Anda di halaman 1dari 3

DOKTRIN ALKITAB

Kebaktian Pengisian UKM KMK POLMED


Minggu, 26 Mei 2019
Oleh: St. Fernando Tambunan
I. Pengantar
Melalui Alkitab Allah telah menuliskan segala sesuatu yang manusia perlu tahu tentang Dia dan karya-Nya. Karena itu Alkitab
menjadi dasar pertama dan utama untuk mempelajari segala sesuatu tentang Pribadi Allah Tritunggal dan karya-Nya bagi
kehidupan manusia serta apa yang Allah ingin manusia lakukan di dunia ini (1 Tim 3:16).
Namun demikian, walaupun peranan Alkitab sangat penting bukan berarti Alkitab lalu dipakai menjadi objek penyembahan
orang Kristen. Allah Tritunggal-lah yang menjadi pusat penyembahan orang Kristen dan sasaran iman, ketaatan, dan pengabdian
orang Kristen. Tapi, jika ada orang yang memandang rendah atau menolak Alkitab sebagai firman Tuhan yang berotoritas, maka
kita harus meresponsnya dengan serius. Membela Alkitab dan ajaran-Nya merupakan usaha pertanggungjawaban orang Kristen
karena keyakinannya pada Alkitab sebagai firman Allah yang membawa keselamatan melalui Injil Kristus bagi manusia (1 Petrus
3:15-16).
Selain itu, membela Alkitab dan ajaran-Nya, juga berfungsi untuk meneguhkan orang Kristen yang masih lemah imannya agar
mereka tidak terombang-ambing oleh angin pengajaran sesat (Efesus 4:14). Hal ini berkaitan dengan tugas gereja di tengah dunia
ini untuk memberi pengharapan bagi umat manusia agar mereka mendengar berita Injil yang benar. Jika berita Alkitab mengenai
salib Kristus ditolak, itu berarti tidak ada lagi pengharapan keselamatan bagi umat manusia. Karena itu mari kita mempelajari
doktrin Alkitab secara teliti sehingga kita semakin diyakinkan karena bukti-bukti yang kita bisa tunjukkan kepada orang yang
meragukannya.

II. Pembahasan
A. Penyataan Allah
Untuk mempelajari doktrin Alkitab, kita lebih dahulu harus memahami pengertian tentang "Penyataan Allah". Karena
melalui pemahaman Penyataan Allah yang benar kita akan memiliki fondasi pengertian tentang Alkitab dengan lebih kuat.
Dalam bahasa Yunani, kata "penyataan" adalah "apokalupsis" (dari "apokalypto") yang artinya adalah "sesuatu yang
disingkapkan (dibukakan) dari apa yang dahulunya samar-samar/tertutup/tidak terlihat jelas" (Lukas 10:21; Efesus 3:5). Dalam
bahasa Ibrani ada padanan arti dari pengertian di atas, yaitu "gala", artinya "telanjang" (Keluaran 20:26; Yesaya 53:1; 2 Samuel
7:27).
Ada beberapa definisi yang dicetuskan oleh para teolog Kristen, namun secara umum "penyataan" dapat didefinisikan
sebagai: tindakan Allah (baik itu perbuatan maupun kata-kata) yang merupakan inisiatif Allah sendiri untuk membuka Diri agar
manusia, yang adalah ciptaan, dapat mengenal Allah Penciptanya (1 Korintus 2:11; Ulangan 29:29). Melalui penyataan-Nya inilah
manusia tahu segala sesuatu yang Allah ingin manusia tahu.
Bacalah Mazmur 19, Mengapa Tuhan perlu menyatakan Diri-Nya? Karena Tidak seorang pun akan dapat mengenal
Tuhan jika Dia tidak menyatakan diri-Nya kepada kita. Tuhan menyatakan diri-Nya (revelation/wahyu) kepada kita melalui wahyu
umum (ciptaan-Nya) dan wahyu khusus (Firman-Nya).

Penyataan Diri (Wahyu) Tuhan


 Wahyu UMUM: Alam Semesta
o Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada
mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat
nampak kepada pikiran dari sehingga mereka tidak dapat berdalih. ROMA 1:19-20
 Wahyu UMUM: Hati Nurani
o Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut
hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka
sendiri. Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan
suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela. ROMA 2:14-15
 Wahyu KHUSUS: Firman yang ditulis dalam Alkitab
o Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh
berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. ROMA 15:4
o . . . pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita
dengan perantaraan nabi-nabi, ... IBRANI 1:1
 Wahyu KHUSUS: Firman yang MENJADI MANUSIA dalam Diri Tuhan Yesus Kristus
o ... pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan
sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. IBRANI 1:2
o Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah
yang menyatakan-Nya. YOHANES 1:18

1
B. Inspirasi Alkitab
Bila penyataan khusus adalah cara atau prinsip melalui mana Allah menyatakan diri dan kehendak-Nya melalui berbagai
cara, inspirasi adalah tindakan yang menyebabkan para penulis Alkitab mencatat penyataan tersebut agar: 1) dapat dipelihara, 2)
disebarluaskan melalui penterjemahan dan pencetakan ulang, 3) terjadi derajat ketepatan, kepastian, kemurnian, 4) mengandung
nilai kenormatifan (Abraham Kuyper).
Istilah "inspirasi" berasal dari bahasa Latin "inspirare". Sedangkan kata yang dipakai dalam bahasa Yunani untuk inspirasi
diambil dari 2 Timotius 3:16, adalah "theopneustos". Kata "theopneustos" adalah kata majemuk (pneo + theos) yang berarti
"dihembuskan (oleh) Allah." Dalam kata ini jelas terlihat adanya penekanan pada faktor Allah dalam pekerjaan penulisan tersebut.
Jadi, seluruh Alkitab diinspirasikan oleh Allah, dihembuskan dari dalam diri Allah. Keseluruhan isi Alkitab merupakan isi hati Allah,
sehingga tentunya setara dalam derajatnya. Tidak ada bagian yang lebih bernilai atau kurang bernilai. Semuanya setara dalam
nilainya sebab semuanya merupakan isi hati Allah, untuk menyatakan tentang Diri-Nya dan rencana utama keselamatannya bagi
manusia melalui Kristus dan pekerjaan Roh Kudus.
Inspirasi didefinisikan sebagai pekerjaan Allah melalui Roh-Nya, untuk menguasai dan memimpin orang-orang yang telah
dipilih-Nya untuk menuliskan perkataan-perkataan yang dikehendaki-Nya dalam Alkitab (PL dan PB), tanpa salah dalam bahasa
aslinya.
Namun, bukan berarti para penulis berperan seperti juru tulis yang pasif sehingga kepribadian mereka dihilangkan sama
sekali, melainkan Allah memakai seluruh keberadaan penulis; pengalaman, pikiran, perasaan, karakter, penyelidikan, gaya
penulisan, dan kepribadian para penulis. Sebagai contoh Musa, di mana Allah telah mempersiapkannya sebelum kelahirannya,
masa bayinya, pendidikannya, dan kepemimpinannya di padang belantara. Sehingga pada akhirnya terdapat kerja sama yang erat
antara Allah dan Musa, dalam menuliskan kitab-kitab Pentatuk, sehingga apa yang dituliskan Musa tersebut sekaligus juga adalah
firman Allah.
Semua tulisan dalam Alkitab adalah bersifat ilahi-insani, diilhamkan oleh Allah, dan ditulis oleh manusia. Karena Alkitab
adalah inspirasi dari Allah maka Alkitab memiliki otoritas penuh sebagai Firman Allah.

Hubungan antara "Penyataan" dan "Inspirasi"


Dalam "Penyataan", Allah mengomunikasikan kebenaran-kebenaran-Nya kepada manusia yang dipilih-Nya (vertikal).
Dalam "Inspirasi", Allah menuntun orang-orang yang dipilih-Nya itu untuk menuliskan "Penyataan" Allah dalam bahasa yang bisa
dimengerti oleh manusia yang lain--(horisontal).
Roh Kudus, memampukan para rasul dan para nabi untuk mencatat Penyataan Allah sebagaimana Allah kehendaki.
Dengan pimpinan Roh Kudus inilah maka tulisan-tulisan mereka diyakini sebagai wahyu Allah tanpa kesalahan, tidak lebih dan
tidak kurang. (2 Petrus 1:20, 21).

C. Iluminasi
Pengertian/Definisi
– Arti etimologis. Kata "iluminasi" berasal dari bahasa Yunani photizo, artinya "menerangi, memberi penerangan batin"
Yoh 1:9; Luk 11:36; 1Kor 4:5; Efe 1:18
– Definisi. Pekerjaan Roh Kudus yang membantu membukakan pikiran orang percaya supaya mereka dapat mengerti dan
mengaplikasikan Firman Allah itu (Alkitab) dalam kehidupan mereka. 1Kor 2:14
Pentingnya Iluminasi
• Karena pikiran dan hati manusia masih ada dalam kegelapan. 1Kor 2:14; Efe 4:17,18
• Sifat hati manusia yang bebal Yes 6:9-10; Kis 28:26
• Melawan pekerjaan Setan 2 Kor 4:3-4
• Pengaruh kuasa kedagingan 1 Kor 3:1-2; Ibr 5:12-14

Tujuan iluminasi adalah supaya manusia mengenal Allah dengan benar melalui PenyataanNya, sehingga manusia mengerti
akan kehendak Tuhan bagi manusia dan melakukan apa yang berkenan bagi Allah supaya hanya Allah saja yang ditinggikan dan
dimuliakan.

D. Innerency Alkitab
Pengertian/Definisi. Secara umum, inerensi diartikan bahwa Alkitab (PL dan PB) adalah seluruhnya Firman Allah yang ditulis
tanpa salah pada naskah aslinya. Istilah "inerrancy" sering kali dibingungkan dengan istilah "infallability." "Infallability" artinya
Alkitab tidak mungkin menyesatkan karena semua ajarannya adalah kebenaran (tidak melawan ajaran moral). Sedangkan
penekanan ineransi adalah kesalahan tulisan dan data yang ada di dalam Alkitab.
Pentingnya Inerensi. Sangat penting bagi orang Kristen memegang kepercayaan bahwa Alkitab seluruhnya adalah tidak
keliru karena Alkitab adalah Firman yang datang dari Allah sendiri, yang adalah sempurna dan tidak berdusta. Kalau tidak
mempercayai ketidakkeliruan Alkitab maka kewibawaan Alkitab pun sulit dipertahankan, karena berarti kita tidak dapat
mempercayai Allah sepenuhnya.
Bagaimana kalau tidak ada naskah aslinya? Memang diakui bahwa kita tidak lagi memiliki naskah aslinya yang ada hanyalah
salinan aslinya. Ada 3 macam/kategori dalam hal penyataan tertulis yang asli:
 Penyataan asli (bukan salinan) yang telah selesai ditulis seluruhnya.
 Penyataan salinan yang ditulis kembali sesuai dengan aslinya (disebut salinan asli).
2
 Alkitab, secara kanon, merupakan kesatuan organisasi yang tidak dapat diambil dari konteks keseluruhan isi buku.

E. Motivasi Membaca dan Belajar Alkitab


15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun
engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. 16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat
untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 17
Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. 1 TIMOTIUS 3:15-17

Mengapa perlu membaca dan belajar Alkitab?


Sekilas lintas nampaknya tidak ada manfaatnya apabila kita memperbincangkan sebab-sebab mengapa kita harus
mempelajari Firman Allah. Orang-orang percaya, baik yang baru masuk Kristen maupun yang sudah lama harus mendapat
bimbingan Firman Allah terus-menerus sepanjang hidup mereka, agar mereka dapat mengenal Kristus lebih mendalam. Tetapi kini
kenyataannya tidak demikian. Pengamatan membuktikan bahwa sebagian besar orang Kristen memiliki pengetahuan Firman Allah
terlalu minim. Dan banyak orang Kristen yang dulunya adalah pengikut gereja Kristen Protestan, Katolik, Pentakostal, Methodist,
Baptis dll sekarang justru mengikuti aliran Saksi Jehowa, Mormon, dan aliran menyimpang lainnya dikarenakan pemahaman
Alkitabnya sangat rendah, terlalu mudah ‘disesatkan’ dan diombang-ambingkan pengajaran. Itulah sebabnya sangat penting
belajar Alkitab dengan baik.

Sebab Alkitab adalah Allah Sendiri Pengarangnya


• Berulang-ulang Allah mengatakan bahwa Dialah Tuhan, Pencipta, Juruselamat, Gembala, Hakim, dan lain-lain. Peran
dan kehendak Allah dinyatakan dalam buku ini.
• Kebanggaan bagi setiap pengarang apabila kita mengatakan saya telah membaca buku Bapak. Hal yang sama
seharusnya saudara katakan “Yesus, saya sudah membaca, dan akan terus membaca bukuMu.”

Sebab Berulang-ulang Allah Memperintahkan


• “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat…renungkanlah itu siang dan malam…” (Yos. 1:8)
• “…bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci…” (I Tim. 4:13)
• “…manusia tidak dapat hidup dari roti saja, tetapi juga dari perkataan yang diucapkan oleh Allah” (Mat. 4:4)

Sebab Alkitab adalah Tuntunan Bagi Kehendak-Nya yang Mulia


 Orang berdosa menerima keselamatan lewat berita Firman Allah
 Orang percaya disucikan oleh Firman Allah (Yoh. 17:17; I Pet. 2:2)
 Firman Allah mengubah kehidupan kita yang lama menjadi manusia baru di dalam Dia (Mzm. 3:16-17)

Sebab Musuh Kita (setan) Sudah Membacanya


• Di dalam Matius 4, Kristus dicobai sebanyak 3 kali oleh iblis. Di dalam setiap kasus, Yesus selalu menjawab: “Ada
tertulis”.
• Di dalam pencobaan yang kedua, setan menghendaki Yesus terjun dari bumbungan bait Allah (Mat. 4:5-6). Setan
mengutip Mazmur 91:11 dan 12.

III. Penutup
Belajar doktrin Alkitab tidak akan ada artinya kalau kita akhirnya tidak mencintai Alkitab dengan tekun membacanya,
Alkitab adalah Firman Allah yang di nyatakan kepada manusia supaya manusia berdosa dapat mengenal Allah yang hidup dan
benar, juga supaya manusia dapat bertumbuh semakin serupa dengan Kristus. Alkitab adalah firman Allah yang di inspirasikan
oleh Roh Kudus dan tidak mungkin salah. Jadi, firman Tuhan adalah kekuatan Allah yang mampu menyelamatkan, mengubah
hidup dan memerdekakan manusia. Maka kita harus menjadikan firman Tuhan sebagai dasar dan pedoman kehidupannya setiap
hari, dengan membacanya dan merenungkannya.

Referensi
1. Boice Montgomery, James. Dasar-Dasar Iman Kristen. Surabaya: Momentum, 2011.
2. Crampton W. Gary. Verbum Dei (Alkitab: Firman Allah). Surabaya: Momentum, 2004.
3. Sproul. R. C. Kebenaran-Kebenaran Dasar Iman Kristen. Malang: SAAT, 1997.
4. Stott, R. W. John. Alkitab: Buku untuk Masa Kini. Jakarta: Persekutuan Pembaca Alkitab, 1990.
5. Tong, Joseph. Keunggulan Anugerah Mutlak: Kumpulan Refleksi Teologis Atas Iman Kristen. Bandung: STT Bandung, 2006.
6. Wright, J. H. Christopher. & Lamb, Jonathan., Memahami Dan Berbagi Firman Tuhan. Jakarta: Yayasan Pancar Pijar
Alkitab.2009
7. Van Til, Cornelius. Pengantar Theologi Sistematik: Prolegomena Dan Doktrin Wahyu, Alkitab, Dan Allah. Surabaya:
Momentum, 2010.

Anda mungkin juga menyukai