LAMA
MAJOR
PROPHETS
Diktat
NIDN:232304900
1
Sekolah Tinggi Teologi Bina Muda Wirawan Medan
NABI-NABI PERJANJIAN
LAMA
Pendahuluan
Sesudah Musaisme, nabiisme menandai gerakan periodik dalam penyataan PL. Gerakan
ini dimulai dengan masa Samuel. Nubuatan adalah sebuah faktor yang berkesinambungan dalam
sejarah penyataan, baik melalui sikap yang retrospective (melihat ke belakang) dan yang
prospective (yang diharapkan/ memungkinkan).
Agama dan sejarah Israel secara fundamental bersifat kenabian (prophetic). Penyataan PL
berdasarkan Ibrani 1:1 adalah wahyu (penyataan) melalui para nabi. Nubuat dengan inspirasi
ilahi, muncul dari pengalaman-pengalaman historis Israel dan ditemukan penggenapannya di
dalam sejarah. Agama Israel tidak seperti agama-agama tetangganya, berdasarkan kepada
penyataan melalui peristiwa-peristiwa historis, lebih daripada spekulasi metafisik, takhyul
atau beralaskan filsafat.
Mengapa kitab-kitab historis seperti Yosua, Hakim-hakim, Samuel dan Raja-raja disebut “Kitab
Nabi-nabi yang mula-mula,” dalam kanon bahasa Ibrani?
Para penulis kitab-kitab ini, seperti para nabi yang kemudian, melihat sejarah Israel itu
sendiri sebagai penyataan Allah. Semua sejarah adalah arena demonstrasi dari hikmat, kuasa
dan kemuliaan Allah (Am. 9:7).
Amos
9:7
“Bukankah kamu sama seperti orang Etiophia bagi-Ku, hai orang Israel?” demikianlah firman
TUHAN. “Bukankah Aku telah menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir, orang Filistin
dari Kaftor, dan orang Aram dari Kir? . . .”
Makna penyataan Allah dalam Amos 9:7 di atas, pertama-tama adalah untuk memberikan
evaluasi yang benar bagi sejarah orang Israel. Allah adalah Allah Israel dan Allah yang
mahakuasa, Tuhan dari sejarah. Penghukuman-penghukuman Allah yang berlaku atas bangsa-
bangsa non Israel juga berlaku atas Israel. Maksud ilahi dari Allah dalam sejarah paling jelas
terlihat di dalam karakter nubuat dalam Yesaya 45. Tujuan dari karya-karya kemahakuasaan
Allah dalam arena sejarah seperti halnya dengan memunculkan Koresy adalah bukan untuk
kepentingan Israel semata-mata, tetapi memiliki sasaran akhir yang pada akhirnya bersifat
universal (Yes. 45:6).
Yesaya 45:6
“. . .supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain
di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain di luar Aku.”
2
Jadi sejarah PL bukan sekadar sejarah, namun sejarah yang bersifat penebusan. Dengan satu
suara, para nabi menyatakan bahwa tujuan ini, ke arah mana semua sejarah diarahkan, yaitu
pendirian Kerajaan Allah: pemerintahan dan penguasaan yang mahakuasa dari Allah atas bumi
(lihat Zakh. 14:9, “maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu
TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya”).
Kritik modern berasumsi, “arti masa kini diambil terutama dari arti dan penafsiran dari masa
lampau.” Jadi bagi hipotesa modern yang kritis, nubuat ke masa yang akan datang yang
bersifat masih jauh adalah tidak mungkin.
Bagi pemikiran Ibrani, nubuat di masa yang akan datang bukanlah sekadar ucapan yang terisolir,
namun menemukan artinya di dalam pengertian kerajaan Allah di masa yang akan datang dan
dalam pengertian Messias.
Asal-usul institusi nubuat dinyatakan dalam Ulangan 18:9-22. Ada institusi para nabi yang akan
menyatakan berita-berita Allah dan jabatan ini akan berpuncak di dalam seorang Nabi yang
besar seperti diri Musa. Hal pertama yang dicatat dalam bab ini adalah pernyataan alasan dan
dasar bagi asal-usul institusi kenabian Israel (ay. 9,14).
Ayat 15-22, Allah menyatakan bahwa Israel akan mengetahui hal-hal yang perlu mereka ketahui
bukan dengan penemuan melalui cara-cara tenung atau praktek-praktek okultisme, namun
dengan penyataan melalui para nabi di mana Allah berbicara melalui mereka.
Ayat 21-22 menjelaskan cara membedakan di antara nabi benar dan palsu.
Menurut Kisah Para Rasul 3:22-23, Ulangan 18:18, 19 oleh PB diterapkan kepada Kristus. Musa
berbicara tentang type, di mana antitypenya adalah Yesus Kristus. Demikian pula dalam
Zakharia 3:8, imam Yosua adalah tanda dari imam Allah yang diurapi.
3
PELAYANAN NABI-NABI
Mengapa disebut nabi-nabi besar dan nabi-nabi kecil?
Alasannya
:
Pada ukuran kitab-kitab mereka: Nabi-Nabi Besar memiliki tulisan yang lebih banyak
dari pada tulisan Nabi-Nabi Kecil.
Nabi-Nabi Besar berhadapan dengan para raja, sedangkan Nabi-Nabi Kecil berhadapan
dengan
umat.
Pelihat (Seer)
Nabi (prophet)
Pelihat (Seer)
Di dalam bahasa Ibrani disebut dengan istilah Roeh dan Hozeh. Keduanya diterjemahkan dengan
“Pelihat” di dalam 1 Samuel 9:9. Nabi Amos disebut Hozeh (Am. 7:12). Dari 2 Samuel 24:11,
Nabi Gad disebut baik dengan istilah Nabi dan Pelihat (Bnd. 2Taw. 29:25). Dalam 1 Tawarikh
29:29, kedua istilah ini dipakai bersama-sama.
Apakah perbedaan di antara pengertian Nabi dan Pelihat? Nabi menekankan pengertian
obyektif yaitu menekankan karya aktif dari utusan Allah dalam menyampaikan Firman Allah.
Pelihat
4
menekankan pengertian subyektif yaitu bentuk penerimaan dari penyataan ilahi. Nabi
menekankan aspek penyampaian, sedangkan Pelihat menekankan aspek penerimaan.
Istilah ini adalah istilah umum atau istilah yang biasa bagi nabi Israel yang menekankan
panggilan yang mulia atau panggilan yang kudus, karakter moral dan pelayanan ilahi. Istilah ini
dipakai sejak awal seperti Musa, Samuel, Elia dan Elisa (Ul. 33:1; 1Sam. 9:6; 2Raj. 4:9, dll.).
Gelar ini menekankan hubungan yang dekat dan suci di antara Allah dan
utusan-utusan-Nya yang setia. Misalnya dipakai kepada Nabi Ahia dalam 1 Raja-raja 14:18.
Allah seringkali mengatakan: “Pelayan-pelayanKu para Nabi” (bnd. 2Raj. 9:7; 17:13; Yer.
7:25; Yeh. 38:17; Zakh. 1:6, dll.).
Istilah ini keduanya dipakai untuk utusan dan untuk malaikat. Para malaikat Tuhan adalah
utusan-utusan rohani-Nya, demikian juga para nabi adalah utusan-utusan Firman yang
diwahyukan. Istilah ini mendefinisikan lebih tepat apa sebenarnya fungsi pelayan Tuhan
yaitu menyampaikan berita-berita Allah. Hagai sebagai contoh disebut dengan utusan Tuhan
(Hag. 1:13), dipakai juga kepada Yohanes Pembaptis (Mal. 3:1) dan para nabi secara umum
(2Taw. 36:15-16; Yes. 44:26).
