Anda di halaman 1dari 27

TERAPI KOGNITIF

Definisi
Terapi jangka pendek yang teratur,
yang memberikan dasar berpikir
pada klien untuk mengekspresikan
perasaan negatifnya, memahami
masalahnya, serta mampu
mengatasi perasaan negatifnya dan
mampu memecahkan masalah
tersebut
Masalah Keperawatan

Risiko bunuh diri


Isolasi sosial
Harga diri rendah
Defisit perawatan diri
PROSES PENYIMPANGAN BERPIKIR
Yang menciptakan respons emosional anda bukanlah
peristiwa yang negatif, tetap persepsi dan pikiran anda
tentang peristiwa

Peristiwa external Peristiwa internal


(di luar kontrol anda) (dalam kontrol anda)

Pikiran anda:
Tindakan
“Itu tidak adil!”
orang lain
“Persetan!”
“Saya tidak terima”

Perilaku:
Anda mengusir orang itu, Emosi:
meninggalkan dengan dingin, Marah, frustasi, takut,
merencanakan balas dendam merasa bersalah
Karakteristik Klien
Menarik diri
Enggan melakukan ADL
Defisit perawatan diri
Harga diri rendah
Menyatakan ide bunuh diri
Komunikasi koheren, tidak ada flight of
idea
Delusi, halusinasi terkontrol; tidak ada
manik depresi; tidak mendapat terapi ECT
Tujuan
Mengubah pikiran dari tidak logis,
negatif menjadi objektif, rasional,
positif
Meningkatkan aktivitas
Mengurangi perilaku yang tidak
diinginkan
Meningkatkan ketrampilan sosial
Tujuan Keperawatan
Masalah Tujuan

 Risiko bunuh diri Ide bunuh diri hilang


 Isolasi sosial Meningkatkan
hubungan sosial
 Harga diri rendah Meningkatkan harga
diri
 Defisit perawatan
Meningkatkan
diri kemampuan
merawat diri
Teknik Kontrol Mood
Tiga kolom
Pikiran otomatis
Distorsi kognitif
Tanggapan rasional

Panah vertikal
Contoh Metode dengan Teknik Tiga Kolom
Pikiran Otomatis Distorsi Kognitif Tanggapan Rasional
(Kritik diri) (Pembelaan diri)
1. Saya tidak 1. Over-generalisasi 1. Omong kosong!
pernah benar Saya juga melakukan banyak hal
yang baik

2. Saya selalu 2. Over-generalisasi 2. Saya tidak selalu terlambat.


terlambat Coba saja ingat saat-saat saya
datang tepat waktunya.
Meskipun saya kini terlambat
lebih sering daripada biasanya
tetapi saya akan mengataso
masalah ini serta mencari cara
untuk dapat lebih menepati
waktu

Seseorang mungkin akan kecewa


karena saya terlambat, namun
itu bukan berarti kiamat.
Mungkin pertemuan juga tidak
mulai pada waktunya
Distorsi Kognitif
1. Pemikiran “SEGALANYA ATAU TIDAK SAMA
SEKALI”
Melihat segala sesuatu dalam kategori hitam atau
putih.
Contoh: Jika prestasi anda kurang dari sempurna,
maka anda memandang diri anda sendiri sebagai
seorang yang gagal total
2. Over-generalisasi
Memandang suatu peristiwa yang negatif sebagai
sebuah pola kekalahan tanpa akhir
Contoh: Seorang murid yang gagal dalam ujian
berpikir “Saya tidak akan pernah lulus ujian yang
lainnya dalam semester ini dan saya akan keluar
dari sekolah ini”.
Distorsi Kognitif
3. Personalisasi
Memandang diri sebagai penyebab suatu peristiwa
eksternal yang negatif yang kenyataannya tidaklah
demikian
Contoh : “Direktur saya mengatakan bahwa
produktivitas perusahaan kami menurun, tapi saya
tahu ia sebenarnya sedang membicarakan saya:.
4. Berpikir dikotomi
Berpikir dengan ekstrim bahwa semua hal adalah
semuanya baik atau semuanya buruk
Contoh : “Jika suami saya meninggalkan saya,
saya mungkin akan mati”.
Distorsi Kognitif
5. Pembencanaan
Berpikir yang terburuk tentang orang atau
kejadian
Contoh : “Saya lebih baik tidak mengajukan diri
untuk promosi di tempat pekerjaan karena saya
tidak akan mendapatkannya dan saya merasa diri
saya sangat buruk”.

