Anda di halaman 1dari 12

TEOLOGI PL

TAFSIRAN KITAB DANIEL

DISUSUN OLEH:
NAMA: TONNI IDRIS KORO
NIM: 01.20180104
KELAS/SEMSETER: C/IV

SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI KUPANG


2018
HERMANEUTIK KITAB DANIEL 1:1-21 “INTEGRITAS DANIEL

Hasil dan pembahasan

Adegan
Adapun adegan yang dilakukan oleh penulis dengan memperhatikan waktu, tempat serta
tokoh yang berperan di dalamnya.
Adegan I (ayat 1-2)
Adegan 1 Adegan pertama terdapat pada ayat 1-2 dari teks. Bagian teks ini
merupakan suatu pendahuluan dari narator dimana yang berisi tentang
pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja
Babel, ke Yerusalem, lalu mengepung di kota itu. Tuhan menyerahkan
Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagaian dari perkakas-perkakas di dalam
rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawahnya ke tanah
Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu di bawahnya ke
dalam perbendaharaan dewanya.
Tempat Yerusalem
Waktu Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda
Tokoh Yoyakim, raja Yehuda dan Nebukadnezar, raja Babel

Adegan II (ayat 3-7)


Adegan 2 Adegan ke dua ini terdapat pada ayat 3-7, adegan ini masih
merupakan pendahuluan dari narator namun kali ini berisi informasi atau
keadaan di dalam istana Babel. Di mana raja bertitah kepada Aspenas,
kepala istananya, untuk membawah beberapa orang Israel, yang berasal
dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, yakni orang-orang muda
yang tidak ada sesuatu cela, yang perawakan baik, yang memahami
berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan mempunyai ilmu,
yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya
mereka di ajarkan tulisan bahasa orang kasdim. Dan raja menetapkan bagi
mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa di
minumnya. Mereka harus di didik selama 3 tahun, sesudah itu mereka
harus bekerja pada raja. Diantara mereka itu ada juga beberapa orang
yahudi, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya. Pemimpin istana itu
memberi nama lain kepada mereka: Daniel di namainya Beltsazar,
Hananya di namainya Sadrakh, Misael di namainya Mesakh dan Azarya di
namainya Abednego.
Tempat Istana Babel
Waktu Kemudia Selama tiga tahun
Tokoh Aspenas, Daniel, Hananya, Misael dan Azarya
Adegan ke III(ayat 8-13)
Adegan 3 Daniel berketapatan untuk menajiskan dirinya dengan santapan
raja dan dengan anggur yang biasa di minum raja; di mintanyalah kepada
pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tidak menajiskan dirinya. Maka
Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin
istana pegawai itu; tetapi berkatalah pemimpin istana itu kepada
Daniel;”Aku takut, kalau tuanku raja, yang telah menetapakan makanan
dan minumanmu, berpendapat bahwa kamu kelihatan tidak sehat dari
pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu, sehingga karena
kamu aku di anggap bersalah oleh raja.” Kemudian berkatalah Daniel
kepada penjaga yang telah diangkat oleh pemimpin penjaga untuk
mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya: “adakanlah percobaan
dengan hamba-hambamu selama sepuluh hari dan biarlah kami di berikan
sayur untuk di makan dan air untuk di minum; sudah itu bandingkanlah
perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari
santapan raja, kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan
pendapatmu.”
Tempat Istana
Waktu Pada saat pemimpin pegawai memberi nama lain kepada mereka
Tokoh Daniel yang dinamai Betsazar, Hananya dinamainya Sadrak, Misael
dinamainya Mesakh, Azarya dinamainya Abednego dan pegawai

Adegan ke IV(ayat 14-17)


Adegan 4 Dalam adegan ini di dengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu
diadakan percobaan dengan mereka selama sepuluh hari. Setelah lewat
sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka lebih
kelihatan gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari
santapan raja. Kemudian penjenang itu selalu mengambil makanan mereka
dan anggur yang harus mereka minum, lalu memberikan sayur kepada
mereka. Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan
dan kepandaian dengan berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel
juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan
mimpi.
Tempat Di dalam istana
Waktu Selama sepuluh hari
Tokoh Daniel

