Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN BACAAN

NAMA : MULIADI SUPRIANTO MANIK


TINGKAT : 1 (Satu)
MATA KULIAH : MISIOLOGI II
DOSEN PENGAMPU : TABITHA BR SEMBIRING,M.Th

JUDUL BUKU : MISI UMAT ALLAH


PENULIS : CHRISTOPEH J.H.ERIGHT
PENERBIT : LITERATUR PERKANTAS
TAHUN TERBIT : 2011
KOTA TERBIT : JAKARTA BARAT
TEBAL BUKU : 371 HALAMAN
HASIL LAPORAN BACAAN SAYA

Misi dan penginjilan merupakan suatu tugas yang gereja tanggapi sebagai amanat atau perintah
langsung dari Tuhan Yesus dalam rangka peranannya didunia ini. Alkitab telah
banyakmemberikan kita catatan-catatan penting tentang bagaimana pergerakan para murid dan
gerejamula-mula dalam merespon hal ini. Semua itu dapat kita lihat dalam kitab Kisah Para
Rasul dan juga kitab-kitab lain dalam PB bagaimana upaya gereja mula-mula merespon
Amanat Agung itu.Masa kini, sebagian dari gereja juga mengakui bahwa tugas menjalankan
penginjilan dan misi itu juga dalah tugasnya. Menjadi pokok permasalahan bagi gereja masa
kini ialah bagaimana gerejamenghadapi tantangan dari dunia dengan kemajemukan yang ada
didalamnya, pluralisme,kemajuan teknologi serta peningkatan ilmu pengetahuan yang semakin
membuka ruang bagimanusia untuk bergerak dan bertindak dengan gaya post modern seperti
sekarang ini. Inimerupakan sebuah tantangan yang sangat luar biasa bagi gereja sebagai subjek
misi.Berangkat dari kata misi, penulis akan menguraikan sedikit pengertian dari
segietimologisnya.
 Missiologi berasal dari kata dalam bahasa Latin mission dan bahasa Yunani logos. Mission
berarti perutusan dengan pesan atau message khusus untuk disampaikan atau tugaskhusus untuk
dilaksanakan.
kuranglebih bisa diartikan sebagai tugas atau pesan khusus yang harus disampaikan dengan cara
yangkhusus pula.[1] Dalam rangka merefleksikannya secara teologis maka missiologi tidak
hanyailmu tentang perutusan melainkan juga adalah teologi tentang perutusan karena
menyangkutrefleksi serta tanggapan ilmiah tentang dimensi iman gereja kepada Allah dan Yesus
Kristusserta keterbukaan gereja terhadap dunia. Gereja mengalami bahwa telah dipanggil dalam
imankepada Tritunggal itu dan diutus untuk mewartakan kabar sukacita kepada seluruh suku
bangsasampai ke ujung dunia.[2] Pekabaran Injil berasal dari Allah (Missio Dei).
 Keinginan untuk pekabaran Injil dari semula sudah berada di dalam rencana dan tindakan Allah.
Pekabaran Injil bukanlah sebuah gagasan Perjanjian Baru atau beberapa ayat Alkitab saja,
tetapi pekabaran Injilterdapat di seluruh Alkitab yang berarti bahwa misi itu merupakan sebuah
kebutuhan dan jugatanggung jawab yang sangat besar bagi gereja bagi rencana Allah untuk
dunia ini secara holistik.
 ata misi sangat sering juga kita dengar dalam ruang lingkup gereja, yang berkaitandengan tugas
penginjilan dan pelayanan gereja di tengah-tengah dunia ini. Berangkat
dari pengertian misi lalu kaitannya dengan tugas gereja ditengah-tengah dunia ini penulis akanm
emberikan beberapa gambaran terkait tugas tersebut. Dalam tulisan ini penulis akanmenguraikan
tentang tugas gereja dalam rangka menjalankan misi dan penginjilan ditengah-tengah dunia ini.
Penulis akan berangkat dari misi menurut Amanat Agung dalam Matius 28 :18-20 yang akan
diberikan judul
“Misi Umat ALLAH”
.
