Anda di halaman 1dari 19

Kepemimpinan Kristen:

Kepemimpinan Nehemia
Kelompok IV
Chinthia Arianti
Ido Radius P.
Rirani
Y. A. Theresia
Siapa Nehemia?
Sebuah kepemimpinan yang berkarakter dan berkharisma tentu berperan penting dalam kesuksesan dan kemajuan
suatu kelompok, organisasi ataupun lembaga apapun yang dipimpin seseorang.
Alkitab Perjanjian Lama mencatat seorang Nabi yang bernama Nehemia sebagai sosok pemimpin yang sangat luar
biasa dalam tugasnya, terutama ketika ia memimpin bangsanya untuk membangun kembali tembok Yerusalem.
Nehemia memimpin tidak hanya dengan hikmat manusia dan mengandalkan diri sendiri, tetapi ia selalu meminta
petunjuk (hikmat) dari Tuhan dalam doa-doanya agar apa yang ia kerjakan berhasil dan mendatangkan kebaikan bagi
bangsanya (lih. Nehemia 2:4b).
Leadership
Nehemia adalah sosok pemimpin yang
memiliki hubungan intim dengan Allah.
Keintiman Nehemia dengan Allah terlihat

Nehemiah’s dari tekunnya ia berdoa. Sebelum maupun


sesudah Nehemia melaksanakan tugasnya, ia
selalu berdoa kepada Allah (lih. Nehemia
Kepemimpinan Nehemia adalah 1:5-11; 4:9; 4:4-5).
sebagai contoh kepemimpinan
Kristen yang patut untuk
diteladani dan sangat ideal untuk
diterapkan di dalam lembaga
gereja ataupun jemaat.
Ada apa dengan Nehemia?
Punya Visi Misi
Poin paling menonjol dari sosok Nehemia
adalah ia memiliki visi, ia seorang
pemimpin yang visioner.

Peduli
Nehemia memiliki nilai khas dalam
dirinya. Dia seorang yang peduli kepada
orang lain.
Karakter
Nehemia tidak hanya memiliki kharisma
tetapi juga karakter yang baik
Nehemia memiliki visi, ia seorang pemimpin yang visioner. Menurut kamus Bahasa Indonesia visi merupakan (1) daya
lihat atau penglihatan; (2) pandangan terhadap suatu masalah. Sebagai seorang pemimpin jika tidak memiliki visi yang
jelas dan rasa kepedulian yang tinggi tidak akan membuat sesuatu yang ia pimpin menjadi baik, justru nantinya akan
terjadi ketidakteraturan bahkan kekacauan bagi yang dipimpin.
Nehemia memiliki nilai khas dalam dirinya. Dia seorang yang peduli kepada orang lain. Kepeduliannya yang tulus pada
kesejahteraan orang lain sangat nyata sampai musuh-musuhnya pun melihatnya (2:10). Ia mengekspresikan
kepeduliannya dalam berpuasa, berdoa, dan airmata (1:4-6). Nehemia mengidentifikasikan dirinya dengan bangsanya
dalam penderitaan dan dosa-dosa mereka (1:6).
Daniel Ginting, Yudhy Sanjaya, Fransiskus Irwan Widjaja, “Kepemimpinan Kristen: Leader Sebagai Kualifikasi
Kepemimpinan Nehemia” Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen REAL DIDHACE, Vol 5 No 1, (2020), 73.
Nehemia tidak hanya memiliki kharisma tetapi juga karakter yang baik. Pada
masa kini, banyak pemimpin yang memiliki kharisma tetapi tidak memiliki
karakter. kharisma adalah daya tarik pribadi yang besar, pesona, tetapi karakter
adalah kekuatan moral atau etika, integritas. Karakter terungkap dengan apa
yang kita lakukan ketika tidak ada orang yang memperhatikan. Karakter juga
terlihat ketika melakukan perkara yang benar bagi orang lain walaupun perkara
yang baik tidak terjadi pada kita.
Itulah yang dilakukan Tuhan Yesus dalam 1 Petrus 2:22-23, “Ia tidak berbuat
dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak
membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam,
tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.”
Seorang tokoh bernama George Barna berpendapat, visi yang digunakan oleh seorang pemimpin Kristen tidak boleh visi
yang dibuat sendiri, tetapi visi yang berasal dari Tuhan. Bagi Barna, visi merupakan gambaran mental yang jelas
mengenai masa depan yang lebih baik. Sudah barang tentu sebagaimana Nehemia, penglihatan atau visi yang ia miliki itu
bersumber dari Tuhan yang memakai ia sebagai penyelamat bagi bangsanya yang dalam pembuangan ataupun yang
tinggal di Yerusalem. Selain itu karakter Nehemia yang paling kuat adalah ia memiliki rasa kepedulian tinggi terhadap
kehidupan bangsanya yang sedang dalam kesulitan dan kesusahan besar (lih. Nehemia 1:3-4). Ini akan menjadi contoh
bagi para pemimpin di jaman sekarang ini, terutama pemimpin kristen.
George Barna, Leaders on Leadership (Malang: Gandum Mas, 1995), 55.
Ada enam prinsip dasar yang merupakan akronim dari kata pemimpin dalam
bahasa Inggris yakni L.E.A.D.E.R (Learner: pembelajar, Excellence: keunggulan
mutu, Attitude: sikap/perilaku, Dream: memiliki mimpi, Encourager: memiliki
semangat dan Responbility: bertanggungjawab). Nehemia memiliki hampir ke
enam prinsif dasar ini, yakni
L. E. A. D. E. R