Adegan V(ayat 18-21)


Adegan 5 Setelah waktu yang ditetapkan raja, bahwa mereka sekalian harus
di bawah mengahadap, maka di bawahlah mereka oleh pemimpin pegawai
istana itu ke hadapan Nebukadnezar. Raja bercakap-cakap dengan mereka;
dan di antara mereka sekalian itu tidak di dapati yang setara dengan
Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka mereka bekerja pada raja.
Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang
ditanyakan raja kepada mereka, di dapatinya bahwa mereka sepuluh kali
lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di
seluruh kerajaan. Daniel ada di sana sampai tahun pertama pemerintahan
Koresh.
Tempat Istana
Waktu Daniel ada disana sampai tahun pertama pemerintahan Koresh
Tokoh Daniel, Hananya, Misael, Azarya, Nebukadnezar

Adegan I (ayat 1-2)

1:1 “Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim” ini adalah penanggalan Babel
(juga di gunakan oleh suku-suku utara, Israel) sementara Yer 25:1,9; 46:2 adalah penanggalan
Mesir (juga digunakan oleh ahli-ahli taurat Yudea). Jelaslah bahwa Daniel ada di babel dan
Yeremia ada di Yehuda. Yoyakim (609-598 SM) adalah salah satu putera Yosia yang lain, yang
memerintah hanya tiga bulan. Namanya (BDB 220) berarti “YHWH membangkitkan” atau “
YHWH menetapkan,” tetapi ia adalah seorang raja yang jahat(2 Raj 23:37; II Taw 36:5; Yer 36).
“Nebukadnezar, raja Babel” nama ini (BDB 613) di Babel mempunyai bebrapa
kemungkinan dan arti.
 “Nebo, lindungi batas (atau perbatasan)”
 “Nebo, lindungi keturunan (ku)”
 “Nebo, lindungi warisan (ku)”
 “Nebo, lindungi mahkota (ku)”
 “Nebo, lindungi hamba (mu)”
Dalam Daniel, seperti Yeremia, itu di eja dengan cara, Nebukadnezar (ejaan yang paling
akurat) dan Nebudkanezar ( di temukan dalam PL 27 kali). Perbedaan ini di sebabkan oleh
transliterasi dari Babilonia ke bahasa Aram/Ibrani. Dia belum benar-benar menjadi raja saat itu
namun karena ayahnya Nabopolassar (625-605 SM) tidak mati sampe musim panas 605 SM. Dia
adalah putera mahkota yang menanggung segala resiko atas kampanye militer. Kita tidak
memiliki catatan lain dari penyerbuan ini namun, II Raj 24:1-7 dan II Taw 36:1-7 dengan pasti
menyirat konfrontasi antara Nebukadnezar dan Yoyakim sebelum 597 SM Yerusalem tampaknya
telah jatuh ke tangan Babel pada 605 SM (Daniel dan teman-temannya di ambil), 597 SM
(Yoyakim dan para bangsawan seniman di ambil), 586 SM deportasi umum) dan 582 SM (semua
yang dapat di temukan di ambil).
1:2 “Tuhan menyerahkan... Allah mengaruniakan... Allah memberikan” ungkapan-
ungkapan ini di temukan dalam ayat 2, 9, dan 17. Masing-masing bergabung untuk menunjukkan
kendali Tuhan atas sejarah ini adalah suatu tema berulang dalam Daniel. Dalam dunia kuno
setiap tentara berperang di bawah bendera atau nama Tuhan mereka. Dalam bertempuran
menunjukkan supremasi satu tuhan atas yang lain. Namun dengan demikian, Alkitab dengan
jelas menegaskan bahwa itu karena dosa-dosa Israel dan Yehuda dan pemberontakkan melawan
YHWH hingga YHWH memungkinkan, ya bahkan merekayasa, infasi ke tanah yang di janjikan.
“Tuhan” ini adalah istilah Ibrani Adon (BDW 10), yang umumnya di gunakan dalam
pengertian”suami,” pemilik, “Tuan” (dari Nebukadnezar). Ini sebanding dengan (1) Ba’al dalam
PL dan (2) istilah PB kurios. Ketika digunakan untuk YHWH itu menandakan pengaturan dan
pemerintahan-Nya. Dalam bahasa inggris “Tuhan” digunakan (1) untuk menerjemakan Adon dan
(2) karena orang Yahudi menjadi gugup untuk mengucapkan nama perjanjian untuk Tuhan –
YHWH, TUHAN dengan semua huruf besar menjadi cara untuk menunjukan hal itu. untuk
pengucapan orang-orang Yahudi menggunakan vokal untuk Adon dengan konsonan untuk
YHWH.
“Yehuda” bangsa Yahudi yang berkembang dari Abraham, Ishak dan Yakub di organisir
di sekitar tiga belas suku (dua putra Yusuf menjadi suku). Suku-suku ini bersatu di bawah Saul,
Daud, dan Salomo (kerajaan bersatu), namun terpecah karena dosa Salomo (1 raj 11) dan
arogansi Rehabeam (1 Raj 12) di 922 SM. Suku-suku utara dibawah Yerobeam I menjadi Israel
Dan suku-suku selatan (Simeon, Benyamin, Yehuda, dan sebagaian besar orang-orang Lewi)
menjadi Yehuda.
“perkakas-perkakas di rumah Allah” ini menunjukan peralatan dan perabotan dari
bait suci (Yer 27:19-20; II Taw 36:7). Ini disebutkan lagi di Daniel 5:2 dan Ezr 1:5-11.
“Sinear” Ini adalah nama lain untuk Babel (Kej 10:10; 11:2; 14:1,9; Yes 11:11; Zak
5:11). Arti Sinear tidak pasti (BDB 1042). Entah bagaimana ini berhubungan dengan peradaban
Sumeria dari Irak selatan (Kej 10:10), yang adalah beradaban paling awal yang di kenal
menggunakan tulisan (huruf paku pada prasasti tanah liat). Ini adalah situs dari pembangunan
menara Babel (Kej 11:1-9). Ini menjadi suatu idiom untuk kejahatan dan pemberontakan (Zak
5:11).
“ke dalam rumah dewanya;” ini secara harafiah adalah “dewa-dewa” – Elohim (BDB
43). Marduk adalah kepala dewa neo-Babilonia. Dewa ini juga dikenal sebagai Bel (“Tuhan,”
Yer. 51:44) dan dalam bahasa Ibrani sebagai Marodak (Yer 50:2). Dia mengambil ahli fungsi
En-lil (dewa badai dan pencipta) menjelang zaman Hammurabi di milenium kedua SM.
Menempatkan perkakas YHWH di bait suci-nya adalah (1) tanda penghormatan, agar tidak
menyinggung para dewa, tapi sebagian besar (2) tanda kekalahan YHWH Marduk.

Adegan II (ayat 3-7)

1:3 “Aspenas” Arti dari namanya tidaklah pasti (BDB 80), tapi (1) kemungkinan asal
dari Persia menyarankan “tamu” atau “kepala orang kasdim” atau (2) asal dari Armenia, “tamu”,
“teman” atau “asing”.
“untuk membawah beberapa orang Israel” kata kerja ini adalah sebuah infinitive
construct. Ada juga dua dalam ayat 4 dan satu di ayat 5. Hal ini menanggapi Yes 39:5-7 dan II
Raj 20:16-18. Israel di sini merujuk kepada Yakub, bukan Sepuluh suku utara. Nebukadnezar
mengambil para pemuda dari semua kelompok orang-orang yang ditaklukkan dan menggunakan
mereka di istananya dan ruang sidang sebagai cara untuk menunjukkan militernya. Istilah
“kerajaan”(BDB 574) adalah akar dari Ibrani – raja (BDB 572). Fakta bahwa Nebukadnezar bisa
melakukan hal ini menunjukan kontrol total atas Palestina. Kata yang ditambahkan “bangsawan”
adalah kata pinjaman Persia yang lain (BDB 832).
1:4 “orang-orang muda” kata ini memiliki penggunaan yang luas (BDB 409) dari bayi
yang baru lahir (lih. Kel 1:17,18; 3:6-11; II Sam 12:5) sampai dengan kaum muda untuk dapat di
latih untuk pelayanan istana (Dan 1:4,10,15,17). Oleh karena itu, usia keempat pemuda ini tidak
dapat ditentukan oleh kata – kata, tetapi hanya oleh konteksnya.
“tidak ada sesuatu cela” kata ini (BDB 548) digunakan dalam imamat dalam
hubungannya dengan (1) imam yang bisa di terima (Im 21:16-24) dan (2) korban yang bisa di
terima untuk kehancuran lengkap (Im 22:17-25). Arti dasarnya adalah “kesempurnaan” atau
“kelengkapan”. Pemuda – pemuda ini harus secara fisik dan intelektual merupakan yang terbaik
dari para pemuda tawanan Yehuda.
“tulisan dan bahasa orang kasdim” ini menunjukan pada bahasa berhuruf paku. Di bagian
utara Babel ini di kenal sebagai Akkadia (Semit); di bagian selatan Babel sebagai Sumeria (non-
Semit). Para pemuda ini akan di latih dalam beberapa bahasa yang terkait, tetapi semuanya
ditulis dalam tulisan berhuruf paku. Konteksnya tampak menyiratkan pengetahuan dari semua
literatur Kasdim (pengertian etnis, Kej 11:28,31; II Raj 24-25, sering dalam Yesaya dan
Yeremia, Daniel 1:4; 5:30; 9:1; Ezra 5:12) bukan hanya naskah – naskah magis, astrologi dan
agama yang digunakan oleh Herodotus, Diodorus dan Strabo.
“kasdim” Herodotus (450 SM), Menggunakan istilah ini untuk merujuk kepada
kelompok etnis (II Raj 24:1-4; Dan 5:30) serta kelas imamat (Dan 2:2; 3:8; 4:7; 5:7, 11) yang
penggunaannya kembali ke Koresh II. Bahkan sebelum ini catatan Asyur menggunakan istilah
ini (BDB 505) dalam pengertian etnis. Juga baca diskusi baik tentang kemungkinan dari suatu
kebingungan akan dua istilah yang serapu (yaitu Kal-du vs Kasdu)
Karena Kej 11:28 menyatakan bahwa Ur-Kasdim adalah rumah Terah dan keluarganya. Kasdim
mungkin secara etnis adalah Semit (yaitu kelompok ras yang sama dengan orang Ibrani).
