Anda di halaman 1dari 5

NEHEMIA

Nehemia adalah seorang juru minuman raja di Istana


Persia. Dia melayani seoarang raja yang bernama Artahsasta.
Nehemia bekerja dan tinggal di Persia. Sedangkan leluhur
Nehemia tinggal di Yerusalem. Ketika ia mendengar bahwa
orang-orang yang tinggal di Yerusalem berada dalam keadaan
tercela dan dalam kesulitan besar, ia meninggalkan pekerjaannya
dan pergi ke Yerusalem. Di sana ia diangkat sebagai bupati dan
berhasil membangun tembok kota Yerusalem. (Nehemia 1-13)

Nehemia adalah tokoh yang sangat menginspirasi


didalam Alkitab. Arti nama nehemia sendiri adalah Allah
menghiburkan dan memulihkan Israel. Nehemia, seorang yang
tekun berdoa yang menunjukkan kerendahan hati. Nehemia juga
seorang yang memiliki keberanian dalam menghadapi bahaya,
peduli dan bertanggung jawab kepada kesejahteraan orang lain,
memiliki visi, dan dapat mengambil keputusan dengan jelas serta
seorang yang realistis.

Berikut Kualitas Kepemimpinan yang bisa kita teladani dari tokoh alkitab NEHEMIA adalah :

1. Integritas

Seperti kita ketahui nehemia seorang juru minuman raja. Nehemia tidak hanya sekedar
membawakan minuman anggur, tetapi dia juga adalah orang yang pertama kali mencicipi minuman
anggur itu untuk memastikan bahwa minuman itu tidak mengandung racun. Sesungguhnya tugas ini
bukanlah tugas biasa karena sangat berbahaya bagi keselamatan hidup yang bersangkutan. Tetapi,
justru inilah yang membuat Nehemia mendapat kepercayaan penuh dari raja. Tentu saja, dengan
menjaga kepercayaan (integritas diri), menjadi modal berharga bagi Nehemia. Disadari atau tidak, yang
kemudian ia mendapat perhatian penuh dari raja, dipedulikan oleh raja, dikasihani; dan bahkan
mendapatkan kesempatan istimewa untuk mewujudkan visi dan misi besarnya.
"Kehebatan seorang manusia bukanlah pada seberapa banyak kekayaan yang dia peroleh, tetapi
pada integritasnya dan kemampuannya untuk memengaruhi orang-orang di sekitarnya secara
positif." - Bob Marley

Mari kita hidup dengan memiliki integritas yang tinggi dengan bersikap jujur dalam setiap
tindakan, dapat dipercaya dan bertanggung jawab.

2. Visioner
Sesungguhnya visi itu adalah kerinduan yang mendalam kepada Tuhan dan mengimani hal itu
dapat terjadi. Kerinduan ini diwujudkan dalam sikap jujur dan tulus di hadapan Tuhan serta dilaksanakan
secara bertanggung jawab. Tidak pura-pura; tidak abstrak. Inilah yang terlihat dalam hubungan dengan
visi yang ditunjukkan oleh Nehemia. Visi dan tekad Nehemia untuk membangun tembok Yerusalem
terangkum dalam pernyataannya, “Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil! Kami,
hamba-hamba-Nya, telah siap untuk membangun” (ayat 8). Dari ayat ini memperlihatkan semangat
optimisme Nehemia. Ia tidak peduli dengan derasnya pesimistis yang dilontarkan oleh orang-orang yang
berada disekelilingnya. Terlihat juga dari kitab Nehemia bahwa nehemia seorang yang visioner penuh
perencanaan dan berprinsip dan memiliki tekad yang kuat.

- Nehemia memiliki pandangan yang jauh ke depan. Ia tahu bahwa perlawanan pasti akan bangkit,
jadi ia meminta surat-surat dari raja agar perjalanannya aman dan ia mendapat sumber-sumber
untuk menyelesaiakan tugas itu, “memasang balok-balok pada pintu-pintu gerbang di benteng bait
suci, untuk tembok kota” (2:8).
- Ia dengan cermat merencanakan strateginya. Tuhan memakai orang biasa, yang awam yang
memiliki tujuan-tujuan dan visi-visi yang tidak biasa.
- Nehemia mengungkapkan visinya dengan istilah yang sederhana mungkin. Sasaran bangsa itu
adalah membangun kembali tembok Yerusalem.