Learner Excellent Attitude


Pembelajar Punya mutu Memiliki pribadi yang baik

Dream Encourager Responsibility


Berani bermimpi Bersemangat Bertanggungjawab
Learner
Learner. Nehemia bukan hanya punya visi jelas,
tetapi ia mempelajari strategi apa yang tepat
dalam pembangunan kembali tembok Yerusalem.
Dengan bijaksana Nehemia menugaskan orang-
orang untuk bekerja di tempat yang paling dekat
dengan rumahnya masing-masing. (lih. Nehemia
3:1, 10, 17, 23, 30).
Excellent
Excellent. Nehemia memiliki tingkat berpikir yang
cerdas sehingga jelas apa visi dan misinya dalam
kepemimpinannya. Saat ia mengatur berbagai
strategi pembangunan tembok, ia juga mengatur
pembagian tugas pada pembangunan tembok dan
untuk berjaga-jaga. Sebab ada ancaman serangan di
tengah-tengah pembangunan. Sanbalat, gubernur
samaria dan tobia menghina pembangunan tembok
Israel, bahkan mengancam memerangi orang yang
bekerja.
Attitude
Attitude. Nehemia seorang yang memiliki
kerendahan hati, sekalipun ia pernah
memangku jabatan tinggi yaitu juru minum
raja Artahsasta dari kekaisaran Persia
tetapi tidak sedikitpun ia menyombongkan
diri. Justru terlihat dalam pekerjaan
pembangunan tembok Israel ia menerapkan
pola bekerjasama (lih. Nehemia 2:12a), ia
membentuk teamwork, artinya ia tidak
otoriter/mementingkan pendapat sendiri.
Dream
Dream. Terlihat jelas bahwa Nehemia memiliki harapan
ataupun mimpi besar, agar bangsanya bisa kembali
hidup dengan baik di Yerusalem. Bahkan mimpi
Nehemia adalah bangsanya yang di pembuangan
bisa dipulangkan dan tembok Israel terbangun
kokok lagi serta mereka hidup aman dan sejahtera.
Encourager
● Encourager. Memotivasi Orang Lain. Selama bertahun-tahun tak seorang pun berinisiatif membangun kembali
tembok Yerusalem. Luar biasa bahwa seorang pendatang baru di Kota Yerusalem mampu mengumpulkan penduduk
kota, menantang dan mengajak mereka untuk membangun kembali tembok itu (Neh 2:18)
Responsibility
Responbility. Bukan hanya langkah awal yang penting,
tetapi terus melangkah sampai akhir dari sebuah
perjuangan yang menentukan kesuksesan.
Penutup
Melewati pembahasan tipe kepemimpinan
Nehemia ini, menjadi contoh bagi para pemimpim
Kristen masa kini. Meskipun kepemimpinan
Nehemia ini terjadi di masa lampau, tetapi
teladan kepemimpinan ini masih sangat relevan
bahkan perlu untuk di praktekan dan diterapkan
di masa sekarang ini.
Saran
Sebagai pemimpin yang baik didalam kepemimpinan nya
perlu mempunyai sasaran yang tepat dan memperhatikan
yang menjadi prioritas

1. Pengarahan
2. Kemajuan
3. Hasil yang dicapai
1. Pengarahan. Pemimpin memerlukan sasaran untuk mengarahkan
kehidupannya. Tidak mungkin bagi seseorang untuk terus maju
kearah tujuannya jika ia tidak mempunyai tujuan tertentu.
2. Kemajuan. Sasaran itu penting untuk menjamin agar ada
kemajuan. Jika di gereja tidak ada sesuatu yang dapat dijadikan
sebagai sasaran utama, yang dapat dijadikan tujuan dan yang dapat
diperjuangkan oleh segenap orang percaya yang tergabung dalam
jemaat itu, maka program gereja itu mungkin kelihatannya seolah-
olah sibuk tetapi sebenarnya tidak mengalami kemajuan apa-apa.
3. Hasil yang dicapai. Sasaran penting agar ada satu hasil yang dapat
dilaksanakan sampai selesai. Jika tidak mempunyai sasaran
tertentu maka tidak akan pernah diketahui berhasil atau tidak suatu
program yang dilakukan.
“Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-mu ini dan
kepada doa hamba-hamba-mu yang rela takut akan nama-
mu…” Nehemia 1:11A

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai