Anda di halaman 1dari 2

Apa itu ABI?

Penyebab umum
terjadinya DM
Penderita DM

Pada orang yang jarang berolahraga,


Berdasarkan dari data penelitian
zat makanan yang masuk ke dalam
sebagian responden adalah
tubuh tidak dibakar tetapi ditimbun
perempuan (77,4%). Jenis kelamin
dalam tubuh sebagai lemak dan gula.
perempuan lebih berisiko terkena DM
Pemeriksaan Ankle Bracial Index (ABI) dibandingkan laki-laki karena Jika insulin tidak
adalah uji non-invasif yang cukup perempuan lebih banyak mengalami mencukupi untuk
akurat untuk mendetiksi adanya PAD obesitas. Secara fisik perempuan
mengubah glukosa
dan untuk menentukan derajat memiliki peluang peningkatan indeks
penyakit ini. ABI merupakan masa tubuh yang lebih besar. menjadi energi
pengukuran non-invasif ABI Sindroma siklus bulanan makan akan timbul
didefinisikan sebagai rasio antara (premenstrual syndrome), pasca-
DM (Kemenkes,
tekanan darah sistolik pada kaki menopouse yang membuat distribusi
dengan tekanan diastolik pada lemak tubuh menjadi mudah 2015).
lengan. terakumulasi akibat proses hormonal
tersebut sehingga wanita berisiko
menderita diabetes melitus (Irawan,
2010).
American Diabetes Association (ADA)
Dampak terkena merekomendasikan ABI sebagai tes
untuk evaluasi vaskuler tungkai.
DM Pemeriksaan ABI dapat menilai
tingkat obstruksi pada arteri
ekstremitas bawah. Ankle brachial
Individu yang terkena DM mudah Mekanisme yang mungkin adalah index merupakan rasio dari tekanan
berhubungan dengan abnormalitas darah sistolik yang diukur pada arteri
terjadi penyakit yang berhubungan
dorsalis pedis atau tibialis posterior
dengan aterosklerosis, dan diyakini metabolisme lipid yang dapat
pada ankle, dibandingkan dengan
bahwa lebih dari dua pertiga meningkatkan aterogenesis, dan tekanan darah sistolik pada arteri
advanced glycation endproducts brakial yang diukur pada lengan
kematian pasien DM akibat penyakit
pasien pada posisi supine.
arterial (AGE) yang menggambarkan
metabolisme abnormal pada
seseorang dengan DM yang
berdampak pada injuri endotelium.
Menurut penelitian yang dilakukan
oleh Rahman, didapatkan hasil
bahwa terjadinya kejadian PAD untuk
faktor risiko diabetes mellitus
memiliki risiko 11,6 kali (95% CI 4,411
– 30,735) (Rahman, 2012).

Anda mungkin juga menyukai