Nehemia adalah pemimpin yang mengetahui dengan jelas apa visi dan misinya (Neh. 2:11-12). Visi
dan misi itu bukan semata-mata atas kemauannya sendiri, tetapi berpadanan dengan kehendak Allah
(Neh. 2:12b). Hatinya tergerak ketika mengetahui fakta bahwa orang Israel di Yerusalem hidup merana
dan sering diserang karena tembok Yerusalem sudah runtuh dan pintu-pintu gerbangnya rusak. Tetapi ia
tidak langsung bertindak dengan gegabah, melainkan membawa semua permasalahan itu kepada
Tuhan di dalam doa. Ia berdoa untuk bangsanya, dan dari Tuhan ia mendapat visi dan misi untuk
menyelamatkan bangsanya dan membangun kembali tembok Yerusalem yang telah runtuh.
Ada tiga prinsip utama yang menyebabkan visinya terlaksana, antara lain: Pertama, ia memiliki
landasan yang kuat di dalam iman dan keyakinannya kepada Tuhan sehingga ia memulai dan mengawali
dengan Tuhan. Kedekatan dan keharmonisan hubungan dengan Tuhanlah yang menyebabkan Nehemia
berhasil. Tidak hanya itu, kesetiaan Nehemia kepada hukum Tuhan melalui hukum Taurat menyebabkan
terjadinya perubahan kutuk menjadi berkat (Pasal 13). Proses mengawali dengan Tuhan adalah
alkitabiah dan urgen. Kedua, kesadarannya sebagai hamba Allah. Nehemia mengakui dan menyadari
peran dan tugasnya sebagai hamba kepada Allah. Karena itu, ia menyatakan bahwa “kami hamba-
hamba-Nya”. Hanya dengan kesadaran sebagai hamba, ia mampu berendah hati dan melayani dengan
tulus.
Seorang pemimpin haruslah memiliki visi. Karna tanpa visi pemimpin tidak akan tahu arah dan
tujuan yang jelas, Pemimpin membutuhkan tujuan untuk membimbing arah hidup mereka. Manusia tidak
dapat membuat kemajuan lebih lanjut menuju tujuan mereka tanpa tujuan yang jelas. Yang juga menjadi
tujuan penting yaitu untuk memastikan kemajuan. Setiap hal dalam hidup haruslah mengalami progress
untuk mengetahui apakah jalan yang ditempuh sudah benar sesuai dengan visi kita dan harus ada hasil
yang dapat dicapai. Tanpa tujuan tertentu, tidak ada cara untuk mengetahui apakah program akan
berhasil.

"Seorang pemimpin adalah orang yang mengetahui jalan, melewati jalan tersebut, dan
menunjukkan jalan itu untuk orang lain." - John C. Mazwell

Maka dari itu, jadilah orang yang mulai memikirkan perencanaan yang matang untuk kedepannya
dengan strategi dan konsep yang benar untuk kehidupan yang lebih baik kedepannya.

3. Pembuat keputusan yang jelas dan bertanggung jawab

Nehemia dapat membuat keputusan-keputusan yang jelas. Ia tidak menghindari kata-kata keras,
melainkan berbicara langsung mengenai inti permasalahan dan membuat penilaian. Dan keputusan-
keputusannya tidak berat sebelah; ia tidak memandang bulu. Ketika kecaman dibutuhkan, ia
memberikannya kepada para pejabat dan eksekutif sebagaimana kepada para pekerja (5:7). Nehemia
mengerjakan pekerjaannya dengan penuh tanggungjawab dan terselesaikan dengan baik. Nehemia
menerima tanggung jawab dengan maksud terus mengerjakan pembangun tembok Yerusalem. Nehemia
sudah siap untuk hal yang terburuk

Kemampuan kepemimpinan Nehemia telah teruji dan dicatat dalam sejarah. Ia tidak hanya cakap
memimpin dalam skala kecil tetapi juga ia cakap memimpin dalam skala besar. Pengangkatannya
sebagai Bupati Yehuda, mengindikasikan bahwa ia memiliki karunia kepemimpinan yang mumpuni.
Jabatannya terus naik karena telah setia dan cakap melakukan tugasnya dengan baik pada saat ia
mengurus minuman raja. Ia tetap naik dan bukan turun. Terkait dengan strategi, Nehemia membangun
hubungan yang baik dengan raja. Ia mempertahankan integritas sehingga ia tidak memanfaatkan dan
memanipulasi hubungan. Mengalir apa adanya. Tatkala ia melakukan perjalanan menuju Yerusalem, ia
memperlengkapi dirinya dengan surat-surat legal sebagai jembatan untuk berkomunikasi dengan
pemimpin lain; sebagai jembatan untuk mendapatkan dukungan/perlindungan; dan sebagai jembatan
untuk mendapatkan bahan baku pembangunan, dan sebagainya.

