II. Pembahasan
A. Penyataan Allah
Untuk mempelajari doktrin Alkitab, kita lebih dahulu harus memahami pengertian tentang "Penyataan Allah". Karena
melalui pemahaman Penyataan Allah yang benar kita akan memiliki fondasi pengertian tentang Alkitab dengan lebih kuat.
Dalam bahasa Yunani, kata "penyataan" adalah "apokalupsis" (dari "apokalypto") yang artinya adalah "sesuatu yang
disingkapkan (dibukakan) dari apa yang dahulunya samar-samar/tertutup/tidak terlihat jelas" (Lukas 10:21; Efesus 3:5). Dalam
bahasa Ibrani ada padanan arti dari pengertian di atas, yaitu "gala", artinya "telanjang" (Keluaran 20:26; Yesaya 53:1; 2 Samuel
7:27).
Ada beberapa definisi yang dicetuskan oleh para teolog Kristen, namun secara umum "penyataan" dapat didefinisikan
sebagai: tindakan Allah (baik itu perbuatan maupun kata-kata) yang merupakan inisiatif Allah sendiri untuk membuka Diri agar
manusia, yang adalah ciptaan, dapat mengenal Allah Penciptanya (1 Korintus 2:11; Ulangan 29:29). Melalui penyataan-Nya inilah
manusia tahu segala sesuatu yang Allah ingin manusia tahu.
Bacalah Mazmur 19, Mengapa Tuhan perlu menyatakan Diri-Nya? Karena Tidak seorang pun akan dapat mengenal
Tuhan jika Dia tidak menyatakan diri-Nya kepada kita. Tuhan menyatakan diri-Nya (revelation/wahyu) kepada kita melalui wahyu
umum (ciptaan-Nya) dan wahyu khusus (Firman-Nya).
1
B. Inspirasi Alkitab
Bila penyataan khusus adalah cara atau prinsip melalui mana Allah menyatakan diri dan kehendak-Nya melalui berbagai
cara, inspirasi adalah tindakan yang menyebabkan para penulis Alkitab mencatat penyataan tersebut agar: 1) dapat dipelihara, 2)
disebarluaskan melalui penterjemahan dan pencetakan ulang, 3) terjadi derajat ketepatan, kepastian, kemurnian, 4) mengandung
nilai kenormatifan (Abraham Kuyper).
Istilah "inspirasi" berasal dari bahasa Latin "inspirare". Sedangkan kata yang dipakai dalam bahasa Yunani untuk inspirasi
diambil dari 2 Timotius 3:16, adalah "theopneustos". Kata "theopneustos" adalah kata majemuk (pneo + theos) yang berarti
"dihembuskan (oleh) Allah." Dalam kata ini jelas terlihat adanya penekanan pada faktor Allah dalam pekerjaan penulisan tersebut.
Jadi, seluruh Alkitab diinspirasikan oleh Allah, dihembuskan dari dalam diri Allah. Keseluruhan isi Alkitab merupakan isi hati Allah,
sehingga tentunya setara dalam derajatnya. Tidak ada bagian yang lebih bernilai atau kurang bernilai. Semuanya setara dalam
nilainya sebab semuanya merupakan isi hati Allah, untuk menyatakan tentang Diri-Nya dan rencana utama keselamatannya bagi
manusia melalui Kristus dan pekerjaan Roh Kudus.
Inspirasi didefinisikan sebagai pekerjaan Allah melalui Roh-Nya, untuk menguasai dan memimpin orang-orang yang telah
dipilih-Nya untuk menuliskan perkataan-perkataan yang dikehendaki-Nya dalam Alkitab (PL dan PB), tanpa salah dalam bahasa
aslinya.
Namun, bukan berarti para penulis berperan seperti juru tulis yang pasif sehingga kepribadian mereka dihilangkan sama
sekali, melainkan Allah memakai seluruh keberadaan penulis; pengalaman, pikiran, perasaan, karakter, penyelidikan, gaya
penulisan, dan kepribadian para penulis. Sebagai contoh Musa, di mana Allah telah mempersiapkannya sebelum kelahirannya,
masa bayinya, pendidikannya, dan kepemimpinannya di padang belantara. Sehingga pada akhirnya terdapat kerja sama yang erat
antara Allah dan Musa, dalam menuliskan kitab-kitab Pentatuk, sehingga apa yang dituliskan Musa tersebut sekaligus juga adalah
firman Allah.
Semua tulisan dalam Alkitab adalah bersifat ilahi-insani, diilhamkan oleh Allah, dan ditulis oleh manusia. Karena Alkitab
adalah inspirasi dari Allah maka Alkitab memiliki otoritas penuh sebagai Firman Allah.
