Anda di halaman 1dari 11

Conduct Disorder

Oleh : Kelompok D12


04
Anggota :
ASTRIYANI GURIUM_G42202565
DHINY ECA NURLAILI_G42202213
DHITA PUSPA LINGGA R_G42202386
FARAH ANINDITA_G42202405
IKE YULIANA PUTRI_G42202293
NUR HIDAYATI_G42202552
NUR ISNAENI A_G42202498
SUCI NING WULAN_G42202225
Definisi Conduct
Disorder
Conduct Disorder atau gangguan tingkah
laku merupakan pola dan bentuk perilaku
yang berbeda dari anak seusianya,
frekuensi yang lebih sering, dan durasi
yang lebih lama.
Gejala Conduct
Disorder
Gejala-gejala anak yang mengalami Conduct
Disorder adalah mereka suka melakukan
intimidasi pada orang lain, suka berkelahi,
menggunakan senjata, melakukan kekerasan
seksual, merusak barang milik diri sendiri dan
orang lain, menyulut pertengkaran, berbohong,
suka keluar malam, suka pergi dari rumah,
bolos dari sekolah, mencuri dan melakukan
kekerasan fisik pada orang lain atau hewan.
Dan pola perilaku ini menetap pada anak
selama 6-12 bulan.
Faktor Penyebab Conduct Disorder

01. 02. 03.

Faktor Biologis Faktor Individual Penggunaan Obat Terlarang

Adanya disfungsi neuropsikologis yang Regulasi diri (self regulation) yang Hubungan antara Conduct Disorder dan
berhubungan dengan temperamen sulit kurang terbentuk sejak dini, regulasi penggunaan obat-obatan terlarang
yang memicu munculnya impulsivitas, emosi yang buruk sehingga anak tidak cenderung kompleks dan transaksional.
perasaan mudah tersinggung dan dapat mengembangkan strategi Di satu sisi remaja yang tidak mampu
aktivitas berlebihan pada anak faktor coping (strategi dalam mengatasi mengatur perilaku dan emosi dapat
biologis lainnya yang juga dapat merasa tertarik pada tantangan dan
masalah) yang baik untuk mengatasi
berperan dalam pembentukan gangguan sensasi penggunaan obat terlarang.
emosi negatifnya dan mengatur Apabila ia telah mencandu obat
tingkah laku pada anak yaitu adanya emosinya, kurang berkembangnya
keracunan pada janin, adanya masalah terlarang, maka selanjutnya ia akan
pemahaman moral dan empati, kognisi semakin sering terlibat dalam aktivitas
psikofisiologis berupa rendahnya denyut sosial anak yang berkembang dengan
jantung dna respons galvanic pada kulit ilegal untuk mendapatkan obat terlarang
buruk, dan penggunaan obat-obatan dan menjadi bagian dari lingkungan yang
sehingga anak mencari stimulasi melalui
perilaku yang tidak terkontrol.
terlarang. antisosial.

Faktor Penyebab Conduct Disorder

04. 05.
Faktor Keluarga Tempramen dan Karakter

faktor keluarga yang mempengaruhi Anak yang mengalami Conduct Disorder


terbentuknya Conduct Disorder adalah memiliki temperamen yang keras yang
attachment (kelekatan orang tua dan disebabkan oleh faktor genetik.
anak), masalah dalam rumah tangga, Temperamen didefinisikan sebagai
psikopatologi yang dialami orang tua perbedaan-perbedaan individual yang
(Orangtua pengguna obat-obatan menetap dalam kualitas dan intensitas
terlarang dan memiliki gangguan reaksi emosional, tingkat aktivitas dan
kepribadian antisosial, terutama ayah perhatian serta pengaturan emosional.
kemungkinan besar memicu Conduct Dan saat tempramen dan karakter anak
Disorder pada anak), pola asuh yang diabaikan akan menimbulkan
kasar dan penurunan perilaku agresif perkembangan karakter dengan pola
antar generasi, pola asuh yang tidak pemikiran, perasaan dan kepercayaan

konsisten dan kurangnya pengawasan. yang negatif.


