Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nindi Hanna Rismaya Rajagukguk

NIM : 2021.003.1603

Mata Kuliah : Liturgika

Dosen Pengampu : Bvr. Tiarma, M.Th

SEJARAH LITURGI EMPAT ABAD PERTAMA, SEJARAH LITURGI MENJELANG

ABAD-ABAD PERTENGAHAN DAN ABAD-ABAD PERTENGAHAN PERTAMA

Liturgi Empat Abad Pertama1

Masuknya pengaruh asing, seperti unsur-unsur ibadah Yahudi dan budaya Yunani-
Helenistik membuktikan bahwa liturgi dimulai dari hal-hal praktis, bukan dari konsepsi.
Gereja mula-mula hanya meneruskan apa yang telah dimiliki dan dengar menurut budaya
setempat. Yang masih tersimpan dalam khazanah liturgi gereja hingga kini ialah liturgi
sinaksis. Sinaksis yaitu perkumpulan umat untuk membaca kitab suci, menyanyikan Mazmur,
dan berdoa di sinagoge. Tata liturgi sinaksis: Pembacaan Alkitab, terdiri dari Taurat, Nabi-
nabi, Surat Rasuli, Injil.

 Menyanyikan Mazmur-mazmur dan pujian.


 Pembacaan Injil.
 Homilia, yaitu pengajaran dan penjelasan kitab suci suci.
 Berdoa (termasuk doa syafaat).

pada awalnya liturgi empat abad pertama berjalan tanpa terikat pada buku-buku liturgi, tata
liturgi, formula liturgis, dan aturan-aturan liturgis lain. Di dalam Alkitab, Yesus tidak pernah
menyampaikan mengenai tata ibadah yang harus dilakukan oleh gereja. Liturgi awal sangat
dipengaruhi oleh ibadah Yahudi dimana mereka mengenal ibadah Yahudi sebab kebanyakan
dari mereka adalah orang dari Yahudi dan kemudian budaya Yunani mempengaruhi karena
banyak orang yang hidup tersebar dalam budaya Yunani.

Liturgi Menjelang Abad-Abad Pertengahan

Masa ini berlangsung sekitar satu setengah abad, antara zaman setelah Augustinus dan
sebelum Gregorius I. negara. Masa ini menjadikan agama Kristen sebagai agama negara
Romawi, agama yang bebas dan terbuka dalam penampilannya. Banyak orang menjadi
1
Rasid Rachman, Hari Raya Liturgi: Sejarah dan Pesan Pastoral Gereja (Jakarta: Gunung Mulia, 2005), 13-81.
Kristen karena situasi dan status sosial, juga kemudahan persyaratan yang diberikan oleh
gereja dan negara. Akibatnya banyak orang menjadi Kristen tidak dengan segenap hatinya
karena dilatarbelakangi oleh keadaan politis. Pada masa ini terjalin hubungan yang baik
antara gereja dan negara yang kemudian membawa perkembangan-perkembangan dalam
gereja yang membuat banyak orang menjadi Kristen. Namun, hal ini dilatarbelakangi oleh
keadaan politik sehingga orang-orang yang masuk Kristen tidak dengan sepenuh hati dan hal
ini akan memberikan dampak yang buruk bagi gereja dikemudian hari.

Liturgi Abad-abad Pertengahan Pertama

Ada dua bagian dalam abad ini, yaitu bagian pertam adalah masa antara Gregorius I
(590-604) dan Gregorius VII (1073-1803). Paus Gregorius Agung adalah seorang rahib
Benediktin. Masa Abad-abad Pertengahan diawali dengan runtuhnya politik negara Romawi
yang dimanfaatkan secara baik oleh Uskup Roma. para uskup melakukan kampanye untuk
menjadi Paus. Pertama kali julukan paus diberikan kepada Leo I (440-461). Uskup Leo I
mempengaruhi pendapat peserta dalam Konsili Chalcedon tahun 451 dihadiri oleh sekitar
lima ratus uskup, ia pun memiliki keberanian mengahadapi raja suku Hun di Italia pada tahun
452, dan pandai juga merangkul gereja-gereja bagian barat seraya memperluas kuasa nya
hingga ke Afrika Utara. Kehancuran kekaisaran Romawi pada wilayah barat pada abad ke-5
mengakibatkan perpecahan yaitu Romawi Barat dan Romawi Timur. Perpecahan tersebut,
membentuk sejumlah negara baru yaitu Prancis, Inggris, Jerman, dan negeri-negeri
Skandinavia. Negara-negara baru tersebut membuka peluang penginjilan bagi gereja dan
penyebaran penginjilan menyebabkan penyebaran liturgi dan tradisinya ke gereja-gereja baru.

Pada abad pertengahan pertama, mulai muncul penggunaan buku-buku dan bagian-
bagian dari liturgi. Liturgi sejak empat abad pertama hingga hingga abad pertengahan
pertama terus mengalami perubahan. Perubahan ini terjadi karena dipengaruhi keadaan, baik
itu budaya atau juga tradisi hingga pemimpin gereja. Perubahan terjadi tidak hanya pada
bentuk atau tatacara ibadah tetapi sampai kepada bangunan gedung gereja. Liturgi tidak
hanya menjadi perantara atau terjemahan antara manusia dengan Allah, tetapi juga dengan
tradisi dan zaman itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai