Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MATA KULIAH

PELAYANAN PASTORAL

OLEH
SIMON KURNIAWAN
MATA KULIAH:
KRISTOLOGI
DOSEN:
PANGERAN MANURUNG, M.Th

SEKOLAH TINGGI THEOLOGI INJILI INDONESIA

SURABAYA
AGUSTUS 2016

BAB I

PENDAHULUAN
1.

Latar Belakang Masalah


Mormonisme juga menyebut diri sebagai The Church of Jesus Christ of LatterDay Saints (Gereja Orang-orang Kudus dari Yesus Kristus pada Akhir Zaman) atau
dikenal dengan gereja Mormon. Nama Mormon yang diberikan kepada kelompok ini
berkaitan dengan Kitab Suci mereka yang kedua di samping Alkitab, yaitu Kitab
Mormon (The Book of Mormon). Dalam bab ini penulis akan membahas secara
singkat tentang sejarah munculnya gereja Mormon.
Pendiri gereja Mormon adalah Joseph Smith (1805-1844). Ia lahir pada
tanggal 23 Desember 1085 di Sharon, Vermont. Ia adalah anak ke empat dari sepuluh
bersaudara. Nama ayahnya adalah Joseph dan ibunya adalah Lucy Mack Smith. Pada
tahun 1817, keluarganya pindah ke Palmyra, New York. 1 Sebagian besar anggota
keluarga Smith bergabung di gereja Presbiterian, kecuali Joseph. Hal ini disebabkan
oleh kebingungannya dalam menentukan denominasi gereja yang paling benar. Di
lingkungan keluarga kaum tani yang miskin. Gereja Mormon secara resmi berdiri
pada tanggal 6 April 1830 di New York.2 Berdirinya gereja ini dilatarbelakangi oleh
suasana dan iklim keagamaan di wilayah timur laut Amerika Serikat pada awal abad
ke-19. Joseph Smith termotivasi untuk menyelidiki ajaran yang paling benar dan
alkitabiah. Pada tahun 1820, ketika ia berdoa di bawah pohon dekat rumahnya di
Palmyra, New York untuk memohon hikmat dari Tuhan, ia menerima penglihatan
pertama. Tiba-tiba, dua Pribadi menampakkan diri kepadanya. Salah satu dari
antara mereka menunjuk kepada yang lain dan berkata: Inilah Anak-Ku yang
Kukasihi, dengarkanlah Dia!3 Menurutnya, Allah Bapa dan Anak-Nya, Yesus Kristus
menyatakan diri kepadanya. Allah melarangnya untuk bergabung dengan gereja
manapun sebab sesungguhnya semua perhimpunan agama itu keliru. Ia juga

1Josh McDowell, Don Stewart, Handbook of Todays Religions: Understanding The Cults, (San Bernardino:
Heres Life Publishers), 83

22Stevri I. Lumintang, Keunikan Theologia Kristen di Tengah Kepalsuan, (Batu: DepartemenLiteratur, PPII,
2010), 445

3 Anthony A. Hoekema, The four Major Cults, (Devon: The Paternoster Press, LTD, 1963), 10

menerima janji bahwa Allah memilihnya untuk memulihkan gereja Yesus Kristus di
dunia ini. Kemudian ia diminta untuk menunggu petunjuk lebih lanjut sambil
mempersiapkan diri untuk tugas tersebut. Dia mengklaim telah menerima kunjungan
pribadi dari Allah Bapa dan Yesus Kristus dan menyatakan semua gereja dan
pengakuan iman mereka adalah merupakan kekejian bagi Tuhan. Joseph
memperkenalkan agama baru yang mengklaim sebagai satu-satunya gereja yang
benar di bumi ini..
Menurut pengakuan Josep Smith bahwa pada tahun 1823, dalam usia 18 tahun
ia mendapat kunjungan dari malaikat yang bernama Moroni. Malaikat tersebut
memberitahukannya bahwa pada tahun 420 sesudah Kristus di sebuah bukit dekat
Manchester, suatu perkampungan yang terletak didaerah New York, pernah ditanam
lempengan-lempengan emas. Malaikat Maroni melarangnya supaya tidak mengambil
lempengan-lempengan yang berharga tersebut selama empat tahun lagi. Selama
selang waktu tersebut, ia harus mengunjugi kembali bukit Kumorah setiap tahun.4
Dan disuruh oleh malaikat untuk lempengan emas tersebut yang ditulis hurufhuruf Mesir untuk menterjemahkan huruf-huruf tersebut, ia mendapat bantuan Urium
Thummim sebagai kaca matanya untuk menyingkapkannya.5, sebuah batu yang
dipinjam dari malaikat. Setelah menterjemahkan, malaikat mengambil lempenganlempengan emas tersebut. karya terjemahan ini kemudian dijadikan kitab suci kaum
Mormon.
Kesaksian kehidupan moralnya tidak baik. Ia memegang pandangan poligami,
dan mengajurkan para penganutnya untuk mengambil istri banyak. Ia sendiri
mempunyai beberapa istri. Dia mengawini empat wanita sekaligus dan menyebut
perkawinan ini sebagai perkawinan rohani. Setelah dia meninggal, Brigham Yong
menggantikannya dan mempunyai pandangan yang sama. Brigham mempunyai 28
istri dan 56 anak. Jumlah istri yang masih hidup sewaktu ia meninggal adalah 17
orang.

4 John H. Gerstner, The Theology of the Mayor Sects (Grand Rapids, Michigan: Baker Book House, 1985), 42

5 Stevri I. Lumintang, Keunikan Theologia, 444

1.

Tujuan Penulis

1.1.

Tujuan Umum
Mempelajari pengajaran Mormon dan menilai permasalahan yang ditemukan
pada pengajaran tersebut.

1.2.

Tujuan Khusus
1. Mempelajari mengapa perlunya ada kesaksian lagi tentang Yesus Kristus dalam
Kitab Mormon.
2. Mempelajari bagaimana Kristologi Mormon
3. Memahami keselamatan menurut pengajaran Mormon.

Bab II
Materi Pokok
1. Mengapa Perlu Ada Kesaksian Lagi Tentang Yesus Kristus Dalam Kitab Mormon
Menurut aliran Mormon pengertian perjanjian yang baru, yaitu Kitab Mormon?
Dalam Alkitab memiliki Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kata testament adalah
kata Inggris terjemahan dari kata Yunani yang dapat juga diterjemahkan
sebagai perjanjian. Apakah ini yang Tuhan maksud ketika Dia menyebut Kitab Mormon
perjanjian yang baru? Sesungguhnya ini adalah perjanjian atau saksi lain mengenai
Yesus. Ini adalah salah satu alasan mengapa mereka baru-baru ini menambahkan kata
Satu Kesaksian Lagi tentang Yesus Kristus pada judul Kitab Mormon.6
Salah satu sumber paling signifikan yang telah Tuhan sediakan untuk membantu
kita dalam merampungkan pekerjaan ilahi ini adalah Kitab Mormon, dengan sub judul
Satu Kesaksian Lagi tentang Yesus Kristus. [Presiden Ezra Taft Benson] secara blakblakan memberi kita petuah untuk tidak melalaikan membaca dan mematuhi ajaranajaran dari jilid kitab yang sakral ini. Misi besarnya, dia mengajari kita, adalah untuk
membawa manusia kepada Kristus [dan dengan demikian kepada Bapa], dan semua hal
lainnya adalah prioritas kedua (Ensign, Mei 1986, hlm. 105).7

2. Kristologi Mormon
Para penganut Mormon percaya bahwa ada empat sumber
firman yang diinspirasikan Allah dan bukan hanya satu. Pertama, Alkitab,
sejauh diterjemahkan dengan tepat sebagaimana yang dinyatakan dalam pengakuan
iman para penganut mormonisme: We believe the Bible to be the Word of God in so far
as it is translated correctly8
1. Joseph Smith dan pengikutnya percaya bahwa terdapat banyak kesalahan

