Anda di halaman 1dari 9

BAB II

2.1 Pengertian
Penulis mengambil judul penelitian Peranan Worship Leader
dalam Ibadah di Gereja Sidang Jemaat Pentakosta di Indonesia
Immanuel Kediri. Dengan judul ini penulis ingin menunjukkan
bagaimana seorang worship leader mempunyai peranan yang sangat
menentukan bagi efektivitas kelangsungan ibadah.
Untuk sebuah persekutuan kecil atau pertemuan-pertemuan
ibadah informal memang tidak begitu membutuhkan seorang worship
leader atau pemandu pujian. Pada kenyataannya kepemimpinan
yang kuat memang merupakan faktor yang sangat penting untuk
mempersatukan kelompok dan oleh karenanya seorang worship
leader berfungsi membantu merencanakan sebuah tata ibadah yang
mencakup pujian dan unsur-unsur lainnya yang mendukung
kelangsungan ibadah. Dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi
jemaat yang ada di Gereja Sidang Jemaat Pentakosta di Indonesia
Immanuel Kediri, maka keberadaan worship leader memang sangat
dibutuhkan.
Apa dan bagaimana peranan yang dimainkan oleh worship
leader di Gereja Sidang Jemaat Pentakosta di Indonesia Immanuel
Kediri menjadi objek sorotan dan pengamatan penulis. Hasil dari
pengamatan tersebut tentunya bisa dijadikan bahan untuk
mengevaluasi worship leader dalam kaitannya dengan ibadah secara

keseluruhan, sehingga kualitasnya sedikit demi sedikit bisa


meningkat.
2.2 Tujuan
Tujuan penulis melakukan pengamatan ialah untuk
menunjukkan kepada pembaca bahwa seorang worship leader itu
mempunyai peranan yang sangat penting dalam ibadah; dan apabila
gereja memiliki worship leader yang handal maka ia akan mampu
mempersatukan umat dan menyeragamkan irama/ritme lagu yang
dinyanyikan.
Untuk mempertahankan persatuan di antara umat memang
dibutuhkan kepemimpinan yang kuat. Seorang worship leader
menyusun acara kebaktian dan menyusun lagu yang akan dipujikan
umat dan unsur-unsur lain yang mendukung kepada tujuan utamanya,
yaitu agar jemaat tetap fokus dan terarah kepada ibadah. Selain itu,
seorang worship leader juga mempersatukan jemaat dengan pemain
musik dalam ritme dan tempo yang tetap dan ajeg. Peranannya ialah
menentukan irama yang benar dan mempertahankannya. Apabila
sebuah lagu berpindah dari satu nada dasar ke nada dasar lain, maka
kadang-kadang harus disesuaikan temponya.
Seorang worship leader haruslah mampu memampukan jemaat
turut serta bernyanyi dengan sebaik-baiknya di gereja. Hal ini karena
nyanyian merupakan sesuatu yang penting yang harus dilakukan oleh
umat ketika memuji Tuhan, bahkan ada sebutan bahwa umat Tuhan
adalah umat yang bernyanyi. Kitab Ibrani 2:12 menyebutkan demikian
2

Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku, dan


memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat. Seorang worship
leader harus mengetahui fungsi dari aktivitas bernyanyi, yaitu bahwa
bernyanyi adalah:
(1) Sarana untuk memuliakan Tuhan
Pemazmur Daud menulis, Haleluya! Sungguh, bermazmur
bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji
itu. (Maz. 147:1). Hal yang paling penting untuk diketahui oleh
orang percaya ialah ketika puji-pujian dinaikkan, Allah
dipermuliakan.
(2) Sarana untuk mengajar jemaat
Bernyanyi adalah sarana untuk mengajar. Contoh nyanyian
yang mengatakan: Yesus sayang padaku, Alkitab britau aku
mengajarkan bahwa Yesus mencintai anak-anak di seluruh dunia
tanpa membeda-bedakan warna kulit. Ini adalah pelajaran dasar
tentang pemahaman rasial dan keperdulian misi. Banyak nilai
kebenaran spiritual yang bernilai tinggi bisa diajarkan melalui
nyanyian.
(3) Sarana untuk memotivasi jemaat
Kitab 1 Samuel 16:23 tertulis demikian, Dan setiap kali
apabila roh yang daripada Allah itu hinggap pada Saul, maka
Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega
dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.

Banyak orang percaya yang memiliki pengalaman seperti


yang dialami oleh Raja Saul, yaitu pengalaman merasakan
kekuatan penyembuhan dan motivasi dari nyanyian-nyanyian
rohani. Mereka datang ke gereja dengan hati yang dipenuhi oleh
rasa cemas dan ketakutan, atau dengan jiwa lemah terkulai
karena depresi. Mungkin juga mereka menderita penyakit fisik,
kesulitan keuangan atau emosional selama satu minggu.
Namun, saat mereka datang ke gereja dan mendengar nyanyian
pujian, mereka merasakan kehadiran Allah. Segala beban pun
terasa terangkat, jiwa mereka menjadi jernih, emosi mereka yang
tadinya rapuh kini dipulihkan kembali.
(4) Aktivitas mempersiapkan Surga untuk Kita
Kitab Wahyu 4:11 tertulis demikian, Ya Tuhan dan Allah
kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa;
sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh
karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan. Alkitab
mengajarkan bahwa kita akan menikmati puji-pujian dan
nyanyian dalam kekekalan.
(5) Aktivitas yang membutuhkan perhatian kita
Musik selain memiliki potensi memberikan pengaruh baik ia
juga berpotensi memberikan pengaruh buruk. Telah diketahui
bahwa musik memiliki efek hipnotis kepada pendengarnya.
Juga telah banyak ditemukan laporan yang mengejutkan tentang
perilaku penonton pertunjukan musik rock yang sangat

memalukan dan sangat vulgar, adanya hubungan antara


kebanyakan lagu rock dengan pesan-pesan sugestif, ritme yang
bersinambungan dan pandangan hidup negatif. Di dalam
Yehezkiel 28:13 disebutkan bahwa setan diciptakan untuk
menjadi malaikat yang memuji-muji dan memuliakan Tuhan. Ia
adalah instrumen sejati. Namun ia menjadi korban ambisi dan
kesombongan pribadinya. Barangkali hal ini menjelaskan apa
sebabnya orang mudah sekali terpikat oleh musik yang bersifat
kedagingan. Hasilnya ialah bahwa alih-alih menjadi berkat bagi
banyak orang, musik justru menjadi kutukan.
Dengan mengacu keterangan di atas maka akan tampaklah
bahwa seorang worship leader yang mengerti mengenai pentingnya
makna bernyanyi bagi umat Kristen akan mempersiapkan ibadah
dengan sebaik-baiknya.
2.3 Pokok Masalah
Seperti yang telah disebutkan pada bab terdahulu bahwa yang
menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
sesungguhnya gambaran peranan seorang worship leader sebagai
pemandu dalam memimpin ibadah di Gereja Sidang Jemaat
Pentakosta di Indonesia Immanuel Kediri itu. Untuk mampu
memimpin ibadah secara efektif maka seorang worship leader harus
mengetahui peranan yang dimainkannya, sehingga pengetahuannya
ini akan membantunya dalam memimpin sebuah ibadah.

Peranan penting seorang worship leader sesungguhnya ialah


membantu jemaat untuk mengalami kehadiran Allah di tengah-tengah
mereka. Ini artinya bahwa target seorang worship leader ialah
membawa jemaat untuk bersekutu dengan Allah dan meresponi
kehadiran Allah tersebut dengan sebaik-baiknya.
Hal-hal yang harus dilakukan seorang worship leader ialah:
A. Mendorong Jemaat untuk siap beribadah
Di dalam Kis. 4:1-22 dikisahkan tentang Petrus dan
Yohanes yang dipenjara karena memberitakan kebangkitan Yesus
(ayat 1,2). Para penguasa di sana tidak mampu menyangkal
kesaksian mereka sehingga mereka membebaskan kedua rasul
tersebut sambil mendesak mereka agar tidak lagi berbicara
tentang Yesus.
Hal pertama yang dilakukan Petrus dan Yohanes ialah pergi
ke gereja (ayat 23). Selama di tahanan mereka telah bergaul
dengan Allah dan ini penting bagi seorang worship leader yang
hendaknya mengajarkan kepada jemaat untuk selalu
mempraktikkan hidup dalam persekutuan dengan Allah sekalipun
tidak berada di gereja.
B. Mengajarkan Jemaat untuk selalu Berharap agar bisa Mengalami
Perjumpaan dengan Allah

Pada Kisah Rasul 4:23 tampak bahwa saat Petrus dan


Yohanes pergi bersama-sama dengan orang lain ada rasa
sukacita dan harapan yang nyata. Mereka tahu bahwa mereka
akan berjumpa dengan Allah dan yang terjadi memang demikian
(ayat 31).
Seorang worship leader harus bisa mengajarkan kepada
jemaat bahwa perjumpaan mereka dengan Allah dalam ibadah
ada sesuatu yang sangat mungkin. Mereka harus diberi harapan.
C. Membantu Jemaat untuk Mengambil Bagian dalam Ibadah
Pada Kisah Rasul 4:24-30 di sana ditunjukkan berbagai
cara dilakukan umat untuk ambil bagian dalam ibadah:
(1) Mereka memuliakan Allah (ayat 24) mereka datang dengan
rendah hati untuk mengakui dosa-dosa mereka; mereka
datang dengan penuh ucapan syukur (pendeta mereka baru
saja dibebaskan dari penjara); mereka datang menyembah.
(2) Mereka dengan sungguh-sungguh mendengarkan Firman
Allah (ayat 25 26) seorang worship leader harus bisa
mendorong jemaat untuk membawa Alkitab ke gereja,
memohon Roh Kudus untuk turut campur dalam kehidupan
mereka, membaca ayat-ayat Firman Tuhan dan mencatatnya.
(3) Mereka berfokus kepada Yesus (ayat 27-28) mereka tidak
begitu kuatir tentang siapa-siapa yang menghadang mereka,
7

lagu-lagu yang mereka nyanyikan. Perhatian mereka


diarahkan kepada Yesus.
(4) Mereka minta kekuatan (ayat 29 30) mereka berdoa
dengan pujian dan bukan dengan belas kasihan; mereka
berdoa untuk kekuatan, bukan untuk perlindungan; mereka
berdoa dengan penuh keyakinan, bukan dengan keraguan.
D. Memfasilitasi Perjumpaan Jemaat dengan Allah
Seorang worship leader bisa membantu perjumpaan jemaat
dengan Allah dengan cara:
(1) memberikan ruang antara Allah dan jemaat agar mereka bisa
berhubungan satu sama lain,
(2) secara pribadi berhubungan dengan Allah,
(3) peka terhadap kehendak Allah dan petunjuk-Nya selama
ibadah berlangsung,
(4) peka terhadap jemaat sebab terdapat bermacam-macam
tingkat sosial, budaya dan usia,
(5) mengontrol jalannya ibadah sebab ada banyak worship
leader yang kadang-kadang kehilangan kontrol dalam
memimpin ibadah,
(6) berperan sebagai mediator antara Allah dan jemaat,
(7) mengundang jemaat untuk berjumpa dengan Allah yang telah
hadir di tengah-tengah mereka.
Ibadah adalah respons jemaat terhadap Hadirat Allah. Pujian
adalah kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan pengakuan
dari keadaan seseorang. Ketika seseorang mengakui secara
berulang-ulang bahwa Ia sungguh-sungguh hadir dengan segala
8

keagungannya, maka hadirat-Nya itu sungguh-sungguh terasa.


Ketika sadar bahwa Allah sungguh-sungguh hadir maka nyanyian
pujian akan bergerak menuju kepada ungkapan penyembahan.
Menyadari hadirat Allah merupakan hal yang sangat penting sebab
ibadah bukanlah dilakukan dari jarak jauh, tetapi merupakan respons
pribadi dari hati terhadap hadirat Allah.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa
sesungguhnya yang menjadi pokok masalah penelitian ini ialah
bagaimana peranan seorang worship leader dalam memandu jemaat
untuk menanggapi hadirat Allah, sehingga mereka merasakan dekat
dengan Allah.

Anda mungkin juga menyukai