 Masa kini, gereja tinggal memelihara dan memupuk jemaat hasil dari penginjilan yanglama,
sangat sedikit sekali gereja yang mengutus pendeta atau penginjil ( missioner ) ke daerah-daerah
yang benar-benar baru untuk memberitakan Injil atau melaksanakan misi seperti perintahyang
disampaikan oleh Yesus dalam Amanat Agung. Menginjil ialah memberitakan Kabar Baikyang
mencakup segenap daya upaya gereja dalam rangka memberitakan tentang kasih Allah
Dengan demikian,misi dunia merupakan aspek pertama sekaligus paling menonjol dari
praksis kekritenan mula-mula.kekristenan tesebar lewat sulap atau sihir.kadang-kadang orang
berpendapat bahwa dunia sudah di bilang sudah siap bagi kekristenan:stoikisme terlalu
mengawang-gawang dan kering peganisme kering,meganisme terkanal secara metafisika terlalu
mengejutkan secar moral,agama-agama gelap misteri terlalu gelap dan membatasi, Yudaisme
terlalu terikat pada taurat introver,sedabgkan kekritenan muncul di tengah-tengah sebagai
jawaban utama bagi pertanyaan yang diajukan setiap orang.gambaran ini tidak sepenuhnya
salah.tetapi nyaris memaksa kita bersikap tidak adil terhadap realita sejarah.kekristenan
memangil mereka yang bagai sebagai kafir justru untuk menghadapi siksaan kematian kerena
loyalita kepada seorang penduduk yahudi yang di essekusi oleh roma.kekritenan mendukung
kasih yang memotong batas-batas rasial.ia melarang cecara tegas amoralitas seksual.penalantaran
atas anak-anak,serta banyak hal-hail lain yang daingap biasa oleh orang kafir.
Misi Allah yang merentangi jurang dianatar kutukan atas bumi kej 3 dengan akhir
kutukan itu dalam ciptaan baru dalam wahyu 22. Dengan kata lain misi Allah adalah apa yang
mungkin Paulus maksukan saat ia berkata bahwa dirinya menjalani beberapa tahun di efesus
mengajari gereja tentang seluruh maksud.Misi Allah, seperti yang akan kita temukan di dalam
Alkitab, mencakup seluruh ciptaan.Namu, kearah mana kebenaran itu menuntun kita dalam
kaitan misi kita.Kata misi sering kali di sertai oelh pemahaman tentang”lading misi”yang
biasanya berarti ngeri-negeri asing di luar sana, tetapi bukan disini, di negeri sendiri.
Allah punya tanggung jawab lain bagi keseluruh umat manusia.Pencipta Alkitab tak berawal dari
kejadian 3 ataupun berakhir di wahyu 20. Mungkin kita mengira demikina saat kita
mendengarkan sejumlah presentasi tentang dan misi Alkitab.Kejatuhan ketidak taatan dan
pemberontakan melwan sang Allah pencipta mendatangkan hasil yang penuh bencana(kej
3;11).Penebusan Allah mmilih untuk tidak meningalkan atau menghancurkan ciptaanya,tetapi
menebusnya.ciptaan baru kedatangan kristus tak hanya membawa akhir agung dari bagian
Alkitab yang kita sebut bagian Alkitab yang kita sebut sebagai penebusan dalam sejarah itu
sendiri,tetapi juga meresmikan peengenapan terakhir dari kedseluruhan maksud sejarah.Misi
Allahlah yang merentangi jurang di Antara kutukan atsa buni di kajadian 3 dengan akhir kutukan
itu dalam ciptaan baru wahyu. Dengan kata lain Misi Allah adalah yang mungkin Paulus
maksudkan saat berkata bahwa dirinya menjalani beberapa tahun di efesus mengajari gereja
disan seluruh maksud.
menjalani beberapa tahun di efesus mengajari gereja disan seluruh maksud.
Penyebutan pertama Akan umat manusia dalam Alkitab menyatakan dua hal mendasar
tentang dua hal yang di letakan begitu berdekatan sehingga mereka jelas berkaitan.Allah
menciptakan dalam gambar dan rupanya.Allah memaksudkan kita dalam gambar dan rupa
melaksanakan kekuasaan atas ciptaan.berkuasa bukanlah yang membuat kita di sebut gambar dan
rupa Allah. Jadi Allah memeritahkan spesies.tujuan utama manusia adalah memuliakan Allah
dan menikmatinya selamanya. Paulus mnyatakan dalam sebuah frasa diawal dan di akhir
suratnya yang terpanjang.pangilan ssebagai seorang rasul adalah,katanya menuntun semua
bangsa supaya mereka percaya dan taat.jadi dengan frasa yang di tetampatkanya secara jelas
ini,Paulus menunjukan bahwa pelayan injil seumur hidup adalah tentang menghasilkan
komunitas seperti Abraham di semua bangsa.jadi injil,kabar baik yang datang dari mulut Allah
sendiri,ialah ingin memeberkati bangsa-bangsa,dan akan melalakukan melalui Abraham dan
keturunanya.dalam suatau dunia Allah bekerja sebagai respon terhadap dosa dan pemberotakan
manusia,Allah mengeluarkan program untuk membawa berkat dan kita telah mempelajari betapa
kaya dan luasnya kandungan dari kata Berkat yang Alkitabiah.Namun berkat Allah bukan hanya
bagi Abraham dan keluarganya saja.ia akan menjadi bapa dari suatu bangsa yang khusus melalui
mereka berkat yang mengalir secara universal bagi semua bangsa. Maka kita jika kita ada di
dalam Kristus, adalah bagian dari keluarga Abraham itu,tidak peduli dari bangsa mana kita
berasal.keadaaan namun jika,di dalam Kristus, kita Mewarisi berkat Abraham, kita juga
mewarisi misi Abraham yaitu pergi dan menjadi barkat untuk menjadi alat dari mana berkat
Allah mengalir kepada orang lain.pada tingkat dasar,yang di mulai tepat di kitab kejadian
ini,itulah siapa kita anak-anak Abraham dan itulah apa kita ada disini.linkup maksud Allah
dalam menceritaka kepada Abraham rencananya harus di perhatikan dengan
saksama.kehendaknya yang di beritahukan kepada Abraham,jelas Allah tidak memberitahukan
kehendaknya kepada kita supaya pengetahuan tentang dia ikut mati bersama dia.dia
mengwajibkan kita menjadi saksi-saksinya bagi generasi selanjutnya.sehinga pada giliranya
mereka bisa meneruskan apa yang mereka bisa meneruskan apa yang mereka terima dari kita apa
yang mereka terima dengan cara inilah kita mesti memperluaskan kebenarn Allah
Yang saya pahami juga bahwa Allah memberitahukan menghakimi Sodom. Ya, dan kita bisa
melihat tanda-tanda Sodom di sekitar kita sampai sekarang.namun Allah memangil Abraham dan
bangsanya untuk berbeda, hidup menurut standar yang lain, untuk merefleksikan Allah yang
berbeda sacara redikal darri semua ilah bangsa-bangsa yang palsu, masalah kita adalah gereja
begitu sering tidak berbeda dari dunia, dan dalam beberapa hal bahkan lebih parah. Gereja yang
terpecah,berpisah,dan bertengkar tidak bisa berbicara atau memeberikan apa-apa kepada dunia
yang terpecah,rusak,dan keras.gereja yang tidak bermoral tidak bisa mengatakan apaa-apa
kepada dunia yang tidak bermoral gereja yang penuh korupsi, Diskriminasi kasta,dan bentuk-
bentuk lain penindasan sossil,etnis atau gender tidak memiliki apapun untuk di katatakan kepada
dunia yang penuh sesak dengan hal-hal seperti itu. Gereja yang pemimpinya terobsesi dengan
kekayaan dan kuasa, tidak memiliki apapun untuk dinkatakan kepada dunia yang penuh dictator
rakus.
Siapakah kita untuk, Apa kita ada disini? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang kita
gunakan memulai Bab ini. Seperti Israel perjanjan lama, kita adalah umat yang tindakan
penebusan Allah yang historis, pada keluaran dan terutama di Kayu salib. Seperti Israel
perjanjian lama, kita adalah umat Allah ingin gunakan dalam misi yang di dorong oleh anugerah-
Nya di masa depan membawa umat dari semua bangsa di seluruh bumi ke dalam keluarga
multinasional dari mereka yang mengenal-Nya dan menyembah-Nya saja. Kita adalah umat
Allah yang di pangil untuk hidup dan dalam respon terhadap anugerah itu, dengan hidup yang
merepresentasikan Allah kepada dunia dan yang menunjukan perbedaan antara kekudusan dan
keburukan yang rusak dan ketidakmampuan dari ilah ilah palsu yang mengelilingi kita, dengan
kata lain kita tepat seperti yang di gambarkan petrus, dengan identitas yang sama misi yang sama
dan tanggung jawab yang etis yang sama. Petrur menerapkan Keluaran 19:4-6 secara lansung
kepada orang-orang Kristen “kamu telah memiliki pengalaman keluaran mu [keluar dari
kegelapan]. Kamu telah merasakan anugerah dan kemurahan Allah. Maka sekarang hiduplah
menurut kisah itu. Hiduplah dengan ketaatan yang menarik dari hidup “hidup yang baik”
sehingga orang tertarik kepada Allah yang kamu sembah dan apapun yang mereka katakana
tentang kamu, mereka datang memuliakan mu. Kita melihat bagaimana bagian dari misi Allah
adalah untuk memberikan kesetiaan yang tidak terbagi kepada Allah yang kita kenal di dalam
Kristus sebagai Juruslamat. Bagian dari kesetiaan tersebut mencakup kerelaan, seperti para rasul,
untuk bangkit bagi-Nya di persidangan terbuka seperti terjaadi dulu. Di dalam dunia di mana
bangsa-bangsa manusa telah membangun allah-allah bagi diri mereka sendiri dan tidak mengenal
Allah yang hidup, umat Allah di pangil untuk membawa kesaksian tentanng keunika, kadaulatan
dan karya penyelamatan-Nya. Itulah alasan mendasar bagi pemilihan kita dan bagian dari makna
menjadi hamba-hamba Allah. Namun tugas membawa kesaksian tidak hanya di tunjukan bagi
kepentingan mereka belum mengenal Allah, hal itu juga menguatkan iman dann pemahaman dari
para saksi itu sendiri. Karena misi umat Allah mencakup kesaksian verbal, berdiri untuk
mengatakan kebenaran tentang siapa dia Allah yang sebenarnya dan tentang apa yang Allah telah
lakukan melalui Tuhan Yesus Kristus untuk meng hadirkan keselamatan bagi bangsa-bangsa. Isi
dari diatas segalanya ialah kabar baik, dan untuk membimbing kitab pada baba selanjutnya. Injil
itu historis dan gerejawi yaitu mencakup fakta-fakta sejarah tentang Kristus dan realitass dari
suatu umat manusia baru di dalam Kristus. Injil adalah iman dan ketaatan. Injil suatu berita yang
harus di dengar dan suatu hidup yang harus dilihat Injil itu pribadi dan kosmis. Injil terutama
adalah injil dari Allah, Kesetiaan Allah keselamatan dari Allah, putra Allah umat Allah dan
kemuliaan Allah. Dan dalam mengajak kita untuk memahami semua di mensi ini, Paulus Akan
mengarahkan kita untuk terus kembali kepada apa yang di kenalnya sebagai kitab suci perjanjian
lam kita karena seperti ada tertulis dalam kitab suci Yesus mati dan bangkit kembali bagi
keselamatan kita. Dan dari sanalah perjanjian baru memperoleh kata “Injil seperti yang kita lihat
sebelumnya. Maka seluruh injil kita harus diamkan dari kedalam sumur keseluruhan Alkitab kita,
karena mis kita harus di intregasikaan dengan gaung narasi besarnya Akan keselamatanya,
tuntuntan yang mengubahkan bagi dan janji Akan, ketaatan bagi perjanjian, serta harapan serta
visinya yag hidup dari suatu ciptaan baru dimana kebenaran berdiam disana bersama umat
manusia yang sama yang sudah di tebusnya. Satu hasil terakhir dari menarik pemahaman kita
Akan injil dari seluruh Alkitab adalah menyababkan suatu penilaian yang lebih rendah hati dan
bijaksana Akan peran diri kita dalam misi sebagai pekabar-pekabar injil. Kita bukan saluran
pertama dan satu-satunya untuk pekabarran injil. Jadi biarlah kita tidak (pada satu estrem)
mengabaikan tanggung jawab penginjilan kita denga melupakan makna penting yang Allah,
(pada estrem lainya) membesarkan keegosentriakan penginjilan kita membayangkan bahwa
Allah tidak memiliki alat lain untuk mengomunikasikan kabr baik-Nya. Pengutusan yang
dinamis itu mengalir terlebih dahulu melalui banyak contoh orang yang Allah utus di dalam dan
kepada Israel perjanjian lama, sebagai agen-agen keselamatan dan utusan pernyataan Allah.
