BAYI - PRASEKOLAH
Prodi Psikologi
Universitas Islam Indonesia
ATTACHMENT
Attachment/kelekatan: ikatan cinta/emosional
antara anak dengan pengasuhnya
Pola Attachment
(berdasarkan observasi terhadap anak,
pengasuh dan orang asing dalam situasi
asing/strange situation):
secure attahment, avoidant attachment, resistant
attachment, disorganized attachment
VIDEO https://www.youtube.com/watch?
v=cyHRFMGeb1U&list=PL5Z2HGiVrC9OrY9GUuzhDrhagkYeqDInY
Penilaian Attachment
Strange Situation oleh Mary
Ainsworth: untuk mengukur
kelekatan bayi pada pengasuhnya
Pada eksperimennya ada alur yang
diikuti oleh bayi introduction,
separation, dan reunion
Securely attached
Insecure avoidant
Insecure resistant
Insecure disorganized
Pola Attachment
SECURE ATTACHMENT:
ada pengasuh, anak bereksplorasi dengan bebas
berpisah dengan pengasuh, anak sedikit terganggu dan eksplorasi
anak terbatas
pengasuh datang, anak menyambut dengan gembira dan kemudian
melanjutkan eksplorasinya
Perkembangannya:
Prasekolah: kompeten dengan teman sebaya
Usia sekolah: ketrampilan sosial tinggi, percaya diri,
harmonis, bersahabat.
Remaja: ramah, berwawasan, tangguh
Dewasa: mandiri
Pola Attachment
AVOIDANT ATTACHMENT
terlalu mandiri
berpisah dengan pengasuh, anak tidak menunjukkan distress
pengasuh datang, anak menolak pengasuh
Perkembangannya:
Prasekolah: tidak bersimpati dan sikap negatif terhadap teman
sebaya
Usia sekolah: tidak peka, suka menyendiri
Remaja: bermusuhan kepada teman sebaya, rendah pada hal
dukungan sosial
Dewasa: pemecatan/penyingkiran
Pola Attachment
RESISTANT ATTACHMENT
tidak dapat bereksplorasi, terlalu lekat dengan pengasuh
pengasuh pergi, anak sangat distress
pengasuh datang, anak marah dengan pengasuhnya
Perkembangannya:
Prasekolah: pasif, immature, mudah menjadi korban teman
Usia sekolah: bergantung pada guru, bias negatif pada
teman
Remaja: cemas, tertekan, rendah konsep diri
Dewasa:
Pola Attachment
DISORGANIZED ATTACHMENT
pola perilaku anak tak dapat dilihat
controlling behavior
anak mengambil alih peran pengasuh
negatif: bossy, sombong
positif: terlalu patuh
Perkembangannya:
Prasekolah: agresif, oppositional
Usia sekolah: permasalahan externalizing
Remaja: disorganisasi kepribadian, dissociation
Dewasa: unresolved
Perilaku Pengasuh
Securely attached
Avoidant
Resistant
Disorganized
OPPOSITIONAL-DEFIANT
DISORDER
DSM-IV:
A. Pola negativistik, permusuhan dan perilaku
defiant yang nampak minimal selama 6 bulan.
Minimal anak menunjukkan 4 gejala:
1. Sering mengamuk
2. Sering membantah
3. Sering tidak patuh dengan aturan
4. Sengaja menggangu orang lain
5. Sering menyalahkan orang lain untuk
kesalahan yang dilakukannya
6. Sering mudah terganggu oleh orang
lain
7. Sering marah
8. Pendendam
B. Gangguan perilaku yang menyebabkan
kerusakan fungsi sosial, akademik dan
ketrampilan
OPPOSITIONAL-DEFIANT
DISORDER
Etiologi/penyebab:
internal : temperamen sulit, insecure attachment, kemampuan
negosiasi
eksternal: ibu yang terlalu mengontrol dan agresif sedang ayah pasif
dan mempunyai jarak dengan anak, specific parental behavior (beta
command). Orangtua memberi andil dalam perilaku negativistic anak
8 commands Effective (Parent Child Interaction)
Ketrampilan PRIDE_Child directed interaction
ENURESIS
DSM-IV: mengompol baik di tempat
tidur maupun di baju pada anak
umur 5 tahun ke atas, minimal terjadi
2 kali selama seminggu dan
sedikitnya terjadi berturut-turut
minimal dalam 3 bulan
Tipe berdasarkan waktu terjadinya:
noctural enuresis = malam
diurnal enuresis = allday
Mixed
ENURESIS
Tipe berdasarkan keberhasilan
primary enuresis (fixation)
secondary enuresis (regression)
Penyebab:
internal: organik, genetik, kepribadian (toleransi
terhadap frustasi rendah, agresif, kurang mampu
beradaptasi)
eksternal: orangtua permisif atau otoriter
Intervensi:
behavioral techniques : urine alarm/pad and bell
method, dry-bed training
psychofarmacology
https://www.youtube.com/watch
?v=S-hGcEjpcJ8