Pendahuluan
Para nabi menyibakkan tabir rencana agung Allah. Dengan penyibakkan ini mata
pengharapan bisa melihat visi yang telah Allah siapkan bagi umat-Nya.
Nabi-nabi berbicara di dalam waktu, karena mereka adalah manusia yang dimampukan
oleh Roh Kudus untuk memberitakan Firman Allah dalam ruang dan waktu. Tetapi nabi-
nabi juga berbicara di luar waktu karena tulisan-tulisan mereka merefleksikan lebih dari
sekedar koleksi para nabi Israel yang terkondisi secara historis dan budaya. Tuhan
memampukan para nabi dengan Roh-Nya untuk memberitakan dan menuliskan
penyataan yang Ia berikan kepada mereka sebagai suatu kesaksian bagi generasi
mendatang.
Para nabi memikul berita transformasi dalam konteks sejarah bagi umat yang
meremehkan segala kemampuan dan keberhasilan mereka.
Mereka menyerukan penghakiman Allah yang sudah dekat kepada seluruh umat manusia,
termasuk
Nubuat
Bagi
Kaum Yahudi
di Tawanan
Babel
Kaum Yahudi
di Tawanan
PERBANDINGAN EM
Babel
BESAR
Kaum Yahudi
di Tawanan
YESAYA YEREMIA YEHEZK Babel
Kaum Yahudi Bangsa- Bangsa
di Tawanan Kafir (Dan. 2:36)
Babel Israel dan
Kaum Yahudi Bangsa- Bangsa
di Tawanan Kafir (Dan. 2:36)
Babel Israel dan
Kaum Yahudi Bangsa- Bangsa
di Tawanan Kafir (Dan. 2:36)
Babel Israel dan
Kaum Yahudi Bangsa- Bangsa
di Tawanan Kafir (Dan. 2:36)
Babel
Masa
Terkai
Tahta
t
Raja-Raj
a
huda dan
gsa-Bangs
Lain (Yer.
1:5)
huda dan
gsa-Bangs
Lain (Yer.
1:5)
Seluruh Keluarga
Israel (Yeh.
2:3-6)
Seluruh Keluarga
Israel (Yeh.
2:3-6)
Seluruh Keluarga
Israel (Yeh.
2:3-6)
Israel dan
Zedekia;
(Yehuda) Dan Yoyakin;
Nebukadneza Zedekia.
r (Babel) (Yehuda) Dan
Zedekia; Nebukadneza
(Yehuda) Dan r (Babel)
Nebukadneza Yoyakim;
r (Babel) Yoyakin;
Zedekia; Zedekia.
(Yehuda) Dan (Yehuda) Dan
Nebukadneza Nebukadneza
r (Babel) r (Babel)
Yoyakim; Yoyakim;
Yoyakin; Yoyakin;
Zedekia. Zedekia.
(Yehuda) Dan (Yehuda) Dan
Nebukadneza Nebukadneza
r (Babel) r (Babel)
Yoyakim;
Pra Kanonik: Para nabi (<ya!b!n+ - n+b!a'm) yang kebanyakan datang sebelum abad 9 B.C. dan
tidak mencatat berita-berita kenabiannya. Pra-Kanonik dapat dibagi ke dalam beberapa
pembagian.
Periode Pra-Musa
Nubuat (ab*n` - n`b`a) dimulai dengan Protoevangelium (Kej. 3:15). Yesus berkata tentang hal
itu dalam Lukas 11:49-51. PL berbicara tentang para nabi mula-mula yang lainnya setelah Habel
dan sebelum Musa, contoh: Henokh yang menubuatkan kedatangan Tuhan dengan 10.000 orang-
orang kudusnya (Yud. 14).
Periode
Musa
Karya Musa memberi tekanan yang seluruhnya baru kepada nubuat dan fungsi nabi. Nubuat
umumnya ditundukkan kepada kotbah dan pengajaran. Pelayanan umumnya bersifat didaktik. Ia
adalah pemberi hukum kepada Israel dengan tekanan kepada Monoteisme Etikal. Nuh
menubuatkan tentang air bah yang akan datang dan setelah itu, tentang nasib yang akan datang
dari keturunan-keturunannya (Ibr. 11:7; 1Ptr. 3:20; Kej. 9:25-27). Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf
dan mungkin para patriakh lainnya, umumnya dipandang sebagai para nabi dari periode pra-
Musa (Kej. 20:7; Mzm. 105:15).
Pondasi Alkitabiah bagi organisasi nubuat yang kemudian adalah karya Musa yang dalam arti
sesungguhnya adalah Nabi Orang Ibrani Pertama yang Besar. Suara nabi yang lain terdengar
dalam periode ini (Miryam, Kel. 15:20); Harun, saudaranya juga disebut nabi dan imam (Kel.
7:1); Hak. 4:4, Deborah disebut nabiah. Band. Hakim-hakim 6:8, nabi yang tidak disebut
namanya.
Periode
Samuel
Dari Musa sampai Samuel, suara nubuat jarang terdengar. Gerakan nubuat belum sungguh-
sungguh menjadi institusi yang terorganisir sampai masa Samuel dan bangkitnya “Sekolah para
Nabi” atau menurut ungkapan dalam Alkitab “anak-anak para Nabi.” Jadi Musa sebagai
perantara dari Old Covenant, adalah pendiri institusi nubuat yang secara formal didirikan oleh
Samuel di kemudian hari.
7
Nabi-nabi Zaman
Kerajaan
Yerobeam
a. Gad (1Sam. 22:5; 1Taw. 21:9-19)
b. Natan (2Sam.
7:2-17)
3. Pemerintahan Ahab
8
5. Pemerintahan Yoram – Yoas
Periode Pelayanan
Nabi-nabi:
1. Yunus 4. Mikha
2. Amos 5. Yesaya
3. Hosea
1. Zefanya 4. Nahum
2. Habakuk 5. Yehezkiel
3. Yeremia 6. Obaja
1. Daniel 4. Yoel
2. Hagai 5. Maleakhi
9
3. Zakharia
1
0
Phemi : berbicara
FUNGSI
NABI
2. Profetik : Bernubuat
Nabi berfungsi sebagai pengkhotbah yg menjelaskan dan menafsirkan hukum Musa kepada
bangsa. Adalah tugas mereka untuk menegur, memarahi, mencela dosa, mengancam dengan
teror penghakiman, menyerukan pertobatan, dan membawa pendamaian dan pengampunan.
Aktifitas mereka yang menegur dosa dan menyerukan pertobatan menyita waktu nabi jauh
1
1
lebih banyak daripada pekerjaan mereka yang lain. Teguran digerakkan dengan nubuat
mengenai penghakiman yang Allah berikan bagi mereka yang tidak menerima
peringatan nabi (bdk. Yunus 3:4).
Fungsi Nubuat
Nabi berfungsi sebagai orang yang bernubuat, memberitahukan penghakiman yang akan
datang, pembebasan, dan peristiwa yang berkenaan dengan Mesias dan kerajaan-Nya.
Nubuat tidak pernah hanya untuk memuaskan keingintahuan manusia, tetapi dirancang untuk
menunjukkan bahwa Allah tahu dan mengendalikan masa depan, dan memberikan penyataan
dengan maksud tertentu. Nubuat diberikan oleh nabi sejati akan digenapi. Kegagalan nubuat
untuk digenapi akan menyatakan bahwa nabi itu tidak mengucapkan perkataan Yahweh (bdk.
Ul. 18:20-22). Dalam 1 Samuel 3:19 dikatakan mengenai Samuel bahwa Tuhan bersama
dengan dia dan tidak ada satu nubuat darinya yang gagal (lit., “digugurkan”).
Fungsi
Penjaga
Para nabi adalah para penjaga (watchmen) yang berdiri pada tembok-tembok Sion untuk
meniup terompet yang menentang bahaya-bahaya kemurtadan (Yeh. 3:17; 33:7; bnd. 2Taw.