Diutus oleh Allah apapun tujuanya berarti menyadang otoritas Allah. Kisah Allah Akan
pengutusan mencapai klimaks, dalam dia yang Allah utus kedalam dunia di selamatkan melalui
dia. Yesus mewujudkan semua dimensi pengutusan perjanjian lama. Tetapi dengan perbedaan
yang utama yang kahirnya sepenuhnya di genapi-Nya untuk tujuan Dia di utus, seperti yang kita
dengar dalam Doa-nya pada yohanes 17 dan teriakan klimaks “sudah selasai”. Gereja-gereja
harus menjadi komunitas diseluruh dunia dirintis, dibina, dan saling terhubung melalui
pelayanan dalam gereja. Dimana pun kita diutus harus kita harus menerimanya karena Allah
telah memiliyh kita sebagai hambanya yang melayani umat-Nya yang masih belum mengenal
dia. Kita sebagai hamba Tuhan kita harus menerima dimanapun kita diiutus. Ketika saya diutus
oleh Allah maka saya harus memgikuti perintah-Nya dan menjalakan misi Allah. Hidup bagi
Allah tidak semudah membalikan telapak tangan kita harus menghadi dunia yang sekarang ini
yang mulai rusak kita sebagai hamba Allah kita harus siap menghadapinya. Kerana misi umat
Allah dalam arena public adalah suatu pangilan kepada peperangan roahni yang terus menerus.
Dan tindakan pertama dalam peperangan itu adalah mengenali musuh bahwa memang ada
musuh. Kisah para rasul mencatat bahwa penderitaan datanng dengan cepat pada para orang
percaya. Bagi Paulus, harapan penderitaan ada dalam pengutusan (Kis 9:16). Misi umat Allah
adalah partispasi kita dalam misi Allah. Jadi penderitaan umat Allah dalam misi Allah dalah
tekad Allah.
Misi hadir karena ibadah tak hadir? Jadi misi hadir karena tidak ada ibadah dalam satu
daerah tersebut. Sasaran segala wujud misi kita adalah beribadah ddan memuliakan satu-satunya
sang Allah yang hidup. Itu karena sasaran seluruh kehidupan manusia dalah mengasihi,
beribadah kepada Allah, dan menikmati-Nya. Di situlah letak pengenapan dan kepenuhan diri
kita yang terdalam. Pemuasan terbesar potensi manusiawi kita sebagai makhluk hidup yang di
ciptakan di dalam gambar Allah sepenuhnya hadir pada ibadah dan kemuliaan Allah. Karena
misi Allah adalah kasih ilahiah yang dinamis yang mengerakan Allah untuk mencari
kesehjahteraan dan berkat tertinggi bagi umat manusia dengan membawa mereka kedalam relasi
dengan diri-Nya sendiri. Diman mereka mengasihi, beribadah kepada, serta memuliakan dia, dan
menemukan sukacita terbasar mereka melalui semua itu. Sepeti itu Paulus melihat sasaran utama
misinya dan bukan hanya misinya sendiri, bahkan juga misi Yesus Kristus. Pada akhirnya
suratnya kepada jemaat Roma, Paulus meringkas keseluruhan argumentasinya di dalam kita
tersebut dan mengaitkan hal itu dengan karya hidupnya sendiri. Misi Allah yang agung,
sebagaimana di katakanya di ayat-ayat pembuka suratnya.
Mengapa Doa begitu kritis bagi misi? Bisa kita lihat di kolose 4:2-4 menyediakan jawabnya. Di
dalam doa kita mengakat karya injil ketas kondisi biasa dan meyerahkanya kepada tangan dia
yang memerintah segala sesuatu dia yang bisa menyediakan sebuah “pintu terbuka”bahkan
walaupun sibawa berita masih di penjarakan. Pujian dan doa yang paling fundamental bagi umat
Allah, dua hal yang olehnya mereka paling banyak di kenali, dan dua hal yang melaluinya
mereka terlibat di dalam misi mereka sebagia umat Allah.
Kita telah melihat bahwa kita memiliki misi yang rentanganya selebar bumi ini, yang
untuknya kita di perintahkanya yang untuknya kita di perintahkanya untuk merawatnya. Kasihi
lah Tuhan Allah mu? Adalah perintah pertama sekaligus terbesar. Kini, di dalam pengalaman
manusia. Yang membuat gereja-gereja menjadi masyarakat mengontras yang ilahiah bukanlah
kekudusan yang hasil usaha sendiri, juga bukan upaya-upaya terbatas maupun prestasi moral,
tetapi karya Allah yang menyelamatkan, yang membenarjan mereka yang saleh, menerima
kegagalan, dan merekonsiliasasikan diri-Nya dengan mereka yang bersalah. Tetapi ibadah
melakukan satu hal lagi. Secara konstan mengigatkan kita kepada Allah yang misi-Nya kita
layani.
Jadi dapat saya simpulkan bahwa Melalui buku ini, Rev. Christopher J. H. Wright, Ph.D.
mengajar kita bahwa misi umat Allah adalah misi yang integral yang meliputi misi pemberitaan
Injil dan misi sosial (tanggung jawab sosial) di mana kita terpanggil untuk menjadi garam dan
terang bagi dunia sekitar kita melalui berbagai bidang kehidupan, seperti: pendidikan, ekonomi,
hukum, politik, dll. Untuk mengawali pembahasannya, Dr. Wright menjelaskan siapa kita dan
tujuan kita diciptakan dengan mengaitkannya dengan 4 kisah yang telah, sedang, dan akan
dialami umat Allah, yaitu: penciptaan, kejatuhan dalam dosa, penebusan, dan ciptaan baru
(konsumasi). Setiap kisah dibahas oleh Dr. Wright di beberapa bab yaitu pertama, mulai dari
penjelasan tentang umat Allah diciptakan untuk peduli dengan ciptaan Allah, kemudian umat ini
juga harus menjadi berkat bagi bangsa-bangsa sebagaimana dalam Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru, keselamatan umat Allah selalu diperuntukkan bukan hanya bagi umat
Israel/pilihan-Nya, tetapi terbuka juga bagi umat non-Israel. Agar dapat menjadi berkat bagi
bangsa-bangsa, umat Allah harus berjalan di jalan Allah. Supaya dapat berjalan di jalan Allah,
umat-Nya harus ditebus untuk menjalani hidup penebusan. Dengan menjalani hidup penebusan,
kita dapat mewakili Allah di dunia dan akhirnya menarik orang lain kepada Allah.
Setelah membahas tentang misi sosial, maka mulai bab 9, Dr. Wright beralih dengan membahas
tentang misi penginjilan yang dimulai dengan misi kita untuk memberitakan Kabar Baik bagi
semua orang tentang satu-satunya Allah yang Hidup dan Juruselamat, kemudian disusul dengan
menjadi saksi Allah yang hidup bagi dunia. Di dalam kesaksian itu, kita memproklamasikan Injil
Kristus bagi semua bangsa.
Mengerti misi entah itu misi sosial maupun penginjilan didasarkan pada konsep kita tentang apa
itu diutus dan mengutus. Karena kita diutus dan nantinya mengutus orang lain, maka kita
seharusnya hidup dan berkarya di arena publik khususnya aspek sosial (termasuk penginjilan)
dan tidak lupa untuk menyertakan doa dan pujian kepada Allah sebagai pusat misi kita. Di
bagian akhir, Dr. Wright menantang kita untuk mengambil sikap menjalankan misi di dalam
setiap area hidup kita. Biarlah melalui buku yang membahas theologi biblika yang komprehensif
(PL dan PB) tentang misi umat Allah, kita disadarkan pentingnya misi umat Allah bagi dunia
sekitar kita demi hormat dan kemuliaan nama-Nya.

TERIMAKASIH TUHAN YESUS MEMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai