Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANALISA KITAB

NAMA : MULIADI SUPRIANTP MANIK

NIM : 233294.2020.10

TINGKAT : (Satu)

MATA KULIAH : Surat surat Umum

DOSEN PENGAMPU : Yupiter Mendrofa.M.Th

ANALISA KITAB

IBRANI 9:1-28

Penulis : Tidak Disebutkan


Tema : Perjanjian yang Lebih Baik
Tanggal Penulisan: 67-69 M (tidak dapat dipastikan)

Latar Belakang
Tidak diketahui kepada siapa surat ini dialamatkan, sekalipun Roma merupakan
kemungkinan. Judul kitab ini di dalam naskah-naskah Yunani yang tertua hanyalah, "Kepada
Orang Ibrani." Sekalipun demikian isi surat ini menunjukkan bahwa surat ini ditujukan
kepada orang-orang Kristen Yahudi. Penggunaan Septuaginta (Alkitab PL dalam bahasa
Yunani) oleh penulis ketika mengutip PL menunjukkan bahwa para penerima surat ini
mungkin adalah orang-orang Yahudi berbahasa Yunani yang tinggal di luar Palestina.
Kalimat "terimalah salam dari saudara-saudara di Italia" (versi Inggris NIV -- "mereka dari
Italia mengirim salam" Ibr 13:24) mungkin sekali berarti bahwa penulis sedang menulis
kepada orang-orang yang tinggal di Roma dan mencantumkan salam dari orang-orang
percaya dari Italia yang dalam perantauan. Para penerima surat ini mungkin terdiri atas
kelompok-kelompok persekutuan rumah yang merupakan bagian dari jemaat gereja yang
lebih luas di Roma. Beberapa di antaranya mulai menunjukkan tanda-tanda akan
meninggalkan iman mereka kepada Yesus dan kembali kepada kepercayaan Yahudi mereka
sebelumnya, karena mereka dianiaya dan putus asa.
Penulis Surat Ibrani ini tidak disebutkan baik dalam judul kitab yang semula maupun
sepanjang surat ini, sekalipun ia merupakan tokoh yang cukup dikenal pembacanya (Ibr
13:18-24). Oleh karena satu dan lain alasan, identitas penulis hilang sekitar akhir abad
pertama. Selanjutnya dalam tradisi gerejani mula-mula (abad ke-2 sampai ke-4) muncul
berbagai pendapat mengenai orang yang mungkin merupakan penulis surat ini. Pendapat
bahwa Paulus menulis surat ini baru tersebar luas pada abad ke-5.
Banyak ahli PB yang berpandangan konservatif dewasa ini beranggapan bahwa Paulus tidak
mungkin menulis surat ini karena gaya penulisan yang halus dan bercorak Aleksandria,
ketergantungan pada Septuaginta, cara memperkenalkan kutipan-kutipan PL, cara
berargumentasi dan gaya mengajar, susunan argumentasi dan hal tidak menyebutkan dirinya
itu bukan merupakan gaya Paulus. Lagi pula, Paulus senantiasa menunjuk kepada penyataan
yang langsung diperolehnya dari Kristus (bd. Gal 1:11-12), sedangkan penulis surat ini
menempatkan dirinya di antara orang-orang Kristen angkatan kedua yang memperoleh
keyakinan Injil karena kesaksian para saksi mata pelayanan Yesus (Ibr 2:3). Di antara tokoh-
tokoh PB yang namanya disebut, gambaran Lukas mengenai Apolos dalam Kis 18:24-
28 paling cocok dengan keadaan penulis surat ini.
Terlepas dari siapa penulis surat ini, hal ini dapat dipastikan: penulis menulis dengan
kepenuhan Roh dan wawasan, penyataan dan wibawa yang rasuli. Karena dalam Surat Ibrani
penghancuran Bait Suci di Yerusalem dan ibadah di bawah pimpinan para imam Lewi tidak
disebut maka ada anggapan yang kuat bahwa surat ini ditulis sebelum tahun 70 M.

Tujuan
Surat Ibrani terutama ditulis kepada orang-orang Kristen Yahudi yang sedang mengalami
penganiayaan dan keputusasaan. Penulis berusaha untuk memperkuat iman mereka kepada
Kristus dengan menjelaskan secara teliti keunggulan dan ketegasan penyataan Allah dan
penebusan di dalam Yesus Kristus. Ia menunjukkan bahwa penyediaan penebusan di bawah
perjanjian yang lama sudah digenapi dan tidak terpakai lagi karena Yesus telah datang dan
menetapkan suatu perjanjian yang baru oleh kematian-Nya yang mengerjakan perdamaian.
Penulis menantang para pembacanya

1. (1) untuk tetap mempertahankan pengakuan mereka terhadap Kristus hingga pada
kesudahannya,
2. (2) untuk maju terus menuju kedewasaan rohani dan
3. (3) untuk tidak kembali kepada kehidupan di bawah hukuman dengan cara
meninggalkan kepercayaan kepada Yesus Kristus.

Ciri-ciri Khas
Delapan ciri utama menandai surat ini.
1. (1) Surat ini unik di antara surat-surat PB karena bentuknya, "surat ini berawal seperti
sebuah risalah, dilanjutkan bagaikan khotbah, dan diakhiri seperti surat" (Origenes).
2. (2) Di antara semua kitab PB surat ini menggunakan bahasa yang paling halus, paling
mendekati gaya penulisan Yunani klasik daripada penulis PB lainnya (mungkin
kecuali Lukas dalam Luk 1:1-4).
3. (3) Inilah satu-satunya kitab PB yang mengembangkan konsep pelayanan Yesus
sebagai Imam Besar.
4. (4) Ajarannya tentang Kristus ini sangat kaya variasi, dan memakai lebih daripada dua
puluh nama dan gelar untuk Kristus.
5. (5) Kata kuncinya adalah "lebih baik" (dipakai tiga belas kali). Yesus lebih baik
daripada para malaikat dan semua tokoh perantara PL. Ia memberikan perhentian,
perjanjian, pengharapan, keimaman, korban pendamaian, dan janji-janji yang lebih
baik.
6. (6) Surat ini berisi pasal yang paling menonjol dalam Alkitab mengenai iman
(pasal 11; Ibr 11:1-40).
7. (7) Kitab ini sarat dengan kutipan dan petunjuk kepada PL sehingga memberikan
pengertian yang berharga mengenai penafsiran umat Kristen mula-mula terhadap
sejarah dan ibadah PL, khususnya dalam bidang lambang-lambang.
8. (8) Surat ini memberikan lebih banyak peringatan mengenai bahaya-bahaya
kemurtadan rohani daripada kitab lainnya dalam PB.

Bagian 1 ( PERJANJIAN YANG PERTAMA.)

Ibrani 9:1-7

Ketika membahas bahwa perjanjian yang baru jauh lebih unggul daripada perjanjian yang
lama (yang pertama), penulis surat ini menganalisis ciri-ciri utama dari ibadah dan upacara
korban dalam agama Israel.

Bagian 2 (TABUT PERJANJIAN.)

Ibrani 9:4

Tabut perjanjian merupakan sebuah peti kudus yang berisi sebuah buli-buli manna (suatu
peringatan akan pemeliharaan Allah), tongkat Harun (suatu peringatan akan perbuatan-
perbuatan Allah yang ajaib) dan kedua loh batu yang bertuliskan Sepuluh Firman (suatu
peringatan akan pentingnya hukum-hukum Allah sebagai patokan kekudusan bagi umat-
Nya). Tutup tabut ini adalah sebuah lempengan emas yang disebut tutup pendamaian atau
takhta kasih karunia yang menyatakan kemurahan Allah yang menebus melalui darah yang
tertumpah

Bagian 3 (TUTUP PENDAMAIAN.)