Daniel 1:5 pemuda ini, seperti semua pemuda, baik yang dalam pelatihandan mereka yang
melayani Nebukadnezar, berbagi dalam makanan dan minuman raja(secara harafiah dalam
bahasa Persia, “kelezatan raja” atau “hadiahkehormatan”, atau “jatah mejal kerajaan” (BDB 834
dan Daniel 1:5,8,13,15,16; 11:26) ketentuan – ketentuan ini adalah suatu kehormatan kerajaan
dan manfaat yang nyata. Ini adalah makanan berkualitas terbaik dan berkeragaman terbaik yang
tersedia dimana pun. Ini juga disediakan untuk Yoyakim di pengasingan (II Raj 25:30; Yer
52:34) Namun demikian, itu tidak “tahir” secara orang Lewi (Im 11 Ul 14) itu tidak halal.
1:6 “Daniel” Namanya berarti “Allah (El) adalah Hakimku” (BDB 193).
“Misael” Namanya berarti “Siapa yang sama seperti Allah (El)” (BDB 567).
“Hananya” Namanya berarti “YHWH (iah) telah berkasih karunia” (BDB 337).
“Azarya” Namanya berarti “YHWH (iah) telah menolong” (BDB 741).
1:7 nama – nama itu diubah untuk: (1) memutuskan ikatan dengan masa lalu atau (2)
diasosiasikan dengan dewa Babel.
“Beltsazar” Ini adalah nama Babel, balatsu-usur, yang berarti “lindungi hidupnya”
(BDB 117). Banyak yang menganggap bahwa nama Dewa Babel Nabu (Nebo) adalah awalan
yang diasumsikan. Ada kemungkinan juga bahwa asalnya yang lain adalah Belet-sar-usur, yang
berarti “wanita(istri Marduk atau Bel) melindungi raja”.
“Sadrakh” para ahli menduga bahwa para ahli Taurat Yahudi di kemudian hari sedikit
merubah nama Babel ini untuk mengolok dewa-dewa mereka. Nama-nama Akkadia aslinya
mungkin telah berarti “ perintah dari Aku” (dewa bulan bunga Bangsa Sumeria (BDB 995),
mengatakan Sadrakh yang berasal dari saudaraku, yang berarti “Saya sangat takut(akan Allah)”.
Jelaslah bahwa nama-nama Bablionia hilang dari kita karena ahli-ahli Taurat Yahudi di
kemudian hari mengganti vocalnya untuk membuat permainan kata-kata pada nama-nama dalam
rangka untuk mengolok-olok mereka. “Mesakh” aslinya ini adalah “Siapa yang seperti
Aku”(BDB 568), mengatakan itu adalah dari Mesaku, yang berarti “saya tidaklah berarti”.
“Abednego” aslinya ini adalah “Hamba dari Nabu”(BDB 715, dewa kebijaksanaan Babel, juga
di sebut Nebo). Tentang Hamba dari yang bersinar (Nabu),”
.
Adegan III
“Tidak Menajiskan dirinya” Dua kemungkinanya adalah:(1) karena makanan telah di
persembahkan kepada berhala Babilonia atau (2) karena kekangan hukum makanan Yahudi (Im
11; UI 14). Cukup mengejutkan bahwa Daniel tidak keberatan untuk (1) perubahan namanya,
yang mencerminkan dewa kafir atau (2) kajiannya akan naskah-naskah sihir, tapi dia
mengekspresikan tradidi yahudinya dalam kaitannya dengan pola makananya. Sangat menarik
bahwa baik Yusuf dan Musa menghadapi pengalaman lintas-budaya yang serupa di Mesir. Ada
presedent!.
“ayat 8 dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tidak
menajiskan dirinya,” perhatikan tujuan Daniel di hatinya dan kemudian dengan bijaksana dan
sopan meminta izin si kasim. Daniel 1-6 menunjukkan bagaiman ke empat pemuda Yahudi ini
berurusan secara bijaksana dan penuh karunia dengan para penculik mereka. Mereka percaya
pada Tuhan , tapi tidak memamerkan iman mereka! “Allah mengaruniakan” Ayat ini seperti ay
17, menunjukkan kehadiran dan tujuan Allah dalam situasi tersebut. Allah ada bersama dengan
mereka dan akan menggunakannya untuk tujuanNya.Kitab Daniel adalah unik dalam PL saat
Tuhan mengungkapkan kebenaran dan memanifestasikan kuasaNya kepada raja-raja kafir,
YHWH menunjukkan kasih, perhatian, dan rencana penebusanNYa untuk “bangsa-bangsa”.
Yesaya melihat inklusi “bangsa-bangsa”, tetapi Daniel menunjukkan bagaimana Allah
mengendalikan sejarah semua bangsa untuk tujuan penebusanNya ( Ef 2:11-3;13).Sastra
apokaliptik,yang Daniel sudah tentu adalah contoh klasiknya, di tandai oleh rasa kedaulatan
ilahi, bahkan determinisme. 1 Allah mengendalikan semua kejadian, orang, dan bangsa-bangsa.
Pandangan theologis tentang monoteisme ini adalah unik di timur di dekat kuno, yang agama-
agamanya bersifat politeistik dan siklis (yaitu mengenai dewa-dewa yang mati dan bangkit)
“Kasih” ini adalah penggunakan non-perjanjian dari kata ibrani hesed menunjukkan kasi
dan kesetiaan perjanjian khusus YHWH kepada Israel. “Dan Sayang” kedua isrilah ini “kasih
dan sayang” sering di gunakan untuk menggambarkan tindakan-tindakan Allah terhadap Israel
( Maz 25:6, 40:11, 69:16,103:4) 1:10-13 Daniel mengakui rasa takut dan kekhawatiran si kasim.
Daniel mengusulkan suatu masa uji untuk menentukan apakah para pemuda Ibrani ini dapat
tumbuh dan berkembang hanya dengan sayuran (yaitu “hal-hal yang di tabur”) saja! Dia tunduk
kepada otoritas si kasim (ay 13). Iman Daniel di verifikasikan dalam ay 14-16, 1:10 “Aku di
anggap besalah oleh raja” ini menunjukkan kekuasaan raja dan rasa takut hambaNYa atas
masalah-masalah kecil.
“Penjaga” kata Babilonia ini di gunakan hanya di sini dalam Alkitab. Maknanya di
perselihikan, tapi itu jelas menunjuk pada seorang hamba di bawah Aspenas yang secara
langsung akan terlibat dalam pelayanan makanan sehari-sehari. membuat hal ini suatu nama
yang tepat, Melzar tapi sebutabn ini di sini dan dalam ay 16 memilki artikel yang menunjukkan
suatu pangkat hamba, bukan nama. 1:12 “Sayur” istilah ini menunjukkan pada hal yang di
taburkan, atau tumbuh dari biji. Tidaklah pasti apakah jenis makanan ini adalah bagian dari diet
kerajaan atau barang di pesan khusus. Para pemuda ini ingin menghindari d Adegan II (ayat 3-7)
aging dan anggur kerajaan kemungkinan karena (1) telah di dedifikasikan untuk dewa-dewa kafir
persia (2) juga tidak sesuai dengan peraturan lewi (Im 11, Ul 14).
Adegan IV

