GANGGUAN PSIKOLOGIS
KELOMPOK 7
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena telah
melimpahkan rahmatNya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya.Terimakasih ini juga kami ucapkana kepada teman-
teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini
bisa disusun dengan baik dan rapi. Kami berharap semoga makalah ini bisa
menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangaun demi terciptanya
makalah selanjutanya dengan yang lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
1.1 KATA PENGANTAR
1.2 DAFTAR ISI
1.3 BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1.4 BAB II PEMBAHASAN
A. PENYALAHGUNAAN ZAT KIMIA DAN KECANDUAN
B. GANGGUAN MOOD
C. SKIZOFRENIA
1.5 BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
The American Paychiatric Assocciation (1994) dalam Diagnostic and Statiscial
Manual, mendefinisikan penyalahgunaan zat kimia sebagai pola penggunaan
suatu zat kimia yang tidak adptif dan menyebabkan gangguan klinis yang
signifikan atau stress. Hal yang membingungkan dari kecanduan adalah
bahwa individu ( yang kecanduan) sadar bahwa perilaku kecanduan mereka
tidsk lagi menyenangkan (atau jarang sangat menyenangkan). Mereka
menyadari bahwa perilaku tersebut berbahya, namun mereka merasaka
sebuah dorongan tidak tertahankan untuk melanjutkan perilaku kecanduan
tersebut. Yang akhirnya, karena penyalahgunaantersebut mereka terkena
penyakit atau ganggguan-gangguan, yang berdampak pada gangguan
psikologisnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sajah obat-obatan yang disalahgunakan oleh seseorang dan
bagaimana penangannannya?
2. Gangguan Mood seperti apakah yang akan terjadi pada seseorang dan
dampaknya terhadap lingkungan sekitar?
3. Seperti apakah penyakit yang disebut dengan skizofrenia?
BAB II
PEMBAHASAN
Faktor Risiko
Bandingkan diantara mereka yang memiliki ayah pecandu alkohol dengan
yang tidak memiliki kerabat dekat pecandu alkohol .Oleh karena adanya
kecenderungan kuat ketergantungan alkohol dalam keluarga,peneliti
mengharapkan bahwa banyak pria yang ayahnya merupakan pecandu alkohol
nantinya akan menjadi pecandu alkohol.Peneliti lebih mengfokuskan
penelitian terhadap pria karena hampir semua pecandu alkohol tipe II adalah
pria.Idenya perilaku apa pun yang umum ditemukan pada putra pecandu
alkohol kemungkianan dapat menjadi perkiraan munculnya ketergantungan
alkohol putra pecandu alkohol dimasa depan.
C. Pengobatan Melawan Penyalahgunaan Zat Kimia
Banyak individu yang berusaha menanggulangi penyalahgunaan zat kimia
bergabung dengan Alcholic Anonymous, Narcotics Anonymous, dan organisai serupa
lainnya. Oleh karena banyaknya orang yang tidak memberikan respons yang baik
terhadap terapi seperti ini, peneliti telah berusaha mencari pengobatan yang
mungkin dapat mengurangi dorongan yang tak tertahankan.
Antabus
Setelah seseorang meminum etil alkohol, enzim-enzim dihati akan
segera memetabolismenya menjadi asetaldehida yaitu sebuah zat
beracun.Sebuah enzim yang bernama asetaldehida akan mengubah
aseteldehida menjadi asam asetat,sebuah zat kimia yang dapay dugunaka
tubuh sebgai energi berikut adlah alur reaksinya. Etil alkohol-Asetalddehida-
Asam asetat.
Metadon
Heroin adlah zat kimia buata, yang ditemukan sebagai alternatif yang
individu-individu yang berusaha penggunaan mofin,meninggalkan ide
tersebut ketika menggungkapkan betapa adiktif heroin tersebut.Mirip
dengan heroin dan morfin keunggulan karena dapat dikonsumsi bentuk
pil,metadon bentuk pil secara bertahap akan memasuki darah lau memasuki
otak sehingga kadarnya terjadi secara lambat.
Buprenifin dan levomethadyl acelate adalah obat tambah yang
serupa dengan metadon yang juga diguakan untuk mengobati
ketergantungan opiate.Mereka mengambungkan metadon dengan obat
bernama nalokson yang menghambat pengaruh obat-obatanopiate jika
seorang mengkonsumsi sebuah pil yang menggunakan kombinasi metadon
dan nalokson,maka sebgian besar nalokson akan dipecah oleh asam lambung
dan metadon akan tetap berfungsi seperti tujuan awal. Akan tetapi jika
seorang melarutkan pil tersebut lalu menyuntikannya maka asam lambung
tidak dapat memecah nalokson sehingga akan menghambat efek metadon.
