D
I
S
U
S
U
N
O
L
E
H
No. Urut : 06
A. Definisi Nabi
Nabi umumnya diartikan sebagai seseorang yang berbicara atas nama Tuhan dan
menyampaikan apa yang menjadi pesan Tuhan kepada manusia, entah pesan itu yang sudah
lampau, saat itu atau masa yang akan datang. Maka umumnya nabi adalah seseorang yang
diterangi atau dikaruniai Tuhan untuk memberikan nubuatan, berkhotbah menyampaikan
pesan, petunjuk, perintah Tuhan dan kehendak-Nya kepada umat-Nya, secara khusus pesan
nubuatan rencana kasih karunia keselamatan Allah di dalam Kristus. Selain menyampaikan
nubuatan, para nabi juga menegur umat Tuhan jika mereka menyimpang dari kehendak
Tuhan.
B. Nabi Besar
Nabi besar (major prophets) ada empat orang, yaitu Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, dan
Daniel. Terdapat dua kitab lainnya yang tergolong ke dalam kitab nabi besar, yaitu Ratapan
dan Barukh.
1. Kitab Yesaya
2. Kitab Yeremia
3. Kitab Ratapan
Kitab Ratapan merupakan kelanjutan dari kitab Yeremia. Isi kitab Ratapan adalah
kata-kata ratapan tentang kejatuhan Yerusalem dan pembinasaan rumah Allah pada waktu
serangan Babel, kira-kira pada tahun 586 SM. Bait Allah sudah berdiri selama 400 tahun,
namun dengan serangan dari Babel, bangunan itu dihancurkan. Itu adalah suatu peristiwa
tragis dalam sejarah Israel, yang sebenarnya sebelumnya telah dinubuatkan juga.
Penghancuran Yerusalem dan Bait Allah itu sudah dinubuatkan Yeremia sebelum terjadinya,
dan bahkan juga dialaminya langsung secara pribadi (2 Taw. 35:25; 36:21-22; Yer. 39:1-18).
Karena nyanyian ratapan ini, dia disebut “nabi yang menangis”.
Kerajaan Israel yang di utara, yaitu yang terdiri dari sepuluh suku, ditawan oleh Asyur
(721 SM) karena dosanya yang sangat besar. Kerajaan Yehuda yang di selatan, yaitu suku
Benyamin dan Yehuda, bertahan lebih lama, namun mereka tidak belajar dari pengalaman
kerajaan utara itu. Mereka menjadi semakin jahat, semakin meninggalkan Tuhan, dan makin
menyembah berhala. Walaupun ada kegerakan rohani yang membawa pemulihan
sewaktu-waktu untuk beberapa tahun (seperti pada zaman Yosia yang tercatat di 2 Raja-Raja
22-23), mereka kembali jatuh lagi dalam dosa sampai akhirnya saat penghakiman tiba.
Tiga kali Yerusalem diserang oleh raja Babel, Nebukadnezar. Pada serangan yang
ketiga kalinya, Yerusalem dikepung oleh tentara Babel selama 18 bulan sampai makanan
habis. Akhirnya, tentara Babel masuk dan alat-alat dari rumah Tuhan dibawa ke Babel,
sedangkan rumah Allah dibakar dan tembok Yerusalem dan kotanya dihancurkan. Peristiwa
yang sangat tragis inilah yang menjadi konteks kitab Ratapan.
Pada Ratapan 1, membahas tentang “Perkabungan bagi kota Yerusalem”, Ratapan 2
membahas tentang “Perkabungan karena apa yang dibuat Tuhan kepada Sion”, Ratapan 3
membahas tentang “Perbuatan Tuhan kepada nabi Yeremia”, Ratapan 4 membahas tentang
“Yeremia menangisi kehancuran kota Sion dan bait Allah”, dan Ratapan 5 membahas tentang
“Doa untuk pertobatan dan pemulihan umat Tuhan”.
Kitab Ratapan berakhir dengan pertanyaan. “Apakah Engkau sudah membuang kami
sama sekali? Sangat murkakah Engkau terhadap kami?” Kitab ini mengajar kita semua untuk
berfokus kepada Tuhan. Dialah sumber dan yang berdaulat atas segala sesuatu, yang baik dan
juga yang tidak baik. Di dalam penderitaan dan sengsara, kita tahu bahwa Dia menghukum
perbuatan dosa tetapi juga memberi kemurahan.
4. Kitab Yehezkiel
5. Kitab Daniel
Kitab Barukh dan Surat Nabi Yeremia atau hanya Kitab Barukh
merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kelompok
kitab-kitab kenabian, khususnya dalam kelompok nabi-nabi
besar, dan menjadi bagian dari golongan Deuterokanonika pada
Perjanjian Lama bagi kanon Kitab Suci Katolik. Kitab Barukh
dan Surat Nabi Yeremia tidak dianggap kanonik oleh Alkitab
Ibrani (Tanakh) dan dianggap sebagai apokrifa dalam kanon
Alkitab Protestan.
Nama "Barukh" merujuk pada tokoh Barukh bin Neria, yaitu
teman dekat, yang juga menjadi juru tulis dan murid, dari nabi
Yeremia yang hidup pada abad ke-6 SM. Nama "Surat Nabi Yeremia" diterjemahkan dari
nama kitab/bagian kitab ini yang merujuk pada tema surat ini yang berbentuk surat dan tradisi
yang menyebutkan bahwa surat ini ditulis oleh Nabi Yeremia.
C. Nabi Kecil
Dalam Perjanjian Lama pada Alkitab Kristen, kitab-kitab tersebut (minor prophets)
tetap dalam bentuk dua belas kitab terpisah, dan dikumpulkan dalam kelompok bernama
nabi-nabi kecil atau dua belas nabi kecil, yang merupakan bagian dari kelompok yang lebih
besar, yaitu kitab-kitab kenabian. Letak kitab-kitab ini adalah pada akhir Perjanjian Lama.
Istilah "kecil" di sini merujuk kepada isi kitab-kitab tersebut yang lebih pendek atau tipis
daripada kitab-kitab yang dikelompokkan dalam nabi-nabi besar, bukan karena pencapaian
atau kepentingan dari nabi dalam kitab-kitab tersebut.
1. Hosea
2. Yoël
3. Amos
4. Obaja
5. Yunus
6. Mikha
7. Nahum
8. Habakuk
9. Zefanya
10. Hagai
11. Zakharia
12. Maleakhi