Anda di halaman 1dari 10

Makalah Arkeologi Alkitab

(KEMATIAN & KEBANGKITAN YESUS)


Oleh
N
A
M
A
Yekius :Tabuni
Tingkat :III (Tiga)
Mata kuliah :Arkeologi Alkitab
Dosen pangampu :Tabita Br. Sembiring, M. Th.

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BINA MUDA WIRAWAN


MEDAN TAHUN 2021
Bab 1
Pendahuluan
Alkitab yang menceritarakan bagaimana peristiwa-peristiwa berhubangan erat dengan
manusia dan tempat-tempat yang terutama. Kebanyakan orang ajarannya yang berdasarkan
pengalaman pribadi atau sejarah bangsa. Jadi Alkitab berbe dengan buku-buku dogma
lainnya, yang mengutarakan teologi dengan dalil-dalil. Bukanlah kebenaran abstrak yang
terdapat dalam Alkitab melainkan karya dan firman Allah di dalam sejarah umat-Nya.
Dan untuk dapat memperoleh pengetahuan tersebut, Arkeologi mutlak itu perlu.
Melalui arkeologi para ahli yang menemukan sisa peninggalan purbakala, dan juga termasuk
tulisan-tulisan dalam berbagai Bahasa kuno. Dan bahkan kita memperoleh beragam informasi
mengenai kehidupan manusia yang dahulu, termasuk pada zaman Perjanjiam Lama dan
Perjanjian Baru.

Judul :Kematian Dan Kebangkitan Yesus


1
Banyak orang di dunia ini yang tidak percaya kepada kematian Yesus Kristus. Itu
adalah pilihan hidup harus dihargai dan tidak bisa kita dipaksakan. Namun, di antara
orang tidak percaya itu kemudian ada beberapa orang mencoba mencari cara untuk
“merobohkan” bangunan iman Kristen ini. Mereka mencoba menbuat berbagai teori
untuk menyagkal kebangkitan Yesus. Meskipun sekilas tampak meyakinkan, teori-teori
tersebut yang dapat diwajib dengan logika yang sederhana. Yang kita perlu ketahui ialah,
sikap hati yang jujur dan terbuka, serta dalasan berpikir yang runut dalam melihat
argumentasi Alkitabiah.
Banarkah para arkeolog teleh menemukan rumah murid Yesus?
2
Surat kuno yang berasal dari abad ke-5 atau keenam tersebut menggambarkan ajaran
rahsia Yesus kepada Yakobus, termasuk informasi tentang alam surgawi dan kejadian
masa depan, seperti kematian Yakobus yang tidak terelakkan. Teks tersebut melengkapi
catatan alkiotabiah tentang kehidupan Yesus, dan mengzinkan kita untuk mengetahui
perrcakapan yang diduga terjadi antara Yesus dan Yakobus. Percakapan tentang ajaran
rahsia yang menjadikan Yakobus jadi guru baik setelah kematian Yesus”. Smith dan
Landau menyadari bahwa tulisan yang mereka temukan bertentangan dengan batas

1
Apologetika/kematian-dan-kebngkitan yesus kristus-fakta sejarah atau-sekedar dogma/4/
2
https://seins.kompas.com/read/2017/12/05/200500323/ manuskrip terlarang berisi ajaran rahsia yesus
ditemukan.
kanonik yang ditetapkan oleh Athanasius, uskup Aleksandiria. Di dalam surat Paskah
tahun ke-367, uskup tersebut mendefinisikan 27 Kitab dalam Perjanjian Baru yang tidak
dapat ditambah bahkan jagu dikurangi.
Bab 2
Latar Belakang (alasan penulis mengangkat judul)
Latar Belakang Masalah
Hukuman mati ini berasal dari negeri Babilonia melalui Persia kemudian diadopsi oleh
bangsa Yunani dan Yahudi berperang dengan organ pemerintahan Romawi, sering kali yang
digunakan untuk menghukum politik atau agama, bajak laut muda atau mereka yang tidak
memiliki hak sipil bangsa Romawi salib dijadikan alat hukuman yang paling kejam terhadap
para pemuda dan orang-orang asing terutama jajahan yang memberontak ada berbagai
metode untuk melakukan eksekusi sebelum berhukum digantung di atas kayu salib sebagai
orang berdosa permulaan yaitu: orang yang harus dipukul, diludai dan serta dicambuk dan
koyakkannya kemudian diolok-olok berkali-kali dan setelah itu diharuskan menyeret balok
kayu salib ke tempat hukuman mati dimana tempat yang sudah tersedia, diikat dengan
tangan terletak ke balok silang atau langsung pada pergelangan tangan. Namun, kemudian
berikutnya ini adalah catatan sejarah raja-raja yang pernah memberlakukan salib untuk
hukuman mati yaitu dari 13 ribu lawan politiknya pada tahun 500 sebelum Masehi sampai
sekitar 32 Masehi memerintahkan agar Yesus dari Nazaret dengan cara disalibkan kemudian
pada tahun 337 Masehi menghapuskan hukuman salib dari kekaisaran Romawi karena
pemujaan untuk Yesus Kristus korban penyaliban di pandang yang paling terkenal eksekusi
bagi terpidana mati yang bermula pada abad ke 6 sebelum Masehi dan abad ke-4 M untuk
jadi alib adalah bentuk hukuman eksekusi bagi terpidana mati yang bermula pada abad ke-6
SM-4M. Untuk menebus semua pelanggaran
Alasan Mengangat Judul
Alasan tersebut ini adalah kita harus tahu, sebagaimana para arkeolog menemukan pada
waktu kematian dan kebangkitanYesus sisa-sisa peninggalan, dan tulisan-tulisan, bekas-
bekasnya. Kerena Yesus bukanlah seperti manusia biasa melainkan pada waktu Ia mati dan
bangkit terjadi peristiwa yang sangat hebat (Luk.23:44-45; Mat.28:2-4). Sebagaimana kita
ketahui daripada kematian dan kebangkitan tersebut, riwayat Injil sesudah pengalian,
tentunya sama sekali tidak adil. Yesus disalibkan serta di kuburkan dan kemudian bangkit
pada hari yang ke tiga dari antara orang mati. Dalam teologi Kristen peristiwa ini mempunyai
makna yang sangat cukup besar bahkan kita bisa di katakan bahwa kematian dan kebangkitan
Yesus Kristus merupakan inti darapada Injil.
3
Di dalam Perjanjian Lama dalam sejarah peradaban kuno, praktik eksekusi mati
setidaknya sudah diberlakukan sejek zaman Babilonia di Mesopotamia. Salah satu dokumen
yang tertulis peling awal yang mendukung hukuman berat tersebut yang adalah Undang-
undang Hammurabi yang ditulis pada permukaan batu antara sekitar 1754 SM. UU tersebut
disusun oleh Raja Hammurabi yang memerintah Mesopotamia antara 1792-1750 SM. Di
dalamnya terdapat 282 butir hukum yang mengatur hubungan social masyarakat Babilonia
pada masa itu, termasuk juga masalah yang berhubungan dengan bidana mati.
“Beberapa aturan dalam UU ini tidak hanya saja mengancam hukuman mati bagi para
pelaku kejahatan, namun juga orang-orang yang dianggap lalai menjalangkan tugasnya
sehingga berakibat pada hilangnya nyawa orang lain,” maka arkeolog Inggris, Leonard
William King dalam bukunya (The code of ) Hammurabi.
Contoh unik aturan pidana mati dalam UU Hammurabi dapat ditemukan pada butir
229. Yang di sebutkan, jika sebuah rumah di roboh dan membunuh pemiliknya, pembangun
rumah tersebut akan di hukum mati. Selanjutnya, pada butir 230 dinyatakan, jika rumah yang
roboh itu membunuh dari pemilik rumah, anak dari pembangun rumah itulah yang di hukum
mati. Teori hukum ini dikenal dengan istilah “hilang mata di ganti mata” atau “hilang nyawa
di bayar nyawa”.
Bebarapa dokumen kuno yang lainnya juga mendukung hukuman mati, termasuk
naskah Keagamaan Yahudi dan Nasrani. Dalam kitab (Taurat) yang di kenal (Pentateukh
lima kitab yakni: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan). Ada ketetapan hukuman
mati bagi para pelaku pembunuhan, penculikan, sihir, pelanggaran Hari Sabat, dan berbagai
kejahatan.
Tentunya Yesus mengetahui bahwa kita tidak layak membayar hutang dosa-dosa kita
sendiri karena tidak ada manusia yang sanggup hidupnya layak tanpa doas. Oleh sebab itu,
Yesus relah berkorban untuk manusia. 2000 tahun yang lalu Yesus mati menebus dosa-dosa
manusia. Dampaknya tak bisa seperti kematian manusia pada umumnya. Kematian Yesus di
Kayu Salib, yang mampu membayar semua hutang dosa-dosa kita. Your sins are forgiven.
Bab 3
Teori
1. Informasi Alkitabiah
Teori informasi Alkitab kematian 4Yesus Kristus Sang juruselamat manusia terjadi
pada abab yang ke 1 M, diperkirakan antara tahun 30-33 M. menurut penanggalan

