Anda di halaman 1dari 15

Peran Orangtua Dalam Meningkatkan

Pendidikan Anak di Sekolah

Nurhaszianty Putri, S.Psi


 Anak adalah generasi penerus keluarga
dan sekaligus penerus bangsa.

 Setiap anak bersifat unik.

 Setiap anak terlahir dengan potensi yang


berbeda-beda, memiliki kelebihan, bakat
dan minat sendiri.

 Pendidikan anak merupakan upaya


meningkatkan potensi anak agar
berkembang secara optimal.

 Keberhasilan pendidikan anak dalam


keluarga sangat dipengaruhi oleh
bagaimana pola asuh orangtua terhadap
anak dalam keluarga.
RUMAH  Rumah adalah basis utama
pendidikan dan sebagai
pendidik utamanya adalah
orangtua.

 Orangtua adalah faktor


utama yang akan
mempengaruhi anak kelak.

 Untuk itu, rumah sebagai


basis utama pendidikan
harus mendapat perhatian
dibanding sekolah.
Pendidik Yang Pertama
ORANGTUA
ADALAH
PENDIDIK YANG
Karena orangtua lah UTAMA DAN
yang pertama kali YANG PERTAMA
BAGI ANAK
melakukan kegiatan
pendidikan untuk
memberikan pengaruh
positif maupun negatif,
bahkan semenjak dalam
kandungan.
Sebagai Pendidik Yang
Utama
ORANGTUA
ADALAH
PENDIDIK YANG
Karena anak menjalin UTAMA DAN
hubungan yang sangat kuat YANG PERTAMA
BAGI ANAK
dalam waktu yang panjang
dan dalam ikatan hubungan
emosional yang kuat
dengan orangtuanya.
Hargai anak.

Perhatikan dengan seksama saat anak


bicara

Usahakan posisi sejajar dengan posisi


KIAT anak.
MENJADI Jika anak berdiri, ibu dan bapak sebaiknya
ORANGTUA berjongkok.
BIJAKSANA
Kedua tangan boleh sambil memegang bahu
anak dengan hangat dan akrab.

Jangan pikirkan atau tanggapan


atasperkataan anak ketika anak sedang
bicara, karena bisa menyebabkan ibu dan
bapak menjadi kurang fokus
PENGARUH
PERTUMBUHAN
ANAK

Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa


orangtua memberi pengaruh sebesar
70% terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anaknya, sisanya 30%
dipengaruhi oleh lingkungan yaitu
sekolah dan masyarakat.
Sebab, anak lebih banyak menghabiskan
waktunya bersama keluarganya.
Bahkan secara umum, orangtualah yang
paling tulus ikhlas dalam melayani anak
kandungnya.
DO’A

 Hal lain yang tidak kalah paling


penting adalah do’a orangtua.
 Orangtua sebaiknya mendo’akan
anak-anaknya dalam setiap
kesempatan.
 Do’a orang tua akan berkaitan dengan
pertolongan dari Allah SWT.
Tumbuh Kembang Anak di Masa Pra-Sekolah

Usia 4 Tahun
 Mampu berlari, melompat dan bermain lempar tangkap mempergunakan bola
besar. Memiliki keseimbangan yang lebih baik dan bisa berdiri dengan satu kaki
hingga 2 detik, serta berjalan mundur dan berjalan sepanjang garis lurus.

 Anak memiliki koordinasi yang baik. Si kecil dapat menyusun sebuah menara
besar dari balok bangunan.

 Mampu untuk menyikat gigi sendiri serta membuka dan mengancingkan baju.

 Mampu untuk memotong sebuah objek dengan gunting.

 Mampu menyusun puzzle yang terdiri dari 12 potongan puzzle.

 Mampu untuk menuangkan cairan, menghancurkan makanan sendiri dan


(dengan pengawasan) memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil
dengan alat makan.
Tumbuh Kembang Anak di Masa Pra-Sekolah

Usia 5 tahun

 Mampu berlari dan melompat, melompat dengan langkah besar, mengayun, memanjat dan
bahkan jungkir balik.

 Mampu memukul bola dengan tongkat pemukul.

 Dapat dengan mudah berpakaian dan menanggalkan pakaian.

 Mampu menggunakan garpu dan sendok, kadang-kadang pisau meja.

 Mampu menggambar sebuah rumah dengan detail, serta orang dengan kepala, tubuh,
lengan dan kaki.

 Mampu menyusun puzzle yang terdiri dari 20 potongan puzzle.

 Mampu membetuk huruf dengan pensil dan menulis nama sendiri.

 Dapat menggunakan toilet secara mandiri.


Tumbuh Kembang Anak di Masa Pra-Sekolah

Usia 6 tahun

 Mampu melakukan hal-hal yang membutuhkan


keseimbangan seperti belajar naik sepeda atau skate
boarding dan berjalan secara seimbang di balok.

 Mampu menyusun balok-balok menjadi bentuk bangunan.

 Mampu menjahit jahitan yang sederhana.

 Mampu mengikat tali sepatu sendiri.

 Mampu mempergunakan pensil untuk membuat gambar


detail di kertas yang kecil.
ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA

 Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.


 Jika anak dibesarkan dalam permusuhan, ia belajar berkelahi.
 Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.
 Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali.
 Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar memahami diri.
 Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
 Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
 Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan.
 Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya.
 Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar
menemukan cinta dalam kehidupannya.
PARTISIPASI ORANGTUA

Partisipasi orangtua di rumah sangat penting sekali dalam


meningkatkan prestasi anak di sekolah.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan partisipasi


tersebut adalah :
 meningkatkan kesadaran orangtua siswa tentang
pentingnya partisipasi orangtua dalam mendidik anak
saat di rumah
 melalui dialog yang diadakan pihak sekolah untuk wali
murid
 mengadakan pelatihan bagi orangtua siswa tentang
bagaimana mendampingi anaknya agar dapat membantu
mereka belajar dengan kualitas yang optimal
Orangtua Bersinergi Dengan Sekolah
 Terjalinnya interaksi dan komunikasi antara orangtua dengan guru dalam
memperkuat proses pembelajaran di sekolah, sebagai upaya menyelaraskan nilai-
nilai yang berlaku di rumah dan di sekolah.

 Keterlibatan orangtua secara efektif dan proporsional serta menjadi mitra akan
memberi dampak yang positif dalam memperkuat proses pembelajaran di
sekolah dan memberikan pengalaman belajar di luar sekolah.

 Orangtua juga harus berperan ekstra dalam membantu anak mengerjakan tugas
dengan tidak menilai tugas tersebut dari baik buruk, tetapi lebih mengenal
pemikiran sang anak dengan membiarkan anak memberikan alasan perihal
jawabannya.

 Karena dengan adanya kerjasama yang baik dari seluruh komponen pendidikan,
mulai dari orangtua, guru dan sekolah, maka karakter dan kreativitas anak akan
terbentuk.

 Dengan adanya panduan ini diharapkan pemahaman orangtua, kesabaran dan


keuletan dalam mendampingi anak-anaknya belajar dapat bersinergi dengan
sekolah.
Sekian dan
terima kasih.
Wassalam.

Setiap orang memiliki minat serta


kemampuan yang berbeda.
Tugas serta tanggungjawab orangtua
untuk memastikan bahwa anak mengerti
perbedaan dan mengetahui bahwa ia
dicintai tanpa syarat.

Anda mungkin juga menyukai