6 Ezra Taft Benson, Ajaran-Ajaran Preseden Ezra Taft Benson, (Salt


Lake City, Utah: Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman
Akhir, 2014), 126
7 Howard W. Hunter, Ajaran- Ajaran Presiden Gereja Howard W.
Hunter, (Salt Lake City, Utah: Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang
Suci Zaman Akhir, 2015), 167
8
445

Josh McDowell, Don Stewart, Handbook, 87-88 9 Stevri I. Lumintang, Keunikan Theologia,

penerjemahan kalimat dan kata Alkitab atau sengaja diubah dari teks aslinya. 9 Ayatayat mana yang diterjemahkan dengan tidak tepat tidak selalu jelas
2. Kedua, Kitab Mormon yang diterjemahkan oleh Joseph Smith dan diterbitkan pada
tahun 1830. Pengakuan iman penganut Mormonisme menyatakan bahwa: We also
believe the Book of Mormon to be the Word of God. Joseph Smith mengklaim kitab
ini sebagai kitab yang paling benar di dunia (the most correct of any book on earth)
sebab diterjemahkan dengan kuasa Allah.10 Dengan mengikuti aturan-aturannya orang
dapat menjadi lebih dekat kepada Allah dibanding dengan mengikuti kitab-kitab
lain.
3. The Doctrine and Covenants (Doktrin dan Perjanjian) ), yaitu sebuah catatan tentang
136 penyataan tentang doktrin Mormonisme seperti baptisan kepada orang mati dan
celestial marriage.11 Doktrin dan Perjanjian(The Doctrine and Covenants) dianggap
oleh penganut Mormonisme sebagai kitab suci dan mengandung kumpulan wahyu
modern yang berkaitan dengan Gereja Yesus Kristus yang telah dipulihkan.
4. Keempat, Mutiara Yang Berharga (The Pearl of the Great Price), yaitu salah satu dari
Kitab Suci Mormon yang berisi rangkaian pernyataan-pernyataan yang ditulis oleh
Joseph Smith yang berjudul The Articles of Faith. 12 Buku ini terdiri dari tiga belas
pokok utama kepercayaan kaum Mormonisme.13 Para penganut Mormonisme
menganggap buku Mutiara Yang Berharga (The Pearl of the Great Price) sebagai
klarifikasi doktrin dan pengajaran-pengajaran yang telah hilang dari Alkitab dan
juga tambahan informasi mengenai penciptaan bumi
Penganut Mormon percaya hal-hal berikut ini tentang Allah: bahwa
Allah tidak selamanya merupakan Mahkluk yang Tertinggi dalam alam
semesta ini, namun Dia mencapai status itu melalui hidup yang benar
dan usaha yang terus menerus. Mereka percaya Allah Bapa memiliki

98 Josh McDowell, Don Stewart, Consise Guide To Todays Religions, (Raans Road: Scripture Press
Foundation, 1989), 92

1010 Josh McDowell, Don Stewart, Consise Guide To Todays Religions, (Raans Road: Scripture Press
Foundation, 1989), 92

11 Josh McDowell, Don Stewart, Handbook ,.8


12 Anthony A. Hoekema, The four, 1813 John H. Gerstner, The Theology,.43
13

tubuh dari darah dan daging yang persis sama dengan yang dimiliki
oleh manusia.
Sekalipun kemudian ditinggalkan oleh pemimpin-pemimpin Mormon
di