Ibrani 9:5

Pada Hari Pendamaian, baik darah lembu jantan yang mengadakan pendamaian bagi imam
besar dan keluarganya maupun darah kambing yang berfungsi sebagai kurban karena dosa-
dosa bangsa Israel dipercikkan di atas tutup pendamaian ini di hadapan Allah (Im 16:2,14)

Tutup pendamaian yang di bumi ini melambangkan takhta kasih karunia sorgawi yang dapat
dihampiri oleh orang-orang percaya karena darah Kristus untuk menerima kasih karunia dan
pertolongan

Bagian 4 (KEMAH YANG KEDUA.)

Ibrani 9:7

Kemah kedua, yang dinamakan tempat Mahakudus, melambangkan kehadiran Allah. Imam
besar dilarang keras memasuki tempat ini lebih daripada sekali tiap tahun. Roh Kudus
mengajarkan bahwa di bawah perjanjian yang lama, masuk dengan leluasa kepada Allah
belum dimungkinkan karena persekutuan yang akrab dengan-Nya hanya dapat terjadi jikalau
hati nurani seseorang telah dibersihkan secara sempurna (ayat Ibr 9:8-9). Penyucian ini
tersedia ketika Kristus mati sebagai kurban yang abadi karena dosa.

Bagian 5 (DARAH KRISTUS.)

Ibrani 9:14

Darah Kristus merupakan pusat dari konsep penebusan dalam PB (1Kor 10:16; 11:27; Ef
2:13; 1Pet 1:2; Wahy 7:14; 12:11). Di atas salib, Kristus mencurahkan darah-Nya yang tidak
berdosa agar dapat menghapus dosa-dosa kita serta mendamaikan kita dengan Allah (Ibr
5:8; Rom 5:19; Fili 2:8; bd. pasal Im 16:1-30).
Dengan darah-Nya, Kristus mengerjakan hal-hal berikut:

1. 1) Darah-Nya mengampuni dosa semua orang yang bertobat dan percaya (Mat 26:28).
2. 2) Darah-Nya menebus semua orang percaya dari kuasa Iblis dan kejahatan (Kis
20:28; Ef 1:7; 1Pet 1:18-19; Wahy 5:9; 12:11).
3. 3) Darah-Nya membenarkan semua orang percaya kepada-Nya (Rom 3:24-25).
4. 4) Darah-Nya menyucikan hati nurani orang-orang percaya sehingga mereka dapat
melayani Allah tanpa kesalahan dengan penuh keyakinan (Ibr 9:14; Ibr 10:22; 13:18).
5. 5) Darah-Nya menyucikan umat Allah (Ibr 13:12; 1Yoh 1:7-10).
6. 6) Darah-Nya membuka jalan bagi orang-orang percaya untuk langsung menghampiri
Allah melalui Kristus untuk memperoleh kasih karunia, kemurahan, pertolongan, dan
keselamatan (Ibr 7:25; 10:19; Ef 2:13,18).
7. 7) Darah-Nya adalah jaminan untuk semua janji dari perjanjian baru (Ibr 10:29;
13:20; Mat 26:28; 1Kor 11:25).
8. 8) Kuasa darah Kristus yang menyelamatkan, mendamaikan, dan menyucikan itu
senantiasa tersedia untuk orang-orang pada waktu mereka menghampiri Allah melalui
Kristus (Ibr 7:25; 10:22; 1Yoh 1:7).

Bagian 6 (PENGANTARA DARI SUATU PERJANJIAN YANG BARU.)

Ibrani 9: 15

Pembahasan mengenai tugas Yesus sebagai pengantara perjanjian yang baru terdapat dalam

Bagian 7 (IA AKAN MENYATAKAN DIRI-NYA SEKALI LAGI.)

Ibrani 9:28

Dibawah perjanjian yang lama, orang Israel menanti dengan ketegangan munculnya kembali
imam besar mereka setelah ia memasuki tempat yang mahakudus untuk mengadakan
pendamaian. Demikian pula orang-orang percaya yang mengetahui bahwa Imam Besar
mereka telah memasuki tempat yang mahakudus di sorga sebagai pembela, menanti-nanti
dengan harapan yang sungguh-sungguh kemunculan-Nya kembali untuk membawa
keselamatan sempurna

Anda mungkin juga menyukai