkin mereka
alami akibat adanya keterbatasan fungsi pendengaran mereka.

PENGKAJIAN
Pengkajian pada lansia yang mengalami gangguan pada sistem pendengaran meliputi hal-hal
sebagai berikut ini:
1. Meminta untuk mengulang pembicaraan
2. Jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan
3. Memalingkan kepala terhadap pembicraan
4. Kesulitan membedakan pembicaraan serta bunyi suara orang lainyang parau atau
bergumam.
5. Masalah pendengaran pada kumpulan yang besar, terutama dengan latar belakang yang
bisisng, berdering / berdesis yang konstan.
6. Volume bicara meningkat
7. Sering merasa sedih, di tolak lingkungan, malu, menarik diri, bosan, depresi, dan frustasi.
8. Ketergantungan dalam melakukan aktivitas pemenuhan kebutuhan sehari-hari (mandi,
berpakaian, ke kamar kecil, makan, BAB/BAK, serta berpindah) .
MASALAH KEPERAWATAN                                                                 
Masalah keperawatan pada lansia dengan gangguan sistem pendengaran adalah sebagai
berikut ini :
1. Gangguan persepsi sensorik : pendengaran
2. Resiko cedera
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
4. Kurang pengetahuan
5. Cemas
6. Gangguan Komunikasi
7. Gangguan soaialisasi

 INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan pada lansia dengan gangguan sistem pendengaran adalah sebagai
berikut ini :
1. Kaji penyebab adanya gangguan pendengaran
2. Bersihkan telinga, pertahankan komunikasi
3. Berbicara pada telinga yang masih baik dengan suara yang tidak terlalu keras
4. Berbicara secara perlahan-lahan jelas, dan tidak terlalu panjang
5. Beri kesempatan klien untuk menjawab pertanyaan
6. Gunakan sikap dan gerakan / objek untuk memudahkan persepsi klien
7. Beri sentuhan untuk menarik perhatian sebelum memulai pembicaraan
8. Beri motivasi dan reinforcoment
9. Kolaborasi untuk menggunakan alat bantu pendengaran
10. Lakukan pemeriksaan secara berkala

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN 


Diagnosis Keperawatan : Perubahan fungsi sensori/persepsi : pendengaran
Hasil Yang Diharapkan : Pasien mampu mendengar percakapan
Keperawatan :
1. Berbicara dengan nada yang tidak termasuk berteriak (berteriak meningkatkan
intonasi nada suara).
2. Menghadap ke arah pasien ketika berbicara
3. Berbicara secara perlahan-lahan dan jelas
4. Gunakan sentuhan untuk mendapatkan perhatian pasien jika berada di belakangnya
5. Gunakan kalimat sederhana
6. Turunkan intonasi nada suara
7. Waspadai komunikasi nonverbal (misalnya : ekspresi wajah)

Anda mungkin juga menyukai