“Stres Kerja”
Nama Kelompok:
Vebriani Gabreilla Saduk (1907020045)
Ina Johoria Rangga (1907020265)
Yunita Suryani (1907020086)
Munzila Amelia (1907020041)
Salvador Kevin Lay (1907020035)
Erikson Adoe (1907020029)
Melsin Melu Lani (1907020075)
Maria F.F Lekekasa (1907020016)
Roberto M. Z. Ongo (1907020254)
Pengertian stres kerja
b. Stres Peran
Konflik peran dalam suatu penelitian dalama suatu organisasi berhubungan dengan tingkat
ketegangan peran dan penyesuaian diri ditemukan bahwa individu lebih efektif dalam
memainkan perannya ketika ia memahami tentang peran yang dimainkannya sehingga
mereka tidak mengalami stres atau tekanan yang menimbulkan konflik peran yang tinggi.
c. Peluang Partisipasi
Partisipasi adalah penting untuk dua alasan yaitu pertama partisipaasi dihubungkan
dengan konflik peran yang rendah dan ketidakjelasan peran yang rendah.Yang kedua
partisipasi yang tinggi dapat membuat seseorang merasa dapat mengendalikan
lingkungannya.
d. Tanggung Jawab
Contohnya seorang manager yang keefektifannya tergantung pada siapa yang bekerja
untuknya,seandainya mempunyai alasan tidak mempunyai kepercayaan terhadap anggotanya atau
kemampuan yang kurang dalam mengendalikan anggotanya maka manager akan mengalami stress
karena tidak dapat mengendalikan situasi.Hal ini berhubungan dengan tanggung jawab sang manager.
e. Faktor-faktor organisasi
Organisasi juga dapat menyebabkan stres.Contohnya banyak yang percaya bahwa birokrasi merupakan
organisasi yang mengarah dan tidak memaksimalkan potensi individu.Sedangkan struktur organisasi
lebih memungkinkan untuk mewujudkan potensi dan produktifitas individu.Terdapat 4 ciri organisasi
yang dapat menyebabkan stress yaitu :
• Tingkat organisasi
• Keadaan yang sulit
• Taraf perubahan organisasi
• Batas peran
2. Beberapa faktor diluar pekerjaan yang dapat menyebabkan stress yaitu :
a. Perubahan struktur kehidupan : terdapat 3 dimensi yang menyebabkan stress yaitu
(a) dimensi budaya sosial yang dilakukan bersama keluarga, religious, dan faktor sosial
lainnya, (b) hubungan denganorang lain dalam budaya sosial, seperti seorang pribadi
berperan sebagainsuami atau istri, rekan kerja, orang tua, dsb, (c) aspek dari individu
sendiri.
b. Dukungan sosial, merupakan salah satu cara komunikasi yang positif karena berisi tentang
perasaan suka, keyakinan, penghargaan, penerimaan diri dan kepercayaan diri seseorang
terhadap orang lain.
c. Locus of Control. Beberapa individu mempunyai keyakinan bahwa mereka dapat
mempengaruhi lingkungan kerja sekitar mereka melalui apa yang mereka lakukan.
Bagaimana mereka memperoleh atau menetapkannya karena mereka mempunyai locus of
control terhadap lingkungan kerja sekitarnya. Individu yang mempunyai locus of control
internal dapat mengatasi stress kerja mereka.
d. Kepribadian tipe A dan B, secara umum kepribadian individu digolongkan kedalam 2 sifat,
yaitu introvert dan ekstrovert sementara itu, menurut Friedman dan Rosenman (1974)
mengelompokkan kepribadian kedalam dua tipe yaitu tipe A dan tipe B. kedua tipe
kepribadian tersebut akan berbeda, dalam mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi
dilingkungan mereka.
e. Harga diri, setiap individu berbeda, terutama dalam menghadaoi stress lingkungannya.
Harga diri merupakan cara penerimaan seseorang dan usaha untuk melakukan evalusi
terhadap diri sendiri atau disebut sebagai konsep diri.
6. Fleksibilitas/kaku, Orang yang mempunyai fleksibilitas adalah orang yang bisa menyesuaikan diri dengan
tuntutan atau tekanan-tekanan karena lebih baik dalam melakukan kerja sama dengan orang lain
dibandingkan dengan orang yang kaku. Orang yang mudah menyesuaikan diri dengan fleksibel terhadap
tuntutan-tuntutan dalam situasi tertentu dan menunjukkan prestasi yang baik, maka ia akan dapat
mengurangi tekanan, tekanan karena dirinya dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang
ditentukan, dan dalam hal ini berbanding terbalik dengan orang yang kaku.
• Dengan kemampuan yang lebih tinggi dari orang lain, memungkinkan ia dapat mengerjakan tugas-
tugasnya yang sarat dengan peran secara kuantitatif maupun kualitatif.
• Orang yang mempunyai kemampuan yang tinggi ada kecenderungan mengetahui batas akhir
kemampuannya untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Ia akan lebih mampu untuk menilai
keberhasilannya dalam menghadapi situasi-situasi yang menyebabkan stres dibandingkan orang yang
mempunyai kemampuan rendah.
• Orang yang mempunyai kemampuan tinggi dalam pekerjaanya cenderungan mempunyai pengendalian
diri yang lebih terhadap kondisi, situasi atau peristiwa yang menimbulkan stres kerja dibandingkan
dengan orang yang mempunyai kemampuan yang lebih rendah dalam memberi respons terhadap stres.
3. A. Pendekatan pribadi dalam mengelola
Pada dasarnya stres perlu dikelola dan diatasi, palingstres
tidak dalam pikiran orang pernah berusaha
membiarkan atau menghindari kondisi atau situasi dan peristiwa yang penuh dengan tekanan. Tetapi
juga ada orang yang berusaha untuk mengubah, mengelola, atau mengatasi nya dengan tepat dan
efektif. Pendekatan pribadi ini mendapatkan dapat menggunakan dua strategi yaitu :
1. Strategi Psikologis
a. Peningkatan kesadaran dirI
Memahami gejala-gejala munculnya ketegangan secara lebih dini dengan sikap yang wajar dalam
bekerja merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran diri dalam memahami
stres kerja.
b. Pengurangan ketegangan
Strategi yang digunakan dalam pengurangan ketegangan dala stres kerja ini adalah mencari tempat yang
tenang untuk meditasi, menempatkan posisi tubuh dengan nyaman dan rileks, memenjamkan mata dan
melepaskan ketegangan otot-otot dengan mendengarkan pernapasan kita secara teratur selama lebih
kurang 15 hingga 20 menit.
THANK YOU
ALL