6. Membuat abstrak yang selektif


Memfokuskan pada detail tapi tidak pada
informasi yang relevan
Contoh : “Seorang istri percaya bahwa suaminya
tidak mencintainya karena ia pulang kerja larut
malam, tetapi sang istri menolak perhatian yang
diberikan oleh suami, hadiah yang dibawanya dan
acara khusus yang mereka rencanakan bersama
Distorsi Kognitif

7. Kesimpulan yang tidak beralasan


Menarik kesimpulan negatif tanpa bukti yang
mendukung
Contoh : Seorang wanita muda menyimpulkan
“teman saya tidak suka kepada saya karena saya
tidak mengirimkan kasru ulang tahun untuknya”

8. Membaca pikiran
Percaya bahwa seseorang tahu pikiran orang lain
tanpa memvalidasinya terlebih dahulu
Contoh : “Mereka mungkin berpikir saya gendut
dan malas”
Distorsi Kognitif

9. Membesar-besarkan atau mengecilkan


Melebih-lebihkan suatu hal atau menecilkan suatu
hak secara tidak tepat
Contoh : Saya telah menghanguskan makan
malam, itu menunjukkan betapa tidak mempunya
saya

10. Perfeksionis
Merasa butuh untuk melakukan segala sesuatu
secara sempurna agar merasa dirinya baik
Contoh : Saya akan menjadi seseorang yang gagal
apabila saya tidak mendapatkan nilai A pada
semua ujian saya”.
Distorsi Kognitif
11. Eksternaliasasi harga diri
engukur nilai seseorang berdasarkan pendapat
orang lain
Contoh : “Saya harus selalu kelihatan cantik kalau
tidak teman-teman saya tidak akan mau berada
dekat saya”

12. Filter mental


Menemukan hal kecil yang negatif dan terus
memikirkannya sehingga pandangan tentang
realita menjadi gelap

13. Mendiskualifikasi hal positif


Menolak pengalaman-pengalaman positif dengan
bersikeras bahwa semua itu “bukan apa-apa”
Distorsi Kognitif
14. Penalaran emosional
Menganggap emosi-emosi yang negatif
mencerminkan realita yang sebenarnya
Contoh : “Saya merasa begitu, maka pastilah
begitu”