1:17 “Allah memberikan” lagi seperti ay 9 itu bukan bakat atau kecerdasan alami anak-
anak muda tersebut, tapi kuasa Allah. Allah memilki suatu tujuan untuk hidup mereka.
Ini adalah kata yang baik bagi mereka yang merasa di panggil oleh Allah, tetapi merasa tidak
memadai untuk tugas tersebut.
Ketika Allah memanggil, Tuhan melengkapi dan Dia melengkapi sedemikian rupa
sehingga dialah yang mendapatkan kemuliaan, bukan manusia sih pelakunya.
Sebagaimana pemuda ini menghormati Allah dalam apa yang mereka tahu (hukum tentang
makanan), Allah mengaruniaai mereka di bidang yang mereka tidak tahu. Satu langkah iman
mereka membuka peluang-peluang yang lain. Orang percaya harus bertindak kepada apa yang
mereka mengerti maka lebih banyak pengetahuan dan kesempatan yang akan di berikan (Rom
1:17)
“Daniel memiliki pengetahuan tentang segala jenis penglihatan dan mimpi”.
Ini adalah karunia khusu dari Allah yang di miliki hanya oleh Daniel dari ke empat pemuda
Yahudi tersebut (2:19;7:1;8:1). Ini mirip kemampuan Yusuf menafsirkan mimpi dari Firaun (kej
37, 40-41).
Tuhan akan menggunakan karunia ini untuk melengkapi Daniel untuk menerima
wahyunya (1) kepada raja-raja kafir (2) untuk Daniel sendiri (3) dari para malaikat. Selebihnya
dari buku ini di dasarkan pada wahyu-wahyu tersebut dan interprestasi mereka.
Allah memperlengkapi Daniel untuk melayani pada suatu budaya di mana mimpi adalah cara
utama untuk menerima informasi dari dunia rohani.

Adegan V

1:18 “setelah lewat waktu” ini menunjuk pada ayat 5


1:20 para pemuda Ibrani ini dalam percakapan mereka dengan Nebukadnezar ternyata jauh
(penggunaan ideomatik dari sepuluh) lebih baik dari (1) para pemuda yang lain dari negara lain
yang di takhlukkan yang sama-sama belajar dengan mereka (2) bahakan semua penasehat semua
yang telah di tetapkan (penyihir dan pesulap).
“sepuluh kali lebih cerdas” sastra timur banyak menggunakan kata khiasan, metafora
dan hiperbola. Sastra tersebut juga menggunakan angka dalam cara-cara simbolis (nomerologi
Alkitab: sebuah studi dasar penggunaan bilangan dalam Alkitab oleh Jhon J, Davis). Sepuluh
adalah angka kelengkapan (kej 31:7, 41`,kel 34:28,Im26:26,Bil 14:42,1sam 1:8, 25:38, 2Sam
19:43, 1 Raj 6-7, 11:31, 35, 2 Raj 20:9-11, 25:25, 2 Taw 4, Neh 4:12, Ayb 19:3, Pkh 7:19, yer
41, Yeh 45, 48, Dan 1:12,14,15,20, Zak 8:23, bentuk bahasa aram dari bahasa ibrani dalam dan
Daniel 7:7,20,24. Juga perhatikan Wah 2:10, 12:3, !3:1,17:3,7,12,16). Melewatkan sifat simbolis
dari ay 1,4,6,7,10 dan 12 adalah melewaktan teknik sastra dasar dari sastra timur. Pengakuan
superioritas para pemuda Ibrani ini (pasal 1,2,4,5) di atas semua orang bijaksana kasdim lainnya
akan menimbulkan kecemburuan yang besar (pasal 3 dan 6).
“ peramal” Jenis penasehat, pesulap, ini digunakan (1) di Mesir (Kej 41:8, 24; Kel
7:11,22; 8:15, 9:11; Yes 19:11-12); (2) di Babel (1:20; 2:2; Yes 44:25; Yer 50:35, 51:57; dan
juga (3) di Persia (Ester 1:13; 6:13). Istilah Ibrani ini (BDB 355) adalah chartummim, yang
berasal dari charath, sebuah alat pengukir dari kata pinjaman dari Mesir (Kej 41:8,24; Kel
7:11,22; 8:7,18-19; 9:11). Hal ini mungkin merujuk pada naskag – naskah magis dan memanterai
yang ditemukan dalam table – table berhuruf paku. Bagi bangsa Israel hal – hal ini dan praktek –
praktek mereka di kutuk (Ul 18:9-11). Ini adalah salah satu alasan mengapa kitab Daniel tidak
populer di kalangan para rabbi karena Daniel terlibat dalam dan diidentifikasikan dengan jenis –
jenis kergiatan ini
Brown, Drive dan Briggs (BDB 80) Menyebut hal ini kata pinjaman Babilonia, yang
menunjukkan sulap atau berbicara dengan dunia roh. Dalam Kamus Internasional Baru Teologi
ini menyebutkan kemungkinan derivasinya.
1. Babilonia dan bahasa Aram – tukang sulap
2. Akkadia – pengusir setan
Orang tipe ini yang berusaha untuk menerima informasi dari antara orang mati.
1:21 “tahun pertama pemerintahan Koresh” ini tampaknya bertentangan dengan 10:1, tetapi
artinya adalah bahwa Daniel hidup sepanjang seluruh masa pembuangan dan ke dalam
pemerintahan Koresh II, “Agung” (6:28). Daniel sepenuhnya tinggal di luar nubuatan Yeremia
(25:11,12; 29:10).

DAFTAR PUSTAKA

H. C. Leupold, Eksposisi Daniel, hal 58


(BDB) A Hebrew and English Lexicon of the Old Tastement by. F. Brown, S. R. Driver and C.
A. Briggs

Kamus Internasional Baru Teologi dan Penafsiran Perjanjian Lama, vol. 1, hal 556
Alkitab para Ekspositor, vol. 7, hal 14-15

Robert Dick Wilson, Studi dalam Kitab Daniel, seri 1.


