Anda di halaman 1dari 3

NILAI DAN ETIKA DALAM PSIKOLOGI

1. JELASKAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN NILAI DAN ETIKA


 NILAI
- Schwartz (1994) menjelaskan bahwa nilai adalah (1) suatu keyakinan, (2)
berkaitan dengan cara bertingkah laku atau tujuan akhir tertentu, (3) melampaui
situasi spesifik, (4) mengarahkan seleksi atau evaluasi terhadap tingkah laku,
individu, dan kejadian-kejadian, serta (5) tersusun berdasarkan derajat
kepentingannya.
- Nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku baik maupun buruk,
dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidupnya.
- Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi
kehidupan manusia. Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang
berharga, kebenaran atau keinginan mengenai ide-ide, objek, atau perilaku khusus
(Znowski, 1974).
- Nilai juga dapat diartikan sebagai sebuah pikiran (idea) atau konsep mengenai apa
yang dianggap penting bagi seseorang dalam kehidupannya (Fraenkel dalam
Toha, 1996).
 ETIKA
- Etika mempunyai tiga arti berikut ini:
(a) Pertama, kata “etika” bisa diartikan sebagai nilai-nilai dan norma-norma
moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya.
(b) Kedua, “etika” berarti juga: kumpulan asas atau nilai moral, yang
dimaksud di sini adalah kode etik.
(c) Ketiga, “etika” mempunyai arti ilmu tentang yang baik atau buruk.

 Persamaan Nilai dan Etika yakni sama-sama digunakan sebagai pedoman untuk
berpikir dan berperilaku oleh individu dalam kehidupan sehari-hari.
 Perbedaannya adalah nilai hanya memberikan standar baik buruk kepada objek
(abstrak) sedangkan etika memberikan standart baik dan buruknya kepada perbuatan
atau perilaku (konkrit).
- NILAI LEBIH ABSTRAK, SEDANGKAN ETIKA LEBIH KONKRIT
BERKAITAN DENGAN TATA CARA BERPERILAKU.

2. MENGAPA NILAI DAN ETIKA ITU PENTING ?


 Nilai mempunyai fungsi sebagai pengarah tingkah laku individu. Tetapi secara
implisit, fungsi di sini memiliki arti ganda.
- Di satu sisi, dari segi individu, nilai berfungsi untuk mengarahkan tingkah
laku dalam proses aktualisasi diri; individu bebas memilih nilai-nilainya
sendiri. Sedangkan dari segi masyarakat, individu menyesuaikan tingkah
lakunya terhadap nilai yang disepakati bersama oleh masyarakat; ia bertingkah
laku sesuai dengan norma-norma masyarakatnya.
 Etika mengarahkan pada keberadaan satu aturan yang erat kaitannya dengan
keberadaan moral yang tidak dapat terlepas dari keberadaan budaya yang berada di
sekitarnya.
 Dalam pandangan psikologi budaya, etika secara garis besar dapat digambarkan
dalam tiga bentuk yaitu autonomy, community, dan divinity.
- Etika yang bersifat autonomy berorientasi pada nilai moral yang terkait
dengan permasalahan kekerasan, hak, dan keadilan. Dalam konteks etika,
autonomy ini sangat menitikberatkan pada konsep moral yang dikembangkan
oleh Kohlberg yang menekankan pada logika dan kognitif dalam memandang
permasalahan terkait dengan moral dan etika.
- Etika yang bersifat community berorientasi pada nilai moral yang terkait
dengan respon akan pemenuhan kebutuhan orang lain. Pada bentuk etika
kedua ini terdapat penekanan pada konsep moral yang dikembangkan oleh
Gilligan yang berorientasi pada kepedulian serta fokus pada pendekatan
kebudayaan dalam memahami konsep kepedulian itu sendiri.
- Etika yang bersifat divinity lebih dijelaskan sebagai konsep etika yang bersifat
konvensional karena erat kaitannya dengan permasalahan spiritual maupun
keagamaan.

3. APA TUJUAN NILAI DAN ETIKA ?


 Nilai-nilai diwujudkan dalam tindakan melalui etika, dalam pengertian lain bahwa
etika merupakan perpanjangan dari nilai-nilai pribadi seseorang. Nilai dan etika
adalah prinsip panduan yang menandai sikap dari suatu kelompok. Tujuan dari nilai
dan etika ini adalah untuk melindungi peserta penelitian, reputasi psikologi, dan
psikolog itu sendiri.

 Tujuan Nilai
1. Sebagai panduan atau pengarahan hidup manusia,
2. Untuk menciptakan kesesuaian antara apa yang diharapkan dan peran individu,
3. Nilai menentukan esensi seseorang, yang mana nilai ini berasal dari dalam diri
individu yang ia berikan kepada dirinya sendiri,
4. Untuk membantu setiap manusia dalam mengekspresikan dirinya dan berinteraksi
dengan sesamanya

 Tujuan etika:
1. Sebagai pedoman atau norma berperilaku individu dalam kehidupan sehari-hari,
2. Mencerminkan nilai-nilai yang diadopsi oleh masyarakat dan dapat menentukan
moralisme individu.

4. MEMBERIKAN MINIMAL 1 CONTOH DARI NILAI - DAN 1 CONTOH DARI ETIKA


USAHAKAN UNTUK SALING TERKAIT YA
 Sebagai masyarakat yang berlatar belakang budaya ketimuran, maka salah satu nilai
yang dipegang oleh warga negara kita adalah sopan santun. Maka etika yang
diterapkan untuk menerapkan nilai sopan santun adalah dengan mengucapkan salam
ketika memasuki rumah.
 Nilai menghormati individu lain adalah hal yang penting. Seperti menghormati karena
adanya jarak usia, ataupun hal lainnya. Contoh etika dari hal tersebut adalah
menghormati individu yang usianya lebih tua harus dilakukan (seperti ketika
berjumpa dengan individu yang lebih tua hendaknya memanggilnya dengan sebutan
"Ibu", "Bapak", "Kak" ataupun "Abang"

Anda mungkin juga menyukai