3
Mengenal-hukuman mati dalam peradaban kuno
4
Penyaliban Yesus—Kematian Yesus
Yahudi, Yesus mati tergantung di atas Salib tanggal 14 Nisan, beberapa yang
sebelum Paskah Yahudi di rayakan. Hukuman mati dengan disalibkan dijatuhkan
atas perintah gubernur Kerajaan Romawi untuk porvinsi Yudea Pontius Pilatus,
berdasarkan laporan para pemuka agama Yahudi saat itu bahwa Yesus Kristus
mengaku bahwa Ia sebagai Raja orabg Yahudi. Berita penyaliban dan kematian ini
yang dicatat di sejumlah tulisan sejarawan Kerajaan Romawi, orang Yahudi dan
murid-murid Yesus. Mencatat yang paling detail di temukan di dalam kitab-kitab
Injil dalam perjanjian Baru seja.
Jadi jelaslah dalam kitab Perjanjian Lama, juga dapat mengimformasikan
sebagaimana mengambarkan bahwa seorang yang diurapi, dalam (Bahasa Ibrani:
Mesias; sedangkan Bahasa Yunani: Kristus) ole Allah akan menderita sangsara
dan mati sebagai penebus dosa umat manusia. Sejumlah nubuat berfokus pada
peristiwa ini yang menurut Alkitab digenapi dalam kematian Yesus.
Menurut hukum Yahudi, Yesus dituhdu melakukan pelanggaran kepercayaan
keda tuhan, justru karena mengaku bahwa sebagai “Anak Allah” yang berfaedah
menyamakan diri-Nya dengan Allah dan imi yaitu penghujatan yang mesti di
hukum mati. Di bahwa pemerintahan Romawai, pengadilan Yahudi tidak berhak
menjatuhkan hukum mati oleh karenanya, mereka melimpahkan kasus ini untuk
pengadilan Romawi, supaya hukum mati dapat dijalankan
Yesus mengalami 3 proses pengadilan menurut hukum Romawi:
 Di terapkan di depan gubernur Roma, Pontius Pilatus, di mana Yesus
dituduh yang melakukan pelangaran politik. Pilatus tak menemukan
kesalahan,
 Sesudah mendapati bahwa Yesus barasal dari Galilea. Herodes tak
mendapati kesalahan kepada Yesus, lalu mengirimkan-Nya kembali
Pilatus,
 Kemudian terakhir kali Pilatus mengadili Yesus di atas kursi
pengadilan resmi (Bahasa Yunani: Litostrotos; sedangkan Bahasa
Ibrani: Gabata) yang berarti menjatuhkan hukuman matidengan
disalibkan.