21:12). Allah menetapkan para nabi di Israel untuk menjadi penjaga yang setia, meniupkan
tanda bahaya dan memperingatkan akan bahaya kehancuran rohani yang mendekat atas
bangsa itu. Yehezkiel berdiri sebagai seorang penjaga di atas tembok-tembok Sion siap untuk
menyerukan peringatan atas kemurtadan. Ia mengingatkan orang mengenai persekutuan
politik dan militer dengan kekuatan asing, cobaan untuk terlibat dengan perzinahan dan
penyembahan ilah Kanaan, dan bahaya menempatkan keyakinan yang berlebihan atas
formalitas agama dan ritual pengorbanan. Sementara nabi berfungsi dalam berbagai cara saat
mereka menyampaikan pesan Allah, mereka mengemban satu peran utama dalam sistem
keagamaan Israel. Nabi dalam bangsa Israel melaksanakan peran sebagai diplomat kerajaan
atau jaksa penuntut, mendakwa bangsa karena pelanggaran akan perjanjian Musa.
Menara Penjaga Kebun Anggur
1
2
Metode NABI
A. Kotbah
C. Tindakan simbolis
D. Alat peraga
A. Kotbah
Kotbah berbeda dengan mengajar. Dalam mengajar, orang terutama memusatkan perhatian
pada pikiran pendengarnya; sedangkan kotbah memusatkan perhatian pada perasaan dan
kehendak. Tujuan mengajar: memberikan informasi. Tujuan kotbah: membangkitkan reaksi
dan tanggapan. Kotbah memiliki hubungan dengan prediksi (melihat masa depan). Nabi
memiliki kemampuan tersebut, sekaligus menjawab penolakan para pakar atas kemampuan
itu.
A.B. Davidson, “nabi tiada lain adalah orang yang hidup pd zamannya sendiri dan
hanya berbicara kpd orang-orang pd zamannya, bukan bagi generasi-generasi yg jauh di
depan maupun bagi kita” (“Prophecy and Prophets,” Hastings Dictionary of the Bible,
VI, hal. 118b).
Contoh: Daniel melihat empat periode pemerintahan, yaitu Babilonia, Media-Persia, Yunani
dan Romawi; yang meliputi kurun waktu selama lebih dari 900 tahun.
Sebaliknya, adalah keliru bila orang mengatakan bahwa tugas utama nabi adalah meramalkan
masa depan. Porsi terbesar berita nabi tetap pada orang sezamannya.
Kondisi kehidupan moral dan rohani suatu negara sangat tergantung pada kepemimpinan
pemerintahannya. Pendekatan terhadap raja dilakukan oleh para nabi dan mendesak mereka
untuk menaati kehendak Allah. Raja adalah sasaran utama mereka.
Samuel ke Saul
Semaya ke
Rehabeam
1
3
Ahia & “Abdi Allah” ke Yerobeam
Yehu ke Yosafat
Zakharia ke Yoas
C. Tindakan simbolis
Para nabi melakukan tindakan simbolis, atau menyuruh orang melakukan sesuatu dan
kemudian mereka akan menjelaskan kebenaran yg dilambangkan oleh perbuatan itu.
Contoh:
1. Elisa dan raja Yoas (2Raj. 13) 2. Yesaya melepas kain kabung dari tubuhnya dan kasut
dari kakinya (Yes. 20) 3. Yeremia membeli buli-buli tanah liat dari tukang periuk &
membawanya ke lembah Ben-
Hinom dan memecahkannya (Yer. 19). 4. Yeremia memakai orang Rekhab sbg lambang yg
efektif. Adat mereka adalah menjauhi
minuman keras (Yer. 35). 5. Yehezkiel menggambarkan pengepungan Yerusalem (Yeh. 4),
mencukur habis rambut dan janggutnya, membakar sebagian, mencincang sebagian dan
menerbangkan sisanya (Yeh. 5) 6. Hosea menikahi Gomer dan anak-anaknya menjadi
simbol Israel (Hos. 1:2, 4-9).
1
4
D. Alat Peraga
Contoh
:
1. Yeremia melihat “sebatang dahan pohon Badam” (Yer. 1:11,12). Pohon badam dalam
bhs Ibr. Shaqedh, artinya “berjaga-jaga, siap sedia.”
5. Yeremia melihat dua keranjang buah ara di hadapan rumah Tuhan (Yer. 24:1-10).
Misi
Nabi
Tahun-tahun Penting
1
5
605 SM Mesir dikalahkan di Karkemis (Yer. 46:2); pada pemerintahan raja
Yoyakhim, Yerusalem dikepung oleh Nebukadnezar; Daniel dkk dibawa ke Babel
YESAYA PENGHAKIMAN/PENGHIBURAN
DANIEL PENGLIHATAN-PENGLIHATAN
YESAYA
Judul
keselamatan
Yunani: Hesaias
1
6
Kitab ini disebut juga “Injil menurut Yesaya” atau kitab tentang keselamatan.”
Dari sisi pemerintahan bangsa lain pada masa itu, Yesaya melayani sejak pemerintahan Tiglat
Pileser (745-727 S.M.) sampai kepada masa Sanherib (705-681 S.M.) dari Asyur.
Ia hidup beberapa tahun setelah Hizkia karena di dalam 37:38 mencatat kematian Sanherib
dalam tahun 681 S.M. Hizkia telah digantikan oleh anak yang jahat Manasye yang
menjauhi penyembahan Yahweh dan tidak ragu-ragu untuk menentang karya Yesaya.
740 732 722 715 713 701 686
Wafatnya
Uzia
PERIODE-PERIODE PELAYANAN YESAYA
Raja Asyur:
Keluarga
:
1
7
Profil
Tradisi : Mati syahid/digergaji (bd Ibrani 11:37)
Kata Kunci :
1. benar 64x
2. keselamatan
55x
3. penghukuman 52x
4. kelepasan 32x
5. penghiburan18x
Ungkapan Kunci
66 Pasal
◦ 1-39 Keluhan
Berpendidikan
.
Berwawasan Luas.
Maher-Syalal-Has-Baz
1
8
Raja Uzia
❑ Awal masa pelayanan Yesaya dapat dihitung dengan mengacu kepada tanggal wafatnya
Uzia (6:1), kira-kira 740 SM.
❑ Di bawah Uzia, Yehuda mencapai keberhasilan ekonomi yang luar biasa (2Taw. 26:6-15)
dan unjuk diri sebagai suatu kekuatan
politik.
Raja Yotam
◦ “I say ah”
◦ (Yes Ayah)
1
9
2Raj. 15:19), menaklukan kota-kota di sepanjang rute dari Niniwe sampai Damsyik
(732 SM).
❑ Ketika Yotam wafat, sudah mulai muncul tanda-tanda kesulitan yang akan dialami
Yehuda, dan tidak lama setelah itu Yehuda terjebak ditengah-tengah badai perkembangan
internasional yang akan menurunkan dia menjadi negeri jajahan Kerajaan Asyur.
Ahas adalah orang yang tidak tahu diri, yang lebih mengadalkan solusi politis dari pada
janji-janji Allah. Ketika dia menghadapi aliansi Raja Rezin dari Aram dengan Raja
Pekah dari Israel serta gerakan ekspansi Asyur, ia ingin mandiri, terlepas dari Yahweh;
tidak mau beraliansi dengan Aram-Israel dan memisahkan diri dari Asyur. Namun
kemudian ia amat ketakutan ketika Aram dan Israel menyerangnya untuk menurunkan
dia dari tahta dan memilih raja lain yang mau mengikuti rencana politik mereka (2Raj.
16:5; Yes.7:5- 6).
