Anda di halaman 1dari 4

Renungan Harian : "PERTOBATAN SEJATI" Hati yang Bijaksana sambil kita memberikan bantuan semampu kita sebagai wujud

sambil kita memberikan bantuan semampu kita sebagai wujud kita


Bacaan Alkitab - Lukas 13 : 1-5 Baca : Lukas 13 : 1 – 5 berbelas kasih kepada sesama. • Richard T.G.R
"Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih
semua akan binasa atas cara demikian." (Lukas 13:3).
besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, Catatan : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Senin, 3 September
Suatu hari, pulang dari acara camping di pantai Sundak, Gunung
Kidul, tanpa sadar saya salah arah. Di sebuah pertigaan, seharusnya karena mereka mengalami nasib itu? (Lukas 13 : 2) 2012
saya belok kanan untuk kembali ke Jogja tetapi saya malah belok Pertanyaan : Apakah saya memiliki hati yang bijaksana saat
kiri. Setelah lebih dari setengah jam memacu sepeda motor, saya Saat bencana berupa banjir, kebakaran hutan, tsunami, gempa melihat berbagai peristiwa yang terjadi?
baru tersadar kalau sudah salah arah. bumi, ledakan bom, atau gunung meletus, sebagian orang begitu Aplikasi : Bersikap dewasa dan bijaksana dalam menyikapi peristiwa
Di tengah perjalanan kembali ke arah yang benar, tiba-tiba Roh mudah mengeluarkan pernyataan negatif. Mereka berkata ini apapun.
Kudus berbicara kepada saya, "Begitulah yang terjadi kalau orang karena penghakiman Allah. Jadi kalau suatu kota disapu tsunami, Doa : Tuhan, ajar aku memiliki hati yang bijaksana
tidak segera bertobat ketika melakukan dosa. Semakin lama ia 'salah
berarti banyak penduduk kota itu pendosa sehingga Tuhan hukum melalui berbagai peristiwa yang terjadi. Amin.
arah' dan tidak segera bertobat, semakin sulit baginya untuk
kembali kepada Tuhan." mereka. Padahal kenyataannya, ada banyak faktor yang kompleks di
Pertobatan adalah sebuah proses yang berlangsung seumur hidup. balik sebagian besar bencana. Bisa karena manusia, bisa karena Baca: Lukas 13:1-5
Sebagai manusia biasa dengan kondisi jiwa dan tbuh yang belum alam, atau memang betul hukuman Tuhan. Jadi sebetulnya bukan Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada
sempurna, berbuat dosa merupakan hal yang masih mungkin bagian kita untuk menghakimi. Bagian kita adalah segera turun dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami
terjadi. Pertobatan bukan sekedar menyesali kesalahan, namun nasib itu? ‘Tidak!’ kata-Ku kepadamu. (Lukas 13:2-3)
tangan membantu sesuai dengan apa yang bisa kita perbuat.
harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Rasul Paulus memberi dua contoh praktis mengenai pertobatan
Keluarga yang dikasihi Tuhan, dalam Lukas 13 akan kita temui Bacaan Alkitab Setahun:
sejati. Ketika seseorang terbiasa mencuri, pertobatan sejati yang
dilakukannya tidak cukup hanya berhenti mencuri, namun harus adegan menarik saat Yesus mendapat kabar berita dari beberapa Keluaran 1-4
mulai bekerja keras serta memberikan sesuatu dengan hasil orang bahwa Pilatus mencampur darah beberapa orang Galilea Ketika suatu peristiwa buruk–misalnya tsunami, gempa bumi, banjir,
pekerjaannya. Demikian pula dengan orang yang terbiasa dengan darah korban yang mereka persembahkan. Secara tersirat kebakaran, kecelakaan, tindakan kriminal atau kesialan tertentu–
mengucapkan perkataan kotor, tanda pertobatan sejati adalah mereka minta pendapat Yesus, apakah karena orang-orang itu menimpa seseorang atau suatu daerah, sebagian orang
ketika ia mulai mengucapkan perkataan yang baik membangun, dan memandangnya sebagai hukuman Allah. Mereka beranggapan
berdosa besar. Yesus dengan tegas berkata tidak (ayat 3). Namun
menjadi berkat bagi sesamanya. bahwa orang-orang tersebut memang pantas mendapatkannya.
mereka semua jika tidak bertobat akan binasa dengan cara seperti
Kadangkala ada anggapan bahwa menjadi orang Kristen itu enak
karena bisa berbuat dosa semaunya kemudian minta ampun kepada itu. Artinya mereka pun akan menjalani hukuman dosa yang sangat Sebagian orang Israel juga memiliki anggapan demikian. Mereka
Tuhan Yesus. Hal ini tidak benar. Firman Tuhan menegaskan bahwa berat. Yesus mengajar mereka, termasuk kita, untuk jangan pernah mengira orang Galilea yang dibunuh dan darahnya dicampurkan
dosa memisahkan manusia dari Allah dan membuat doa tidak jadi hakim atas satu tragedi, misalnya bencana alam, karena hanya Pilatus dengan darah kurban persembahannya lebih berdosa
didengar oleh Tuhan (Yesaya 59 : 2), dosa juga akan membinasakan Tuhan yang berhak menentukan hukuman. Kita semua pendosa, daripada orang Galilea lainnya. Mereka juga mengira orang yang
pelakunya jikalau tidak segera bertobat (Lukas 13 : 3). Sebaliknya, bedanya saat ini kita sudah percaya Yesus, mereka belum. Bedanya mati ditimpa menara dekat Siloam lebih besar dosanya dari orang
pertobatan akan membawa kita kepada anugerah, pemulihan dan Yerusalem lainnya. Dosa merekalah yang mengakibatkan mereka
kita sudah tahu kebenaran Firman dan percaya, mereka belum tahu
berkat Tuhan. mengalami nasib buruk itu, simpul mereka.
atau tidak mau tahu.
Hari ini, jika Roh Kudus mengingatkan kita akan dosa-dosa yang
belum dibereskan, mari lembutkan hati kita dan akuilah semuanya Namun Yesus meluruskan pemahaman mereka. Cara hidup
di hadapan Tuhan. Jangan biarkan diri Anda terlalu lama "salah Mari kita memiliki hati yang bijaksana dalam melihat berbagai seseorang tidak menentukan cara matinya. Banyak orang benar
arah" karena semakin berat Anda kembali dan Anda dapat binasa peristiwa yang Tuhan ijinkan terjadi. Bencana alam atau bencana yang mengalami kematian mengenaskan. Yesus sendiri bahkan
karena tidak bertobat. yang diakibatkan manusia memang bukan hal yang baik, tetapi menjalani kematian yang mengerikan dan hina. Sebaliknya, banyak
Bertobatlah sesegera mungkin setelah Anda berbuat dosa. orang jahat yang mati dengan cara yang dinilai terhormat oleh
dapat dipakai Tuhan untuk membuat kita sadar bahwa kita manusia
Selamat Pagi, Sahabat.. manusia. Karena itulah, Yesus mengajak pendengar-Nya untuk tidak
yang amat lemah dan tak bisa melawan kekuatan alam. Doakan para berfokus pada apa yang dialami oleh seseorang di dunia ini,
saudara kita yang tertimpa musibah agar mendapatkan ketabahan termasuk cara kematian mereka, melainkan pada sesuatu yang lebih
penting. Dia menekankan pertobatan, menyambut anugerah Allah Damai Sejahtera. Jika dalam ibadah kita memuliakan Tuhan, maka yang tertimpa menara dekat kolam siloam tidak dapat
yang menyelamatkan, sehingga tidak mengalami kebinasaan kekal. dalam kehidupan sehari-hari pun nama Tuhan harus kita muliakan. menjadi ukuran bahwa mereka lebih berdosa dari orang lain yang
Karena itu, janganlah kita tergoda untuk menghakimi orang lain dan ada disekitar mereka. orang-orang yang tidak mengalami
membenarkan diri sendiri. Sebaiknya, pastikanlah pertobatan kita KJ. 29:2 hal itu, tidak boleh merasa diri lebih benar dari mereka, karena
dengan menerima pengurbanan Kristus.—HT Doa (Mohon kekuatan dari Tuhan untuk melakukan kebaikan) mereka juga berrbuat dosa. orang-orang yang merasa dirinya
MENYAMBUT ANUGERAH ALLAH DALAM KRISTUS benar sangatlah sulit untuk berrtobat. itulah sebabnya, Tuhan Yesus
MENJADI JAMINAN KESELAMATAN KITA YANG PASTI mengatakan bahwa mereka harus bertobat. pernyataan tegas
Tuhan Yesus ini menjadi bukti kepada kita bahwa Tuhan Yesus tidak
jumat, 11 april 2014 mentolerir perbuatan dosa. karena konsekuensi logis yang
MUSIBAH TERJADI BUKAN SELALU KARENA DOSA BAHAN : LUKAS 13:1-5 akan diterima dari kegemaran melakuka dosa adalah hal yang
Lukas 13:1-3 TEMA : KRISTUS MEMBENCI DOSA mengerikan yang tentunya tidak kita inginkan terjadi dalam
Minggu, 22 Feb 2009 METODE : RENUNGAN kehidupan pribadi dan keluarga kita.

Apa komentar saudara ketika mendengar berita tentang musibah Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, pembacaan kita di hari ini saya mengajak kita menutup mata sejenak, dan mari kita
oembunuhna yang dialami oleh orang Kristenyang sedan gberibadah manjelaskan kepada kita tentang hal renungkan semua ketaatan dan kesetiaan kita dalam mematuhi
di gereja? Tentu saja bermacam-macam komentar akan muncul. penting yang berhubungan dengan dosa peristiwa mengerikan yang semua perintah Allah dihari ini..! kita mulai dari pagi saat kita
dialami oleh manusia karena berbuat dosa. bangun dari tidur, apakah kita membuka hari ini dengan
Situasi seperti itu yang diceritakan dalam Lukas 13:1-3. Orang coba kita perhatikan ayat 1 dan ayat 4. kedua ayat ini menyebutkan doa tanda kita membutuhkan Allah dalam tugas dan pekerjaan
menyampaikan kepada Tuhan Yesus berita tentang musibah dua peristiwa yang mengerikan: pertama, kita..? apakah kita bekerja dengan rajin dan serius tanda kita
pembunuhan yang dialami oleh orang-orang Galilea, yang Tuhan Yesus diberitahukan bahwa ada orang galilea yang dibunuh menghargai kerja sebagai pembarian Allah yang kelak akan
sekampung dengan-Nya. Waktu itu mereka sedang merayakan suatu oleh pilatus dan darahnya dicampur dengan darah membuat kehidupan kita berkecukupan dan berkelimpahan di
perayaan keagamaan Yahudi dengan membawa hewan korban. Saat korban yang mereka persembahkan . kedua, Tuhan Yesus dalam Tuhan..?
mereka sedang beribadah di Bait Suci, timbul suatu kerusuhan. Lalu menyebutkan peristiwa 18 orang yang mati ditimpa menara di apakah hari ini kita berhasil memaafkan dan mengampuni orang
pemerintah yang berkuasa, yakni Pilatus, melakukan tindakan keras, kolam siloam (ayat 4). dua perristiwa ini disebutkan dalam yang menyakiti hati kita..? apakah kita berhasil untuk tidak
sehingga ada beberapa orang Galilea yang menjadi korban hubungan dengan pandangan orang-orang pada waktu itu menipu, tidak sombong, tidak iri dan dengki kepada sesama..?
pembunuhan. Darah mereka tercampur dengan darah hewan yang memandang bahwa jika seorang mengalami kematiandengan apakah kita berhasil untuk tidak mengucapkan kata-kata kotor..?
korban yang akan dipersembahkan. cara yang mengerikan, maka orang tersebut telah berbuat
dosa dan dapat hukuman dari Allah. sebaliknya jika orang hidup Saudara-saudara yang dkasihi Tuhan Yesus, kalau kita menemukan
Dalam pemahaman agama Yahudi, orang yang darahnya tercampur takut akan Allah,maka kehidupannya akan diberkati, bahwa hal-hal diatas masih terlalu susah untuk kita
dengan darah hewan korban persembahan adalah karena berbuat selamat dan aman dalam perlidungan tangan Tuhan. kita pasti laksanakan, maka kita tidak boleh merasa lebih benar dari orang-
dosa besar. Musibah tersebut dianggap sebagai hukuman. ingattokoh ayub dan peristiwa mengerikan yang dialami orang yang perbuatan dosanya sangat nampak dan dinilai
dalam kehidupannya. sahabat-sahabatnya memvonis bahwa semua sebagai dosa yang besar. misalnya pembunuh,pemerkosa,koruptor
Kadangkala orang Kristen pun sering berpikir demikian. Kita sering peristiwa mengerikan yang dialami oleh ayub disebabkan dan lain-lain. bukankah dampak dari hal-hal yang saya sebutkan
mengaitkan musibah mengerikan yang dialami seseorang sebagai oleh karena ayub telah berbuat dosa di hadapan Allah. agaknya diatas sama. misalnya seorang pembunuh akan kehilangan nama
hukuman karena dosanya yang besar. Tapi Tuhan Yesus tidak pandangan ini telah menjadi sebuah pandangan yang di baik, seorang yang sombong dan iri hati juga akan kehilangan
memandang demikian. Sebaliknya Ia mengajarkan agar kita melihat pakai untuk dapat menilai seseorang berdosa atau tidak, dan nama baik. seorang koruptor akan selalu disebut tidak jujur,
diri sendiri. Selama kita masih hidup, maka pakailah waktu dan menjadi bukti kalau seseorang benar-benar hidup takut seorang yang suka berbohong dan tidak menepati janji juga
kesempatan yang ada ini untuk memuliakan Tuhan. Memuliakan akan Allah atau tidak. sudah pasti akan disebut tidak jujur dan masih banyak contoh lain.
Tuhan caranya bukan saja dengan beribadah, lalu setelah selesai
beribadah dan kembali dalam kehidupan sehari-hari, kita kembali kalau kita menyimak dengan baik, kedua peristiwa ini direspon perenungan kita disaat ini menunjukan bahwa Tuhan Yesus
lagi dalam cara hidup manusia lama. Firman Tuhan selalu oleh TuhanYesus dengan sebuah teguran yang keras menginginkan kita semua untuk segera bertobat dan menjauhi
mengingatkan kita untuk menghadirkan damai sejahtera Tuhan. yang bermuara pada penegasan Tuhan Yesus yang tidak setuju dosa. bertobat dan menjauhi dosa bukan hanya sekedar diucapkan
Kerajaan Sorga yang diberitakan Tuhan Yesus adalah Kerajaan dengan pandangan mereka. dengan tegas Yesus menyampaikan saja, tetapi harus nampak dalam kehidupan nyata. jika kita
bahwa hal yang dialami oleh orang-orang yang dibunuh pilatus dan berhasil maka kita dapat mengatakan kkepada Tuhan Yesus kata-
kata seperti syair lagu ini : aku mengasihi engkau Tuhan Otoritas Allah mengingatkan kita tentang hakekat Allah yang penuh Respon yang diberikan Kristus sungguh mengejutkan. Ungkapan
dengan segenap hatiku, aku mengasihi engaku Tuhan dengan kasih. Sehingga praktek pemberitaan injilpun tidak boleh “Sangkamu” mengindikasikan bahwa Kristus tidak membenarkan
segenap jiwaku. kurenungkan firmanmu siang dan malam, bertentangan dengan kasih Allah yang merupakan sumber kasih. anggapan itu. Kristus juga menimpali cerita yang mereka bawa
kupegang perintahmu dan kulakukan. engkau tahu ya Tuhan tujuan Allah juga mengutus semua umat yang dipilihNya bukan karena Ia dengan cerita lain, tentang delapan belas orang yang mati ditimpa
hidupku hanyalah untuk menyenangkan hati-Mu.. amin.(jean) tidak bisa melakukanNya tugas tersebut sendiri, tetapi Allah ingin menara dekat Siloam. Ini juga adalah tragedi. Siloam identik dengan
melibatkan kita dalam pemberitaan karyaNya, sebagai bukti bahwa penyembuhan. Dapat diduga bahwa mereka yang datang atau
Ia mengasihi kita. Allah ingin agar kita menjadi rekan sekerjaNya, berada di Siloam adalah orang yang ingin mendapatkan
“DIPILIH, DIUTUS DAN DISERTAINYA” menjalankan tugasNya, sehingga kita bisa selalu bersamaNya. kesembuhan. Tapi dalam tragedi itu, bukan kesembuhan yang
Bacaan Leksionari: Dengan demikian kita tidak akan jauh dariNya. Itulah wujud nyata didapat, melainkan kematian. Namun sekali lagi, Kristus tidak
PL : Yeremia 1: 4-10 kasih Allah kepada kita, dan wujud nyata kasih kita kepada Allah, sependapat bila tragedi ini pertanda bahwa mereka yang mati itu
Tanggapan : Mazm. 71 : 1-6 kiranya Tuhan memberkati pelayanan kita, Amin. memiliki kehidupan yang tragis. Dengan tegas Kristus berkata,
PB : I Korintus 13: 1-13 “Tidak! kata-Ku kepadamu.” (ay. 3, 5).
Injil : Lukas 4 : 21-30 Melalui dua kisah yang tragis tersebut, Kristus memanggil orang
Saudara yang terkasih dalam Kristus Yesus. Pelajaran dari Tragedi Hidup untuk bertobat. Sebagai manusia berdosa, pada dasarnya kita
Pada bacaan Leksionari di atas, kita diingatkan untuk lebih berada di bawah murka Allah.” Sebab murka Allah nyata dari sorga
memahami bahwa hakekat Gereja sebagai tubuh Kristus adalah Pengantar atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas
memberitakan Injil Kristus. Dengan pemahaman ini, maka makna Tidak sedikit orang yang menghubungkan cara meninggalnya kebenaran dengan kelaliman” (Ro. 1:18). Kristus pernah
dari panggilan Allah kepada orang percaya (saya dan saudara), seseorang dengan kualitas hidup orang itu. Bila seseorang menegaskan bahwa murka Allah ada atas mereka yang tidak mau
adalah dipanggil untuk memberitakan Injil Kristus. Jadi kita yang meninggal dengan cara yang tragis, hal itu dianggap sebagai taat kepada Anak (Yoh. 3:36). Pengajaran ini juga digemakan rasul
telah ditebus melalui darah Kristus, yang sudah banyak menerima pertanda bahwa orang tersebut hidupnya tidak baik. Begitu pula Paulus, di mana ia berkata, “Demikianlah sekarang tidak ada
berkat, terlebih menerima keselamatan, menerima tuntunan dan sebaliknya. Hari ini perenungan kita akan bermula dari 2 (dua) buah penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” (Roma
penyertaan Allah, itupun dalam rangka pemberitaan Injil Kristus tragedi kehidupan. Melalui perenungan ini kita akan belajar 8:1).
terhadap orang-orang yang belum percaya. Sayangnya, dalam bagaimana memandang sebuah tragedi dalam kehidupan ini.
kehidupan sehari-hari, masih ada sebagian orang kristen yang lebih Pemahaman Refleksi
senang menerima berkat dan penyertaan Allah, tetapi sering terjadi ay. 1; Apakah 2 (dua) peristiwa yang disebutkan dalam bacaan kita Sebagai manusia berdosa, kita pantas untuk binasa dengan cara
melupakan tugas yang hakiki, yaitu sebagai umat yang terpanggil hari ini? Apakah Saudara setuju bila dikatakan bahwa kedua yang paling tragis, yaitu kebinasaan kekal. Karena itu, bila ada orang
untuk memberitakan Injil Kristus. peristiwa itu adalah peristiwa yang tragis? Mengapa? yang mengalami tragedi dalam hidupnya, kita dapat
Dipilih oleh Tuhan, di utus untuk menjalankan karyaNya, dan berhak ay. 5; Apakah maksud Kristus ketika mengatakan, “jikalau kamu menggunakannya sebagai kesempatan untuk merenungkan
menerima penyertaanNya, adalah satu kesatuan yang tak tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian”? kehidupan kita, bukan mempergunjingkan seberapa besar dosa
terpisahkan. Hal ini berarti, kalau kita mau, harus bersedia Sebuah peristiwa yang tragis biasanya menarik untuk dibicarakan. orang tersebut.
menerima ketiga-tiganya. Kalau tidak mau, berarti menolak ketiga- Nampaknya itulah yang terjadi dalam diri beberapa orang yang
ketiganya. Barangkali ini menjadikan perenungan kita bersama datang kepada Kristus. Ketika ada orang-orang Galilea yang datang Tekad
untuk ikut ambil bagian dalam pelayanan yang terbaik bagi Tuhan. ke Bait Allah untuk mempersembahkan korban, tapi malah menjadi Karena itu mari kita bertekad untuk tidak memandang rendah orang
Banyak orang yang telah diselamatkan oleh Kristus masih bersifat korban pembunuhan Pilatus dan darahnya dicampur dengan darah yang mengalami tragedi dalam hidupnya.
apatis, bahkan cenderung bersifat egois, yaitu dengan selalu korban yang mereka persembahkan, mereka segera membawa
mengharap berkat yang melimpah, memohon keluarga yang damai kabar itu kepada Kristus untuk mendapatkan respon. Melalui Tindakan
sejahtera, bahkan kehidupan yang serba menguntungkan , pernyataan Kristus di ayat 2, kita dapat menduga bahwa mereka Tekad tersebut dapat kita wujudkan dengan mengunjungi mereka
sedangkan tugas dan perutusanNya dilupakan bahkan tidak pernah datang dengan anggapan bahwa tentulah orang-orang Galilea yang yang sedang dalam pergumulan, guna mengasah empati kita.
dikerjakan. Hal ini penting karena ada banyak utusan Allah yang terbunuh itu adalah para pendosa besar. Betapa tidak, orang-orang
akhirnya jatuh karena memberitakan kehebatan, kepandaian, dan itu datang untuk mempersembahkan korban, tetapi malah jadi Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
kemasyuran dirinya sendiri. Kalau ini yang terjadi, berarti umat yang korban pembunuhan. Mempersembahkan korban bisa dilihat ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
memberitakan injil tersebut telah mengkorupsi hak Allah yang sebagai mencari pendamaian dengan Allah. Tapi menjadi korban +++++++++ YLSA
memberikan mandat kepadanya. bisa dilihat sebagai mendapatkan murka Allah. Tanggal: Sabtu, 18 Januari 2014
Bacaan : Lukas 13:1-5 menyambut anugerah Allah yang menyelamatkan, sehingga tidak
Setahun: Keluaran 1-4 mengalami kebinasaan kekal. Karena itu, janganlah kita tergoda
Nats: Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya untuk
daripada menghakimi orang lain dan membenarkan diri sendiri. Sebaiknya,
dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami pastikanlah pertobatan kita dengan menerima pengurbanan Kristus.
nasib itu? 'Tidak!' kata-Ku kepadamu. (Lukas 13:2-3) --Hembang Tambun /Renungan Harian