2. GANGGUAN MOOD
Individu yang depresi terlihat depresi, bertindak depresi, dan berkata bahwa
mereka depresi. Banyak penderita depresi yang dibarengi oleh penyalahgunaan zat
adiktif, kecemasan skizofrenia, atau penyakit parkinson.
Depresi mayor dua kali lebih banyak didiagnosis pada wanita dibanding pria.
Depresi mayor dapat terjadi pada umur berapapun walaupun tiak umum
ditemukan pada anak-anak.
Bagi individu yang memiliki 2 tipe pendek dari gen tersebut, peningkatan
peristiwa yang menyebabkan stres mengakibatkan peningkatan yang lebih
tinggi dalam probabilitas terjadinya depresi. Individu yang memiliki 2 tipe
panjang gen tersebut, berarti peristiwa yang menyebabkan stres tidak
meningkatkan resikonya terjadi depresi.gen tersebut mungkin mengubah
cara orang bereaksi terhadap stres.
Hormon
Salah satu kemungkinan pemicunya adalah stres, yang akan melepaskan
kortisol. Kortisol meyiapkan tubuh untuk berpindah, tetapi kadar tinggi
kortisor dalam jangka panjang akan meguras energi tubuh, mengganggu
tidur, mengganggu sistem imunitas, memicu terjadinya depresi. Peran
hormon seks kurang begitu jelas.
Virus
Beberapa kasus depresi mungkin berkaitan dengan infeksi virus. Pada
tahun 1980, penyakit Borna hanya dikenal sebagai infeksi pada hewan ternak
eropa. Pada kasus yang parah , penyakit tersebut berakibat fatal. Pada kasus
yang ringan, penyakit Borna ditandai dengan adanya pengaruh terhadap
perilaku, seperti adanya periode aktivitas sangat tinggi yang berseling dengan
periode inaktif.
Pada tahun 1985, peneliti melaporkan hasil pengujian darah terhadap 370
orang. Hanya 12 orang yang memperlihatkan hasil positif terhadap penyakit
Borna, tetapi ke 12 orang tersebut menderita depresi mayor atau kelainan
bipolar.
Terapi Lainnya
Obat anti depresi membantu banyak individu tetapi tidak semuanya.
Sekitar50-60 % dari semua pasien penderita depresi yang mengonsumsi obat
anti depresi dalam beberapa bulan, memperlihatkan perubahan yang
signifikan.
Sebuah alternatif dari obat anti depresi adalah terapi kognitif atau
psikoterapi lainnya. Pemindaian otak memperlihatkan bahwa obat
antidepresi dan psikoterapi meningkatkan metabolisme pada area otak yang
sama. Jika aktivitas mental adalah hal yang sama dengan aktivitas otak, maka
perubahan pikiran seseorang seharusnya memang mengubah kimiawi otak.
Obat-obatan anti depresi memiliki keunggulan karena murah dan nyaman.
Apa yang dapat ditawarkan kepada penderita depresi yang tidsak merespons
dengan baik obat-obatan antidepresi dan juga psikoterapi. Ada dua alternatif
yang akan kita bahas yaitu terapi elektrokonvlusif (electroconvulsive therapy)
dan perubahan pola tidur.
Banyak kerabat penderita depresi yang memiliki pola tidur yang sama
dan kerabat tersebut lebih mungkin menjadi depresi daripada kerabat
yang tidak memiliki pola tidur seperti itu. Singktanya, pola tidur yang
berubah adalah karekteristik yang dimiliki seumur hidup oleh seseorang
yang memilki predisposisi terhadap depresi.Peneliti belum dapat
menjelaskan bagaimana penguranagan tidur menghasilkan perubahan
suasana hati yang bermanfaat.
B. Gangguan Bipolar
Penderita gangguan bipolar atau unipolar keadaannya berseling antara
keadaan normal dan depresi. Penderita gangguan bipolar yang dulu dikenal
dengan nama gangguan manik depresif (manic-depresive disorder), keadaannya
berseling antara depresi dan kebalikannya, yaitu mania. Mania ditandai dengan
adanya aktivitas resah, kegembiraan, tertawa, percaya diri, bicara tidak terfokus,
dan hilangnya kendali diri.
Genetika
Sejumlah bukti mendukung adanya dasar genetika (pewarisan karakter)
untuk gangguan bipolar. Jika salah satu kembaran monozigot menderita
gangguan bipolar, maka kembaran yang lain paling tidak memiliki 50%
kesempatan untuk menderita gangguan yang sama. Sementara itu, kembaran
di zigot, saudar kandung atau anak dari penderita gangguan bipolar memiliki
probabilitas 5-10%.
Pengobatan
Pengobatan gangguan bipolar I yang berhasil dan masih umum digunakan
hingga saat ini, yaitu menggunakan garam litium.Manfaat litium ditemukan
secara tidak sengaja oleh seorang peneliti Australia bernama J.F Cade, yang
yakin bahwa asam urat muingkin mengurangi mania dan depresi.Cade
mencampur asam urat (sebuah komponen dari urine) dengan garam litium
untuk membantu melarutkan asam urat dan kemudian memberikan larutan
tersebut kesejumlah pasien.Larutan tersebut memang bermanfaat, walaupun
akhirnya para peneliti menyadari bahwa zat aktif yang berguna adalah litium
bukan asam urat.