zaman

modern,

Brigham

Young

mengajarkan

bahwa

Adam

sebenarnya adalah Allah dan bapa dari Yesus Kristus. Orang-orang


Kristen mengetahui hal-hal berikut ini tentang Tuhan: hanya ada Satu
Allah yang sejati (Ulangan 6:4, Yesaya 43:10, 44:6-8), bahwa Dia ada
untuk selama-lamanya (Ulangan 33:27; Mazmur 90:2; 1 Timotius 1:17),
Dia tidak diciptakan, namun adalah Pencipta (Kejadian 1, Mazmur 24:1,
Yesaya 37:16). Allah sempurna dan tidak ada yang setara denganNya
(Mazmur 86:8, Yesaya 40:25). Allah Bapa bukanlah manusia dan tidak
pernah merupakan manusia (Bilangan 23:19, 1 Samuel 15:29, Hosea
11:9). Allah itu Roh (Yohanes 4:24) dan Roh tidak terbuat dari darah
dan daging (Lukas 24:39).
Mormon percaya bahwa ada tingkatan atau kerajaan yang berbedabeda setelah kematian: Kerajaan Langit , Kerajaan Bumi dan Kerajaan
Bintang dan Kegelapan. Di mana orang akan berada setelah mati
bergantung pada apa yang mereka percaya dan lakukan dalam hidup
ini. Alkitab memberitahukan bahwa setelah mati kita akan masuk
Surga atau Neraka, tergantung pada apakah kita beriman pada Yesus
atau tidak. Beralih dari tubuh ini berarti berada bersama dengan Tuhan
(2 Korintus 5:6-8). Orang yang tidak percaya akan masuk ke Neraka,
atau alam maut (Lukas 16:22-23). Ketika Yesus datang untuk kedua
kalinya, kita akan menerima tubuh baru (1 Korintus 15:50-54). Akan
ada Langit Baru dan Bumi Baru untuk orang-orang percaya (Wahyu
21:1) dan orang-orang yang tidak percaya akan dilemparkan ke dalam
lautan api yang kekal (Wahyu 20:11-15). Tidak ada kesempatan lain
untuk penebusan setelah kematian (Ibrani 9:27).
Para pemimpin Mormon mengajarkan bahwa inkarnasi Yesus adalah
hasil hubungan fisik antara Allah Bapa dan Maria. Mereka percaya
bahwa Yesus adalah Allah, namun setiap manusia juga dapat menjadi
allah. Secara historis keKristenan mengajarkan Tritunggal/Trinitas dan
bahwa Allah berada untuk selama-lamanya sebagai Bapa, Anak, dan

Roh Kudus (Matius 28:190. Tidak seorangpun dapat menjadi Allah,


hanya Allahlah yang kudus (1 Samuel 2:2). Kita hanya dapat menjadi
suci dalam pandangan Allah melalui iman kepadaNya (1 Korintus 1:2)
Yesus adalah satu-satuNya Anak Tunggal Allah (Yohanes 3:16) dan satusatunya yang pernah hidup tanpa dosa, tanpa cacat cela, dan sekarang
menduduki tempat yang paling terhormat di Surga (Ibrani 7:26). Yesus
dan Allah secara esensi adalah satu, Yesus adalah Dia yang sudah ada
sebelum dilahirkan secara fisik (Yohanes 1:1-8, 8:56). Yesus memberi
diriNya kepada kita sebagai korban, dan Allah membangkitkan Dia dari
antara orang mati dan kelak setiap orang akan mengakui Yesus Kristus
adalah Tuhan (Filipi 2:6-11). Yesus memberitahu bahwa tidak mungkin
seseorang masuk ke Surga melalui perbuatan baiknya sendiri, hanya
dengan iman di dalam Dia barulah hal itu dimungkinkan (Matius
19:26). Dan banyak orang tidak akan memilih dia. Masuklah melalui
pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang
menuju

kepada

kebinasaan,

dan

banyak

orang

yang

masuk

melaluinya (Matius 7:13). Kita semua pantas menerima hukuman


kekal untuk dosa-dosa kita,namun kasih dan anugrah Allah yang tidak
terbatas telah memberi jalan keluar kepada kita. Sebab upah dosa
ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus
Yesus, Tuhan kita (Roma 6:23).
1

Paham Keselamatan Mormon


Sudah

jelas

bahwa

hanya

ada

satu

cara

untuk

menerima

keselamatan, yaitu mengenal Allah dan PutraNya, Yesus (Yohanes


17:3). Bukan melalui perbuatan, namun melalui iman (Roma 1:17;
3:28) oleh anugerah Allah di dalam Kristus Yesus. Ketika kita beriman,
kita akan menaati hukum-hukum Tuhan dan dibaptiskan karena
percaya kepada-Nya.Baptisan adalah permandian kelahiran kembali
yang merupakan materai penegasan dari Allah bahwa kita telah mati
dan bangkit bersama Kristus. Kita menerima kasih karunia ini
siapapun kita atau apapun yang sudah kita lakukan (Roma 3:22).
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam

Dia (Yesus Kristus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama
lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan (Kisah 4:12). Sekalipun penganut Mormon biasanya
adalah orang-orang yang suka berkawan, pengasih dan baik, mereka
ambil bagian dalam agama yang sesat yang mengubah natur Allah,
Pribadi dari Yesus Kristus dan jalan keselamatan.
Nabi Mormon satu-satunya, Joseph Smith, mengajarkan bahwa ada
dosa

yang

tidak

bisa

ditanggung

oleh

darah

Kristus,

seperti

pembunuhan, sehingga harus ditebus sendiri oleh si pelaku dengan


mencurahkan darahnya sendiri. Ini sangat bertentangan dengan
perkataan Kristus yang mengajarkan bahwa Dia mati untuk menebus
semua dosa manusia (Matius 26:28). Hanya darah Kristus yang dapat
menebus kita karena Dia kudus tak berdosa. Darah orang berdosa
memang sudah sepantasnya ditumpahkan tetapi justru itu, Kristus
menggantikan darah kita dengan darah-Nya, supaya kita yang mau
bertobat, beroleh pengampunan dan keselamatan, bukan karena amal
baik kita, tapi semata kasih karunia Tuhan.
Joseph Smith mengaku sebagai nabi terakhir dan mendapatkan
wahyu dari seorang malaikat Moroni (mirip dengan kisah nabi Arab).
Dia memiliki banyak istri (34 orang) dan bahkan seorang istri yang
sangat muda yang berumur 14 tahun, Nancy Winchester, lagi-lagi
mirip dengan prilaku nabi Arab yang juga mempunyai banyak istri dan
istri yang sangat muda, yaitu 6 tahun (disetubuhi pada usia 9 tahun).
Tidak hanya itu, dia juga menghancurkan sebuah mesin cetak dan
membakar hangus bangunan tempat mesin cetak itu berada. Dia juga
membunuh 2 orang pria dengan senapan yang diselundupkan ke
dalam penjara. Inikah kelakuan seorang nabi Tuhan? Gereja Mormon
percaya bahwa tanpa menerima Joseph Smith, tidak ada keselamatan.
Ini jelas-jelas bertentangan dengan perkataan Kristus:

Bab III
Permasalahan Yang Ditemukan

Pada

tahun

1831,

Gerakan

Mormon

mengumumkan

pengajaran mereka dalam 13 (tiga belas) pasal kepercayaan, antara


lain adalah :
a. Allah. Allah adalah superman yang mempunyai badan dan dapat dilihat dan
diraba. Allah adalah Adam yang sudah disempurnakan. Orang-orang yang
beriman setelah meninggal dunia akan sama seperti Adam menjadi ilah dan ilah
itu masing-masing mempunyai istri yang dikawini semasa di dunia.
b. Kristus. Yesus adalah anak adam dan maria. Yesus di Kana menikah dengan
Marta dan Mariam, sehingga dapat melihat keturunannya sebelum disalibkan
(Yes.53:10). Allah lebih besar dari Kristus, Kristus lebih besar dari Roh Kudus

yang menjadi pesuruhNya. Joseph Smith adalah keturunan dari Tuhan Yesus.
c. Roh Kudus. Roh kudus itu semacam benda yang kekal keberadaannya yang
dialurkan dari atas dan menyebar keberbagai tempat.
d. Allah Tritunggal. Allah adalah satu pribadi, Yesus Kristus juga satu pribadi,
demikian pula dengan Roh Kudus. Mereka mimiliki pribadi yang berbeda-beda.
Mereka bukan Allah Tritunggal, melainkan tiga Allah
e. Dosa. Menurut orang-orang Mormon, Adam terpaksa berbuat dosa dengan makan
buah pengetahuan baik dan jahat. Karena jika Adam tidak makan buah itu, maka
ia tidak mungkin mengetahui hal yang baik dan jahat dan tidak mungkin pula ia
mempunyai keturunan. Dengan demikian berarti bahwa ia tidak mentaati perintah
Allah yang menghendaki manusia beranak-cucu untuk memenuhi bumi ini.
f. Keselamatan. Menurut pendapat mereka, kematian Yesus tidak dapat
menyelamatkan orang lain, melainkan hanya Adam. Keselamatan yang
sesungguhnya hanya diperoleh melalui ketaatan pada peraturan-peraturan,
sakramen-sakramen Mormon dan perbuatan baik.
g. Gereja. mereka berpendapat bahwa gereja Mormon merupakan gereja satusatunya yang sejati dan benar.
h. Pernikahan. Mormon mengajarkan praktek poligami dan berpendapat bahwa
hubungan suami-istri tidak terbatas hanya di dunia ini, melainkan juga sampai ke
akhirat
i. Akitab. Mereka mengajarkan bahwa ada tiga buku yang mempunyai otoritas yang
sejajar dengan Alkitab, yaitu : Kitab Mormon, Doktrin Perjanjian, Mutiara yang
bernilai.
j. Penghakiman. Orang yang tidak termasuk dalam Gerakan Mormon akan diadili,
demikian juga orang-orang yang menerima sakramen-sakramen dari Gereja lain.

BAB IV
TINJAUAN ALKITABIAH TERHADAP PENGAJARAN (DOKTRIN)
MORMONISME

Setiap pengajaran (doktrin) harus diuji kebenarannya melalui firman Allah


yang tertulis dalam Alkitab karena Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran.
Oleh karena itu, dalam bab ini penulis akan menuliskan tinjauan alkitabiah terhadap
sumber pengajaran (doktrin) dan pokok-pokok pengajaran (doktrin) Mormonisme.
A. Sumber Pengajaran (Doktrin)
Para penganut Mormonisme mengakui bahwa ada empat sumber firman yang
diinspirasikan Allah, yaitu Alkitab, Kitab Mormon, Doktrin dan Perjanjian, dan
Mutiara yang Berharga. Hal ini jelas penyimpangan dari ajaran Alkitab itu sendiri

karena tidak mengakui kecukupan Alkitab untuk menyatakan Pribadi, Karya dan
Kehendak Allah bagi manusia. Dengan kata lain, mereka menolak Alkitab sebagai
satu-satunya sumber kebenaran serta penuntun iman dan kehidupan.
Dalam 2 Timotius 3:16 menyatakan dengan jelas keseluruhan kecukupan
Alkitab untuk menyatakan kebenaran Allah. Hal ini membuktikan bahwa kanon
Alkitab sekarang sudah lengkap. Tidak ada sarana (wahyu khusus) lain yang dipakai
Allah untuk berbicara kepada gereja-Nya selain melalui Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru. Tidak ada yang perlu ditambahkan atau dihapus dari firman Allah
yang sempurna (Wahyu 22:18,19).[19] Dengan demikian, empat sumber firman
Tuhan yang diakui oleh para penganut Mormonisme seperti yang telah dituliskan di
atas adalah penyimpangan dari firman Tuhan atau kesesatan.
B. Pokok-pokok Pengajaran (Doktrin)
1. Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus
Pemahaman para penganut Mormonisme bahwa Allah disebut Bapa, Yesus
disebut Anak pertama dari Bapa di surga, Roh Kudus adalah Roh penolong manusia
di bumi. Bapa, Anak dan Roh Kudus bukan tiga Pribadi yang esa dalam
keberadaannya (three persons in one Beings), melainkan tiga keberadaan yang
terpisah (the three seperate Beings).14 Mereka juga percaya bahwa Bapa dan Anak
memiliki tubuh dari daging dan tulang persis sama dengan yang dimiliki manusia,
tetapi Roh Kudus tidak memiliki tubuh dari daging dan tulang melainkan merupakan
pribadi Roh. Allah tidak selamanya merupakan makhluk yang tertinggi dalam alam
semesta ini, namun Dia mencapai status itu melalui hidup yang benar dan usaha yang
berlangsung secara terus menerus. Inkarnasi Yesus adalah hasil hubungan fisik antara
Allah Bapa dan Maria.15
Beberapa istilah yang menyatakan bahwa Allah yang berpribadi tiga adalah
Allah yang Esa, yaitu pertama, kata Kita dalam Kej. 1:26, 3:22, 11:7, Yesaya 6:8.
Allah memakai kata ganti Kita untuk menyebut diri-Nya sendiri, bukan Saya. Kata
ganti Kita menyatakan bahwa Allah itu lebih dari satu pribadi. Kata ganti Kita juga

14 Anthony A. Hoekema, The four, 3413 Stevri I. Lumintang, Keunikan Theologia, 445-446
15

menunjukkan perundingan di antara Pribadi-Pribadi yang berada di dalam Diri Allah


yang Esa. Kedua, sebutan Elohim bagi Allah. Kata Elohim adalah bentuk jamak.
Walaupun sebutan Allah ini selalu dalam bentuk jamak (Elohim), namun kata kerja
yang mengikutinya selalu memakai kata kerja untuk bentuk tunggal.[20] Hal ini
menunjukkan bahwa Allah itu Esa. Ketiga, Amanat Agung Tuhan Yesus (Matius
28:19-20) dan juga Rasul Paulus menyebutkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Pemahaman para penganut Mormonisme bahwa Allah Bapa memiliki tubuh
dari daging dan tulang persis sama dengan yang dimiliki manusia adalah pemahaman
yang sesat. Pemahaman ini sangat bertentangan dengan apa yang tertulis dalam
Alkitab bahwa Allah itu Roh (Yoh. 4:24). Allah adalah Roh berarti Allah tidak
memiliki tubuh dari daging dan tulang persis sama dengan yang dimiliki manusia.
Dengan demikian, kebenaran bahwa Allah adalah Roh menunjukkan bahwa
pemahaman mereka tentang inkarnasi Yesus adalah hasil hubungan fisik antara Allah
Bapa dan Maria adalah pengajaran (doktrin) yang sesat.
2. Manusia
Para penganut Mormonisme mengajarkan bahwa semua manusia tinggal bersama
Allah dan Anak-Nya, Yesus Kristus, di dalam pra kehidupan sebelum mereka masuk
ke dalam dunia adalah pengajaran yang sesat atau tidak alkitabiah. Dalam Kej. 1:2627; 2:7 dicatat bahwa manusia adalah ciptaan Allah. Manusia adalah roh yang sudah
ada dari kekal yang kemudian mengambil tubuhnya pada saat kelahiran di dunia ini.16
Manusia tidak diciptakan atau dibuat. Sebagaimana Allah pada mulanya, demikian
pula manusia bahwa manusia bisa menjadi Allah
Pengajaran Mormonisme tentang pre-eksistensi manusia di mana semua
manusia tinggal bersama Allah dan Anak-Nya, Yesus Kristus, di dalam pra kehidupan
sebelum mereka masuk ke dalam dunia adalah pengajaran yang sesat atau tidak
alkitabiah. Dalam Kej. 1:26-27; 2:7 dicatat bahwa manusia adalah ciptaan Allah.
Dengan demikian, manusia bukanlah roh yang sudah ada dari kekal bersama-sama
dengan Allah.
3. Keselamatan

16 Josh McDowell, Don Stewart, Handbook ,88

Pemahaman para penganut Mormonisme yang mengakui bahwa kematian


Yesus Kristus tidak dapat menyelamatkan manusia, kecuali Adam, melainkan
keselamatan diperoleh melalui ketaatan dan peraturan-peraturan gereja Mormon. 17
Pemahaman ini tidak mengakui kesempurnaan karya Yesus Kristus dan menolak
bahwa keselamatan adalah anugerah Allah semata-mata. Alkitab mengajarkan bahwa
Yesus sanggup menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang
kepada Allah (Ibrani 7:25). Alkitab juga mengajarkan bahwa keselamatan adalah
anugerah Allah semata-mata (sola gratia) dan bukan hasil usaha manusia (Efesus
8:10). Ketaatan kepada Allah bukan untuk memperoleh keselamatan, tetapi karena
orang percaya telah diselamatkan (telah menerima keselamatan) oleh Allah, maka
orang percaya harus hidup dalam ketaatan kepada Allah.
4. Akhir Zaman
Pemahaman para penganut Mormon bahwa tersedia keselamatan bagi orangorang yang sudah meninggal dunia melalui baptisan kepada orang mati adalah
pengajaran yang sesat. Amanat Agung Tuhan Yesus dalam Matius 28:19 tentang
baptisan tidak ditujukan kepada mereka yang sudah meninggal, tetapi kepada orangorang yang masih hidup. Baptisan juga tidak dapat menyelamatkan karena
sesungguhnya makna baptisan adalah tanda dan materai bahwa orang percaya adalah
milik atau kepunyaan Allah.

17 Peraturan-peraturan tersebut adalah pertama, iman di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kedua, pertobatan.
Ketiga, baptisan untuk pengampunan dosa. Keempat, penumpangan tangan untuk karunia Roh Kudus.

BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan pemahaman tentang Mormonisme yang telah penulis uraikan


dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan bahwa Mormonisme adalah
suatu aliran pengajaran (doktrin) yang menyimpang dari kebenaran firman Allah.
Penyimpangan tersebut dapat dibuktikan melalui tinjauan alkitabiah terhadap sumber
pengajaran (doktrin) dan pokok-pokok pengajaran (doktrin) Mormonisme.
Para penganut Mormonisme mengakui bahwa ada empat sumber firman Allah
bagi manusia, yang berarti mereka menolak otoritas, wibawa, kesempurnaan atau
kecukupan Alkitab (seperti tertulis dalam 2 Timotius 3:16) untuk menyatakan

kebenaran Allah bagi manusia. Pokok-pokok pengajaran Mormonisme juga


menyangkal doktrin Trinitas atau Allah Tritunggal, mengajarkan pre-eksistensi
manusia yang sesungguhnya tidak alkitabiah, tidak mengakui kesempurnaan karya
keselamatan yang dikerjakan Yesus Kristus melalui kematian-Nya di atas kayu salib
serta mengajarkan konsep eskatologis yang salah di mana tersedia keselamatan bagi
mereka yang sudah meninggal melalui baptisan kepada orang mati.
Akhirnya, para penganut Mormonisme haruslah back to the true doctrine
(kembali ke pengajaran/doktrin yang benar) dan memegang prinsip Sola Scriptura
(hanya Alkitab saja), Sola Gratia (hanya anugerah saja), Sola Fide (hanya iman saja),
dan Sola Christo (hanya Kristus saja) seperti yang pernah disampaikan oleh para
tokoh Reformasi, Marthin Luther, Yohanes Calvin dan Zwingly.

KEPUSTAKAAN

1Josh McDowell, Don Stewart, Handbook of Todays Religions: Understanding The Cults,
(San Bernardino: Heres Life Publishers), 83
2 Stevri I. Lumintang, Keunikan Theologia Kristen di Tengah Kepalsuan, (Batu: Departemen
Literatur, PPII, 2010), 445
3 Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: PT BPK Gunung
Mulia, 1995), .343
4 John H. Gerstner, The Theology of the Mayor Sects (Grand Rapids, Michigan: Baker Book
House, 1985), 42
5 Stevri I. Lumintang, Keunikan Theologia, 444

6 Josh McDowell, Don Stewart, Handbook, 87-88


7 Stevri I. Lumintang, Keunikan Theologia, 445
8 Josh McDowell, Don Stewart, Consise Guide To Todays Religions, (Raans Road: Scripture
Press Foundation, 1989), 92
9 Josh McDowell, Don Stewart, Handbook ,.8
10 Anthony A. Hoekema, The four, 18
11 John H. Gerstner, The Theology,.43
12 Anthony A. Hoekema, The four, 34
13 Stevri I. Lumintang, Keunikan Theologia, 445-446
14 Josh McDowell, Don Stewart, Handbook ,88
15 Peraturan-peraturan tersebut adalah pertama, iman di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kedua,
pertobatan. Ketiga, baptisan untuk pengampunan dosa. Keempat, penumpangan tangan untuk
karunia Roh Kudus.

Anda mungkin juga menyukai