Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah : Pembimbing Perjanjian Baru 2

Dosen : Pdt. Robinson Radjagukguk, MST, Th.M, Ph.D

Kelompok : 2B (Putri Sihombing/2010144, Agita Surbakti/2010114, Eka


Manurung/2010127, Ramoc Sitorus/2010145, Andreas Simatupang/2010116,
Erwanda Ginting/2010128, Andre Gultom/,)

Topik : Yakobus

A. Pendahuluan
Surat Yakobus adalah salah satu kitab dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen
yang digolongkan ke dalam surat-surat Am.1
B. Pembahasan
1. Intisari
 Yakobus 1:1
Penulis memulai suratnya dengan memperkenalkan diri sebagai hamba Allah
dan Tuhan Yesus Kristus, yaitu Yakobus.
 Yakobus 1:2-8
Pada perikop ini, penulis memberikan nasihat-nasihat mengenai iman. Penulis
mengatakan bahwa pencobaan-pencobaan terhadap iman akan menghasilkan
ketekunan. Sebab dengan ketekunan maka buah yang matang akan diperoleh.
Jika seseorang kekurangan hikmat maka hendaknya diminta dari iman.
Penulis mengajak orang Kristen Yahudi untuk jangan bimbang ataupun
mendua hati karena orang yang seperti itu tidak akan tenang dalam
kehidupannya.
 Yakobus 1:9-11
Pada bagian ini, penulis memberikan nasihat terkait kedudukan antara yang
kaya dan miskin. Orang yang miskin hendaknya bermegah karena memiliki
kedudukan yang tinggi sedangkan orang yang kaya memiliki kedudukan yang
rendah. Orang yang kaya dikatakan akan layu dan lenyap seperti rumput.
 Yakobus 1:12-18
Selanjutnya, penulis berbicara tentang pencobaan. Pencobaan bukan datang
dari Tuhan tetapi melalui pencobaan maka orang yang bertahan akan