Judul:

TAK LEBIH BERDOSA

Ketika suatu peristiwa buruk --misalnya tsunami, gempa bumi,


banjir, kebakaran, kecelakaan, tindakan kriminal atau kesialan
tertentu-- menimpa seseorang atau suatu daerah, sebagian orang
memandangnya sebagai hukuman Allah. Mereka beranggapan
bahwa
orang-orang tersebut memang pantas mendapatkannya.

Sebagian orang Israel juga memiliki anggapan demikian. Mereka


mengira orang Galilea yang dibunuh dan darahnya dicampurkan
Pilatus
dengan darah kurban persembahannya lebih berdosa daripada
orang
Galilea lainnya. Mereka juga mengira orang yang mati ditimpa
menara
dekat Siloam lebih besar dosanya dari orang Yerusalem lainnya.
Dosa
merekalah yang mengakibatkan mereka mengalami nasib buruk itu,
simpul mereka.

Namun Yesus meluruskan pemahaman mereka. Cara hidup


seseorang tidak
menentukan cara matinya. Banyak orang benar yang mengalami
kematian
mengenaskan. Yesus sendiri bahkan menjalani kematian yang
mengerikan
dan hina. Sebaliknya, banyak orang jahat yang mati dengan cara
yang
dinilai terhormat oleh manusia. Karena itulah, Yesus mengajak
pendengar-Nya untuk tidak berfokus pada apa yang dialami oleh
seseorang di dunia ini, termasuk cara kematian mereka, melainkan
pada sesuatu yang lebih penting. Dia menekankan pertobatan,

Anda mungkin juga menyukai