3. SKIZOFRENIA
A. Karakteristik
Skizofrenia adalah suatu kelainan yang ditandai oleh penurunan kemampuan
dalm menjalani kehidupan sehari-hari karena adanya suatu kombinasi halusinasi,
delusi, gangguan pikiran, gangguan pergerakan, dan ekspresi emosi yang tidak sesuai
(American Psychiatric Association, 1994).Gejala yang tibul sangat beragam.Pada
sebagian penderita, halusinasi dan delusi sangat menonjol. Pada sebagian penderita
lain gannguan pikiran merupakan hal yang menonjol.
Data Demografi
Apakah benar skizofrenia memang mengalami penurunan ataukah
psikiater salah mendiagnosisnya? Namun, diagnosis-diagnosis skizofrenia
yang ada pada saat ini, tampaknya tidak seberat kasus yang dulu sering
terjadi. Skizofrenia terjadi pada semua kelompok atnis diseluruh dunia,
walaupun skizofrenia 10-100 kali lebih mungkin ditemukan di Amerika Serikat
dan negara-negara benua Eropa daripada di Negara dunia ketiga (Torrey,
1986).
B. Genetika
Penyakit Huntington dapat disebut penyakit genetik. Hampir setiap individu
yang menderita penyakit Huntington memiliki abnormalitas pada gen yang sama dan
siapa pun yang memiliki gen abnormal tersebut akan terkena penyakit Huntington.
Pada suatu kesempatan, banyak peneliti yang yakin bahwa skizofrenia mungkin juga
adalah penyakit genetik.
Sebuah implikasi dari kesulitan pada masa prenatal juga muncul karena
pengaruh kelahiran bermusim; individu yang dilahirkan pada musim dingin
memiliki kecenderungan untuk mengalami skizofrenia lebih besar (5-8%)
daripada individu lain yang dilahirkan pada musim lain di tahun yang sama.
Untuk menguji peran infeksi prenatal, cara yang paling baikmadalh dengan
menguji ibu hamil yang terinfeksi dan mengetahui pada tahap kehamilan
mana mereka terinfeksi , kemudian kaitkan data-data tersebut dengan
keadaan psikiatri yang akan muncul pada anak mereka.
Peneliti mengungkapkan bahwa pada wanita hamil yang anaknya
akhirnya menderita skizofrenia terjadi peningkatan probabilitas
ditemukannya virus flu dan peningkatan kadar protein sistem imunitas.
Sebuah infeksi lain disebabkan oelh sebuah parasit, yaitu Toxoplasma
gondii.Singkatnya, beberapa kasus skizofrenia mungkin ditimbulkan sebagai
akibat infeksi virus atau parasit.
Peran Glutamat
Berdasarkan hipotesis glutamat pada skizofrenia sebagian permasalahan
terletak pada kurangnya aktivitas pada sinapsis glutamat yang khususnya
terjadi pada korteks prefrontal. Skizofrenia diasosiasikan dengan kadar
pelepasan glutamat yang lebih rendah dari normal serta jumlah reseptor
glutamat pada korteks prefrontal dan hipokampus yang lebih sedikit dari
normal (Akbarian dkk, 1995; Ibrahim dkk, 2000; Tsai dkk, 1995).Mungkin
sepertinya pengujian terbaik untuk menguji hipotesis glutamat adalah
dengan mengonsumsi glutamat.
Obat-obatan Baru
Obat-obatan yang menghambat sinapsis dopamin mengasilkan efeknya
dengan cara memengaruhi neuron dalam sistem mesolimbocortical, yaitu
sebuah kelompok neuron yang keluar dari tegmentum otak bagian tengah
menuju sistem limbik. Sejumlah obat-obatan baru tertentu yang disebut
dengan obat antipsikotik generasi kedua atau obat antipsikotik atipikal
mengobati skizofrenia, tetapi sejauh yang diketahui, jarang menimbulkan
gangguan pergerakan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masing-masing materi tentang gangguan psikologis mempunyai kesimpulan
masing-masing. Dimana pada intinya, gangguan psikologis akan memberikan banyak
dampak buruk terhadap diri seseorang, baik fisiknya maupun psikis.
Disebabkann oleh gaya hidup dan penyalahgunaan obat-obatan, maka akan
muncullah penyakit atau gangguan-gangguan pada diri seseoarang, dan yang paling
parah adalah sampai berdampak pada psikisnnya. Oleh karenya, mari kita budayakan
hidup sehat agar terhindar dari gangguan-gangguan dan penyakit psikologis…