1
Bambang Subandrijo, Menyingkap Pesan-pesan Perjanjian Baru 2, (Bandung: Bina Media Informasi, 2010),
hal 33
menerima mahkota kehidupan yang telah dijanjikan Allah bagi mereka yang
mengasihi-Nya. Penulis juga berbicara tentang cobaan yang muncul dari
keinginannya sendiri. Hal yang seperti itu hanya mendatangkan dosa dan
berakhir dengan maut. Penulis menasehatkan agar mereka jangan sesat
supaya menjadi anak sulung diantara ciptaan-Nya.
 Yakobus 1:19-27
Pada bagian selanjutnya, penulis menasihatkan agar orang Kristen Yahudi
lebih banyak mendengar daripada berbicara dan marah. Selain menjadi
pendengar, mereka juga diharapkan menjadi pelaku juga. Artinya, setalah
mendengar hendaknya melakukan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis juga menekankan tentang ibadah yang sejati. Jika seseorang tidak bisa
mengekang lidahnya maka ibadahnya sia-sia tetapi ibadah yang sejati adalah
membantu orang-orang yang kesusahan.
 Yakobus 2:1-13
Pada pasal ini ayat 1-13, penulis menasihatkan agar jangan ada yang
memandang muka. Penulis membuat sebuah ilustrasi tentang orang kaya dan
orang miskin yang masuk dalam sebuah perkumpulan. Pasti orang yang kaya
akan dipersilahkan untuk duduk ditempat yang terbaik. Penulis berharap agar
jangan ada yang menganggap rendah kepada orang yang berkekurangan tetapi
haruslah saling mengasihi sebab belas kasihan akan menang atas
penghakiman.
 Yakobus 2:14-26
Dalam bagian ini, penulis kembali membicarakan tentang iman. Seseorang
yang mempunyai iman tetapi tidak melakukan perbuatan adalah mati. Iman
dan perbuatan saling bekerja sama agar menjadi sempurna. Penulis
menyebutkan nama Abraham yang memiliki iman dan juga perbuatan
sehingga Abraham menjadi sahabat Allah. Begitu juga dengan Rahab yang
melakukan perbuatan-perbuatannya dengan menolong orang lain yang tidak
dikenalnya. Di ayat ke 26, penulis kembali menegaskan bahwa sama seperti
tubuh yang tidak memiliki roh akan mati maka begitu juga iman tanpa
perbuatan akan mati
 Yakobus 3:1-12
Pada pasal 3 ayat 1-12, penulis berbicara mengenai dosa yang disebabkan oleh
lidah. Lidah adalah anggota tubuh yang terkecil tetapi lidah dapat
menimbulkan perkara yang besar. Sama seperti api yang kecil tapi dapat
membakar hutan yang besar. Penulis mengatakan bahwa ada yang
menggunakan lidah untuk memuji Tuhan dan untuk mengutuki orang. Penulis
berharap agar mereka tidak melakukan itu.
 Yakobus 3:13-18
Pada bagian selanjutnya, penulis membicarakan tentang hikmat yang berasal
dari atas. Penulis kembali menegaskan tentang perbuatan oleh hikmat lahir
melalui kelemahlembutan. Seseorang yang selalu memegahkan diri dan
mementingkan diri sendiri sudah melawan kebenaran. Hikmat yang seperti itu
muncul dari dunia yang disebabkan oleh setan-setan. Hikmat yang berasal dari
atas adalah murni, seperti pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasih,
dan memiliki buah-buah yang baik lainnya. Buah tersebut terdiri atas
kebenaran untuk mengadakan damai.
 Yakobus 4:1-10
Pada bagian ini, penulis membicarakan tentang hawa nafsu dan persahabatan
dengan dunia. Penulis menegaskan bahwa keinginan daging yang belum
diperoleh akan melakukan apapun untuk memperolehnya. Orang-orang yang
menjadi sahabat dunia akan menjadi musuh Allah. Allah tidak menyukai orang
yang congkak tetapi mengasihi orang yang rendah hati. Penulis mengajak
orang Kristen Yahudi untuk melawan Iblis tetapi mendekat kepada Allah.
Mereka juga hendaknya merendahkan diri karna Allah akan meninggikan
mereka.
 Yakobus 4:11-12
Pada bagian ini, penulis memberikan nasihat agar jangan memfitnah orang
karena orang yang menfitnah sama dengan menghakimi. Penulis mengatakan
bahwa hanya ada satu Hakim dan Pembuat Hukum, yaitu Allah yang memiliki
kuasa untuk menyelamatkan ataupun membinasakan. Di akhir perikopnya,
penulis bertanya siapa kah mereka yang mau menghakimi sesamanya.
Pertanyaan ini menjadi nasihat agar jangan ada satupun orang yang
menghakimi orang lain sebab satu-satunya Hakim ialah Allah.
 Yakobus 4:13-17
Selanjutnya penulis memberikan nasihat agar jangan melupakan Tuhan dalam
setiap perencanaan-Nya. Tidak ada satu orangpun yang tahu apa yang akan
terjadi besok. Manusia bisa berencana tetapi Tuhanlah yang menentukan.
Diayat yang terakhir, penulis menegaskan bahwa orang yang mengetahui
firman-Nya tetapi tidak melakukan hal yang baik itu maka ia telah berdosa.
 Yakobus 5:1-6
Pada pasal terakhir dalam surat ini, penulis berbicara tentang peringatan
kepada orang kaya. Penulis mengatakan bahwa kekayaan akan lenyap. Orang
kaya hanya mengumpulkan harta didunia untuk berfoya-foya untuk
memuaskan hati seperti ketika hari penyembelihan. Orang kaya menggunakan
kekayaannya untuk menindas orang yang benar sebab dia tahu bahwa orang
yang benar tidak dapat melawannya.
 Yakobus 5:7-11
Pada perikop ini, penulis memberi nasihat untuk bersabar dalam segala
penderitaan sebab kedatangan Tuhan sudah dekat. Jangan ada lagi yang
bersungut-sungut atau saling menyalahkan supaya mereka tidak dihukum
sebab Hakim yang sebenarnya telah berada diambang pintu. Penulis
mengatakan agar mereka bertekun sama seperti Ayub yang tetap bertekun
dalam iman ketika mengalami penderitaan.
 Yakobus 5:12-20
Pada bagian yang terakhir ini, penulis membicarakan tentang sumpah dan doa
untuk orang sakit. Penulis menasihatkan agar jangan ada yang bersumpah
demi apapun. Penulis juga menyampaikan bahwa jika seseorang sedang
mengalami penderitaan hendaknya orang itu berdoa. Doa yang berasal dari
iman akan besar kuasanya. Sama seperti Elia yang bersungguh-sungguh
berdoa sehingga permintaanya dikabulkan oleh Tuhan. Di ayat yang terakhir
dikatakan bahwa orang yang telah membuat orang berdosa bertobat maka
artinya dia telah menyelamatkan jiwa orang itu dan menutupi banyak dosa.
2. Penulis dan Penerima
Banyak bukti menunjuk surat ini ditulis oleh Yakobus yang pernah
bertemu secara khusus dengan Yesus setelah kebangkitan dan mempunyai
peran penting di antara murid-murid meskipun tidak termasuk kedua
belas murid. Yakobus dalam surat ini disebut saudara laki-laki Yesus
Kristus. Penulis sendiri hanya mencantumkan keterangan dirinya sebagai
hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus dalam Yakobus 1:1. Penerima surat
ini adalah orang Yahudi-Kristen atau kedua belas suku di perantauan yang
melarikan diri dari Yerusalem saat terjadi penganiayaan terhadap
Stefanus.
3. Tujuan Surat
Surat ini ditujukan kepada orang Kristen Yahudi. Hal ini dikarenakan Yesus
menampakkan diri pada Yakobus dan memberikan kepadanya anugerah.
Tujuannya adalah untuk membimbing anggota jemaat keluar dari
kesalahan menuju hidup yang benar.2
4. Konteks Kehidupan
a. Sosial
Pada masa itu kehidupan sosial mereka mungkin kurang baik sebab
terjadi penindasan kepada orang-orang Kristen Yahudi. Mereka
mengalami penderitaan sehingga banyak orang yang tidak dapat
mempertahankan imannya.
b. Ekonomi
Pada masa itu masih ada sistem kasta dimana orang kaya lebih dihargai
daripada orang miskin. Oleh sebab itu, penulis mengatakan bahwa
harta yang dimiliki oleh orang kaya akan lenyap dimakan ngengat.
c. Agama
Kehidupan agama pada saat itu kurang baik. Orang-orang lebih memilih
menjadi sahabat dunia daripada sahabat Allah. Mereka beribadah
tetapi tidak mampu mengekang lidahnya. Itu sebabnya penulis
memperingatkan mereka agar tidak melakukan kejahatan itu lagi
dalam suratnya ini.
5. Ajaran Utama
Ajaran utama dalam surat ini ialah mengenai iman, yaitu
1. Pengajaran tentang menghadapi pencobaan dengan iman (Yak. 1:1-18)
2. Pengajaran tentang jalan terbaik menghadapi cobaan (Yak. 1:5-6)
3. Pengajaran untuk bersabar karena Hakim akan datang (Yak. 5:7-20)
Penulis selalu menasihatkan agar mereka tetap berpendirian teguh