SKRINING CONDUCT
DISORDER
Metode skrining yang digunakan oleh Psikolog dalam melakukan proses asesmen yaitu observasi, wawancara atau
significant others, dan tes psikologi. Dengan beberapa model sebagai berikut :
Strengths and Difficulties Conduct Disorder Rating Scale
Questionnaire (SDQ) (CDRS) for parent and teacher
Merupakan sebuah instrumen skrining perilaku Instrumen ini sebagai rating scale yang valid,
singkat untuk anak dan remaja (3-17 tahun) reliable, efektif dan sesuai pedoman diagnosis
yang memberikan gambaran singkat dari berdasarkan DSM-IV. Pada CDRS tidak terlalu
perilaku yang berfokus pada kekuatan dan juga banyak butir pertanyaan, hanya bisa diukur
kesulitan mereka. Instrumen skrining ini untuk usia 6-12 tahun, dan khusus untuk
berbentuk kuesioner. Pada SDQ terdiri dari 25 memeriksa Gangguan Tingkah Laku. Sehingga,
butir pertanyaan dengan lima dimensi yang akan kuesioner CDRS dapat menskrining Gangguan
diukur yaitu prososial, hiperaktif, masalah Tingkah Laku dengan lebih spesifik pada anak
emosi, perilaku, serta masalah dengan teman usia sekolah dasar yang dapat dilakukan oleh
sebaya, yang bisa diukur hingga usia 17 tahun. guru maupun orang tua.
Penanganan yang tepat
untuk Conduct Disorder
1. Pola penanganan dengan behavioral-treatment
Pola penanganan dengan behavioral-treatment Merupakan salah satu macam pola
penanganan yang lebih mengedepankan keterlibatan komponen orang tua, keluarga, dan teman

sebaya melalui aktivitas pembelajaran bermakna. Penanganan anak-anak berperilaku CD paling


bijak dan mengena adalah dengan preventif edukatif, yaitu memberikan edukasi penyuluhan
pada anak-anak secara berkesinambungan, baik di rumah, sekolah maupun komunitas anak-
anak. Keterlibatan Keluarga dalam proses intervensi sangatlah dominan. Keluarga domain
utama dalam pola intervensi yang tepat, karena secara kuantitas atau kualitas waktu lebih
mengena & secara keterlibatan emosional lebih tepat. Sering orangtua mengundang psikolog
atau tenaga profesional lain, semisal KPAI untuk membantu penanganan. Keterlibatan orangtua
dalam proses intervensi menjadikan anak lebih welcome dengan situasi dan lingkungan baru.
Anak akan lebih termotivasi untuk mengkomunikasikan solusi-solusi yang diinginkan dalam
proses perbaikan dirinya, dan termotivasi dalam perubahan perilakunya, bukan berubah karena
paksaan namun karena kesadaran.
Penanganan yang tepat
untuk Conduct Disorder
2. Problem Solving Skill Training
Salah satu model cognitive behavior therapy yang dapat digunakan untuk anak Conduct Disorder adalah
Problem Solving Skill Training (PSST) yang dikembangkan oleh Alan Kazdin dan rekan-rekannya. Asumsi yang
mendasari PSST adalah persepsi anak dan penilaiannya dari peristiwa lingkungan akan memicu respon agresif

dan antisosial, di mana perubahan dalam pemikiran yang salah ini akan membawa pada perubahan perilaku.
Selain itu, PSST membantu mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan kognisi anak dalam situasi sosial
dan memberikan instruksi, latihan serta umpan balik untuk mengajarkan cara baru mengatasi situasi sosial.
Anak belajar untuk menilai situasi, mengubah penilaiannya mengenal motivasi anak lain, menjadi lebih sensitif
terhadap perasaan anak lain serta menghasilkan alternatif dan solusi yang lebih tepat (Kazdin, dalam Mash &
Wolfe, 2005).
Pada problem Problem Solving Skill Training (PSST), anak-anak diajarkan tahap demi tahap cara untuk
memecahkan masalah interpersonal, sedangkan perilaku prososial dikembangkan melalui modeling dan
pemberian penguatan secara langsung. Tugas yang terstruktur seperti game, aktivitas akademis dan cerita
digunakan untuk mengajarkan bagaimana mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari.
Selain pengobatan non-farmakologis, dapat juga menggunakan obat-obatan jika diperlukan, berupa
risperidone, plasebo, lithium, valporate, dan cochrane. Namun, dalam pemberiannya juga harus didampingi
oleh psikiater.
13

KESIMPULAN

Conduct Disorder merupakan bentuk gangguan tingkah laku yang menunjukkan perilaku agresif, merusak
(destruktif), menipu, dan atau berbohong sebelum berusia 18 tahun. Faktor biologis, individual,
penggunaan obat terlarang, faktor keluarga, karakter atau tempramen dapat menjadi faktor penyebabnya.
Dalam skrining Conduct Disorder, dapat digunakan instrumen skrining Strengths and Difficulties
Questionnaire (SDQ) dan Conduct Disorder Rating Scale (CDRS), keduanya berbentuk kuesioner.
Penanganan Conduct Disorder dapat berupa preventif edukatif (memberikan edukasi penyuluhan pada
anak-anak secara berkesinambungan, baik di rumah, sekolah maupun komunitas anak-anak), non-
farmakologis (terapi kognitif Problem Solving Skill Training (PSST)) serta farmakologis (risperidone, plasebo,
lithium, valproate, dan cochrane). Penanganan ini harus disesuaikan dengan petunjuk psikiater.
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai