Allport
Motif &
Dorongan
Dorongan bermula dari
motif, namun dorongan
bisa berkembang
sehingga melebihi motif.
Inti
kepribadian
adalah Trait
Trait
Kardinal
Trait
Sentral
Trait
Sekunder
Sifat yang
dominan
Paradigma
Antropologi
Budaya
Psikologi
Lintas Budaya
Ulayat
Antopologi :
Paradigma antropologi mengutamakan proses belajar
melalui praktik budaya, bukan pada faktor biologis dan
evolusi.
Meinarno dkk (2011) menyebutkan bahwa dalam paradigma
ini budaya dan kepribadian harus dilihat sebagai keutuhan
aspek di lapangan, bukan system yang dilihat secara
terpisah.
Psikologi :
Dalam paradigma psikologi, hal yang lebih ditekankan
adalah sifat (trait) (G.W Allport).
Meskipun para ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda
namun mereka sepakat bahwa kepribadian itu merupakan
sesuatu yang relatif stabil dalam berbagai konteks dan
situasi.
Lintas budaya
Paradigma lintas budaya memandang kepribadian sebagai gejala
universal yang sama bermakna dan relevannya antar budaya
yang diteliti.
Ulayat (Indigenous)
Dalam paradigma ini kepribadian dipandang sebagai sifat-sifat
yang hanya ditemukan di lingkungan etnik tertentu saja. Pada
umumnya, tidak hanya konsep kepribadian yang mengakar dan
berasal dari kelompok budaya tertentu, namun metodelogi yang
digunakan dalam penelitian harus disesuaikan dengan budaya
tersebut.
Budaya
Paradigma budaya mengatakan bahwa kepribadian bukan hanya
dipengaruhi oleh budaya, namun juga dibentuk olehnya. (Markus
& Kitamaya,1998)
Pengukuran Kepribadian
Dalam pengukuran kepribadian, ada beberapa
hal yang menurut psikologi dapat diukur, yaitu:
Kecerdasan (IQ)
Sikap
Kreatifitas (CQ)
Minat
Emosi (EI)
Locus of control
Religiusitas
Extraversion dan
intervertion
Norman (1963)
Confident selfexpression
Surgency
Openness
Social adaptability
Agreeableness
Conscientiousness
Conformity
Conscientiousness
Extravertion
Emotional control
Emotional stability
Agreeableness
Inquiring intellect
Culture
Neurotcism
Fanny Cheung dkk (2011) menemukan trait lain diluar FFM di Cina.
Trait tersebut diantaranya harmoni, ren qing (orientasi hubungan
social), irit (thrift) dan foya-foya (extravagance), mentalitas Ah-Q
(defensive), dan muka (tidak mau kehilangan muka).