2
M.E. Duyverman, Pembimbing kedalam Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1992), hal 175
dalam iman. Meskipun mereka mengalami penderitaan tetapi
hendaknya mereka tetap yakin dan percaya bahwa penderitaan itu
akan membawa pada kehidupan kekal yang dijanjikan oleh Allah. Oleh
sebab itu penulis berharap agar mereka senantiasa mendekat kepada-
Nya dan menjauhi iblis karena iblis hanya membawa pada kebinasaan.
Penulis juga menekankan agar mereka yang menyimpang segera
kembali ke jalan yang benar hingga kedatangan Tuhan. Kedatangan
Tuhan dikatakan sudah dekat dan Tuhan akan datang sebagai Hakim.
6. Relevansi Abad 21
Berdasarkan surat ini, relevansi untuk abad 21 yaitu agar pembaca di masa
kini tidak terombang-ambingkan oleh keadaan yang membuat mereka
menderita. Di zaman yang sekarang ini, penderitaan itu datang kepada
orang-orang Kristen, seperti penghinaan, penutupan gereja, pembakaran
gereja, bahkan pengeboman gereja. Semua ini adalah godaan dari iblis.
Melalui surat ini, pembaca abad 21 harus bertahan dalam pencobaan dan
penderitaan yang dialami karena melalui itu semua maka orang-orang
yang tetap percaya akan mendapatkan mahkota kehidupan yang kekal.
C. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat kami ambil, yaitu
1) Yakobus diyakini menjadi penulis surat ini berdasarkan Yakobus 1:1
2) Surat ini ditujukan kepada orang Kristen Yahudi atau kedua belas suku di
perantauan yang melarikan diri ke Yerusalem ketika terjadi penganiayaan
terhadap Stefanus
3) Surat ini dituiliskan agar membimbing jemaat keluar dari kesalahan
menuju hidup yang kekal
4) Konteks kehidupan pada masa itu ialah terjadinya penganiayaan terhadap
Stefanus yang menyebabkan orang Kristen Yahudi melarikan diri sebab
mereka tidak ingin mengalami penderitaan. Ada juga perbedaan status
ekonomi dimana orang kaya lebih dihargai. Begitu juga dengan ibadah
mereka yang sia-sia sebab mereka tidak dapat melakukan perbuatan baik
itu dalam kehidupannya meskipun mereka tahu mana yang benar dan
mana yang salah.
5) Ajaran utama dalam surat ini yaitu mengenai iman. Iman sejati tahan
dalam pencobaan (Yakobus 1), iman sejati dibuktikan dengan perbuatan
baik (Yakobus 2), iman sejati menjadi nyata dari perkataan (Yakobus 3),
iman sejati berlawanan dengan hawa nafsu dan dunia (Yakobus 4), iman
sejati tekun sampai kedatangan Tuhan (Yakobus 5)

D. Daftar Pustaka
 Duyverman, M.E, Pembimbing kedalam Perjanjian Baru, Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 1992.
 Subandrijo, Bambang, Menyingkap Pesan-pesan Perjanjian Baru 2,
Bandung: Bina Media Informasi, 2010.

Anda mungkin juga menyukai