Selain membangun hubungan yang baik dengan raja juga Nehemia membangun hubungan
harmonis dengan seluruh umat–masyarakat. Ia sangat sadar bahwa tanpa dukungan
masyarakat/bawahan, proyek besar tidak akan berjalan baik. Ia membangun semangat optimisme yang
tinggi sehingga masyarakat memberi dukungan penuh. Hal ini terlihat ketika Nehemia berbagi visi kepada
seluruh umat di Yerusalem (Pasal 2:17) lalu seluruh umat berkomitmen dengan menyatakan, “Kami siap
untuk membangun” (ayat 18). Semangat juang dan optimisme yang tinggi yang dikobarkan oleh
pemimpin yang diurapi akan memberikan dampak yang luar biasa bagi pencapaian visi. Strategi lain yang
ditunjukkan oleh Nehemia adalah ketika ia bangun pada malam hari untuk melakukan
penyelidikan/survei. Di dalam pasal 2:12 melaporkan bahwa ia bangun bersama-sama dengan beberapa
orang saja yang menyertainya. Kemudian ia menyatakan bahwa ia tidak memberitahukan kepada siapa
pun rencana yang akan dilakukannya di Yerusalem seperti yang ditaruh oleh Tuhan di dalam hatinya. Hal
ini memberi petunjuk kepada para pemimpin bahwa dalam kondisi tertentu harus menjaga kerahasiaan.

Nehemia adalah pemimpin yang bersandar pada Tuhan di dalam mewujudkan visi dan misinya
(Neh. 2:19-20). Ia menghadapi berbagai rintangan dan tantangan, baik dari orang-orang luar maupun dari
orang-orang dalam, tetapi ia berani menghadapinya dengan bersandar pada Tuhan. Kepada para
penentang yang berusaha menghalang-halangi pekerjaannya.

Nehemia adalah pemimpin yang memiliki kasih dan tanggung jawab dan yakin akan visinya
bahwa Allah menuntunnya untuk melaksanakan satu pekerjaan yang menurut orang lain merupakan
sesuatu pekerjaan yang tidak mungkin. Namun apa pun kritik banyak orang kepada Nehemia, dia tetap
teguh dan focus kepada tujuan dengan tetap rendah hati meminta kekuatan dan petunjuk dari Allah lewat
doa. Nehemia berhasil membangun kembali tembok Yerusalem. Pekerjaan berat namun dia menjadi
seorang pemimpin yang mampu sampai pada sasaran. Kepuasan total dia peroleh bersama dengan
orang-orang yang mendukungnya.

Sebagai pemimpin rohani yang efektif, Nehemia secara realistis mengevaluasi


setiap masalah dan kesulitan yang dihadapi. Namun ia tidak membawa dirinya dan orang
yang dipimpinnya terfokus pada masalah yang dihadapi, melainkan terfokus kepada
kekuasaan Allah. Ia berusaha membangun keyakinan diri dan semangat diri
berlandaskan kekuasaan Allah. Bagaimana ciri kepemimpinan kita selama ini di gereja,
kantor, rumah, dan pelayanan?

Mari diskusi mengenai artikel ini.

1. Setelah membahas bahan tersebut, apa yang kalian ketahui tentang kepemimpinan?
Jawaban:
2. Apa yang patut kalian teladani dari kepemimpinan Tokoh tersebut?
Jawaban:
3. Apakah kalian bersedia mengikuti Tokoh tersebut sebagai model peran kepemimpinan
Anda? Mengapa?
Jawaban:
4. Menurut kalian, apa yang membuat kalian takut menjadi seorang pemimpin?
Jawaban:
5. Apabila Tuhan memberikan mandat kepada kalian untuk melanjutkan
kepemimpinannya, perubahan apa yang akan kalian lakukan?
Jawaban:

Anda mungkin juga menyukai