2 Tawarikh 28:2
28:2 tetapi ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel, bahkan ia membuat patung-patung
tuangan untuk para Baal.
Ia juga menurunkan derajat Yehuda menjadi kerajaan jajahan (2Raj. 15:29; 16:7-9;
2Taw. 28:19; Yes. 8:7-8), ketika Raja Hosea dari Israel menolak membayar upeti kepada
Ayur, Salmaneser (727-722 SM) berkampaye melawan dan menaklukkan Samaria, dan
membuang penduduknya tahun 722 SM.
2
0
Ahas tidak berbalik kepada Tuhan, sebab matanya tertuju kepada kerajaannya sendiri dan
posisinya di dalam konfigurasi politis yang terus berubah di bawah Salmaneser V dan
Sargon II.
Raja
Hizkia
❑ Hizkia (729-686 SM) adalah raja yang saleh, yang meminta nasehat dari nabi Yesaya
pada masa terjadinya tragedi nasional dan masalah pribadi.
❑ Ia memerintah secara independen dari 715 SM hingga wafatnya pada tahun 686 SM.
❑ Ketika ia memimpin Yehuda dalam era reformasi (2Raj. 18:4, 22), yang prosesnya
memuncak dalam perayaan Paskah (2Taw. 30), ia menghadapi tugas yang sulit untuk
menyesuaikan keadaan dengan kehadiran Asyur.
❑ Hizkia harus mengatasi kebijakan politik Sargon II (722-705 SM), yang aktif dalam
kampaye militer, menaklukkan bangsa-bangsa Timur (Elam, Babel), Barat (Siria-Efraim),
dan Selatan sejauh Wadi-el-Aris di perbatasan Barat Daya Yehuda (715 SM).
❑ Setelah kematian Sargon (705 SM), penerusnya Sanherib (705-681 SM) menghadapi
koalisi Mesir, Filistin, dan Yehuda (2Raj. 18:7). Pasukannnya bergerak melalui Yehuda
(701 SM) serta menaklukkan 46 kota (beberapa diantaranya tercantum dalam Yesaya
10:28-32 dan Mikha 1:10-16.
Namun bagi Hizkia, orang Yahudi itu, yang tidak mau tunduk pada kubu, 46 kotanya yang
berkubu dan desa-desa kecil disekitarnya yang tidak terhitung jumlahnya aku kepung
dan taklukkan dfengan menerobos melalui timbunan tanah, pendobrak, serangan
pasukan, retakan-retakan di dinding kubu, menggali terowongan, dan mengeruk selokan.
Aku menawan 200.150 orang, tua dan muda, laki-laki dan perempuan, sejumlah besar
kuda, keledai, untu, ternak besar dan kecil, dan menghitung mereka seperti jarahan
perang.
❑ Akhirnya, Sanherib mengepung Yerusalem, dan Hizkia ada diantara mereka yang
terjebak. Sekalipun Yerusalem sangat siap menghadapi serbuan, Asyur kuat bertahan
menantikannya (701 SM).
2
1
❑ Sanherib menggambarkan situasi itu sebagai berikut: “ Dia sendiri aku kurung seperti
burung dalam sangkar di yerusalem, ibu kotanya. Aku menempatkan gardu jaga secara
ketat di sekelilingnya dan mengancam untuk membunuh siapa pun yang keluar dari
gerbang kotanya.
❑ Tuhan, yang setia kepada janjiNya untuk hadir dan menyelamatkan, mengutus Malaikat
TUHAN. Sanherib mundur dengan kemenangan kosong ketika Yehuda merayakan
keselamatan mereka yang ajaib dari kekejaman tirani yang telah menghancurkan Yehuda
(2Raj. 19:35-36). Situasi yang menyesakkan ini meripakan latar belakang Yesaya pasal
pertama (ay.5-9)
❑ Di saat bersamaan, Hizkia jatuh sakit, namun sempuh secara ajaib dan menyambung
hidupnya lima belas tahun lagi (2 Raj. 20:1-19; 2Taw. 32:24-26; Yesaya 38:1-22).
❑ Pada tahun-tahun itu Tuhan memberkati Hizkia, yang memperkuat Yerusalem dan
Yehuda untuk melawan serangan Asyur yang akan datang (2 Taw. 32:27-29).
❑ Tetapi tahun-tahun tersebut juga merupakan masa dengan berkat bercampur. Dengan
angkuh sang raja memamerkan kekayaannya dan kejayaannya kepada utusan-utusan
raja Babel, Merodakh-Baladan (dalam bahasa Babel Marduk-Apla-Iddina).
❑ Kutuk Allak akan menghantui Yehuda selama seratus tahun lagi: “Suatu masa akan
datang, bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek
moyangmu samapai hari ini akn diangkut ke Babel. Tidak ada barang yang akan
ditinggalkan” (Yes.39:6). Perkataan ini memberi latar belakang untuk menafsirkan
ucapan-ucapan Yesaya tentang penyelamatan dari Babel (ps 40-48).
Pasal pertama kitab berisi teologi yang penting tentang Yahweh dan manusia. Yahweh
bersifat panjang sabar dan penuh rahmat (belas kasihan), tetapi Ia harus pula
menghukum dosa. Penghukuman kelihatannya dilaksanakan oleh Yahweh untuk
mendorong bangsa itu bertobat (1:5-6). Korban-korban dan doa-doa yang kosong tidak
memuaskan atau mengesankan Yahweh (1:11-15).
Perubahan tingkah laku dan disertai dengan sikap hati yang benar itulah yang dituntut
Allah (1:16-17). Apabila umat berbalik, maka Tuhan akan mengaruniakan berkat (1:18-
19), tetapi mereka akan dihukum bila memberontak (1:20).
Manusia dilihat bersifat memberontak daripada hewan yang bodoh (keledai dan lembu)
karena hewan-hewan ini cukup mengenal untuk tidak menggigit tangan yang memberi
2
2
makan mereka. Sebagai kontras, umat Tuhan memberontak menentang Dia tanpa
mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensinya (1:3).
Penghukuman
Pasal 2-4 berada dalam bentuk inclusio. Awal (2:1-4) dan akhir (4:2-6) berhubungan
dengan prospek-prospek di masa yang akan datang dari Yehuda dan Yerusalem,
sedangkan bagian yang tengah (2:5-4:1) menekankan kondisi saat ini yang
memalukan dari Yerusalem. Negeri itu penuh dengan pengaruh dari Timur (2:6),
terdapat sihir dan para penyembah berhala (2:6, 8). Akibatnya, Allah mendatangkan
kehancuran dan penghukuman bagi umat.
2
3
Pasal 5-12 berisi berita yang sangat mirip dengan bagian sebelumnya, yang membentuk
Palistophe (struktur literatur yang mana gambaran-gambaran dari separuh bagian pertama
dari cerita berhubungan dengan gambaran-gambaran dalam separuh bagian kedua). Berita
penghukuman dan pemulihan disampaikan secara bersamaan. Dalam realitasnya, banyak
sisa orang percaya yang akan kembali pada Yahweh.
Tema penghukuman ditemukan juga di dalam pasal 13-27 yang berisi ucapan menentang
bangsa-bangsa asing. Bangsa-bangsa itu akan mencari taruk dari pangkal Isai (11:10), namun
sebelumnya mereka diproses dalam penyucian seperti yang dialami Yehuda. Pasal 24-27
menekankan penghukuman yang sifatnya menyeluruh, seluruh bumi.
Pasal 28-35 berisi campuran ucapan dari penghukuman dan kelepasan, memperingatkan para
pendengar bahwa sekalipun umat Yahweh menikmati pertimbangan-pertimbangan khusus
sebagai hasil perjanjian-Nya dengan mereka, mereka akan dibersihkan melalui
penghukuman, sama seperti bangsa-bangsa lain. Berita penghukuman dan restorasi diulang
berulang kali, yang menekankan bahwa hanya sisa yang akan dilepaskan (28:5,16,23-29;
35:10). Gagasan sisa (remnant) harus sudah menjadi konsep teologis baru bagi bangsa Israel.
