Keadaan motivasional yang menyebabkan kita berhenti makan padahal masih ada makanan disebut
satiety (kenyang). Mekanisme rasa kenyang memainkan peran penting dalam menentukan berapa
banyak kita makan.
Sinyal kenyang
Seperti yang akan anda pelajari dibagian berikutnya, maknan di usus dan glukosa yang masuk ke
dalam darah dapat mengindukasi sinyal kenyang yang menghambat konsumsi berikutnya. Sinyal ini
bergantung pada volume dan nutritive density makanan itu.
Sham eating
studi tentang sham eating (maka pura-pura) mengindikasikan bahwa sinyal kenyang dari usus atau
darah belum tentu menghentikan makan. Dalam eksperimen sham-eating makanan dikunyah dan
ditelanoleh subjek , tetapi alih-alih turun melalui kerongkongan dan masuk ke dalam perut,
makanan keluar dari tubuh melalui sebuah pipa yang diimplantasikan.
Appertizer effect dan rasa kenyang
Saat anda menghadiri pesta makan malam , anda mungkin mengalami salah satu kelemahan utama
teori set-point tetang rasa kenyang. Bila appetizer (makanan penggugah selera) dihidangkan, anda
akan mengalami fakta bahwa makanan-makanan kecil yang dikonsumsi sebelum makanan utama
sebneernya meningkatkan rasa lapar dan bukan menurunka nya. Hal inilah yang disebut appetizer
effect.
Besarnya porsi makan dan rasa kenyang
Banyak eksperimen yang menunjukan bahwa banyak nya konsumsi dipengaruhi oleh besar nya
porsi. Semakin besar porsi nya, kita cenderung makan lebih banyak. Bahkan ada bukti bahwa kita
cenderung makan lebih banyak bila kita makan dengan sendok yang lebih besar.
Pengaruh social dan rasa kenyang
Perasaan kenyang mungkin juga bergantung pada apakah kita makan sendiri atau berama orang
lain.