15. Memberi cap dan salah memberi cap


Bentuk ekstrim dari over-generalisasi; memberi
cap yang negatif kepada diri sendiri.
Contoh : “Saya memang seorang yang sial”, “Saya
memang seorang yang bodoh”
Contoh Metode Dengan Teknik Panah Vertikal
Pikiran Otomatis Tanggapan Rasional
1. Dr. B mungkin berpikir saya 1. Hanya karena Dr.B menunjukkan
adalah seorang ahli terapi yang kesalahan saya itu tidak berarti bahwa
buruk selanjutnya ia juga akan berpikir bahwa
“Jika memang ia berpikir saya adalah seorang “ahli terapi yang
demikian, mengapa harus buruk”. Aya harus menanyakan
kepadanya, apakah yang sebenrnya ia
mengecewakan saya?” pikirkan, namun dalam beberapa
kesempatan ia telah memuji saya dan
berkata bahwa saya mempunyai bakat
unggul
2. Itu artinya bahwa saya memang 2. Seorang yang berpengalamanpun hanya
seorang terapis yang bodoh dapat menunjukkan kekuatan serta
karena dia seorang yang kelemahan spesifik saya sebagai seorang
bepengalaman terapi. Setiap kali seorang memberi cap
“Andaikan saya memang “buruk” pada saya, maka semua itu
hanya suatu pernyataan yang terlalu
seorang ahli terapi yang global, merusak dan tidak berguna. Saya
buruk, lalu apa aritnya toh telah banya berhasil dengan
bagiku?” kebanyakan pasien saya, sehingga tidak
belarlah saya “buruk”, tidak peduli
siapapun yang mengatakannya
Pelaksanaan Terapi Kognitif
Sesi Tujuan
I Ungkap pikiran otomatis
II Alasan
III Tanggapan
IV Menuliskan
V Penyelesaian masalah
VI Manfaat tanggapan
VII Ungkap hasil
VIII Catatan harisn
IX Support system
Rencana Intervensi
Sesi I
Jelaskan tujuan terapi kognitif
Identifikasi masalah : “what”,
“where”, “when”, “who”
Diskusikan sumber masalah
Diskusikan pikiran dan perasaan
Catat pikiran otomatis, klasifikasikan
dalam distorsi kognitif
Rencana Intervensi
Sesi II
Review ulang
Diskusikan pikiran otomatis
Tanya penyebab
Beri respon
Tanyakan tindakan klien
Anjurkan menulis perasaan
RTL : hasil tulisan klien akan dibahas
Rencana Intervensi
Sesi III
Diskusikan hasil tulisan
Dorong untuk beri pendapat
Beri umpan balik
Dorong untuk ungkap keinginan
Beri persepsi perawat terhadap keinginan
Beri reinforcement positif
Jelaskan metoda tiga kolom
Diskusikan cara menggunakan metoda
tiga kolom
Anjurkan menuliskan pikiran otomatis dan
cara penyelesaiannya
Rencana Intervensi
Sesi IV
Tanya perasaan saat menulis buku
harian
Dorong untuk mengomentari tulisan
Beri respon dan umpan balik
Anjurkan untuk lakukan
RTL : hasil tulisan akan didiskusikan
Rencana Intervensi
Sesi V
Diskusikan kembali prinsip terapi 3
kolom
Tanyakan stresor/masalah baru dan
respon penyelesaian
Tanyakan kemampuan menanggapi
pikiran otomatis negatif
Beri reinforcement positif
Anjurkan tulis pikiran otomatis dan
tanggapan rasional saat menghadapi
masalah
Rencana Intervensi
Sesi VI
Diskusikan perasaan setelah menggunakan
tanggapan rasional
Beri umpan balik
Diskusikan manfaat tanggapan rasional
Tanyakan apakah dapat menyelesaikan
masalah
Tanyakan hambatan yang alami
Beri persepsi perawat
Diskusikan cara mengatasi hambatan
Anjurkan untuk mengatasi sesuai
kemampuan
Beri reinforcement positif
Rencana Intervensi
Sesi VII
Diskusikan perasaan setelah menggunakan
terapi kognitif
Beri reinforcement positif dan pendapat perawat
Diskusikan manfaat yang dirasakan
Tanyakan apakah dapat menyelesaikan masalah
Beri persepsi terhadap hambatan yang dihadapi
Diskusikan hambatan yang dialami dan cara
mengatasi
Anjurkan untuk mengatasi sesuai kemampuan
Beri reinforcement positif
Rencana Intervensi
Sesi VIII
Tanya apakah selalu mengisi buku
harian
Beri reinforcement positif
Diskusikan manfaat buku harian
Anjurkan membuka buku harian bila
menghadapi masalah yang sama
Tanyakan kesulitan dan diskusikan
cara menggunaan yang efektif
Rencana Intervensi
Sesi IX
Jelaskan keluarga tentang terapi
kognitif
Libatkan keluarga
Diskusikan dengan keluarga
kemampuan yang telah dimiliki klien
Anjurkan keluarga untuk siap
mendengarkan dan menanggapi
masalah klien

Anda mungkin juga menyukai