Pasal 36-39 ditambahkan di sini, kelihatannya paling logis menurut teologi kitab Yesaya,
bahwa hal itu memberikan ilustrasi yang sesuai akan ketergantungan kepada Yahweh yang
akan diwajibkan dari sisa orang percaya yang sering disebut Yesaya.
Penghiburan
Pasal 40-66 terbagi dalam tiga unit, masing-masing 8 pasal, yaitu 40-48; 49-57; 58-66,
menurut pengulangan yang diulangi pada akhir bagian masing-masing: "Tidak ada damai,
Firman Tuhan, bagi orang jahat" (48:22; bnd. 57:21; diperluas di dalam 66:24).
Pasal 40-48 menjanjikan kelepasan. Umat Allah akan dibawa kembali dari pembuangan
melalui pelayan-Nya, Koresy (44:28-45:7). Allah sendiri yang akan mengarahkan sejarah
untuk mempersiapkan jalan bagi bangkitnya Israel ke luar dari pembuangan dalam cara
yang tidak pernah dibayangkan oleh seorangpun (48:7), yang akan melaksanakan kehendak
Yahweh (41:2-4,25; 44:28-45:7,13; 46:11; 48:14-15).
Pasal 49-57 menjelaskan bahwa Sion akan dipulihkan melalui hamba Yahweh. Tiga dari
empat "Nyanyian Hamba" dicatat di sini (49:1-7; 50:4-9; 52:13-53:12). Kunci untuk
memahami jalan pikiran pasal ini, 51:18, menyatakan bahwa Yahweh melihat di antara
orang-orang Israel dan tidak menemukan orang yang dapat memimpin bangsa itu, untuk
membawa dan memimpin Israel kepada kemenangan. Untuk melaksanakan hal ini, Yahweh
harus membangkitkan Hamba-Nya sendiri di hadapan-Nya.
Hamba itu adalah hamba yang menderita, yang akan dengan nyata memiliki bagian dalam
penyucian mereka. Dia akan menjadi pembebas di masa yang akan datang, yang sudah
lama
2
4
dinantikan (9; 11; 32) dan pada akhirnya digenapi dalam Kristus, Mesias. Dia akan menjadi
terang bagi bangsa-bangsa lain dan akan dimuliakan (49:6, 26; 52:10).
-Yesaya 49:1-7, penggenapan pekerjaan Hamba Tuhan yang bergantung pada sikap Israel.
-Yesaya 50:4-9, dedikasi Hamba Tuhan melalui penderitaan yang tidak layak dipikulnya. Hamba
Tuhan sebagai pembawa kebenaran Allah harus menderita seperti seseorang yang tidak memiliki
hak apapun.
3. Melalui penderitaan ini, maka banyak orang yang akan dibenarkan (righteous suffering).
Lima aspek yang berbeda dari karya keselamatan Kristus dalam 52:13 - 53:12
4. 53:7-9 menyatakan Ia membayar harga karena pelanggaran umat itu (korban penebus
dosa)
2
5
Pasal 58-66 dimulai dengan penjelasan dari cara yang benar untuk datang kepada Yahweh.
Bagi Dia untuk memperhatikan doa dan puasa dan mendorong Ia bertindak, maka hati umat
harus terbuka dan taat kepada-Nya, dan hidup mereka harus menunjukkan kebenaran sejati,
karena tanpa hal-hal itu, puasa-puasa secara ritual tidak menyelesaikan sesuatu. Yahweh juga
akan melindungi para hamba-Nya (65:13-16) dan menciptakan langit dan bumi yang baru
(65:17-20) dalam mana, akan terdapat damai dan keamanan.
Walaupun dibuang dan dihukum, Tuhan akan tetap setia terhadap umat-Nya
4.
Janji
pemuliha kembali 6. Mesias memerintah
n
Pengharapan
Mesianis
hä`almâdan härâ
c. waktu penggenapan.
2. Nubuatan tentang Raja Damai (9:5-6)
a.
Identitas-Nya
b. Sifat
pemerintahan-Nya
2
6
c. Waktu penggenapan (lih. pasal 11, 60, 61, 65).
1. hä`almâberarti seorang “perempuan muda” dalam segala hal di mana artinya dapat
ditentukan.
3. Kata kerja “menamakan” adalah untuk orang kedua feminin dan bukan orang ketiga.
4. Susunan kata dari ayat ini menggunakan fraseologi alkitabiah yg lebih tua: pada waktu
kelahiran Ismael, Ishak dan Simson (Kej. 16:11; 17:19; Hak. 13:5,7)
1. Sebelum anak itu mampu untuk mengerti yg benar dan yg salah (7:16-17), sebuah
revolusi politik besar akan melenyapkan Pekah dan Rezin dari tampuk kekuasaan.
3. Putra Ahas sendiri, yang ibunya Abi, putri Zakharia, disebutkan dlm 2Raj. 18:2 - yaitu
puteranya, Hizkia (penafsiran Yahudi kuno)
3. Nama-Nya disebutkan:
a.
Penasihat
b. Ajaib
d. Bapa yang
Kekal
e. Raja
Damai
2
7
1. Penaklukkannya atas
Israel
2.
Kesombongan
3. Janji pemulihan
(19:23-25)
1. Penindasan yang
dilakukan
2. Kecongkakan
C. Filistin (14:28-32)
D. Moab (15:1-16:13)
E. Damsyik (17:1-11)
F. Ethiopia (18:1-7)
G. Mesir
(19:1-25)
1. Penyembahan berhala
I. Arabia (21:13-17)
J. Tirus (23:1-18)
Kitab ini dikutip atau disinggung lebih dari 419 kali dalam P.B., yang lebih banyak daripada
setiap kitab (selanjutnya Mazmur, 414 kali). Dua penulis P.B., yang tidak menggunakan
terjemahan Septuaginta atau memodifikasinya adalah Matius (1:23; 8:17; 11:5; 12:18-21;
15:8-9; 24:29) dan Yohanes (1:23; 6:45; 12:40).
2
8
Pasal dari Yesaya yang kebanyakan dikutip dalam P.B., dalam kutipan penuh atau sebagian
adalah Yesaya 6:9-10 (Mat. 13:14-15; Mrk. 4:12; Luk. 8:10; Yoh. 12:40; Kis. 29:26-27). Hal
ini menunjukkan kepada hati yang keras dari orang Israel suatu kondisi yang nyata sedikit
berubah dalam 700 tahun sampai masa Yesus, yang mampu mengutip pasal ini dari Yesaya
dengan relevansi yang sama. Selanjutnya yang banyak dikutip ialah 40:3 (Mat. 3:3; Mrk.
1:3; Yoh. 1:23) dan 56:7 (Mat. 21:13; Mrk. 11:17; Luk. 19:46).
Pemakaian 40:3 dipakai oleh para penulis Injil untuk menunjuk bahwa Yohanes Pembaptis
mendahului Yesus dan mempersiapkan jalan bagi-Nya. Dalam P.L., ayat ini secara khusus
memberitakan kelepasan Allah bagi orang-orang buangan (Yehuda) dari Babel, tetapi dengan
mudah diterapkan kepada kelepasan rohani yang dilakukan Yesus.
Para penulis P.B., memberitakan bahwa keselamatan adalah terbuka kepada setiap orang,
tidak dipersoalkan tentang kebangsaan atau latar belakang yang adalah penggenapan yang
menentukan dari janji ini.
Secara umum, tiga contoh ini (6:9-10; 40:3; 56:7) menunjukkan cara yang bervariasi
yang dipakai penulis P.B., di dalam memakai P.L.
A. Berbicara kepada situasi yang tetap tidak berubah sepanjang sejarah dan masih tetap
diterapkan kepada para pendengar P.B (6:9-10).
C. Tidak digenapi dalam konteks historis dari penulis, tetapi mengharapkan untuk digenapi
di masa yang akan datang (56:7).
KITAB YEREMIA
1. Nama ayah: Hilkia {imam, mungkin keturunan keluarga Abyatar, imam besar Daud
yang dipecat oleh Salomo dan dibuang ke Anatot (1Raj. 2:26-27)}
2. Asal: desa Anatot, di tanah Benyamin
2
9
B. Judul Kitab
Latin: Jeremias
Dalam hubungan dengan kitabnya dapat disebut juga, kitab bagi orang-orang yang
mundur atau tidak taat.
Penawanan 64x
Firman Tuhan datang 70x
D. Kepribadian
E. Lawan-lawan Yeremia
3
0
4. Yeria (37:14)
F. Sahabat-sahabat Yeremia
4. Ahikam (26:24).
3
1
Umat Allah: Melanggar Hukum
A. Yehuda sudah memberontak (2:8, 29), secara khusus dosa penyembahan berhala (7:9),
pertukaran dari "ilah-ilah" lain bagi Allah yang benar (2:11).
B. Allah menuduh umat-Nya dengan penipuan dan tidak peka terhadap ketidak-adilan (5:23-
29).
C. Penyelidikan pendapat umum akan warga negara menunjukkan bahwa tidak ada
seorangpun yang berintegritas (5:1-9; bnd. 9:3-6).
D. Umat melakukan perzinahan (5:8; 3:2-3; 7:9), mencuri dan membunuh (7:9),
membohongi sepuluh hukum.
E. Umat yang berdosa dikarakterkan sebagai dua saudari perempuan, Israel "yang terus
berpaling" dan Yehuda yang murtad "Israel yang tidak beriman" dan "Yehuda yang tidak
setia," 3:11.
3
2
3. Menguasai firman Allah bukanlah pengganti tindakan menanggapi apa yang firman itu
katakan (8:8 dst)
4. Umat datang untuk menaruh kepercayaan yang tidak suci kepada bentuk lahiriah dari
hukum agama dan teokrasi.
5. Umat merasa tahan terhadap setiap ancaman penghukuman karena mereka bersatu
mengerumuni slogan, “Ini bait Tuhan, bait Tuhan, bait Tuhan” (7:4).
6. Kehampamaan dari agama yang tanpa perasaan dan tanpa pendapat itu akan membawa
langsung kepada hari murka Allah terhadap Yehuda, dan akhirnya terhadap bangsa-
bangsa.
1. Kekeringan: kelaparan
3. Penyakit: sampar
4. Binatang buas
Beberapa
ayat
8:9-22; 9:11-26;
10:17-25; 14:1-16
Penghiburan/Kelepasa
n
Perjanjian Baru
3
3
1. 30:1-11, penderitaan hebat Yakub pada hari Tuhan.
Jadi seluruh konteks pasal 30-33 dengan cermat menghubungkan stanza PB ini dengan
pemulihan bangsa Yahudi.
Arti
“Baru”
Mengapa menyebut perjanjian ini suatu “Perjanjian Baru,” padahal isinya kebanyakan
merupakan pengulangan janji-janji yang diketahui sudh ada sejak zaman Abraham – Daud?
Apakah yang benar-benar merupakan hal baru yang “tidak sama” (31:32) dan “tak lagi” serupa
dengan PL (ay. 34 dua kali)?
Ungkapan Perjanjian Baru hanya muncul dalam kitab Yeremia, akan tetapi konsep itu jauh lebih
banyak tersebar luas. Berdasarkan konteks dan isi yang serupa, ungkapan-ungkapan berikut
mungkin sama dengan PB:
C. “Perjanjian damai” (Yes. 54:10; Yeh. 34:25; 37:26) D. “suatu perjanjian” atau
“perjanjianKu” yang ditempatkan dalam konteks “pada hari
itu” (Yes. 42:6; 49:8; 59:21; Hos. 2:18-20). E. Yeremia 31:31-34 adalah gambaran
dari subyek tersebut, sebagaimana bisa
terlihat dari beberapa bukti. Inilah yang mendorong Origen menamai 27 kitab terakhir
dalam Alkitab dengan “Perjanjian Baru.”
Yeremia 31:32 dengan tegas membedakan Perjanjian Baru ini dengan Perjanjian
Lama
3
4
“orang tidak lagi mengatakan . . . melainkan . . . ; tidak akan berkata lagi . . . melainkan”
(3:16; 23:7-8; 31:29; band. 16:14-15).
Jadi, Yeremia mencoba memperbaiki nilai-nilai yang bengkok dan berbagai formula yang
sama, yaitu: “kamu tidak akan mengucapkan . . . lagi” (18:3 dst) – untuk memperkenalkan
dalil-dalil yg dipergunakan oleh bangsa itu sbg suatu bentuk sumpah atau pernyataan
keagamaan yang perlu keseimbangan dan koreksi karena penekanan yg berlebih-lebihan
pada hanya satu aspek dari keseluruhan pengajaran.
Yeremia tidak menemukan kesalahan pada perjanjian Sinai. Kesulitannya adalah pada orang-
orang, bukan pada Allah yang membuat perjanjian itu.
Teks Yeremia 31:32 dgn tegas mengatakan, “PerjanjianKu itu telah mereka ingkari.” Teks
sejajar terdapat dalam Ibrani 8:8-9, “Sebab Ia menegor mereka . . . sebab mereka tidak setia
kepada perjanjianKu.”
Kata kerja (“mereka tidak setia”) tidak unik untuk jenis-jenis Perjanjian Sinai atau perjanjian
wajib yang berbeda dg jenis-jenis janji zaman Abraham – Daud, karena kata kerja yang
sama terdapat dalam perjanjian Abraham (Kej. 17:14 “. . . ia telah mengingkari
perjanjianKu.”
Kesinambungan
perjanjian
Jika pokok-pokok kesinambungan yang terdapat dalam Perjanjian Baru ditabulasi dalam
bagian 31:31-34, maka:
3. Persekutuan ilahi yang sama yg dijanjikan dala formula tripartit zaman dulu, “Aku akan
menjadi Allahmu.”
Jadi, kata “Baru” dalam konteks ini akan berarti perjanjian yang dibaharui” atau
“dipulihkan” (band. Bahasa Akkadian, “memulihkan” bait-bait suci, mezbah-mezbah atau
kota-kota yg hancur; bhs Ibrani vdj hdv berhubungan dg bulan baru & bhs Ugarit hDT
“memperbaharui bulan.”
Kesimpulannya: perjanjian ini adalah janji lama kepada Abraham – Daud yang
diperbaharui dan diperluas.
3
5
1. Pengenalan yg universal ttg Allah (31:34)
2. Damai sejahtera yg universal (Yes. 2:4; Hos. 2:18; Yeh. 34:25; 37:26)
3. Kekayaan materi yg universal (Yes. 61:8; Hos. 2:22; Yer. 32:41; dll)
A. Mesir (46:1-12). Penggenapan: Tahun 605 B.C., Mesir ditaklukkan oleh Babel di
Karkemi
s
B. Filistin (47:1-7). Penggenapan: Tahun 609 B.C., Filistin ditaklukkan oleh Mesir, Firaun
Nekho.
C. Moab (48:1-47). Penggenapan: Tahun 582 B.C., Moab ditaklukkan oleh Babel.
D. Amon (49:1-6).
H. Elam (49:34-39).
RATAPAN
Penulis Kitab Ratapan adalah Nabi Yeremia dengan dua bukti yang merujuk kepadanya:
Bukti Eksternal: tradisi Yahudi merujuk kepada Yeremia. LXX menunjuk Yeremia
sebagai nabi yang meratapi penawanan dan penghancuran Yerusalem.