C. Iluminasi
Pengertian/Definisi
– Arti etimologis. Kata "iluminasi" berasal dari bahasa Yunani photizo, artinya "menerangi, memberi penerangan batin"
Yoh 1:9; Luk 11:36; 1Kor 4:5; Efe 1:18
– Definisi. Pekerjaan Roh Kudus yang membantu membukakan pikiran orang percaya supaya mereka dapat mengerti dan
mengaplikasikan Firman Allah itu (Alkitab) dalam kehidupan mereka. 1Kor 2:14
Pentingnya Iluminasi
• Karena pikiran dan hati manusia masih ada dalam kegelapan. 1Kor 2:14; Efe 4:17,18
• Sifat hati manusia yang bebal Yes 6:9-10; Kis 28:26
• Melawan pekerjaan Setan 2 Kor 4:3-4
• Pengaruh kuasa kedagingan 1 Kor 3:1-2; Ibr 5:12-14
Tujuan iluminasi adalah supaya manusia mengenal Allah dengan benar melalui PenyataanNya, sehingga manusia mengerti
akan kehendak Tuhan bagi manusia dan melakukan apa yang berkenan bagi Allah supaya hanya Allah saja yang ditinggikan dan
dimuliakan.
D. Innerency Alkitab
Pengertian/Definisi. Secara umum, inerensi diartikan bahwa Alkitab (PL dan PB) adalah seluruhnya Firman Allah yang ditulis
tanpa salah pada naskah aslinya. Istilah "inerrancy" sering kali dibingungkan dengan istilah "infallability." "Infallability" artinya
Alkitab tidak mungkin menyesatkan karena semua ajarannya adalah kebenaran (tidak melawan ajaran moral). Sedangkan
penekanan ineransi adalah kesalahan tulisan dan data yang ada di dalam Alkitab.
Pentingnya Inerensi. Sangat penting bagi orang Kristen memegang kepercayaan bahwa Alkitab seluruhnya adalah tidak
keliru karena Alkitab adalah Firman yang datang dari Allah sendiri, yang adalah sempurna dan tidak berdusta. Kalau tidak
mempercayai ketidakkeliruan Alkitab maka kewibawaan Alkitab pun sulit dipertahankan, karena berarti kita tidak dapat
mempercayai Allah sepenuhnya.
Bagaimana kalau tidak ada naskah aslinya? Memang diakui bahwa kita tidak lagi memiliki naskah aslinya yang ada hanyalah
salinan aslinya. Ada 3 macam/kategori dalam hal penyataan tertulis yang asli:
Penyataan asli (bukan salinan) yang telah selesai ditulis seluruhnya.
Penyataan salinan yang ditulis kembali sesuai dengan aslinya (disebut salinan asli).
2
Alkitab, secara kanon, merupakan kesatuan organisasi yang tidak dapat diambil dari konteks keseluruhan isi buku.
III. Penutup
Belajar doktrin Alkitab tidak akan ada artinya kalau kita akhirnya tidak mencintai Alkitab dengan tekun membacanya,
Alkitab adalah Firman Allah yang di nyatakan kepada manusia supaya manusia berdosa dapat mengenal Allah yang hidup dan
benar, juga supaya manusia dapat bertumbuh semakin serupa dengan Kristus. Alkitab adalah firman Allah yang di inspirasikan
oleh Roh Kudus dan tidak mungkin salah. Jadi, firman Tuhan adalah kekuatan Allah yang mampu menyelamatkan, mengubah
hidup dan memerdekakan manusia. Maka kita harus menjadikan firman Tuhan sebagai dasar dan pedoman kehidupannya setiap
hari, dengan membacanya dan merenungkannya.
Referensi
1. Boice Montgomery, James. Dasar-Dasar Iman Kristen. Surabaya: Momentum, 2011.
2. Crampton W. Gary. Verbum Dei (Alkitab: Firman Allah). Surabaya: Momentum, 2004.
3. Sproul. R. C. Kebenaran-Kebenaran Dasar Iman Kristen. Malang: SAAT, 1997.
4. Stott, R. W. John. Alkitab: Buku untuk Masa Kini. Jakarta: Persekutuan Pembaca Alkitab, 1990.
5. Tong, Joseph. Keunggulan Anugerah Mutlak: Kumpulan Refleksi Teologis Atas Iman Kristen. Bandung: STT Bandung, 2006.
6. Wright, J. H. Christopher. & Lamb, Jonathan., Memahami Dan Berbagi Firman Tuhan. Jakarta: Yayasan Pancar Pijar
Alkitab.2009
7. Van Til, Cornelius. Pengantar Theologi Sistematik: Prolegomena Dan Doktrin Wahyu, Alkitab, Dan Allah. Surabaya:
Momentum, 2010.