Joice G Baldwin, Daniel, mengomentari Tyndale hal 81
RUMUSAN TEOLOGIS

MATA KULIAH :Tologi Perjanjian Lama


DOSEN :Nelci Nafalia Ndolu, M,Th

Cara merumuskan Teologi Perjanjian Lama

1. Bacalah tafsiran anda dan usahakan anda memahami tafsiran anda sendiri
2. Rumusan Teologi dapat anda bangun dari pokok permasalahan atau karakter tokoh atau
Tindakan Allah dalam Teks.
3. Misalnya:
a. Teologi Allah: Allah mencipta....,Allah menyelamatkan....., Allah memelihara....,
Allah Memilih....,
b. Teologi Dosa: Dosa apa......
c. Teologi Kasih: Kasih apa.....
d. Teologi Bekerja
e. Teologi Perempuan
f. Teologi Tanah
g. Teologi Anak
h. Teologi Lingkungan
i. Teologi Keselamatan
j. Teologi Sukses
k. Teologi Pengampunan
l. Teologi Berkat
m. Teologi Kutuk
n. Teologi Perkawinan
o. Teologi Pacaran
4. Rumusan Teologi anda harus buat dalam sub judul dan di jelaskan rumusan teologi
berdasarkan hasil tafsiran anda dan di dukung oleh pendapat para ahli tentang teologi
yang di rumuskan. Misalnya:
a. Teologi Tanah yang sudah saya buat dalam artikel
b. Teologi Bekerja, Teologi Bekerja seperti apa yang di jelaskan dalam teks,
rumuskan dan jelaskan, dan diskusi dengan rumusan teologi Bekerja para ahli
yang telah ada.
Catatan minimal 1 buku Teologi Perjanjian Lama

RUMUSAN TEOLOGIS

MATA KULIAH :Tologi Perjanjian Lama


DOSEN :Nelci Nafalia Ndolu, M,Th

Rumusan Teologi yang saya pakai yaitu: Teologi bekerja

Teologi bekerja seperti yang di jelaskan dalam teks terdapat dalam adegan II yaitu
dimana raja Nebukadnezar bertitah kepada Aspenas untuk membawah beberapa orang Israel
yakni orang – orang muda yang tidak ada suatu cela, berperawakan baik, yang memahami
berbagai – bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai ilmu untuk bekerja dalam
istana raja. Kemudian di dapatinyalah Daniel dan teman – temannya yaitu Hananya, Misael dan
Azarya. Dimana mereka yang harus bekerja pada raja, mereka di didik selama 3 tahun mereka
bekerja pada raja karena mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan
semua ahli jampi yang ada di seluruh kerajaan.
Teologi bekerja akan memampukan Daniel dan teman - temannya untuk menemukan
tujuan – tujuan Allah dalam pekerjaan yang di geluti mereka. Inilah yang akan membangkitkan
semangat dan etos kerja unggul dalam menekuni pekerjaan. Teologi Perjanjian Lama merupakan
bagian dari Teologi Kristen, secara khusus Teologi Biblika yang membahas tema – tema dan isu
– isu teologis yang ada dalam Alkitab Perjanjian Lama. Yang merupakan bagian dari Teologi
Biblika, Teologi Perjanjian Lama mempunyai suatu fungsi kristis yang dijalankan dalam dialog
dengan gereja, tradisinya serta persoalan yang di hadapinya.
Menurut Singh (Herudiati, 2013) mendefinisikan makna kerja merupakan penghayatan
individu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dengan melakukan pekerjaan dalam sebuah
lingkungan kerja. Sementara itu, Chalofsky (Herudiati, 2013) mengartikan makna kerja sebagai
suatu konstribusi yang signifikan untuk menemukan tujuan hidup seseorang. Kondisi ini
mendukung untuk melaksanakan pekerjaan dengan semangat kerja dan pandangan yang menjadi
dasar spritual seseorang dalam bekerja.

Barth, Christoph dan Marie-Claire Barth-Frimmel. 2008. Teologi Perjanjian Lama 1. Jakarta:
BPK Gunung Mulia

Anda mungkin juga menyukai