Bukti Internal: Yeremia adalah saksi mata pengepungan Yerusalem dan kejatuhannya.
Frasa yang serupa dalam kitab Yeremia dan Kitab Ratapan (kata putri dari).
Judu
l
3
6
Yunani Threnoi “lagu yg sedih, ratapan”
Tujuan
Berita/Pesan
1. Dosa ketidaktaatan kpd hukum Allah akan membawa kehancuran dan murka Allah
2. Sekalipun Allah mengasihi milik-Nya, dan berbelas-kasihan kpd mereka, tetapi Ia harus
menghukum org yg sengaja keras kepala & tdk taat.
Latar
Belakang
A. Ratapan adalah percakapan seorang diri (soliloquy). Tidak ada kata dari Allah, sekalipun
ada kata-kata tentang Allah.
3
7
B. Struktur kitab, terpisah dari pasal terakhir adalah akrostik (tidak jelas dalam bahasa
Inggris/Ind).
E. Pribadi yang dominan dalam monolog adalah Allah, agen-agen manusia (tersirat Babel
dan Edom).
D. Kehidupan yang baik akan sukacita, pesta, harta kekayaan dan kemakmuran hilang (1:7;
3:17).
1. Dosa dan penderitaan/penghukuman memiliki hubungan yang erat dalam Ratapan (1:5, 8,
14; 2:14; 3:42, 47; 4:13; 5:7).
Tuhan sudah membawa kesedihan karena dosanya banyak (1:5). Dosa adalah pelanggaran
dalam hubungan Israel menurut metafor, ‘sudah berada pada beban yg berat, dan menjadikan
kekuatannya lumpuh’ (1:14). Allah menurut kata si penderita, sudah menarik dia “dari jalan
dan merobek-robek (dia) dan meninggalkan (dia) tanpa pertolongan” (3:11)
3. Kesedihan tidak dibisukan, atau salah diungkapkan bahkan sekalipun hal itu
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang luas tentang Allah.
5. Dari rasa sakit itu, Allah hadir dengan umat yang menderita. Kehancuran akan milik,
tekanan batin (stress) dan patah semangat (despondency) yang secara dalam digambarkan
bertujuan menyatakan bahwa Allah memperhatikan (3:21-26).
3
8
6. Muncul dari penderitaan adalah teriakan atau tangisan bagi rehabilitasi dan restorasi,
“Bawalah kami kembali kepadaMu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baharuilah hari-
hari kami seperti dahulu kala! Atau, apa Engkau sudah membuang kami sama sekali?
Sangat murkakah Engkau terhadap kami?” (5:21-22).
YEHEZKIE
L
Judul
Kitab ini disebut juga sebagai Kitab tentang Anak Manusia atau kitab tentang visi
atau penglihatan.
Tujuan:
3
9
1. Menyatakan kpd suku Yehuda yg tidak percaya bahwa Bait Allah dan kota Yerusalem
akan dihancurkan, segera sesudah “kemuliaan Tuhan” pergi.
Pesan/Berita
:
3. Allah adalah benar dalam penghakiman dan juga Ia penuh rahmat dalam pemulihan.
Penerima
:
1. Anak-anak Israel (2:3;3:1), khususnya mereka yang sudah ada dalam penawanan (3:11;
11:25).
Tema:
A. Pengepungan Yerusalem digambarkan dengan batu-bata yang berfungsi sebagai kota (4:1
– 5:4). Ia membuat lingkaran pengepungan yang menentang Yerusalem (miniatur) dan
melakukan serangan simbolis. Hari lepas hari ia berbaring pada sebelah sisi dan tidak bebas
bergerak. Ia makan makanan yang dimasak di atas kotoran. Akhirnya ia memotong
rambutnya dan mencacah dan membakarnya dan menyerakkannya, hanya sisa yang selamat.
B. Pasal 14, Yehezkiel memakai bahasa yang memantulkan keseluruhan dari imam yang
terlatih. Ia menyatakan pertama-tama bahwa Allah tidak tergerak dengan
tindakan-tindakan lahiriah dari agama; bahkan jika umat datang bertanya kepada Allah, Ia
tidak menerima mereka selama mereka murtad (14:1-11). Ia juga menyatakan bahwa tidak
ada jumlah doa perantara yang saleh akan menyelamat-kan umat yang memberontak
(14:12-23).
C. Nabi bahkan harus menundukkan kematian istrinya kepada beritanya (24:16-27). Ketika
ia meninggal, Allah mengatakan kepadanya untuk tidak memasuki periode maratapi
kematian seperti kebiasaan. Masa-masa kesedihan menjadi gambaran tidak ada ratapan
yang dapat menjadi cukup yang akan menimpa umat.
Tugas Pengawas
Allah secara terus menerus menyebut Yehezkiel sebagai "anak manusia" (artinya "fana"),
mengingatkan kepadanya bahwa dia dan umat adalah kecil dan rapuh. Satu-satunya
harapan adalah hidup ada di dalam Allah. Allah menugaskan Yehezkiel sebagai penjaga
atas Yerusalem. Pelaksanaan tugas akan meluputkan dia dari hukuman, tetapi jika lalai
menjalankannya, darah mereka akan ada di kepalanya (3:16-21).
Allah memperingatkan dia bahwa mereka akan menjadi keras kepala dan jahat dan ia
jangan takut kepada mereka (2:3-8).
Tugas Yehezkiel hanyalah menerima dan menyatakan berita Allah. Untuk menekankan ini,
Yehezkiel menjadi bisu dan tidak dengan sengaja mengkotbahkan berita Allah (3:26-27;
24:27). Dalam masa krisis, tidak ada kata-kata yang lain yang layak dibicarakan.
Banyak sarjana menegaskan berdasarkan pasal 18, bahwa Yehezkiel adalah pelopor yang
mengembangkan doktrin dari tanggung jawab pribadi. Berbicara dalam nama Allah,
Yehezkiel pertama-tama menanggapi bahwa setiap individu adalah milik Allah dan
bertanggungjawab kepada Dia secara langsung dan tidak melalui orang tuanya (18:4; bnd.
5- 9, 10-13, 14-18). Dalam hal ini, Yehezkiel menambahkan prinsip bahwa jika orang yang
berdosa bertobat, Allah tidak lagi mengingat dosa-dosa yang dulu dari orang itu.
4
1
Bagi Yehezkiel, kedaulatan Allah di mana Ia bebas untuk menghakimi Yerusalem dan
menghancurkan Bait-Nya juga merupakan dasar bagi harapan Yerusalem. Kehancuran
Yerusalem tidak berarti bahwa Allah sudah gagal atau bahwa janji-janji-Nya sudah
berakhir.
Dalam pasal 37, Yehezkiel membentangkan tiga aspek akan harapan dari pemulihan.
A. Visi tentang lembah dari tulang-tulang yang kering (ay. 1-14). Israel adalah
bangsa yang mati, namun Allah menghidupkannya kembali (faktor historis telah
membuktikannya).
B. Allah akan menarik bersama-sama umat-Nya dan memberikan kepada mereka hati
yang taat sehingga mereka tidak akan pernah lagi melarikan diri (ay. 15-23).
C. "Daud" akan menjadi pemimpin yang setia selama-lamanya. Istilah "Daud" adalah
simbolik dan Mesianik, hal itu berarti mencari hari bilamana seorang raja akan bangkit
yang akan mengasihi Allah dengan segenap hatinya dan akan berdiri dalam kontras yang
tajam kepada para raja dan pemimpin yang memimpin Yerusalem ke dalam kemurtadan
yang membawa malapetaka dan peperangan.
Eskatologi Alkitabiah secara teratur berbicara tentang "musuh-musuh dari utara" sebagai
sumber konflik dan penghukuman, dan acuan di sini bersifat tipologis daripada literal. Allah
masih akan menang atas musuh-musuh-Nya dan kemenangan akhir bagi umat Allah akan
tetap pasti.
DANIE
L
Judul:
4
2
Dalam hubungannya dengan kitabnya, judul Daniel dapat berarti kitab
tentang penghakiman atau kitab tentang kerajaan-kerajaan.
Tanggal
Pelayanan Daniel meliputi waktu + 70 thn. Ia mulai melayani selama pemerintahan raja
Yoyakhim sampai raja Yekhonya dan Zedekia dari Yehuda. Ia mengakhiri pelayanannya selama
masa pemerintahan Koresy, raja Media Persia. Kemungkinan ditulis pada 560 – 536 BC.
Penafsiran 32x
Tema
Tema dari kitab ini dapat dinyatakan sebagai awal, sifat, berlangsungnya dan berakhirnya “masa
dari bangsa-bangsa lain” (gentiles) (Luk. 21:24).
Tujuan/Maksud
2. Membuktikan bahwa Kerajaan Allah lebih tinggi daripada setiap kerajaan duniawi.
Berita/Pesa
n
4
3
4
4
Kitab Daniel adalah satu-satunya kitab P.L., yang ditulis seluruhnya dalam bahasa
apokaliptis. Oleh karena itu, kitab ini dilihat mirip dengan kitab Wahyu yang adalah
sumber/dokumen tertua yang sesungguhnya mengklaim sebutan "apokalipse" atau
"wahyu."
Kedaulatan
Allah
Melalui motif-motif dan visi-visi, Daniel menunjukkan ketuhanan Allah atas seluruh
dunia, bukan hanya atas Yerusalem dan orang-orang Israel. Kebenaran ini dimaksudkan
untuk menjadi sumber bagi penghiburan yang besar bagi orang-orang Israel yang
dibuang yang hidup di dalam konteks yang asing. Kedaulatan Allah terlihat dalam
perjalanan
4
5
sejarah bangsa-bangsa dan juga umat Allah sendiri yang sedang berada dalam
pembuangan (1:2, 9, 17).
Kedaulatan Allah dinyatakan dalam konflik di antara pemimpin dunia yang arogan dan
sombong terhadap Kerajaan Allah, yang berpuncak pada kemenangan akhir dari Mikhael
(12:1). Tulisan tangan di dinding menyatakan kendali Allah atas bangsa-bangsa dan
pemimpin-pemimpin individual (ps. 5).
Kesombongan Manusia
Dalam pasal 1-6, isu yang muncul adalah kesombongan manusia. Naratif Nebukadnezar
dan Belsyazar adalah contoh-contoh yang sempurna dari para pemimpin manusia yang
memberontak menentang otoritas Allah. Dalam kedua kasus, kesombongan mereka
membawa mereka kepada keadaan-keadaan yang menyedihkan yang tidak tertolong
dan mendatangkan cemooh. Setelah Allah bertindak, mereka hampir tidak dapat diakui
sebagai raja-raja Babel yang mulia dan besar (4:33; 5:6).
TEORI SUMBER-SUMBER
Sebagian para teolog mengakui bahwa Pentateukh ditulis oleh Musa. Tetapi beberapa juga dari
kalangan teolog sendiri meragukan penulisan Pentateukh oleh Musa. JEAN d’ASTRUC adalah
pelopor pertama dalam meragukan kepenulisan Pentateukh. Ia berpendapat bahwa dalam
menulis atau mengarang Pentateukh itu Musa menggunakan bahan-bahan dari dua sumber
besar dan beberapa sumber kecil. Penulisan Kitab Pentateukh ini ditemui dua kata yaitu
YAHWE dan ELOHIM, dimana kedua kata ini memiliki waktu yang berbeda dalam
penggunaannya.
Sampai pada akhir abad ke XIX penyelidikan terhadap Pentateukh mengalami perkembangan
yang pesat.
Sumber Yahwist menulis sejarah Israel dari Penciptaan sampai kepada Kelepasan (Keluaran)
bangsa Israel dari Mesir, dan perkembangan mereka setelah berada di Kanaan.
4
6
Ciri-cirinya: ◦ Allah selalu disebut dengan nama Yahwe; juga nenek-moyang Israel sudah
mengenal nama itu.
◦ Sumber ini bersifat universalistis; Allah adalah khalik langit dan bumi (Kej. 2:4b),
dan Allah seluruh dunia dan semua manusia
◦ Pandangan sumber Y yang paling penting ialah panggilan Allah; Allah memanggil
Abraham untuk menjadi bapak leluhur bagi suatu bangsa besar yang akan mendiami
suatu negeri yang dijanjikan kepadanya oleh Allah.
Sumber ini disebut sumber Elohisist (E) sebab didalam ini Allah disebut dengan nama Elohim.
Sumber E menggunakan nama Elohim sampai ceritera pemanggilan Musa (Keluaran 3), dimana
Allah menyatakan nama-Nya kepada Musa. Jadi Musalah orang pertama yang mengenal nama
Yahwe.
Sumber E lahir di kerajaan Utara (Israel) kira-kira antara tahun 800-700 SM, ketika sinkritisme
Baalisme melanda kehidupan agama Israel. Pada saat ini timbullah gerakan nabi-nabi yang
memprotes dan menentang sinkritisme tersebut yang dipimpin oleh Elia dan Elisa. Gerakan ini
mempengaruhi sumber E dan menjadi dasar munculnya sumber tersebut.
Sumber E menitik-beratkan pemanggilan Israel, tetapi di dalam panggilan ini Israel diasingkan
dari bangsa-bangsa lain. Karena pandangan teologia E yang paling penting dan dominasi ialah
relasi yang khusus antara Allah dan bangsa Israel.
Sumber ini muncul pada tahun 622SM di Yerusalem ketika Bait Allah diperbaiki atas perintah
Yosia. Pada saat itulah para tukang, yang bekerja disana, menemukan suatu naskah gulungan
yang disebut sebagai Taurat (2Raj. 22:8) yang rupanya adalah sebagian dari kitab Ulangan yantu
pasasl 12-26.
Teologi D bersifat anti sinkretistis, dimana kuil-kuil di luar kota Yerusalem diprotes dan ditutup.
4
7
Ketika bangsa Israel diangkut ke Babel dan Bait Allah dihancurkan, bahaya sinkritisme, dalam
kehidupan agama, dan bangsa yang terancam punah di antara bangsa-bangsa kafir, mendorong
para imam untuk menulis segala tradisi yang ada dan mengumpulkannya supaya jangan hilang.
Sumber P ditemukan tahun 550-500SM. Tulisan P banyak menyangkut aturan-aturan kebaktian
dan semua hal-hal yang berhubungan dengan imamat.
Kepustakaan
Archer, Jr., Gleason. A Survey of Old Testament Introduction. Chicago: Moody Press, 1994.
Bullock, C. Hassell. Kitab Nabi-nabi Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas, 2002
Freeman, Hobart E. An Introduction to the Old Testament Prophets. Chicago: Moody Press,
1979.
Hill, Andrew E. dan John H. Walton. Survei Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas, 1996.
(khususnya bag. Kitab Nabi-nabi, mulai hal. 505-709).
Wood, Leon J. The Prophets of Israel. Malang: Gandum Mas, 2005.
Siahaan, S.M., Pengharapan Mesias dalam Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Serta buku tentang Nabi-Nabi Besar lainnya juga dapatdipakai sebagai sumber mandiri yang
mungkin dapat dipelajari mahasiswa. Selain sumber teks mahasiswa juga dapat belajar dari
4
8