2. Penelitian arkeologis
5
Arkeologi secara etimologi bersal dari archaeo yang berarti kuno dan yang
berarti ilmu yang mempelajari sistem kebudayaan manusia pada masa silam dalam
kajian sistematis atas banda duniawi yang ditinggalkan yang menghasilkan sebuah
interpretasi data. Kemudian, arkeologi dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu tentang
kehidupan dan kebudayaan zaman kuno berdasarkan benda peninggalannya, seperti
patung dan perkakas rumah tangga; atau lebih familiar dikenal sebagai ilmu
purbakala. Arkeologi diandaikan sebagai sebuah ilmu sejarah yang berperan sebagai
sebuah rumah yang memiliki banyak ruang yang dihuni oleh berbagai kelompok
Arkeologi, terutama arkeologi yang berperan bagi untuk dunia akandemik,
menganggap arena heritage sebagai pemilik mereka dan hasil interpretasinya adalah
sebuah narasi formal sebagaimana formal history (Ashton dan Hamiliton, 2020).6
Selama abab yang keduapuluh, teknik-tenik penggalian, penafsiran, dan
perekaman penemuan arkeologis terus-menerus ditingkatkan. Seorang ahli yang
sangat berperan dalam pengembangan arkeologi Alkitab ialah Willliam Albright, yang
berasal dari Amerika Serikat. Dari hasil penggalian ini dia menyusun urutan bentuk-
bentuk tembikar yang ditemukan dalam setiap lapisan tel. Kemudian urutan itu
dipakai dalam penelitian tel-tel lain untuk membentuk masa lapisan-lapisan yang
temukan di sana.
Bab 4
Analisis Penulis (kesesuaian informasi Alkitab dan Penelitian arkeologis)
Informasi Alkitab
Saya sering kali mendengar penjelasan para pengkhotbah terkait kematian Yesus
Kristus, Dia mati karena menebus dosa manusia. Yesus Kristus pada hakekatnya Kebenaran,
Kudus, Suci, dan tidak mungkin menjadi berdosa. Itulah yang saya pahami. Tetapi yang
membingungkan ketika Yesus Kristus diatas kayu salib Diaberkata; “Eli-Eli Lama
Sabatani” /artinya BapaKu-bapaKu mengapa Engkau meninggalkan AKu? Penjelasan yang
sering saya dengar, Bapa meninggalkan, memalingkan, wajahnya karena Yesus menjadi
berlumuran dosa/ menjadi berdosa.
Sebetulnya Reformasi pernah mengulas ini, tetapi dalam bentuk yang sedikit beda.
Oleh karena itu, pertanyaan ini tetap menarik dan perlu untuk diulas. Karena soal Kristologi
memang selalu menjadi pergulatan di sepanjang sejarah hidup manusia. Dia Tuhan sekaligus

5
II/Tinjauan Pusat Arkeologi dan interpretasi Visual
BAB II TINJUAN PUSAT PENELITIAN ARKEOLOGI DAN INTEPRETASI VISUAL
6
David L. Baker, John J. Bimson, mari mengenal arkeologi alkitab, BPK Gunung Mulia, Jakarta,2004, hlm 26
Manusia. Yang Suci sekaligus menjadi “yang berdosa” karena menanggung dosa. Jikalu kita
selusuri fakta-fakta Alkitab.
Bahwa, Yesus Kristus itu Benar, Kudus, suci, adalah benar sepenuhnya. Yesus sendiri
berkata:  Akulah jalan, dan kebenaran, dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada
Bapa, kalau tidak melalui Aku (Yohanes 14:6). Dia adalah jalan, yang membawa manusia ke
hadapan Allah. Jalan lain tidak ada, Dia menjadi satu-satunya.The Only One. Dia kebenaran,
karena Dia-lah yang dapat membenarkan manusia yang sudah tidak benar di hadapan Allah,
akibat dosa yang telah diperbuat. Hanya dengan dibenarkan oleh darah Tuhan Yesus Kristus,
manusia menjadi benar, menjadi kudus, menjadi layak di hadapan Allah Sang Benar.  Dan,
karena dibenarkan oleh Yesus Kristus, lewat pengorbanan-Nya di atas kayu salib, maka
manusia yang sejatinya binasa, dapat memperoleh hidup yang kekal. Yesus-lah kehidupan
yang sejati itu, kehidupan yang kekal.
Lalu, soal teriakan Yesus:  Eli, Eli, lama sabakhtani (Matius 27:46). Betul sekali
Yesus Kristus berteriak karena Bapa memalingkan wajah-Nya, karena Yesus Kristus
berlumuran dosa manusia yang ditebus-Nya. Yesus berteriak, bukan karena takut soal
kematian. Karena Dia berkuasa menghidupkan Lazarus yang telah mati empat hari. Tak
masalah soal kematian bagi Yesus Kristus yang adalah Roti Hidup, sumber hidup.  Jadi,
jeritan itu memang karena keterpisahan-ya dengan Bapa-Nya. Alkitab menyaksikan, Yesus
Kristus menanggung dosa manusia di atas kayu salib (1 Korintus 15:3). Allah yang suci tak
dapat memandang dosa, karena itu Dia memalingkan wajah dari Yesus Kristus. Yesus
menjadi terkutuk karena dosa-dosa kita. Seperti tertulis di Galatia 3:13:  Kristus telah
menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada
tertulis: Terkutuklah orang yang digantung pada kayu Salib.
7
Informasi Alkitab Kembangkitan Yesus adalah suatu hal yang penting bagi kita
orang Kristen. Sebab melalui kembangkitanNyalah orang-orang percaya mengalami secara
penuh anugerah Allah yang besar bagi manusia berdosa, yakni keselamatan. Bukan hanya itu,
Kekristenan, juga dibangun di atas fakta kembangkitan Yesus. Alkitab juga dalam Perjanjian
Baru, yang merupakan bagian utama dari Kitab Suci Kristen tanpa kembangkitan Tuhan
Yesus dari kematian. Sebabnya semua Kitab-kitab dalam PB ditulis setelah kembangkitan
Yesus.
Kendati demikian, ada juga pihak yang lain tidak percaya pada kembangkitan Tuhan
Yeses, sekalipun mereka percaya pada kematian-Nya. Orang yang tidak percaya pada
kematian Yesus sudah pasti tidak percaya pada kematian. Pada masa-masa awal
7
rubrikkristen.com/7–bukti-kebangkitan-yesus-menurut-alkitab
kembangkitan Yesus, pihak yang tidak percaya pada kembangkitan Yesus adalah orang-
orang Yahudi.
Bab 5
Penelitian arkeologis
8
Kebudayaan Qurmran di atur seperti keduabelas suku di Israel dan Yesusyang
memilih kedua belas murib untuk menjadi sokoguru jemaat-Nya. Agaknya kedua
persekutuan ini menganggap diri mereka sebagai Israel yang secara benar atau Israel
arkeologis. Tetapi selain itu hamper tidak ada persamaan di antara keduanya. Penguyuban
Qumran sangat mementingkan keimaman dan kesucian ritual, sedangkan kedua hal ini sama
sekali tidak dianggap penting oleh jemaat Kristen mula-mula. Ciri khas paguyuban Qumran
ialah pemisahan dirinya dari Yudaisme yang secara umum, yang dianggap sudah
menyeleweng dari panggilan Allah. Sedangkan orang-orang Kristen pada masa itu, mengikuti
teladan Yesus sendiri, biasa bergaul dengan orang-orang Yahudi lainnya, termasuk mereka
yang dipandang sebagai orang berdosa oleh kaum Farisi.
Banyak orang Eseni maupun orang Kristen mempunyai pengharapan eskatologis
yang kuat, berbeda dengan kaum Farisi dan Saduki yang cenderung lebih mementingkan
masa kini daripada masa mendatang. Namun, inti pengharapan eskatologis itu berbeda.
Kelompok di Qumran menanti-nantikan dua orang mesias, berupa seorang raja dan seorang
imam; sedangkan jemaat Kristen percaya Mesias yang satu-satunya suduh datang, yakni
Yesus yang mereka padang sekaligus sebagai Raja keturunan Daud dan Imam Besar Sejati.
Lagi pula makna pengharapan mesianik di Qumran tak dapat dibandingkan dengan makna
Yesus Kristus bagi jemaat Kristen. Dalam kepercayaan yang pengharapan orang Eseni di
Qumran sama sekali tidak ada unsur yang sebading dengan keyakinan orang-orang Kristen
akan keunikan Yesus. “Guru kebenaran” yang mendirikan paguyuban Qumran dihormati
sebagai seorang guru dan pemberi hukum yang agung, bahkan perantara suatu “perjanjian
baru”; namun dia hanyalah manusia fana dan bukan mesias, juruselamat, satu Tuhan mereka.
Maka jelaslah, perbedaan antara paguyuban Qumran dan persekutuan Kristen mula-
muila adalah lebih penting daripada persamaannya. Sekalipun begitu, penemuan-penemuan
di Qumran sangat membantu kita untuk memahami dunia di mana agama Kristen lahir.
Melalui penemuan itu kita dapat melihat betapa beragamnya kepercayaan dan pengharapan di
dalam agama Yahudi masa itu. dan ternyata bebarapa konsep dalam kitab-kitab Injil, seperti
pertentangan antara terang dan gelap dalam injil Yohanes juga yang ditemukan dalam

8
Ibid, hal 195
naskha-naskha Laut Mati, berakar dalam kebudayaan Yahudi pada masa itu dan bukan akibat
pengaruh Yunani atau Gnostik (sebagaimana diduga oleh beberapa ahali sebelumnya).

Bab 6
Kesimpulan.
Alkitab yang menceriterakan atau mencacat bahwa bagaimana peristiwa-peristiwa
berhubangan erat dengan manusia. Kebanyakan orang ajarannya yang berdasarkan
pengalaman pribadi atau sejarah bangsa. Jadi Alkitab berbeda dengan buku-buku dogma
lainnya, yang mengutarakan teologi dengan dalil-dalil. Bukanlah kebenaran abstrak yang
terdapat dalam Alkitab, namun, melainkan karya dan firman Allah yang di dalam sejarah
umat-Nya.
Kebanyakan orang yang tidak percaya bahwa kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus.
Dalam kepercayaan yang pengharapan orang Eseni di Qumran sama sekali tidak ada unsur
yang sebading dengan keyakinan orang-orang Kristen akan keunikan Yesus. Dan juga ada
yang mengatakan Yesus bukan Anak Allah, tetapi Yusuf anak tukang kayu. Dan kemudian
berikutnya ini adalah catatan sejarah raja-raja yang pernah memberlakukan salib untuk
hukuman mati yaitu dari 13 ribu lawan politiknya pada tahun 500 sebelum Masehi sampai
sekitar 32 Masehi memerintahkan agar Yesus dari Nazaret dengan cara disalibkan kemudian
pada tahun 337 Masehi menghapuskan hukuman salib dari kekaisaran Romawi karena
pemujaan untuk Yesus Kristus korban penyaliban di pandang yang paling terkenal eksekusi
bagi terpidana mati yang bermula pada abad ke 6 sebelum Masehi dan abad ke-4 M untuk
jadi salib adalah bentuk hukuman eksekusi bagi terpidana mati yang bermula pada abad ke-6
SM. Untuk penebusan semua pelanggaran oleh umat manusia.
Bab 7
Referensi /(Daftar Pustaka)
Apoloketika/kematian dan kebangkitan yesus kristus fakta sejarah atau sekedar dogma/4/
https://seins. Kompas.com/read/2017/05/200500323/manuskrip terlarang berisi dalam ajaran
rahsia yesus ditemukan
Mengenal hukum mati dalam peradaban kuno
Penyaliban yesus-kematian yesus
II/tinjauan pusat arkeologi dan interpretasi visual
David L, Baker, John J, Bimson, mari mengenal arkeologi alkitab, BPK Gunung Mulia,
Jakarta, 2004
Rubrikkristen.com/7-bukti-kebangkitan yesus menurut alkitat
___ Pagyuban Qumran diatur seperti keduabelas suku Israel, halm 195

Anda mungkin juga menyukai